OLEH :
KELOMPOK 3
PUAN MAHARANI : 211020002
NUR AMALIAH : 211020003
NURMAWADDAH : 211020012
NUR INDANG : 211020024
MOH. FAHRUL : 211020011
i
KATA PENGANTAR
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan islam merupakan kata yang sudah tidak asing lagi bagi umat
muslim, apalagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan. Tapi
sering kali kita menganggap bahwa pendidikan islam sama dengan
pendidikan yang lainya atau memandang global tentang pendidikan.
Untuk itu, perlu sekali memahami dan mengkaji ulang tentang
pendidikan islam, berawal dari pengertian pendidikan islam, dengan
memahami pengertian kita dapat mengerti apa yang dimaksud dengan
pendidikan islam, kemudian pendekatan system dalam pendidikan islam
yang dilakukan oleh para pendidik sekaligus ciri-ciri sebuah system dan
komponen didalam sebuah pendidikan islam.
Tidak hanya sebatas itu, pendidikan secara global dapat membawa kita
kedalam dunia yang berbeda, dalam artian system yang digunakan dalam
pendidikan islam tentunya berbeda dengan system pendidikan non islam,
dan sekaligus memahami prinsip prinsip system pendidikan islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem Pendidikan islam ?
2. Apa saja unsur dalam sistem Pendidikan islam ?
3. Apa saja komponen- komponen dalam sistem Pendidikan
islam?
4. Apa saja ciri- ciri dari sistem pendidikan islam ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud sistem pendidikan islam
2. Untuk mengetahui apa saja unsur dalam sistem Pendidikan
islam
1
3. Untuk mengetahui apa saja komponen- komponen dalam
sistem Pendidikan islam
4. Untuk mnegetahui apa saja ciri- ciri dari sistem pendidikan
islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
membentuk manusia yang berkepribadian muslim yang berdasarkan nilai-
nilai ajaran agama Islam yang berdasar dari al-Qur’an dan alSunnah.1
Adapun contoh ayat Al- Qur’an yang mengandung makna Pendidikan
yaitu Al- Baqarah (31) :
1
Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan islam, (Jakarta: Bulan bintang,1974), 28.
2
Syafaruddin dkk , Ilmu Pendidikan islam,(Jakarta : Hijri pustaka utama,2017),22.
3
Mumtazul fikri, Konsep Pendidikan islam, (Banda Aceh: IAIN Ar-Raniry,2011),12.
4
C. Komponen dalam sistem Pendidikan islam
1. pendidik
Pendidik dalam Islam ialah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan anak didik. Dalam Islam orang yang tanggung jawab
tersebut adalah orang tua peserta didik. Tanggung jawab itu sekurang-
kurangnya dua hal: pertama, karena kodrat, karena orang tua ditakdirkan
pula tanggung jawab mendidik anaknya. Kedua, karena kepentingan orang
tua, yaitu orang tua berkepentingan terhadap kemajuan perkembangan
anaknya, sukses anaknya adalah sukses orang tua juga. Tanggung jawab
pertama terletak pada orang tua.
Di dalam buku Bukhari Umar terdapat pendapat AlGhazali yang
menjelaskan bahwa, tugas pendidik dalam pendidikan Islam yang utama
adalah menyempurnakan, membersihkan, menyucikan, serta memimbing
hati manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu,
fungsi dan tugas pendidik dalam pendidikan dapat disimpulkan menjadi tiga
bagian, yaitu sebagai berikut :
a. Sebagai pengajar (intruksional) yang bertugas merencanakan
program pengajaran dan melaksanakan program yang telah
disusun serta melaksanakan penilaian setelah program
dilakukan.
b. Sebagai pendidik (educator) yang mengarahkan peserta didik
pada tingkat kedewasaan dan berkripbadian kamil seiring
dengan tujuan Allah SWT menciptakannya.
c. Sebagai pemimpin (managerial) yang memimpin,
mengendalikan diri sendiri, peserta didik dan masyarakat
yang terkait, terhadap berbagai masalah yang menyangkut
upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian,
pengontrolan, dan partisipasi atas program pendidikan yang
dilakukan.
5
2. Peserta didik
Anak didik atau peserta didik konotasinya adalah pada orang-orang yang
sedang belajar. Anak didik lebik dititik beratkan kepada anak-anak yang
masih dalam tarap perkembangan, baik fisik maupun psikis, belum dewasa
dan masih membutuhkan bantuan dan pertolongan dari orang-orang dewasa
disekitarnya. Istilah peserta didik menganduk makna yang lebih luas,
mencakup anak yang belum dewasa dan juga orang yang sudah dewasa,
tetapi masih dalam taraf mencari atau menuntut ilmu dan keterampilan.
Karakteristik peserta didik dapat dicirikan sebagai orang yang tengah
mencari ilmu. Dalam ilmu pendidikan Islam hakikat ilmu berasal dari Allah,
sedangkan proses memperolehnya dilakukan melalui kegiatan belajar
mengajar. Belajar dapat dilakukan oleh diri sendiri atau melalui orang lain.
Oleh karena itu ilmu bersumber dari Allah. Maka, konsekuensinya seorang
peserta didik perlu mendekatkan diri kepada Allah dan menghiasi diri
dengan akhlak yang mulia yang disukai Allah, dan sedapat mungkin
menjauhi perbuatan yang tidak disukai Allah.
3. Metode
Di dalam bahasa Arab metode dikenal dengan istilah thariqah yang
berarti langkah-langkah strategis dipersiapkan untuk melakukan suatu
pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan, maka strategi tersebut
haruslah diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka
pengembangan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik menerima
pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan baik.
6
2) Metode Kisah Qur’ani dan Nabawi
Dalam pendidikan Islam, kisah mempunyai fungsi edukasi yang tidak
dapat diganti dengan bentukpenyampaian lain selain bahasa. Hal ini
disebabkan kisah Qur’ani dan Nabawi memiliki beberapa keistimewaan
yang membuatnya mempunyai dampak psikologi dan edukatif yang
sempurna, rapih dan jauh jangkaunnya seiring dengan perkembangan
zaman.
7
7) Metode Targhib dan Tarhib
Metode ini didasarkan atas fitrah (sifat kewajiban) manusia, yaitu sifat
keinginan kepada kesenangan, keselamatan dan tidak menginginkan
kepedihan dan kesengsaraan.4
4. materi
Para ulama berpendapat bahwa materi pendidikan Islam yang paling
utama adalah Alquran, baik keterampilan membaca atau menulis. Dalam
Alquran, Allah menegaskan bahwa Dia adalah Zat Yang Mengajarkan
(mu‘allim). Murid-Nya yang pertama adalah Nabi Adam. Pengajaran Allah
ini tidak didapatkan oleh para malaikat. Sehingga ketika Allah
memerintahkan Nabi Adam untuk mendemontrasikan ilmunya, jelaslah
kebenaran pilihan Allah menjadikannya sebagai khalifah.8 Alquran
merupakan sumber utama materi pendidikan, pada zaman Nabi, materi
pendidikan membaca dan menulis semuanya bertujuan untuk memahami
Alquran.5
5. kurikulum
Kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan menentukan arah
pendidikan. Berhasil dan tidaknya sebuah pendidikan sangat tergantung
dengan kurikulum yang digunakan. Kurikulum adalah ujung tombak bagi
terlaksananya kegiatan pendidikan. Tanpa adanya kurikulum mustahil
pendidikan akan dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien sesuai yang
diharapkan. karena itu, kurikulum sangat perlu untuk diperhatikan di
masingmasing satuan pendidikan. Sebab, Kurikulum merupakan salah satu
penentu keberhasilan pendidikan. Dalam konteks ini, kurikulum dimaknai
sebagai serangkaian upaya untuk menggapai tujuan Pendidikan
5
Diakses dari http://journal.unipdu.ac.id, pada tanggal 10 November 2022 pukul 21.40.
8
6. evaluasi
Dalam arti luas, evaluasi adalah suatu proses merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk
membuat alternatif-alternatif keputusan. Sesuai dengan pengertian tersebut
maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang
sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data.6
Sedangkan menurut Noeng Muhadjir, ia mensistematisasi komponen
tersebut dalam tiga kategori, yaitu:
1. Bertolak dari lima unsur dasar pendidikan, meliputi yang
memberi, yang menerima, tujuan, cara/jalan, dan konteks positif.
2. Bertolak dari empat komponen pokok pendidikan, meliputi
kurikulum, subjek didik, personifikasi, dan konteks belajar-
mengajar.
3. Bertolak dari tiga fungsi pendidikan, meliputi pendidikan
kreastifitas, pendidikan moralitas dan pendidikan produktifitas.7
6
Diakses dari http://repository.radenintan.ac.id, pada tanggal 10 November 2022 pukul
22.05
7
Syafruddin dkk, op.cit, 22.
8
Abdul syukur abu bakar, Sistem Pendidikan islam, jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2020),
55.
9
seluruh alam ini berhubungan. Oleh karena itu, rohani perlu dibina
secara khusus.
c) Pembinaan intelektual, dalam hal ini disadari bahwa akal merupakan
kekuatan untuk membangkitkan daya fikir sehingga perlu dibina
tenaga akal dalam pembuktian dan pencarian kebenaran
9
Ahmad jamin, Pendidikan islam sebagai sebuah sistem, Jurnal Islamika vol 15 No 2,
(2015),181.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Pendidikan Islam merupakan satuan kata yang mengandung
kesatuan makna atau arti antara sistem dan pendidikan Islam, Sistem
Pendidikan Islam juga dapat diartikan sebagai keseluruhan dari bagian-
bagian yang saling bekerja sama atau unsur-unsur yang disusun secara
teratur dan saling berkaitan dalam rangka membentuk manusia yang
berkepribadian muslim yang berdasarkan nilai-nilai ajaran agama Islam
yang berdasar dari al-Qur’an dan alSunnah. Adapun unsur- unsur dalam
system Pendidikan ada empat yaitu kegiatan Pendidikan, binaan
Pendidikan, tempat Pendidikan, komponen Pendidikan. Dan komponen
Pendidikan begitu banyak termasuk pendidik, peserta didik, metode
Pendidikan, dll.
B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna.Tentunya, kami akan terus
memperbaiki makalah ini dengan mengacu kepada sumber yang busa
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di
atas.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
BUKU REFERENSI
13