Anda di halaman 1dari 21

BAHAN AJAR

KOPLING

Mata Pelajaran:
Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

Kompetensi Dasar:
3.1 Menerapkan cara perawatan kopling
4.1 Merawat berkala kopling
BAB I
KOPLING

A. Deskripsi
Bahan ajar pada BAB I berisi tentang kontruksi dan fungsi kopling. Disetiap materi
berisi penjelasan dan diakhir materi disampaikan rangkuman yang memuat sub materi yang
disampaikan dilanjutkan test formatif. Setiap siswa harus mengerjakan test tersebut sebagai
indikator penguasaan materi, jawaban test kemudian diklarifikasi dengan kunci jawaban.
Guna melatih keterampilan dan sikap kerja yang benar setiap siswa dapat berlatih dengan
pedoman lembar kerja yang ada.

B. Relevansi
Mata pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan dengn (K13) pengetahuan,
KD 3.1 Menerapkan cara perawatan kopling, maka pemilihan materi yang relevan adalah
pengetahuan tentang mekanisme kopling dan prosedur perawatan.. Materi didalamnya
mencangkup komponen fungsi, cara kerja dan cara perawatan.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengkaji berbagai sumber, peserta didik dapat menjelaskan komponen, dan
fungsi kopling
2. Setelah berdiskusi dan mengkaji berbagai sumber, peserta didik dapat menjelaskan cara
kerja kopling

D. Materi
1. Pengertian Kopling
Kopling (clutch) terletak di antara mesin dan transmisi. Kopling berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi.

Konstuksi letak unit kopling (clutch) pada kendaraan


Kopling dalam pemakaian dikendaraan, harus memiliki syarat-syarat minimal
sebagai berikut :
a) Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan
lembut.
Kenyamanan berkendara menuntut terjadinya pemutusan dan penghubungan
tenaga mesin berlangsung dengan lembut. Lembut berarti terjadinya proses
pemutusan dan penghubungan adalah secara bertahap.
b) Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip
Jika kopling sudah menghubung penuh maka antara fly wheel dan plat koping
tidak boleh terjadi slip sehingga daya dan putaran mesin terpindahkan 100%.
c) Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat. Pada saat kita
operasinalkan, kopling harus dapat memutuskan daya dan putaran dengan
sempurna, yaitu daya dan putaran harus betul-betul tidak diteruskan,
sedangkan pada saat kopling tidak dioperasionalkan, kopling harus
menghubungkan daya dan putaran 100%. Kerja kopling dalam memutus dan
menghubungkan daya dan putaran tersebut harus cepat atau tidak banyak
membutuhkan waktu.
Berikut ini akan dibahas Konsep kerja kopling gesek yang dapat dijelaskan
melalui gambar berikut..

Saat Piringan pemutar (Drive Disc) tidak berhubungan dengan piringan yang
diputar (Driven disk)
Berdasarkan skema rangkaian tersebut, kini terlihat fungsi utama kopling
adalah memutus dan menghubungkan jalur tenaga dari mesin ke roda kendaraan.
Proses perpindahan tenaga, poros engkol (crank shaft) memutar drive disc dalam
kopling. Selama piringan/disc yang lain (driven disc) tidak berhubungan dengan
drive disc, maka tidak ada tenaga/torsi/ gerak yang ditransfer dari mesin ke
pemindah daya. Atau kopling dalam kondisi bebas.
Pada saat drive disc dan driven disc bersinggungan, maka drive disc akan
memutar driven disc yang berhubungan dengan poros input transmisi. Sebagai
hasilnya, torsi/gaya putar dari mesin ditransfer melalui kopling ke komponen
pemindah daya yang lainnya hingga ke roda penggerak. Saat kedua disc
bersinggungan, dan saling berputar bersama dapat diilustrasikan dalam gambar
berikut ini.

Saat Kedua piringan berhubungan dan berputar bersama.


Pada prakteknya, saat menghubungkan kopling yaitu disaat bersamaan
melepas pedal kopling, tidak dilepas langsung namun sedikit demi sedikit hingga
terhubung. Proses ini untuk menghindarkan terjadinya kejutan saat kedua
berhubungan. Sebab bila kedua piringan tersebut, berhubungan secara langsung
tentu akan terjadi kejutan gerak pada kendaraan, dan ini sering dialami oleh
pengemudi pada pengalaman pertamanya melepas pedal kopling, hingga mobilnya
bergerak tersendat-sendat. Jadi dengan melepas kopling sedikit (kalau istilah
masyarakat setengah kopling), terjadi perpindahan tenaga melalaui gesekan plat
kopling. Dengan kata lain, perpindahan tidak terjadi sekaligus

2. Jenis-jenis kopling
a) Kopling Gesek
Dinamakan kopling gesek karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan
memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada bidang gesek. Ditinjau dari bentuk
bidang geseknya kopling dibedakan menjadi 2 yaitu :
(1) Kopling piringan (disc clutch)
Kopling piringan adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk piringan
atau disc.
(2) Kopling konis (cone clutch)
Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk konis.
Ditinjau dari jumlah piringan/ plat yang digunakan kopling dibedakan menjadi 2
yaitu:
(1) Kopling plat tunggal
Kopling plat tunggal adalah unit kopling dengan jumlah piringan koplingnya
hanya satu.

Konstruksi unit kopling plat tunggal

(2) Kopling plat ganda/ banyak


Kopling plat banyak adalah unit kopling dengan jumlah piringan lebih dari satu.

Konstruksi unit kopling plat ganda


Konstruksi unit kopling plat banyak

Plat kopling pada unit kopling plat banyak


Gesekan antar bidang/ permukaan komponen tentu akan menimbulkan panas,
sehingga memerlukan media pendinginan. Ditinjau dari lingkungan/media kerja,
kopling dibedakan menjadi :
(1) Kopling basah
Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc)
terendam cairan/ minyak. Aplikasi kopling basah umumnya pada jenis atau tipe
plat banyak, dimana kenyamanan berkendara yang diutamakan dengan proses
kerja kopling tahapannya panjang, sehingga banyak terjadi gesekan/slip pada
bidang gesek kopling dan perlu pendinginan.
(2) Kopling kering
Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc)
tidak terendam cairan/ minyak (dan bahkan tidak boleh ada cairan/ minyak).

Untuk mendapatkan penekanan yang kuat saat bergesekan, sehingga saat meneruskan
daya dan putaran tidak terjadi slip maka dipasangkan pegas penekan. Ditinjau dari
pegas penekannya, kopling dibedakan menjadi :
(1). Kopling pegas spiral
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Dalam
pemakaiannya dikendaraan kopling dengan pegas coil memiliki kelebihan :
penekanannya kuat dan kerjanya cepat/ spontan. Sedangkan kekurangannya :
penekanan kopling berat, tekanan pada plat penekan kurang merata, jika kampas
kopling aus maka daya tekan berkurang, terpengaruh oleh gaya sentrifugal pada
kecepatan tinggi dan komponennya lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling
pegas spiral ini digunakan pada kendaraan menengah dan berat yang
mengutamakan kekuatan dan bekerja pada putaran lambat.

Kopling gesek dengan pegas spiral


(2). Kopling pegas diaphragma
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma.
Penggunaan pegas diaphragma mengatasi kekurangan dari pegas spiral. Namun
pegas diaphragma mempunyai kekurangan : kontruksinya tidak sekuat pegas
spiral dan kurang responsive (kerjanya lebih lambat), sehingga kebanyakan
kopling pegas diaphragm ini digunakan pada kendaraan ringan yang
mengutamakan kenyamanan.
Kopling gesek pegas diaphragma
Konstruksi kopling Gesek

Kopling gesek tipe plat tunggal


Fungsi Komponen kopling
 Clutch disck (Plat kopling) berfungsi sebagai media penghantar putaran dari mesin ke
transmisi
 Pressure plate (plat penekan) berfungsi untuk menekan clutch disk
 Diafragma spring (pegas diafragma) berfungsi memberikan tekanan pada pressure
plate
 Release bearing (bantalan pembebas) berfungsi untuk meneruskan gaya tekan dari
release fork
 Clutch cover (tutup kopling) berfungsi sebagai dudukan dan menjepit clutch disk
terhadap fly wheel.
 Release fork (garpu pembebas) berfungsi untuk menekan release bearing sehingga
menyentuh diafragma spring
 Release cylinder berfungsi menggerakkan piston dengan tekanan hidrolis dari master
cylinder untuk mendorong release fork melalui tongkat pendorong

(1). Plat Kopling (Disc clutch)

Clutch Hub Facing (kampas


kopling)

Torsion spring dumper

Disc plate (Plat kopling


)

Paku keling/ rivet


Plat kopling

Plat kopling adalah komponen unit kopling yang berfungsi menerima dan
meneruskan tenaga mesin dari roda penerus dan plat penekan ke input shaft
transmisi. Bagian-bagian plat kopling terlihat pada gambar 3. Plat kopling
dipasangkan pada alur-alur input shaft transmisi. Bagian plat kopling yang beralur
dan berhubungan dengan input shaft transmisi dinamakan clutch hub. Kampas
kopling (facing) dipasangkan pada plat kopling untuk memperbesar gesekan.
Kampas kopling dipasangkan pada cushion plate dengan dikeling. Cushion plate
dipasangkan pada plat kopling juga dengan dikeling. Hentakan saat kopling mulai
meneruskan putaran dan pada saat akselerasi dan deselerasi diredam oleh torsion
dumper. Terdapat dua jenis torsion dumper yakni torsion rubber dumper dan
torsion spring dumper.

(2). Rumah kopling, plat penekan dan pegas penekan

Rumah kopling tipe boss drive

Clutch cover unit terdiri dari plat penekan, pegas penekan, tuas penekan dan
rumah kopling. Ditinjau dari konstruksinya clutch cover dibedakan menjadi tiga
yakni: boss drive type clutch cover, radial strap type clutch cover dan corded
strap drive tipe clutch cover. Pada tipe boss drive plat penekan dipasangkan pada
rumah kopling dengan boss sehingga konstruksinya kuat, namun perpindahan
tenaga tidak bisa lembut. Tipe radial strap type clutch cover dan corded strap
drive tipe clutch cover. Pada tipe boss drive plat penekan dihubungkan ke rumah
kopling oleh strap (plat baja) dalam arah radial dari boss. Tipe corded strap drive
plat penekan ditahan oleh tiga buah plat pada rumah kopling sehingga daya
elastisitas plat tersebut memungkinkan perpindahan tenaga terjadi dengan lembut.

Rumah kopling tipe radial strap drive dan chorded strap


Cara kerja kopling gesek
Kopling berfungsi untuk memindahkan tenaga secara halus dari mesin ke
transmisi melalui adanya gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat
penekan. Kekuatan gesekan diatur oleh pegas penekan yang dikontrol oleh pengemudi
melalui mekanisme penggerak kopling.
Jika pedal kopling ditekan penuh, tekanan pedal tersebut akan diteruskan oleh
mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan melawan tekanan pegas
penekan sehingga plat kopling tidak mendapat tekanan. Gesekan antara plat kopling
dengan fly wheel dan plat penekan tidak terjadi sehingga putaran mesin tidak
diteruskan.
Jika pedal kopling ditekan sebagian/ setengah, tekanan pedal tersebut akan
diteruskan oleh mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan
melawan sebagain/ setengah tekanan pegas penekan sehingga tekanan plat penekan ke
fly wheel berkurang, sehingga plat kopling akan slip. Gesekan antara plat kopling
dengan fly wheel dan plat penekan kecil sehingga putaran dan daya mesin diteruskan
sebagian.
Apabila pedal dilepaskan maka gaya pegas akan kembali mendorong dengan
penuh plat penekan. Plat penekan menghimpit plat kopling ke fly wheel dengan kuat
sehingga terjadi gesekan kuat dan berputar bersamaan. Dengan demikian putaran dan
daya mesin diteruskan sepenuhnya (100%) tanpa slip.
Cara kerja kopling

b) Kopling Magnet
Dinamakan kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan daya dengan
memanfaatkan gaya magnet. Magnet yang digunakan adalah magnet remanent yang
dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke dalam sebuah lilitan kawat pada
sebuah inti besi. Listrik yang dibangkitkan atau tersedia dikendaraan adalah listrik
arus lemah sehingga magnet yang dibangkitkan tidak cukup kuat untuk dijadikan
sebagai kopling pemindah daya utama. Kopling jenis ini kebanyakan hanya
digunakan sebagai kopling pada kompresor air conditioner (AC).

Konstuksi unit kopling magnet

c) Kopling Satu Arah (one way clutch/ free wheeling clutch/ over runing clutch)
Kopling satu arah merupakan kopling otomatis yang memutus dan menghubungkan
poros penggerak (driving shaft) dan yang digerakkan (driven shaft) tergantung pada
perbandingan kecepatan putaran sudut dari poros-poros tersebut. Jika kecepatan
driving lebih tinggi dari driven, kopling bekerja menghubungkan driving dan driven.
Jika kecepatan driving lebih rendah dari driven, kopling bekerja memutuskan driving
dan driven. Ada dua jenis one way clutch yakni sprag type dan roller type.
Kopling satu arah tipe sprag dan tipe roller

d) Kopling Hidrolik
Dinamakan kopling hidrolik karena untuk melakukan pemindahan daya adalah
dengan memanfaatkan tenaga hidrolis. Tenaga hidrolis didapat dengan menempatkan
cairan/ minyak pada suatu wadah/ mekanisme yang diputar, sehingga cairan akan
terlempar/ bersirkulasi oleh adanya gaya sentrifugal akibat putaran sehingga fluida
mempunyai tenaga hidrolis. Fluida yang bertenaga inilah yang digunakan sebagai
penerus/ pemindah tenaga.

Konstuksi unit kopling fluida

Komponen utama pada unit kopling hidrolik adalah : pump impeller, turbin runner dan
stator. Pump impeller merupakan mekanisme pompa yang membangkitkan tenaga
hidrolis pada fluida. Turbin runner adalah mekanisme penangkap tenaga hidrolis fluida
yang dibangkitkan pump impeller. Stator adalah mekanisme pengatur arah aliran fluida
agar tidak terjadi aliran yang merugikan tetapi justru aliran yang menguntungkan
sehingga didapatkan peningkatan momen/ torsi.

3. Mekanisme penggerak
1) Kopling Mekanis (Mechanical Clutch)
Pada sistem ini, tenaga penginjakan pedal untuk membebaskan kopling diteruskan
ke release fork melelui release cable (kabel pembebas).
Mechanical clutch terdiri dari :
1. Clutch pedal.
1. Clutch release lever.
2. Clutch release cable.
3. Release fork.
4. Clutch cover.

2) Kopling Hidraulis (Hydraulic Clutch)


Pada tipe ini, gerakan pedal kopling dirubah menjadi tenaga hidraulis oleh master
cylinder yang kemudian diteruskan ke release fork melalui release cylinder.

Tipe ini terdiri dari :


1. Clutch pedal.
1. Master Cylinder.
2. Flexible hose.
3. Release cylinder.
4. Release fork.
5. Clutch cover.

(a) Master Silinder kopling


Master silinder kopling berfungsi
untuk menghasilkan tekanan
hidraulis. Dan terdiri dari :

1. Reservoir tank.
2. Piston.
3. Push rod.
4. Inlet valve.
5. Conical spring.
6. Connecting rod.
7. Compression spring.
8. Spring retainer.

Cara kerja master silinder:


 Saat Pedal Kopling Di Tekan
Connecting rod bergerak ke kiiri karena tenaga dari conical spring dan
mengakibatkan reservoir tertutup oleh inlet valve. Chamber A terpisah dari
chamber B, tekanan hidraulis pada chamber A naik, kemudian tekanan
diteruskan ke pipa dan reservoir cylinder.

 Saat Pedal Kopling Di Lepas


Piston akan kembali ke kanan oleh tekanan compression spring, connecting rod
tertarik oleh spring retainer melawan tekanan conical spring, sehingga inlet
valve terbuka dan chamber A berhubungan dengan chamber B.
(b) Silinder Pembebas Kopling

Silinder pembebas kopling berfungsi


untuk mendorong release fork
(meneruskan tekanan hidraulis dari
master silinder).

Terdiri dari :
1. Push rod
2. Cylinder cup
3. Cylinder body
4. Conical spring
5. Piston

Rangkuman
Kopling berfungsi untuk menghubung dan memutuskan putaran mesin ke transmisi
dengan lembut.
Jenis-jenis kopling antara lain adalah kopling gesek, kopling satu arah, kopling
magnet dan kopling fluida.
Komponen utama sebuah unit kopling gesek, yaitu : rumah kopling, plat penekan, plat
kopling, pegas penekan, tuas penekan, bantalan pembebas dan garpu pembebas

Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Perbaikan Kopling Dan Komponen-Komponennya
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pemeliharaan/Servis Kopling Dan Komponen-
Komponennya Sistem Pengoperasian

Tes Formatif
1. Jelaskan sarat-sarat kopling!
2. Jelaskan prinsip kerja kopling!
3. Uraikan dan jelaskan jenis-jenis kopling!
4. Uraikan dan jelaskan komponen kopling!
5. Jelaskan cara kerja kopling!
BAB II
PERAWATAN KOPLING

A. Deskripsi
Bahan ajar pada BAB II berisi tentang prosedur prawatan kopling. Disetiap materi
berisi penjelasan dan diakhir materi disampaikan rangkuman yang memuat sub materi yang
disampaikan dilanjutkan test formatif. Setiap siswa harus mengerjakan test tersebut sebagai
indikator penguasaan materi, jawaban test kemudian diklarifikasi dengan kunci jawaban.
Guna melatih keterampilan dan sikap kerja yang benar setiap siswa dapat berlatih dengan
pedoman lembar kerja yang ada.

B. Relevansi
Mata pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan dengn (K13) pengetahuan,
KD 3.1 Menerapkan cara perawatan kopling, maka pemilihan materi yang relevan adalah
pengetahuan tentang mekanisme kopling dan prosedur perawatan.. Materi didalamnya
mencangkup komponen fungsi, cara kerja dan cara perawatan.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Menemukan

D. Materi
Pemeliharaan atau sering disebut dengan maintenace bertujuan untuk menjaga kinerja
suatu komponen kendaraan tetap baik, dan mencegah atau menghindari terjadinya kerusakan
pada komponen tersebut. Hal ini tentunya juga diperlukan terhadap unit kopling dan
komponen pengoperasiannya. Hal ini mengingat fungsi dari unit kopling dan komponen
pengoperasiannya sangat penting bagi lajunya kendaraan bermotor, dan terjadinya kerusakan
pada sistem ini akan berpengaruh terhadap kinerja kendaraan secara menyeluruh.
Proses perawatan unit Kopling dan Komponen Pengoperasiannya sebenarnya tidak
terlalu sulit, yaitu melakukan penyetelan dan mengidentifikasi beberapa gejala yang
menunjukkan bahwa unit kopling dan komponen Pengoperasiannya mengalami
permasalahan. Penyetelan merupakan prosedur agar suatu sistem dapat bekerja secara
optimal.
1) Proses perawatan dan penyetelan mekanisme Kopling sistem mekanis.
Proses penyetelan kopling yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal
kopling, yaitu saat pedal tidak diinjak sampai mulai menekan. Fungsi kebebasan kopling
ini dimaksudkan agar saat pedal kopling dilepas, unit pengoperasian kopling khususnya
bantalan tekan tidak menyentuh unit kopling yang berputar bersama mesin. Sehingga akan
mengurangi kerja bantalan tekan dan mengurangi kemungkinan terjadinya gesekan. Setiap
kendaraan berbeda-beda, maka sebaiknya berapa besarnya kebebasan pedal kopling dilihat
pada buku manualnya.
Perawatan dan penyetelan yang perlu dilakukan terhadap unit kopling sistem
mekanik adalah memberi pelumasan dan melakukan penyetelan.

Perawatan dan penyetelan kopling sistem mekanik.


Pada bagian kait perlu dilumasan menggunakan greeze, untuk menghindarkan
keausan pada ujung-ujung kabel kopling. Pada bagian-bagian yang ditujunjuk pada
gambar tersebut terjadi penggeseran dengan pembebanan, sehingga kemungkinan terjadi
keausan cukup tinggi.
Penyetelan yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal kopling. Untuk
berapa besar kebebasan pedal kopling, sangat bervariasi antar merk kendaraan. Oleh
karena itu, perlu melihat spesifikasi kendaraan yang akan distel, dalam buku manual.
Cara penyetelannya untuk yang sistem mekanik, adalah sebagai berikut:
a). Siapkan alat yang diperlukan
b). Ukur kebebasan pedal kopling yang ada.
c). Bandingkan dengan ukuran spesifikasi kendaraan tersebut.
d). Bila tidak cocok, kendorkan mur pengunci pada ujung kabel kopling.
e). Kendorkan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih kecil. Atau keraskan mur
penyetel bila jarak kebebasan lebih besar dari spesifikasi.
f). Ulangi langkah 2 dan 3 sampai diperoleh ukuran kebebasan yang sesuai dengan
spesifikasi.
g). Uji hasil penyetelan dengan menjalankan kendaraan. Bila belum baik, ulangi
langkah 5, 2 dan 3, hingga diperoleh hasil yang baik.
h). Bersihkan kendaraan dan alat yang dipergunakan.

2) Proses perawatan dan penyetelan mekanisme Kopling sistem hidrolis.


Unit kopling dan komponen operasional dengan sistem hidrolis pemeliharaannya
agak lebih rumit dibandingkan yang sistem mekanik. Namun demikian masih tergolong
sederhana dan mudah.
Dalam melakukan pemeliharaan, perlu memeriksa kondisi minyak hidrolis baik
kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas terkait dengan berapa lama minyak tersebut telah
digunakan, yaitu dengan melihat jumlah kilometer perjalanannya atau dapat juga dilihat
dari warna minyak hidrolis. Bila sudah berwarna gelap, berarti minyak sudah waktunya
diganti. Ini merupakan salah satu unsur pemeliharaan berkala. Bila sudah pada waktu
pengantian, maka minyak perlu diganti dengan yang baru.
Prosedur penggantian minyak hidrolis koplingadalah sebagai berikut:
a). Siapkan bahan dan alat yang diperlukan minyak hidrolis yang baru, kunci bleeding,
slang elastis kecil, dan penampung minyak hidrolis.
b). Kendorkan baut bleeder
c). Pasang pipa elastis diujung baut bleeder dan ujung lainnya ke penampung minyak
hidrolis.
d). Tekan pedal kopling beberapa kali sampai dengan minyak yang direservoir habis.
e). Tuangkan minyak hidrolis yang baru.
f). Tekan kembali pedal kopling, hingga minyak yang keluar dari pipa elastis keluar
minyak yang baru. Jaga minyak yang direservoir agar tidak kehabisan.
g). Saat diketahui yang keluar pada pipa elastis sudah minyak yang baru, pedal kopling
pertahankan pada posisi tertekan.
h). Keraskan baut bleeder, dan pompalah padal kopling.
i). Tunggu beberapa saat, dan coba tekan pedal kopling. Bila ringan tidak menggerakan
tuas pembebas kopling, berarti sistem kemasukan udara.
j). Maka lakukan pemblidingan terhadap sistem kopling sampai udara keluar dari
sistem.
k). Ulangi langkah 9). Hingga diperoleh penekanan yang baik.
l). Tambahkan minyak hidrolis pada reservoir hingga batas maksimum, dan pasang
tutup reservoir.
m). Bersihkan alat dan perlengkapan yang telah dipergunakan.

Selanjutnya proses penyetelan kopling dengan pengoperasian sistem hidrolis, dengan


langkah sebagai berikut:
a). Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan
b). Menyetel kebebasan pedal kopling, seperti terlihat pada gambar 25 berikut ini.

Penyetel Pedal kopling sistem hidrolis.

c). Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel.


d). Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual
e). Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
f). Bila beda lakukan penyetelan pada push rod master silinder.
g). Penyetelan kebebasan bantalan tekan, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
menyetel kebebasan bantalan tekan

h). Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel


i). Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual
j). Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
k). Bila beda lakukan penyetelan pada push rod silinder kopling.

Rangkuman
Kopling dan komponen pengoperasiannya merupakan bagian dari sistem pemindah
tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi memindahkan tenaga dari sumber
tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/penggunaan tenaga).
Perawatan atau pemeliharaan terhadap suatu perlengkapan termasuk Unit Kopling dan
Komponen Pengoperasiannya, dimaksudkan agar perlengkapan kendaraan tersebut dapat
berfungsi dan bekerja sebagaimana seharusnya. Dengan proses perawatan yang baik, maka
perlengkapan tersebut disamping akan dapat berfungsi dengan baik, juga memungkinkan
diketahui terjadinya permasalahan lebih dini.
Proses penyetelan kopling yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal
kopling, yaitu saat pedal tidak diinjak sampai mulai menekan. Fungsi kebebasan kopling ini
dimaksudkan agar saat pedal kopling dilepas, unit pengoperasian kopling khususnya bantalan
tekan tidak menyentuh unit kopling yang berputar bersama mesin.

Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pemeliharaan/Servis Kopling Dan Komponen-
Komponennya Sistem Pengoperasian

Tes formatif
1. Apakah fungsi pemeliharaan dan perwatan unit kopling dan komponen
pengoperasiannya?
2. Apakah fungsi kebebasan pedal kopling, dan bagaimana cara melakukan penyetelannya?
3. Bagaimana cara menyetel kopling sistem mekanik?
4. Bagaimana cara menyetel kopling sistem hirolik, apa bedanya dengan cara untuk sistem
mekanik?

Anda mungkin juga menyukai