Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KAJIAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DI BERBAGAI NEGARA

(SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DI MESIR)

Dosen Pengajar : Muh. Zainuddin, M. Pd

Oleh Kelompok 1 :

1. Nurlaila Adhayati (2020122370)


2. Norhidayah (2020122366)
3. Mariana (2020122353)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUL ULUM KANDANGAN
TAHUN 2022 M /1443 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum W.W.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan


Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kajian
Sistem Pendidikan Islam di Berbagai Negara tentang Sistem Pendidikan Islam di
Mesir dengan tepat waktu. Shalawat serta salam senantiasa kita panjatkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW. yang telah menjadi suri tauladan dan pemberi
syafaat diakhirat nanti, Aamiin.

Penyusunan makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Kajian
Sistem Pendidikan Islam di Berbagai Negara. Tak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini. Juga kepada Bapak Muh. Zainuddin, M.Pd. yang telah membimbing,
mengarahkan dan mendukung kami dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
guna melengkapi dan perbaikan di masa mendatang. Penulis mengharapkan
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih.

Wassalamu’alaikum W.W.

Kandangan, 20 Februari 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah........................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.................................................................................................................. 3
A. Pengertian Sistem Pendidikan Islam........................................................................... 3
B. Sistem Pendidikan Islam di Mesir...............................................................................4
C. Kurikulum dan Metodologi Pengajaran di Mesir........................................................ 5
D. Institusi Pendidikan Islam dan Kebijakan Pemerintah Mesir..................................... 7
E. Tokoh Pendidik di Mesir............................................................................................. 8
BAB III...............................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................................12
B. Saran.......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mesir adalah sebuah negara yang wilayahnya sebagian terletak di
Afrika bagian Timur Laut. Modernisasi pendidikan di Mesir berawal dari
pengenalan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh Napoleon
Bonaparte pada saat penaklukan Mesir. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dicapai Napoleon Bonaparte ini memberikan inspirasi yang
kuat bagi para pembaharu Mesir untuk melakukan modernisasi pendidikan
di Mesir yang di anggapnya diam di tempat. Mesir yang terkenal dengan
sebutan Ardhul Anbiya (negeri para nabi) memang telah menjadi kiblat
keilmuan keislaman dunia. Selain mempunyai segudang peradaban, Mesir
juga merupakan gudang segala ilmu. Negara ini seakan memiliki magnet
tersendiri. Terbukti, Mesir telah memikat jutaan hati para pelajar dari
berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia, untuk menimba ilmu disana.
Merujuk dari poin diatas, selain bertujuan untuk pemenuhan tugas
mata kuliah kajian sistem pendidikan islam di berbagai negara, penulis
juga akan memaparkan tentang sistem pendidikan yang ada di Mesir,
kurikulum dan lain sebagainya dengan harapan dengan adanya makalah ini
dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas kepada
penulis dan tentunya juga kepada para pembaca.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Sistem Pendidikan Islam?
2. Bagaimana Sistem Pendidikan Islam di Mesir?
3. Bagaimana Kurikulum dan Metodologi Pengajaran di Mesir?
4. Apa saja Intitusi pendidikan Islam di Mesir?
5. Siapa saja tokoh pendidik di Mesir?
6. Bagaimana kebijakan pemerintah di Mesir?

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian sistem pendidikan islam;
2. Untuk mengetahui sistem pendidikan islam di Mesir;
3. Untuk mengetahui Kurikulum dan metodologi pengajaran di Mesir;
4. Untuk mengetahui Institusi Pendidikan Islam di Mesir;
5. Untuk mengetahui tokoh-tokoh pendidik di Mesir;
6. Untuk mengetahui bagaimana Kebijakan pemerintah di Mesir.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pendidikan Islam
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang memiliki
arti suatu kesatuan bermacam-macam hal menjadi suatu keseluruhan
dengan bagian-bagian yang tersusun dari dalam.1 Sistem adalah suatu
keseluruhan yang bulat yang tersusun dari bagian-bagian yang bekerja
sendiri-sendiri atau bekerja sama-sama untuk mencapai hasil atau tujuan
yang diinginkan berdasarkan kebutuhan.2 Dari definisi tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa sistem adalah jumlah keseluruhan dari bagian-
bagian yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan
berdasarkan atas kebutuhan yang telah ditentukan. Sistem adalah
seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan (Oemar Hamalik, 2009: 1). Sedangkan Pendidikan
ialah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan. Mengenai pendidikan Islam, Pendidikan Islam adalah usaha
maksimal untuk menentukan kepribadian anak didik berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang telah digariskan dalam al-Qur`an dan Sunnah.
Usaha tersebut senantiasa harus dilakukan melalui bimbingan, asuhan dan
didikan, dan sekaligus pengembangan potensi manusia untuk
meningkatkan kualitas intelektual dan moral yang berpedoman pada
syariat Islam.

Dalam sumber lain menyebutkan bahwa Pendidikan Islam di


artikan sebagai upaya sadar yang dilakukan oleh mereka yang memiliki
tanggung jawab terhadap pembinaan, bimbingan, pengembangan, serta
pengarahan potensi yang dimiliki anak didik agar mereka dapat berfungsi
dan berperan sebagaimana hakikat kejadiannya. Jadi pengertian pendidikan

1
Hasan Shadily, Insekolpedia Indonesia (Jakarta: Ikhtiar Baru, Van Houve, 1980), h. 3205
2
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Suatu Tinjauan Kritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Inter
disipliner (cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 104

3
islam tidak dibatasi oleh institusi atau kelembagaan ataupun pada lapangan
pendidikan tertentu.pendidikan islam diartikan sebagai ruang lingkup yang
luas.3 Pendidikan Islam juga memiliki pengertian suatu usaha, kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik untuk membentuk manusia yang
berkepribadian manusia.4

Maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendidikan Islam adalah


keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bekerja sama atau unsur-unsur
yang disusun secara teratur dan saling berkaitan dalam rangka membentuk
manusia yang berkepribadian muslim yang berdasarkan nilai-nilai ajaran
agama Islam yang berdasar dari al-Qur’an dan as-Sunnah.

B. Sistem Pendidikan Islam di Mesir5


Sistem pendidikan mesir memiliki dua struktur yaitu struktur
sekuler dan struktur keagamaan Al-Azhar. Struktur sekuler ini diatur
oleh Kementrian Pendidikan. Dalam penyeleksian tenaga pengajar,
sebagai lembaga internasional yang bergerak dalam bidang pendidikan,
UNESCO Mesir mengembangkan suatu sistem pelatihan guru untuk
mendukung tercapainya sumber daya manusia Mesir yang handal.
Training ini diselenggarakan melalui kerjasama dengan perusahan-
perusahaan besar yang berperan dalam melakukan sertifikasi keahlian
guru selepas training. Sistem Pendidikan modern di negara Mesir yaitu :
1. Sekolah Dasar (ibtida’i) selama 5 tahun
2. Sekolah menengah pertama ( I’dadi) selama 3 tahun
3. Sekolah Menengah Atas (Tsanawiyah ‘Ammah) selama 3 tahun
4. Pendidikan Tinggi. Selama 4-6 tahun.
Sistem pendidikan Mesir, baik sekolah negeri maupun Al-Azhar,
dan pendidikan swasta lainnya, memang mewajibkan pelajar Muslim
untuk menghafal Al-Quran. Selain itu, pengajian di mesjid-mesjid bagi
jamaah, khususnya anak-anak sekolah juga berperan penting untuk

3
Jalaludin , Psikologi Agama : Memahami perilaku dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip psikologi, revisi
2012 (Rajawali Press : Jakarta ) halaman 19
4
Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), h. 28
5
Yesi Arikarani, Sistem Pendidikan Islam di Mesir, India, dan Pakistan, el-Ghiroh. Vol. XVI, No. 01.
Februari 2019 h.94

4
mendorong warga menghafal Al-Quran, kata Menteri Zakzouk, yang
juga mantan dekan fakultas teologi Universitas Al-Azhar tersebut.
(Abdul Sani, 1998: 54) Sistem pendidikan di Mesir, sejak taman kanak-
kanak sudah diwajibkan menghafal Al-Quran. Di Universitas Al-Azhar,
misalnya, bagi mahasiswa Mesir program S-1 diwajibkan menghafal 15
juz (setengah) Al-Quran, program S-2 diwajibkan menghafal seluruh Al-
Quran. Adapun program S-3, tinggal diuji hafalan sebelumnya.
Kewajiban hafal Al-Quran ini tidak berlaku bagi mahasiswa asing non-
Arab, di mana program S-1 diringankan, yaitu hanya diwajibkan hafal
delapan juz Al-Quran, dan program S-2 sebanyak 15 juz Al-Quran,
sementara program S-3 baru diwajibkan hafal seluruh Al-Quran.
Sementara itu, Pemerintah Mesir dilaporkan setiap tahun
mengalokasikan dana khusus sebesar 25 juta dolar AS (1,2 miliar pound
Mesir) untuk penghargaan bagi penghafal Al-Quran. Penghargaan itu
diberikan setiap peringatan hari-hari Besar Islam sekuler ada tingkatan
sekolah dasar. Perbedaannya ialah bagi pemenang hifzul (penghafal) Al-
Quran, berupa uang tunai maupun dalam bentuk beasiswa dan tunjangan
hidup. Sudah menjadi tradisi di negeri Seribu Menara itu, perlombaan
hafal Al-Quran di setiap hari-hari besar Islam dilakukan secara serentak
dari tingkat pusat hingga ke daerah-daerah.

C. Kurikulum dan Metodologi Pengajaran di Mesir6


Kurikulum di ambil berdasarkan kondisi yang ada dan yang masuk
di dalamnya al-Quran dan pengajaran keagamaan (ada mata pelajaran
alternatif bagi murid non muslim), bahas Arab, pendidikan
Kewarganegaraan, Matematika, Geometri terapan, Sejarah Geografi, Ilmu
Pengetahuan Alam Dan Ilmu Dasar. Kesehatan, menggambar olah raga,
kerajinan tangan untuk laki-laki dan ilmu tata boga bagi anak perempuan,
kesenian. Kurikulumnya menekanankan pendidikan keagamaan bahasa
Arab dan Sejarah serta masuk di dalamnya sain dan bahasa Inggris sebagai
bahasa asing. SMP yang untuk 3 tahun di telah dibagi setelah yang
pertama ke dalam bagaian literasi dan saintifik dengan ketentun untuk 2

6
Ibid, h.96

5
bahasa asing biasanya inggris dan perancis. Walaupun dalam teorinya
murid dalam hal literasi dapat memilih bahasa jerman italia spanyol atau
rusia. Dari tipe sekolah menengah inilah universitas telah merekrut
mahasiswa.(Sukino 2016:33)
Di Mesir, kurikulum adalah hasil pekerjaan tim. Tim kurikulum ini
terdiri dari konsultan, supervisior, para ahli, para profesor pendidikan, dan
guru-guru yang berpengalaman. Biasanya ada se buah panitia untuk setiap
mata pelajaran atau kelompok pelajaran, dan ketua- ketua panitia diundang
rapat sehingga segala keputusan dapat dikoordinasikan. Kurikulum yang
sudah dihasilkan oleh panitia diserahkan kepada Dewan Pendidikan Pra
Universitas yang secara resmi mengesahkannya untuk dimplementasikan.
Berdasarkan peraturan, kurikulum dapat dirubah dan disesuai kan untuk
mengakomodasikan kondisi setempat atau hal-hal khusus. Pusat Penelitian
Pendidikan Nasional bertanggung jawab mengumpulkan informasi
mengenai materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan mengenai
implementasinya di lapangan. Hasil penelitian itu disalurkan ke Dewan
Kesekretariatan, dan apabila diperlukan perubahan, sebuah panitia dibentuk
dan diserahi tugas untuk mempelajarinya dan merumuskan perubahan-
perubahan itu. Ada berbagai cara untuk terjaminnya relevansi dan
diseminasi program baru. Sejumlah besar supervisior, konsultan dari semua
level bertemu secara reguler dengan guru-guru guna memberikan
bimbingan dan untuk mengumpulkan informasi. Ada berbagai pusat latihan,
sekolah percobaan, dan sekolah percontohan, yang bertujuan untuk
pembaharuan kurikulum serta perbaikan metode mengajar.(Yunitasari
2017:126)
Biasanya ada sebuah panitia untuk setiap mata pelajaran atau
kelompok pelajaran, dan ketua-ketua panitia ini diundang rapat sehingga
segala keputusan dapat di koordinasikan.Kurikulum yang sudah dihasilkan
oleh panitia diserahkan kepada Dewan Pendidikan Para universtias yang
secara resmi mengesahkan untuk diimplementasikan. Berdasarkan
peraturan, kurikulum dapat diubah dan disesuaikan untuk
mengakomodasikan kondisi setempat atau hal-hal khusus.

6
D. Institusi Pendidikan Islam dan Kebijakan Pemerintah Mesir7
Pemerintahan Mesir menyediakan pendidikan agama sebagai salah
satu tanggung jawab dari pemerintah. Menganut pada sistem al-Azhar,
pendidikan agama diadakan pada pra universitas. Ada dua lembaga yang
menangani pendidikan tersebut yaitu institusi umum dan institusi khusus.
Sistem al-Azhar menekankan pada pendidikan dasar, pendidikan swasta
yang berorientasi pada pekerjaan, dan pendidikan menengah untuk
persiapan menuju universitas. Mahasiswa Universitas al-Azhar sampai
pada pertengahan tahun 1990 diberi hak menjadi universitas umum.
Namun setelah tahun itu Universitas al-Azhar khusus menyediakan
pendidikan agama. Universitas al-Azhar selanjutnya mencetak generasi
ilmuan-ilmuan agama. Universitas al-Azhar memiliki misi mencetak kader-
kader Islam untuk trampil dalam bidang ilmu keIslaman seperti bahasa
Arab, dan ilmu-ilmu Islam bagi orang asing yang datang menimba ilmu
dilembaga tersebut.
Lembaga pendidikan pre universitas al-Azhar berkembang meluas
hampir sampai enam puluhan khususnya pada tahun 1991/1992 dan
1998/1999. Kurikulum pendidikan al-Azhar pada umumnya serupa dengan
pendidikan umum. Hanya saja kurikulum pendidikannya lebih menekankan
pada studi keIslaman. Kurikulum pada pre universitas lebih menekankan
pada moral dan nilai-nilai agama berkaitan dengan rukun Islam. Materi-
materinya berkaitan dengan pengembangan keimanan, kehidupan nabi,
menghafal al-Qur’an dan praktik-praktik pengetahuan tentang ibadah.
Murid dituntut untuk hafal 20 juz pada sekolah dasar. Menurut United
States Agency for International Development (USAID) tidak ada perbedaan
yang menonjol antara sekolah umum dan sekolah yang dikelola dengan
sistem al-Azhar (Abdalla et al, 2006: 20).
Uraian di atas dapat dipahami bahwa Mesir merupakan Negara
yang sukses dalam melaksanakan program pendidikan untuk warga
negaranya ataupun warga Negara asing. Pemerintahan Mesir juga
mencanangkan pendidkan untuk semua (education for all). Sistem

7
Saliyo, PENDIDIKAN ISLAM DI MESIR DAN MALAYSIA DI ERA GLOBALISASI KAJIAN PSIKOLOGI
POSITIF, IAIN Kudus, Jawa Tengah, Indonesia, Vol. 13, No. 1, Februari 2018, h. 138

7
pendidikan yang anut yaitu sistem pendidikan sekuler dan sistem agama.
Kesuksesan Mesir dalam melaksanakan program pendidikan juga tidak
lepas dari bantuan lembaga dunia yang ada.

E. Tokoh Pendidik di Mesir


a. Tokoh-Tokoh Pembaharu Pendidikan Islam di Mesir
1. Muhammad Ali Pasya
Muhammad Ali Pasya adalah seorang tokoh pembaru di
Mesir yang berasal dari keturunan Turki , lahir di Kwal Yunani ,
pada tahun 1765 dan meninggal di mesir pada tahun 1849. Ia
berasal dari keluarga yang kurang mampu .Orang tuanya bekerja
sebagai penjual rokok eceran. Karena keterbatasan ekonomi ia
tidak memperoleh kesempatan sekolah sehingga ia tidak pandai
membaca dan menulis. Setelah dewasa ia bekerja sebagai
pemungut pajak karena kemampuanya dan kecakapanya Gubernur
Usmani jatuh hati kepadanya dan menjadikanya sebagai
menantunya. Selanjutnya ia masuk ke dinas kemileteran dalam
bidang tersebut, ia menunjukan kecakapanya, sehingga dalam
waktu singkat pangkatnya naik menjadi perwira. Ketika Napoleon
Bona Parte menyerang Mesir ia dikirim ke Mesir sebagai wakil
perwira yang mengepalai pasukan dari daerahnya.
Dalam perlawanan tersebut ia menunjukan keberaniannya
sehingga ia di angkat sebagai seorang colonel. Tahun 1801 ketika
tentara Prancis keluar dari Mesir rakyat Mesir menaruh simpati
yang besar pada Ali Pasya karena sukses membebaskan Mesir
dari tentara Napoleon. Tahun 1850 MAli mendapat pengakuan
sebagai penguasa Mesir oleh Sultan Usmani. Ali Pasya juga
disebut sebagai orang pertama yang meletakkan landasan
kebangkitan modern Mesir, bahkan ia disebut sebagai bapak
pembanguna modern. Pembaharuan yang dilaksanakan oleh
Muhammad Ali :
a) Politik luar negeri, Muhammad Ali menyadari bahwa bangsa
mesir sangat jauh ketinggalan dengan dunia Barat, karenanya

8
hubungan dengan dunia Barat perlu diperbaiki seperti Perancis,
Itali, Inggris dan Austria .Menurut catatan antara tahun 1813-
1849 ia mengirim 311 pelajar Mesir ke Itali,Perancis,Inggris
dan Austria . Selain itu dipentingkan pula ilmu Administrasi
Negara, akan tetapi system politik Eropa tidak menarik
perhatian Muhammad Ali.
b) Membangun kekuatan militer
c) Bidang pemerintahan
d) Ekonomi
e) Pendidikan
Sepintas pembaharuan yang dilakukan oleh Muhammad
Ali hanya bersifat keduniaan saja, namun dengan terangkatnya
kehidupan dunia ummat Islam sekaligus terangkat pula derajat
keagamaannya. Pembaharuan yang dilaksanakan oleh
Muhammad Ali merupakan landasan pemikiran dan
pembaharuan selanjutnya. Pembaharuan Muhammad Ali
dilanjutkan oleh tahtawi, Jalaludin Al-Afghani, Muhammad
Abduh, Rasyid Ridha dan murid-murid Muhammad Abduh
lainnya.

2. Ali Mubarak

Ali Mubarak dipandang sebagai peletak dasar dari Laihah


Rajab,semacam rencana pendidikan yang terpadu bagi bangsa
Mesir yang berdasarkan kerakyatan dengan sasaran
pengembangan lembaga pendidikan, penelitian lembaga
pendidikan di daerah dan penerbitan administrasi pendidikan
yang dipusatkan di kantor pemerintah daerah. Sebagai hasil dari
Laihah Rajab itu, lembaga-lembaga pendidikan berkembang
dengan pesat, baik kualitas maupun kuantitas, tetapi
keasliannya tetap terpelihara selanjutnya mendapat pengakuan
yang wajar dari pemerintah mulai tingkatdasar sampai
perguruan tinggi.

9
3. Thaha Husain

Untuk meningkatkan intelektual umat Islam, beliau


melihat bahwa perguruan tinggi adalah sarana terbaik mencetak
ilmuwan dan tenaga ahliyang diharapkan melakukan
perubahan-perubahan fundamental yang dapat memajukan
Mesir yang saat itu masih berada pada kondisi yang
memprihatinkan dan terkebelakang dalam berbagai bidang
khususnya pendidikan, di banding dengan Dunia Barat.
Menurut beliau, universitas tersebut mencerminkan intelektual,
keilmiahan, dan memiliki metode analisis modern.
Kemerdekaan intelektual dan kemerdekaan jiwa menurutnya
hanya bisa diperoleh melalui kemerdekaan ilmu dan intelektual.
Untuk mendapatkan kemerdekaan ilmu dan intelektual, maka
beliau menegaskan agar sistem pendidikan Mesir harus
didasarkan pada sistem dan metode Barat sejak tingkat
menengah sampai ke Perguruan Tinggi,demikian juga metode
penelitiannya.

Gagasan Thaha Husain ini memiliki arti penting bagi


kemajuan ilmu pengetahuan di Mesir karena mampu
melahirkan inovasi-inovasi baru dalam bidang pendidikan dan
di sinilah muncul kemampuan belajar efektif dalam belajar
yang sesungguhnya.

b. Tokoh-Tokoh Pembaharu Pendidikan Islam di Mesir

1. Sultan Mahmud II
Pembaharuan di Kerajaan Usmani abad ke-19, sama
halnya dengan pembaharuan di Mesir juga dipelopori oleh raja.
Kalau di mesir, Muhammad ali pashalah raja yang melopori
pembaharuan, dikerajaan Usmani raja yang menjadi pelopor
pembaharuan adalah sultan Mahmud II. Mahmud lahir pada
tahun 1785 dan Mahmud mempunyai pendidikan tradisional
antara lain pengetahuan agama, pengetahuan pemerintahan,

10
sejarah dan sastra Arab, Turki dan Persia. Ia di angkat menjadi
Sultan mempunyai pendidikan tradisional antara lain
pengetahuan agama, pengetahuan pemerintahan, sejarah dan
sastra arab, turki dan Persia. Ia diangkat menjadi sultan di tahun
1807 dan meninggal 1839. Perubahan penting yang diadakan
oleh Sultan Mahmud II dan kemudian yang mempunyai
pengaruh besar pada perkembangan pembaharuan di kerjaan
usmani ialah perubahan dalam bidang pendidikan.
Sebagai halnya di dunia islam lain di zaman itu,
madrasah merupakan satu-satunya lembaga pendidikan umum
yang ada di kerajaan usmani. Di madrasah hanya diajarkan
agama. Pengetahuan umum tidak di ajarkan. Sultan Mahmud II
sadar bahwa pendidikan madrasah tradisional ini tidak sesuai
lagi dengan tuntutan zaman abad 19.

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan salah satu faktor utama yang sangat penting
dalam menentukan kemajuan suatu negara.Pemerintah Mesir menyatakan
bahwa pengembangan secara ilmiah harus dilakukan dalam sistem
pendidikan. Kurikulum Pendidikan Di Mesir, kurikulum adalah hasil
pekerjaan tim. Tim kurikulum terdiri dari konsultan, supervisor, para ahli,
para profesor pendidikan dan guru-guru yang berpengalaman. Berdasarkan
peraturan, kurikulum dapat di ubah dan disesuaikan untuk
mengakomodasikan kondisi setempat atau hal-hal khusus. Pada umumnya
sekolah dan masing-masing guru mempunyai kebebasan yang luas dalam
memilih materi pelajaran. Sistem ujian di Mesir sangat mempengaruhi
pemikiran murid, orang tua serta para pejabat pendidikan karena begitu
pentingnya hasil ujian itu.

Adapun Tokoh-Tokoh Pembaharu Pendidikan Islam di Mesir yaitu


Ali Mubarak,Thaha Husain, dll. Dan mengenai Kebijakan Pemerintah
Mesir terhadap pendidikan yaitu Model Pembelajaran pendidikan di nya
dikelola oleh beberapa lembaga pendidikan. Mesir juga merupakan
Negara yang sukses dalam melaksanakan program pendidikan untuk warga
negaranya ataupun warga Negara asing. Pemerintahan Mesir juga
mencanangkan pendidkan untuk semua (education for all).

B. Saran
Mengingat belum sempurnanya makalah yang kami buat, dan
masih banyak terdapat kekurangan baik dalam penyusunan kata dan
kalimat, atau dalam pembuatan paragraf dan juga dalam hal isi makalah.
Maka kami meminta kritik dan saran dari pembaca semua agar
kedepannya kami bisa membuat revisi yang lebih baik lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam, Suatu Tinjauan Kritis dan Praktis


Berdasarkan Pendekatan Inter disipliner (cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara,
1996)
Arikarani,Yesi, Sistem Pendidikan Islam di Mesir, India, dan Pakistan, el-Ghiroh.
Vol. XVI, No. 01. Februari 2019
Asrori, Ahcmad, Islamic Education Development Strategy in Facing The Global.
International Journal of Science and Research. Vol.4, Issue.11;2319-7064.
Darajat, Zakiyah, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1974),
Jalaludin , Psikologi Agama : Memahami perilaku dengan mengaplikasikan
prinsip-prinsip psikologi, revisi 2012 (Rajawali Press : Jakarta )
Saliyo, PENDIDIKAN ISLAM DI MESIR DAN MALAYSIA DI ERA
GLOBALISASI KAJIAN PSIKOLOGI POSITIF, IAIN Kudus, Jawa
Tengah, Indonesia, Vol. 13, No. 1, Februari 2018
Shadily, Hasan Insekolpedia Indonesia (Jakarta: Ikhtiar Baru, Van Houve, 1980),

13

Anda mungkin juga menyukai