Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISTEM PENDIDIKAN ISLAM

“INTEGRAL DUNIAWI DAN UKHROWI, MASALAH DAN PROSPEK SISTEM


PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA”

Dosen Pengampu : Drs. Agus Salim, S.Ag., M.PdI

Nama Kelompok 3:

1. Alvin Maulana Azhari (21862081060)


2. Cindy Nicen Sari (21862081048)
3. Fitri Nur Indah Sari (21862081093)
4. Lainatul Alfia (21862081096)
5. Nina Maulia Rohmah (21862081055)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU KEISLAMAN

UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah Kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa


atas ridho dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Makalah ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan
terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.
Kita juga ucapkan terima kasih kepada bapak Dosen Agus Salim, S.Ag., M.PdI 
mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas Makalah ini
kepada kami sehingga dapat memicu motivasi kami untuk senantiasa belajar lebih
giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Sistem Pendidikan Islam
(Integral Duniawi dan Ukhrowi, Masalah dan Prospek Sistem Pendidikan Islam di
Indonesia)”. Sehingga dengan ini kami dapat menemukan hal-hal baru yang belum
kami ketahui.

Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan


sehingga kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha
semaksimal mungkin. Dan terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang
mencoba berusaha sekuat tenaga dalam penyelesaian Makalah ini,  tetapi
tetap saja tak luput dari sifat manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh
karena itu segenap saran kami harapkan dari semua pihak guna perbaikan
tugas-tugas serupa di masa datang.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................1
C.TUJUAN MASALAH..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
A. SISTEM PENDIDIKAN ISLAM................................................................................................3
B. SISTEM PENDIDIKAN ISLAM INTEGRAL DUNIAWI DAN UKHROWI...........................4
C. MASALAH DAN PROSPEK SISTEM PENDIDIKAN PENDIDIKAN ISLAM
DIINDONESIA.................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................9
B. SARAN.................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pendidikan bagi umat manusia merupakan sistem dan cara meningkatkan


kualitas hidup dalam segala bidang. Namun, sistem dan metode yang digunakan
berbeda-beda sesuai taraf hidup dan budaya masyarakat masing-masing.

Di kalangan masyarakat manusia yang berbudaya modern, sistem dan


metode pendidikan yang dipergunakan setaraf dengan kebutuhan atau tuntutan
aspirasinya. Sistem dan metode tersebut diorientasikan kepada efektivitas dan
efisiensi. Sedangkan pada masyarakat primitif mempergunakan sistem dan metode
yang sederhana sesuai dengan tingkat pengetahuan mereka. Sistem mereka
menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan hidupnya sehari-hari, tanpa
antisipasiorientasi ke masa depan dan tanpa memikirkan afektivitas dan efisiensi.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
bangsa dan negara.

Dalam Islam, istilah pendidikan diyakini berasal dari bahasa Arab yaitu
tarbiyah yang berbeda dengan kata ta’lîm yang berarti pengajaran atau teaching
dalam bahasa Inggris. Kedua istilah (tarbiyah dan ta’lîm) berbeda pula dengan istilah
ta’dzîb yang berarti pembentukan tindakan atau tatakrama yang sasarannya
manusia1. Walaupun belum ada kesepakatan di antara para ahli, dalam kajian ini
yang dimaksud pendidikan Islam adalah al-tarbiyah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian sistem pendidikan islam?
2. Bagaimana sistem pendidikan islam integral duniawi dan ukhrowi?
3. Bagaimana masalah dan prospek sistem pendidikan islam di Indonesia?

1
Rusli Karim, Pendidikan Islam antara Fakta dan Cita (Yogyakarta:Tiara Wacana,1991), h. 67

1
C.TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui sistem pendidikan islam
2. Untuk mengetahui sistem pendidikan islam integral duniawi dan ukhrowi
3. Untuk mengetahui masalah dan prospek sistem pendidikan islam di indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. SISTEM PENDIDIKAN ISLAM
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “sistema” yang artinya: suatu
keseluruhan yang tersusun dari banyak bagian (whole compounded of several
parts). Di antara bagian-bagian itu terdapat hubungan yang berlangsung secara
teratur. Definisi sistem yang lain dikemukakan Anas Sudjana yang mengutip
pendapat Johnson, Kost dan Rosenzweg sebagai berikut “Suatu sistem adalah
suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau
perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu
kebulatan/keseluruhan yang kompleks.”2 Sedangkan Campbel menyatakan bahwa
sistem itu merupakan himpunan komponen atau bagian yang saling berkaitan yang
bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang
masing-masing bekerja sendiri dalam fungsinya. Berkaitan dengan fungsi dari
komponen lainnya yang secara terpadu bergerak menuju ke arah satu tujuan yang
telah ditetapkan.
Sistem pendidikan adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan
dan kegiatan pendidikan yang berkaitan dengan yang lainnya untuk mengusahakan
tercapainya tujuan pendidikan. Faktor atau unsur yang disistematisasikan adalah
proses kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuannya.
Sistem pendidikan Islam merupakan usaha pengorganisasian proses
kegiatan kependidikan yang berdasarkan ajaran Islam. Ajaran yang berdasarkan
atas pendekatan sistemik sehingga dalam pelaksanaan operasionalnya terdiri dari
berbagai sub-subsistem dari jenjang pendidikan dasar, menengah, dan perguruan
tinggi yang harus memiliki vertikalitas dalam kualitas keilmuan-pengetahuan dan
teknologinya.3
Jadi, bisa disimpulkan bahwa Sistem pendidikan Islam  berasal dari tiga kata
yaitu : sistem, pendidikan dan Islam. Sistem berasal dari bahasa inggris yaitu dari
kata system yang berarti  susunan suatu cara atau pola yang berurutan tentang
suatu hal. Dan pendidikan adalah suatu proses pemberian ajaran, bimbingan yang

2
Anas Sudjana, Pengantar Administrasi Pendidikan Sebagai suatu Sistem (Bandung: Rosda Karya, 1997), h.21-
26
3
Muzayyin Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm.73

3
bereupa keilmuan. Sedangkan islam adalah agama yang di turunkan kepada Nabi
Muhammad. Dari definisi-definisi di atas bisa kita rangkai bahwa sistem pendidikan
Islam merupakan suatu cara dalam pemberian ilmu kepada murid tentang ilmu-ilmu
Islam. Jadi di sini di tegaskan bahwa dalam sistem pendidikan Islam hanya
membahas tentang tata cara pengajaran yang di ajarkan oleh Islam. Dari cara yang
klasik hingga cara modern.4
B. SISTEM PENDIDIKAN ISLAM INTEGRAL DUNIAWI DAN UKHROWI
Secara bahasa, integral berarti menyeluruh, lengkap, terpadu dan sempurna. 5
Pendidikan islam integral adalah model pendidikan yang menggabungkan
pendidikan umum dan pendidikan agama. Sekolah integral berarti sekolah yang
pengelolaannya melibatkan komponen pendidikan yang meliputi : institusi
pendidikan, materi, pembelajaran berupa transfer ilmu dan uswah (suri tauladan)
serta pendekatan dan metodologi pengajaran. Sistem pendidikan islam yang integral
duniawi ukhrawi identik dengan peran tauhid dalam pembelajaran. Dalam proses
pendidikan yang paling penting adalah bertauhid, tidak mempersekutukan Allah
dengan segala sesuatu apapun. Tauhid sebagaimana cara pandang terhadap
kehidupan dan sebagai acuan tujuan hidup. Apabila tauhid tidak tertanam dalam
proses pendidikan, maka apapun yang dilakukan, profesi apa yang dikerjakan, ilmu
apa yang dikuasai dan teknologi yang digunakan tidak akan mampu memaknai
hidup.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan integral adalah
konsep pendidikan yang memadukan intelektual, moral dan spiritual dalam
pembelajaran. Pendidikan tersebuat menjadikan siswa tidak hanya mempunyai
kemampuan kognitif, tetapi juga mempunyai kemampuan psikomotorik dan
spiritualnya dalam membina hari esok yang kebih baik (didunia maupun di akhirat
kelak). 6

C. MASALAH DAN PROSPEK SISTEM PENDIDIKAN PENDIDIKAN ISLAM


DIINDONESIA
1. Masalah Dasar Pendidikan Islam
4
Bakhtiar, Adam. Paradigma Pendidikan Islam.

5
Dahlan, 1994) dalam (Ahmad, 2019).
6
Harjono, 2001 dalam (Shoikhah, 2001)

4
Ketertinggalan pendidikan Islam telah sedemikian parahnya. Hal ini
mengundang keprihatinan yang mendalam dan menyisahkan berbagai
pertanyaan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang melatar belakangi keadaan
tersebut. Seperti; apakah karena adanya SDM? ataukah karena adanya aspek-
aspek yang terkait dengan persoalan teologi dan kultur masyarakat muslim
Indonesia yang cenderung jumud dan ortodoks ? Ataukah akibat dari problem
strukturalis yang diskriminatif terhadap keberadaan pendidikan Islam yang
lulusannya cenderung tidak produktif ? Atau mungkin karena akumulasi dari
berbagai persoalan tersebut?
Terlepas dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, sebenarnya pada masa
lampau pendidikan Islam pernah menjadi tumpuan utama bagi masyarakatnya
dan perkembangannya senantiasa seirama dengan perkembangan dan
kebutuhan masyarakat pada masanya. Dalam catatan sejarah, dapat diketahui
bahwa pendidikan Islam bermula dari pengajian-pengajian di rumah-rumah
penduduk yang dilakukan oleh para penyebar islam yang kemudian berkembang
menjadi pengajian di langgar-langgar, masjid dan pondok pesantren. Pendidikan
Islam memang dapat diterima seiring dengan jalannya pertumbuhan Islam pada
waktu itu.
Demikian pula pada masa kolonial Belanda dan Jepang, sistim pendidikan
Islam tetap bertahan dan dapat menyesuaikan dengan tuntutan-tuntutan
kebutuhan. Namun, pasca era kemerdekaan sampai sekarang dinamika
pertumbuhan sistim pendidikan Islam cenderung menurun dan kurang dapat
mengimbangi kebutuhan obyektif masyarakat, sebagaimana yang dikatakan AM
Saefuddin sebagai berikut: “Pada masa selanjutnya muncullah bentuk madrasah
dan upaya untuk memasukkan materi pendidikan agama kedalam kurikulum
pendidikan umum yang didirikan oleh kolonial Belanda. Pada masa selanjutnya,
yakni ketika bangsa Indonesia memasuki alam kemerdekaan, maka bentuk-
bentuk sistim pendidikan Islam baik pesantren, madrasah maupun disekolah-
sekolah umum terus berlanjut, tetapi dengan perkembangan yang tampaknya
menunjukkan ketertinggalan dari perkembangan masyarakatnya sendiri 7
Namun apapun yang terjadi, cara pandang yang terlalu merendahkan
martabat pendidikan Islam jelas kontra produktif, apalagi hal yang menjadi tolak

7
Jamali Sahrodi, dkk, Membedah Nalar Pendidikan Islam Pengantar ke Arah Ilmu Pendidikan Islam, Cet. I,
(Penerbit: Pustaka Rihlah Group, Yogyakarta, Desember, 2005), h. 136

5
ukur adalah kemajuan di Barat. Ketertinggalan dalam pendidikan Islam haruslah
dilihat sebagai tantangan. Orientasi ini menjadi demikian penting agar terhindar
dari munculnya problem baru yang lebih serius. Artinya, apabila melihat
ketertinggalan pendidikan Islam ini dengan rasa rendah diri, maka dengan
sendirinya telah mengawali problem baru.
Ada beberapa hal yang dianggap sebagai tantangan dalam pendidikan Islam,
diantaranya: Pertama adalah pengembangan potensi manusia. Mengembangkan
potensi manusia dalam pandangan pendidikan Islam merupakan tantangan yang
bersifat holistik, berkesinambungan dan tanpa akhir. Kedua, membahas tentang
kegagalan dari para pemikiran Barat dalam membangun konsep tentang sifat asal
manusia yang tidak dipandu oleh wahyu8. Ketiga, membahas tentang tantangan
budaya fatalistik dari kaum muslimin sendiri. Keempat, membahas tentang
munculnya ancaman di era abad 21, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor
perubahan sosial9
2. Prospek Pendidikan Islam Masa Kini dan Masa Datang
Meyakini pendidikan sebagai upaya yang paling mendasar dan strategis
sebagai wahana penyiapan sumberdaya manusia dalam pembangunan (dalam
arti luas) tentunya umat Islam yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia
terutama kaum cendikiawan harus terpanggil untuk menjadi pelopor. Paling tidak
ada tiga hal yang menjadi dasar pembenaran, yaitu:
a. Dari segi ajaran agama, Islam telah menempatkan penguasaan ilmu
pengetahuan sebagai instrumen untuk meraih keunggulan hidup. Pandangan
semacam ini amat ditaati oleh manusia modern dewasa ini, terutama mereka
yang bukan Islam. Yaitu untuk meraih keunggulan kehidupan duniawi.
Sedangkan Islam lebih dari itu, yaitu bahwa penguasaan ilmu pengetahuan itu
sebagai mediator untuk menuju keunggulan dua kehidupan sekaligus, yaitu
kehidupan duniawi dan kehidupan ukhrawi. Deskripsi ini amat jelas kalau
merujuk kepada sabda Rasulullah SAW: Barang siapa yang ingin unggul di
dunia, harus dengan ilmu. Dan barang siapa yang ingin unggul di akhirat, harus
dengan ilmu. Dan barang siapa yang ingin unggul pada dua-duanya, juga harus
dengan ilmu (HR. Ahmad).

8
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisis Psikologis dan Pendidikan, (Penerbit: Al-Husna’,
Jakarta, 1989) h. 264
9
Jamali Sahrodi, dkk, Op. cit, h. 137

6
b. Dalam perkembangan sejarahnya, Islam telah cukup memberikan acuan dan
dorongan bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Bahkan, adanya mata rantai yang
erat antara kemajuan ilmu pengetahuan yang dicapai oleh dunia Barat dewasa
ini dengan kemajuan di bidang-bidang ilmu pengetahuan yang sebelumnya
pernah dicapai oleh dunia Islam. Karena memang diyakini oleh dunia bahwa
Islamlah yang mula-mula menyebarkan pemikiran Yunani klasik yang menjadi
dasar perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Barat dewasa ini.
Adapun faktor penyebab adopsi sains dunia Islam oleh dunia Barat adalah
karena mereka melakukan gerakan penerjemahan para sarjana Islam terhadap
karya Yunani klasik. Dan yang kalah pentingnya, yaitu terjadinya pemurtadan
terhadap filosof Islam lantaran menggandrungi pemikiran Yunani klasik tersebut.
c. Umat Islam Indonesia cukup kaya dengan lembaga-lembaga pendidikannya.
Lembaga yang dimiliki ini adalah termasuk “Bank” sumber daya manusia yang
tak ternilai harganya. Memang masalahnya kepada umat Islam itu sendiri, yaitu
seberapa jauh mereka mampu mengangkat ajaran Islam dan sekaligus
menjadikan lembaga-lembaga pendidikannya sebagai wahana penyiapan
sumber daya pembangunan. Untuk itu, kiranya lembaga-lembaga pendidikan
Islam harus semakin menyadari akan posisinya dalam upaya membuat satu
komitmen strategi, yaitu menjadikan dirinya sebagai “Bank” sumber daya
manusia itu.
Disamping itu dalam era globalisasi ini terdapat peluang-peluang, karena
adanya suasana yang lebih terbuka dan saling ketergantungan dalam berbagai
aspek kehidupan manusia dan globalisasi itu sudah dirasakan keberadaannya
dan sedang berlangsung dalam aspek kehidupan manusia, pendidikan, politik,
ekonomi, kebudayaan dan sebagainya.
Adapun peluang sistim pendidikan Islam di Indonesia, antara lain:
1. Sistim pendidikan Islam Indonesia tidak mendominasi sistim pendidikan
Nasional, karena ajaran Islam secara filosofis tidak bertentang dengan filosofis
hidup bangsa Indonesia. Dalam konsep penyusunan sistim pendidikan
Nasional No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah yang menggiringnya
terbuka kesempatan yang luas untuk mengembangkan diri.
2. Pancasila sebagai asa bernegara secara filosofis menjadi landasan filsafat
pendidikan.

7
3. Semakin berkembangnya gerakan pembaharuan pemikiran di Indonesia,
maka lahirlah ICMI secara politis dijadikan sarana baru untuk memperkokoh
wacana tersebut10[15].
Dengan demikian dilihat dari segi ajaran maupun sosiologi pendidikan,
maka sistim pendidikan Islam Indonesia menjadi sub sistim pendidikan
nasional sebagaimana yang dicita-citakan. Dan secara politik pendidikan
Indonesia menempati posisi yang aman, sehingga yang perlu saat ini adalah
meningkatkan kualitas pendidikan Islam agar tetap superior sebagaimana yang
telah dicapai pada zaman klasik.

10

8
BAB II

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem pendidikan Islam merupakan usaha pengorganisasian proses
kegiatan kependidikan yang berdasarkan ajaran Islam. Sistem berasal dari
bahasa inggris yaitu dari kata system yang berarti susunan suatu cara atau pola
yang berurutan tentang suatu hal. Dan pendidikan adalah suatu proses
pemberian ajaran, bimbingan yang bereupa keilmuan. Sedangkan islam adalah
agama yang di turunkan kepada Nabi Muhammad.
Secara bahasa, integral berarti menyeluruh, lengkap, terpadu dan
sempurna. Pendidikan islam integral adalah model pendidikan yang
menggabungkan pendidikan umum dan pendidikan agama. Dalam proses
pendidikan yang paling penting adalah bertauhid, tidak mempersekutukan Allah
dengan segala sesuatu apapun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pendidikan integral adalah konsep pendidikan yang memadukan intelektual,
moral dan spiritual dalam pembelajaran.
Ketertinggalan pendidikan Islam telah sedemikian parahnya. Hal ini
mengundang keprihatinan yang mendalam dan menyisahkan berbagai
pertanyaan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang melatar belakangi keadaan
tersebut. Ketertinggalan dalam pendidikan Islam haruslah dilihat sebagai
tantangan. Orientasi ini menjadi demikian penting agar terhindar dari munculnya
problem baru yang lebih serius.
Meyakini pendidikan sebagai upaya yang paling mendasar dan strategis
sebagai wahana penyiapan sumberdaya manusia dalam pembangunan tentunya
umat Islam yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia terutama kaum
cendikiawan harus terpanggil untuk menjadi pelopor. Pandangan semacam ini
amat ditaati oleh manusia modern dewasa ini, terutama mereka yang bukan
Islam. Dan barang siapa yang ingin unggul di akhirat, harus dengan ilmu. Dan
barang siapa yang ingin unggul pada dua-duanya, juga harus dengan ilmu .

B. SARAN
Makalah yang telah tersusun ini ada banyak kekurangan  atau dapat
dikatakan jauh dari kata sempurna, tetapi kami sebagai tim penyusun
makalah yang telah menjadi tugas kami ini sepenuhnya mengucapkan

9
syukur. kami selaku tim penyusun makalah ini mengharapkan supaya
makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat untuk diri kami sendiri dan
orang lain, tidak lupa kami mengharapkan partispasi dari teman- teman
pembaca agar menyalurkan partisipasinya untuk memeberikan saran ataupun
kritikan yang membangun yang dapat memberikami kami sebagai tim
penyusun motivasi supaya hari esok menjadi lebih baik dan untuk pendidik
dan calon pendidik diharapkan mampu menerapkan interaksi yang positif
dalam hubungan antar kelompok

DAFTAR PUSTAKA

10
Ahmad, R. R. (2019) ‘Konsep Pendidikan Integral M Natsir dan Relevansinya
dengan PendidikanKarakter’, pp. 1–13.
Ahmad, T. (2016) Filsafat Pendidikan Islami: Integrasi Jasmani, Rohani, dan Kalbu
Memanusiakan Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arifin, Muzayyin. 2003. Kapita Selekta Pendidikan Islam, Cet. I, Penerbit: PT. Bumi
Aksara. Jakarta.
Majid, A. (2007) Pendidikan Berbasis Ketuhanan. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Vol 3 No 1 (2019): El-idarah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
https://journal.parahikma.ac.id/el-idarah/article/view/108
http://wwwmukhlissabir.blogspot.com/2011/04/problematika-dan-prospek
pendidikan.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai