Anda di halaman 1dari 16

“HAKIKAT SISTEM PENDIDIKAN ISLAM”

DOSEN PENGAMPU : YASIR ARAFAT,S.Pd.I.,M.S.I

OLEH :
KELOMPOK 3
PUAN MAHARANI : 211020002
NUR AMALIAH : 211020003
NURMAWADDAH : 211020012
NUR INDANG : 211020024
MOH. FAHRUL : 211020011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari teman teman kelompok
3 yang sudah membantu untuk mengumpulkan data data pada makalah
ini. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada pak Yasir Arafat,S.Pd.I.,M.S.I selaku dosen mata kuliah
ilmu Pendidikan islam yang telah membimbing kami dalam penyusunan
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan para pembaca agar kedepanya dapat mengetahui “Hakikat
sistem Pendidikan islam” Kami yakin masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, November 2022

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem Pendidikan islam .................................. 3
B. Unsur- unsur dalam sistem Pendidikan islam ................... 4
C. Komponen dalam sistem Pendidikan islam ...................... 4
D. Ciri-ciri sistem Pendidikan islam ...................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................... 10
B. Saran ................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan islam merupakan kata yang sudah tidak asing lagi bagi umat
muslim, apalagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan. Tapi
sering kali kita menganggap bahwa pendidikan islam sama dengan
pendidikan yang lainya atau memandang global tentang pendidikan.
Untuk itu, perlu sekali memahami dan mengkaji ulang tentang
pendidikan islam, berawal dari pengertian pendidikan islam, dengan
memahami pengertian kita dapat mengerti apa yang dimaksud dengan
pendidikan islam, kemudian pendekatan system dalam pendidikan islam
yang dilakukan oleh para pendidik sekaligus ciri-ciri sebuah system dan
komponen didalam sebuah pendidikan islam.
Tidak hanya sebatas itu, pendidikan secara global dapat membawa kita
kedalam dunia yang berbeda, dalam artian system yang digunakan dalam
pendidikan islam tentunya berbeda dengan system pendidikan non islam,
dan sekaligus memahami prinsip prinsip system pendidikan islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem Pendidikan islam ?
2. Apa saja unsur dalam sistem Pendidikan islam ?
3. Apa saja komponen- komponen dalam sistem Pendidikan
islam?
4. Apa saja ciri- ciri dari sistem pendidikan islam ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud sistem pendidikan islam
2. Untuk mengetahui apa saja unsur dalam sistem Pendidikan
islam

1
3. Untuk mengetahui apa saja komponen- komponen dalam
sistem Pendidikan islam
4. Untuk mnegetahui apa saja ciri- ciri dari sistem pendidikan
islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian sistem Pendidikan islam


Sistem Pendidikan Islam merupakan satuan kata yang mengandung
kesatuan makna atau arti antara sistem dan pendidikan Islam. Olehnya itu,
sebelum sampai kepada pengertian tersebut, maka terlebih dahulu akan
dijelaskan kedua istilah tersebut.
1. Pengertian Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” (mengumpulkan)
yang berarti suatu kesatuan bermacam-macam hal menjadi suatu
keseluruhan dengan bagian-bagian yang tersusun dari dalam. Sistem adalah
suatu keseluruhan yang bulat yang tersusun dari bagian-bagian yang bekerja
sendiri-sendiri (independen) atau bekerja sama-sama untuk mencapai hasil
atau tujuan yang diinginkan berdasarkan kebutuhan. Dari definisi tersebut
di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah jumlah keseluruhan dari
bagian-bagian yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang
diharapkan berdasarkan atas kebutuhan yang telah ditentukan.
2. Pengertian Pendidikan Islam
Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan pengertian pendidikan Islam,
di antaranya adalah:
• Dr. Zakiyah Darajat, dkk menyatakan bahwa: Pendidikan Islam
adalah usaha, kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
membentuk manusia yang berkepribadian manusia.
• Dr. Ahmad Tafsir mendefinisikan: Pendidikan Islam adalah
bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia
berkembang secara maksimal dengan ajaran Islam.
Dari pengertian istilah tersebut di atas, (Sistem dan Pendidikan Islam)
apabila dipadukan, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendidikan
Islam adalah keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bekerja sama atau
unsur-unsur yang disusun secara teratur dan saling berkaitan dalam rangka

3
membentuk manusia yang berkepribadian muslim yang berdasarkan nilai-
nilai ajaran agama Islam yang berdasar dari al-Qur’an dan alSunnah.1
Adapun contoh ayat Al- Qur’an yang mengandung makna Pendidikan
yaitu Al- Baqarah (31) :

Artinya : Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)


seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
mamang benar orang-orang yang benar!" (Q. S. Al-Baqarah : 31)

B. Unsur dalam sistem Pendidikan islam


Ramayulis mengatakan ada empat unsur dalam sistem Pendidikan islam,
yaitu sebagai berikut :2
1) Kegiatan pendidikan yang meliputi: pendidikan diri sendiri, pendidikan
oleh lingkungan, pendidikan oleh seseorang terhadap orang lain.
2) Binaan pendidikan, mencakup: jasmani, akal, dan qalbu.
3) Tempat pendidikan, mencakup : rumah tangga, sekolah, dan masyarakat.
4) Komponen pendidikan mencakup: dasar, tujuan pendidikan, peserta didik,
materi, metode, media dan evaluasi.

Beberapa metode pengajaran yang dapat dipraktikkan di dalam proses


belajar mengajar pada Lembaga Pendidikan islam , antara lain : 3
1) Metode Ceramah
2) Metode diskusi atau musyawarah
3) Metode demonstrasi atau eksperimen
4) Metode insersi (sisipan/lampiran)
5) Metode wrapping (menyelubung)
6) Metode Inquiry

1
Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan islam, (Jakarta: Bulan bintang,1974), 28.
2
Syafaruddin dkk , Ilmu Pendidikan islam,(Jakarta : Hijri pustaka utama,2017),22.
3
Mumtazul fikri, Konsep Pendidikan islam, (Banda Aceh: IAIN Ar-Raniry,2011),12.

4
C. Komponen dalam sistem Pendidikan islam
1. pendidik
Pendidik dalam Islam ialah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan anak didik. Dalam Islam orang yang tanggung jawab
tersebut adalah orang tua peserta didik. Tanggung jawab itu sekurang-
kurangnya dua hal: pertama, karena kodrat, karena orang tua ditakdirkan
pula tanggung jawab mendidik anaknya. Kedua, karena kepentingan orang
tua, yaitu orang tua berkepentingan terhadap kemajuan perkembangan
anaknya, sukses anaknya adalah sukses orang tua juga. Tanggung jawab
pertama terletak pada orang tua.
Di dalam buku Bukhari Umar terdapat pendapat AlGhazali yang
menjelaskan bahwa, tugas pendidik dalam pendidikan Islam yang utama
adalah menyempurnakan, membersihkan, menyucikan, serta memimbing
hati manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu,
fungsi dan tugas pendidik dalam pendidikan dapat disimpulkan menjadi tiga
bagian, yaitu sebagai berikut :
a. Sebagai pengajar (intruksional) yang bertugas merencanakan
program pengajaran dan melaksanakan program yang telah
disusun serta melaksanakan penilaian setelah program
dilakukan.
b. Sebagai pendidik (educator) yang mengarahkan peserta didik
pada tingkat kedewasaan dan berkripbadian kamil seiring
dengan tujuan Allah SWT menciptakannya.
c. Sebagai pemimpin (managerial) yang memimpin,
mengendalikan diri sendiri, peserta didik dan masyarakat
yang terkait, terhadap berbagai masalah yang menyangkut
upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian,
pengontrolan, dan partisipasi atas program pendidikan yang
dilakukan.

5
2. Peserta didik
Anak didik atau peserta didik konotasinya adalah pada orang-orang yang
sedang belajar. Anak didik lebik dititik beratkan kepada anak-anak yang
masih dalam tarap perkembangan, baik fisik maupun psikis, belum dewasa
dan masih membutuhkan bantuan dan pertolongan dari orang-orang dewasa
disekitarnya. Istilah peserta didik menganduk makna yang lebih luas,
mencakup anak yang belum dewasa dan juga orang yang sudah dewasa,
tetapi masih dalam taraf mencari atau menuntut ilmu dan keterampilan.
Karakteristik peserta didik dapat dicirikan sebagai orang yang tengah
mencari ilmu. Dalam ilmu pendidikan Islam hakikat ilmu berasal dari Allah,
sedangkan proses memperolehnya dilakukan melalui kegiatan belajar
mengajar. Belajar dapat dilakukan oleh diri sendiri atau melalui orang lain.
Oleh karena itu ilmu bersumber dari Allah. Maka, konsekuensinya seorang
peserta didik perlu mendekatkan diri kepada Allah dan menghiasi diri
dengan akhlak yang mulia yang disukai Allah, dan sedapat mungkin
menjauhi perbuatan yang tidak disukai Allah.

3. Metode
Di dalam bahasa Arab metode dikenal dengan istilah thariqah yang
berarti langkah-langkah strategis dipersiapkan untuk melakukan suatu
pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan, maka strategi tersebut
haruslah diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka
pengembangan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik menerima
pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan baik.

Al-Nahlawi berpendapat bahwa terdapat beberapa metode dalam


pendidikan Islam yang dapat menggugah perasaan, yaitu :
1) Metode hiwar Qur’ani dan Nabawi
Hiwar (dialog) ialah percakapan silih berganti antara dua pihak/
lebih melalui Tanya jawab mengenai suatu topic mengarah kepada suatu
tujuan.

6
2) Metode Kisah Qur’ani dan Nabawi
Dalam pendidikan Islam, kisah mempunyai fungsi edukasi yang tidak
dapat diganti dengan bentukpenyampaian lain selain bahasa. Hal ini
disebabkan kisah Qur’ani dan Nabawi memiliki beberapa keistimewaan
yang membuatnya mempunyai dampak psikologi dan edukatif yang
sempurna, rapih dan jauh jangkaunnya seiring dengan perkembangan
zaman.

3) Metode Amtsal (perumpamaan)


Metode ini guru memberikan contoh perumpamaan kepada peserta
didik yang pengungkapannya dengan cara ceramah atau membaca teks.
4) Metode Keteladanan
Peserta didik cenderung meneladani gurunya dan menjadikannya
sebagai tokoh identitas dalam segala hal, sebab secara psikologis anak
adalah seorang peniru yang ulung.
5) Metode Pembiasaan
Di dalam pengalaman pembiasaan memiliki arti penting kebiasaan
disini berhubungan dengan perbuatan yang baik.
6) Metode Ibrah dan Mau’izah
Al-ibrah berada pada wazn (timbangan, kata jadian) fi’lah. Kata ini
adalah salah satu mashdar (pokok kata) dari abara. Abara ar-Ru’ya
berarti menafsirkan mimpi dan mengetahui apa yang akan terjadi pada
orang yang bermimpi itu dalam hidupnya sesudah matinya. Pendidikan
Islam merupakan perhatian khusus kepada metode ibarah agar peserta
didik dapat mengambil dari kisah-kisah Al-Qur’an sebab kisahkisah itu
bukan skedar sejarah, melainkan sengaja diceritakan Tuhan karena ada
pelajaran (Ibrah) yang penting di dalamnya.

7
7) Metode Targhib dan Tarhib
Metode ini didasarkan atas fitrah (sifat kewajiban) manusia, yaitu sifat
keinginan kepada kesenangan, keselamatan dan tidak menginginkan
kepedihan dan kesengsaraan.4

4. materi
Para ulama berpendapat bahwa materi pendidikan Islam yang paling
utama adalah Alquran, baik keterampilan membaca atau menulis. Dalam
Alquran, Allah menegaskan bahwa Dia adalah Zat Yang Mengajarkan
(mu‘allim). Murid-Nya yang pertama adalah Nabi Adam. Pengajaran Allah
ini tidak didapatkan oleh para malaikat. Sehingga ketika Allah
memerintahkan Nabi Adam untuk mendemontrasikan ilmunya, jelaslah
kebenaran pilihan Allah menjadikannya sebagai khalifah.8 Alquran
merupakan sumber utama materi pendidikan, pada zaman Nabi, materi
pendidikan membaca dan menulis semuanya bertujuan untuk memahami
Alquran.5

5. kurikulum
Kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan menentukan arah
pendidikan. Berhasil dan tidaknya sebuah pendidikan sangat tergantung
dengan kurikulum yang digunakan. Kurikulum adalah ujung tombak bagi
terlaksananya kegiatan pendidikan. Tanpa adanya kurikulum mustahil
pendidikan akan dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien sesuai yang
diharapkan. karena itu, kurikulum sangat perlu untuk diperhatikan di
masingmasing satuan pendidikan. Sebab, Kurikulum merupakan salah satu
penentu keberhasilan pendidikan. Dalam konteks ini, kurikulum dimaknai
sebagai serangkaian upaya untuk menggapai tujuan Pendidikan

4 Diakses dari http://repository.radenintan.ac.id, pada tanggal 10 November 2022, pukul 21.30.

5
Diakses dari http://journal.unipdu.ac.id, pada tanggal 10 November 2022 pukul 21.40.

8
6. evaluasi
Dalam arti luas, evaluasi adalah suatu proses merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk
membuat alternatif-alternatif keputusan. Sesuai dengan pengertian tersebut
maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang
sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data.6
Sedangkan menurut Noeng Muhadjir, ia mensistematisasi komponen
tersebut dalam tiga kategori, yaitu:
1. Bertolak dari lima unsur dasar pendidikan, meliputi yang
memberi, yang menerima, tujuan, cara/jalan, dan konteks positif.
2. Bertolak dari empat komponen pokok pendidikan, meliputi
kurikulum, subjek didik, personifikasi, dan konteks belajar-
mengajar.
3. Bertolak dari tiga fungsi pendidikan, meliputi pendidikan
kreastifitas, pendidikan moralitas dan pendidikan produktifitas.7

D. Ciri- ciri sistem Pendidikan islam


Sistem Pendidikan Islam memiliki ciri-ciri khusus anata lain: .8
a) Sistem ibadah, sistem ini tidak terbatas pada ibadah yang sudah
dikenal seperti rukun Islam tetapi pengertiannya lebih daripada itu.
Yaitu kebaktian yang hanya ditujuakan kepada Allah
swt,mengambil petunjuk hanya darinya saja tentang persoalan dunia
maupun akhirat.
b) Pembinaan rohani adalah menciptakan hubungan yang terus
menerus antara roh dan Allah swt dalam keadaan apapun dan pada
seluruh kegiatan berfikir dan merasa, sebab rohani adalah landasan
tempat sandaran eksistensi manusia serta dengan roahani itulah

6
Diakses dari http://repository.radenintan.ac.id, pada tanggal 10 November 2022 pukul
22.05
7
Syafruddin dkk, op.cit, 22.
8
Abdul syukur abu bakar, Sistem Pendidikan islam, jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2020),
55.

9
seluruh alam ini berhubungan. Oleh karena itu, rohani perlu dibina
secara khusus.
c) Pembinaan intelektual, dalam hal ini disadari bahwa akal merupakan
kekuatan untuk membangkitkan daya fikir sehingga perlu dibina
tenaga akal dalam pembuktian dan pencarian kebenaran

Ilustrasi sistem Pendidikan islam.9

9
Ahmad jamin, Pendidikan islam sebagai sebuah sistem, Jurnal Islamika vol 15 No 2,
(2015),181.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem Pendidikan Islam merupakan satuan kata yang mengandung
kesatuan makna atau arti antara sistem dan pendidikan Islam, Sistem
Pendidikan Islam juga dapat diartikan sebagai keseluruhan dari bagian-
bagian yang saling bekerja sama atau unsur-unsur yang disusun secara
teratur dan saling berkaitan dalam rangka membentuk manusia yang
berkepribadian muslim yang berdasarkan nilai-nilai ajaran agama Islam
yang berdasar dari al-Qur’an dan alSunnah. Adapun unsur- unsur dalam
system Pendidikan ada empat yaitu kegiatan Pendidikan, binaan
Pendidikan, tempat Pendidikan, komponen Pendidikan. Dan komponen
Pendidikan begitu banyak termasuk pendidik, peserta didik, metode
Pendidikan, dll.

B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna.Tentunya, kami akan terus
memperbaiki makalah ini dengan mengacu kepada sumber yang busa
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di
atas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Darajat Zakiyah, Ilmu Pendidikan islam, (Jakarta: Bulan bintang,1974).


Diakses dari http://journal.unipdu.ac.id, pada tanggal 10 November 2022
pukul 21.40.
Diakses dari http://repository.radenintan.ac.id, pada tanggal 10 November
2022, pukul 21.30.
Diakses dari http://repository.radenintan.ac.id, pada tanggal 10 November
2022 pukul 22.05.
Fikri Mumtazul, Konsep Pendidikan islam, (Banda Aceh: IAIN Ar-
Raniry,2011).
Jamin Ahmad, Pendidikan islam sebagai sebuah sistem, Jurnal Islamika vol
15 No 2, (2015).
Syafaruddin dkk , Ilmu Pendidikan islam,(Jakarta : Hijri pustaka
utama,2017).
Syukur Abdul abu bakar, Sistem Pendidikan islam, jurnal Pendidikan Vol
No 1 (2020).

12
BUKU REFERENSI

13

Anda mungkin juga menyukai