Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI VYGOTSKY
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah :Pengembangan Kemampuan Kognitif
Dosen Pengampu :Miswono, M.Pd.

DI SUSUN OLEH :

 Anik Arifatun Nikmah 2117060


 Cipto Asmorogiri S 2117061
 ST Heni Kurniasih 2117058

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
STAINU TEMANGGUNG
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Segaja puja dan puji kami haturkan kepada Allah, tuhan semesta alam yang
yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya serta taufik-Nya sehingga kami
dalam keadaan sehat wal-afiyat. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah
limpahkan terhadap gusti kita sebagai madinatul ilmi Nabi Muhamad SAW.

Syukur Al-hamdulillah kami panjatkan atas suksesnya penyusunan


makalah ini. Makalah disusun sebagai tugas kelompok. Karena itu kami ucapkan
terima kasih pada semua pihak yang terkait, terutama dosen pembimbing, orang
tua kami dan sahabat yang telah berpartisipasi demi terselenggaranya makalah ini
sehingga penyusunan makalah ini berjalan dengan lancar selasai tepat waktu.

Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurang baik dalam segi tulisan Maupun kata-kata, oleh karena itu kami mohon
saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah ini untuk kesempurnaan
terutama ilmu kami.

Banjarnegara, 19 September 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
A. Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky ..................................................... 2
B. Prinsip-Prinsip Dasar Teori Vygotsky ......................................................... 4
C. Tujuan Model Pembelajaran Vygotsky........................................................ 6
D. Implikasi Terhadap Pendidikan.................................................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 8
Kesimpulan .......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tujuan belajar yang paling utama adalah apa yang dipelajari itu
berguna dikemudian hari, yakni membantu kita untuk dapat belajar terus
dengan cara yang lebih mudah. Hal ini dikenal sebagai transfer belajar. Apa
yang kita pelajari dalam situasi tertentu memungkinkan kita untuk memahami
hal-hal lain. Transfer inilah yang menjadi inti dalam proses belajar.

Demikian pula dengan tujuan pelajaran bukan hanya penguasaan


prinsip-prinsip yang fundamental, melainkan juga mengembangkan sikap
yang positif terhadap belajar, penelitian, penemuan, serta pemecahan masalah
atas kemampuan sendiri. Menyajikan konsep-konsep yang fundamental saja
tidak dengan sendirinya menimbulkan sikap demikian. Masih perlu penelitian
dalam soal ini.

Namun dianggap proses menemukan sendiri akan menimbulkan sikap


demikian.Untuk itu penulis akan mengemukakan salah satu metode belajar
yakni teori belajar Vygotsky yang sekiranya mampu mengatasi hal-hal diatas.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Teori pembelajaran menurut Vygotsky?
2. Prinsip dasar teory Vygotsky?
3. Tujuan pembelajaran dari model vygotsky?
4. Implikasi model pembelajaran vygotsky ke dalam kbm?
C. Tujuan
1. Mengetahui Bagaimana Teori pembelajaran menurut Vygotsky
2. Mengetahui Prinsip dasar teory Vygotsky
3. Mengetahui Tujuan pembelajaran dari model vygotsky
4. Mengetahui Implikasi model pembelajaran vygotsky ke dalam kbm

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky

Membincangkan perkembangan kognitif akan lebih baik bila merujuk


langsung pada konsep-konsep yang ditulis oleh para pakarnya. Karena mereka
telah melakukan analisis lebih jauh. Analisis yang dilakukan pun telah diuji
oleh banyak pihak. Teori perkembangan kognitif vygotsky kerap dijadikan
salah satu bahasan kajian. Alasannya, ia memiliki penilaian tersendiri yang
membedakannya dengan para tokoh yang lain.

Menurut Vygotsky, perolehan pengetahuan dan perkembangan


kognitif seorang seturut dengan teori sciogenesis. Dimensi kesadaran social
bersifat primer, sedangkan dimensi individualnya bersifat derivative atau
merupakan turunan dan bersifat skunder. Artinya, pengetahuan dan
pengembangan kognitif individu berasal dari sumber-sumber social di luar
dirinya. Hal ini tidak berarti bahwa individu bersikap pasif dalam
perkembangan kognitifnya, tetapi Vygotsky juga menekankan pentingnya
peran aktif seseorang dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Maka teori
Vygotsky sebenarnya lebih tepat disebut dengan pendekatan konstruktivisme.
Maksudnya, perkembangan kognitif seseorang disamping ditentukan oleh
individu sendiri secara aktif, juga oleh lingkungan social yang aktif pula.

Teori psikologi yang dipegang oleh vygotsky lebih mengacu pada


kontruktivisme. Karena ia lebih menekan pada hakikat pembelajaran
sosiokultural. Dalam analisisnya, perkembangan kognitif seseorang disamping
ditentukan oleh individu sendiri secara aktif, juga ditentukan oleh lingkungan
social secara aktif. Oleh karena itu, hal :

1. hukum genetic tentang perkembangan (genetic law of development)


Setiap kemampuan seseorang akan tumbuh dan berkembang melewati

2
dua aturan: tataran social lingkungannya dan tataran psikologis yang
ada pada dirinya.
2. zonz perkembangan proksimal (zone of proximal development)
Perkembangan kemampuan seseorang dapat dibedakan dalam dua
tingkat : tingkat perkembangan actual yang tampak dari
kemampuannya menyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan masalah
secara mandiri, dan tingkat perkembangan potensial yang tampak dari
kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas atau pemecahan
masalah dibawah bimbingan orang dewasa.
3. mediasi
Mediator yang diperankan lewat tanda maupun lambing adalah kunci
utama memahami proses-proses social dan psikologis. Makanya, jika
dikaji lebih mendalam teori perkembangan kognitif vygotsky akan
ditemukan dua jenis mediasi. Media metakognitif dan mediasi kognitif.
Media metakognitif adalah penggunaan alat-alat semiotic yang
bertujuan untuk melakukan self regalution (pengaturan diri) yang
mencakum: self planning, sekff monitoring, self chechikng dan self
evaluation. Media ini berkembang dalam komunikasi antar pribadi.
Sedang media kognitif adalah penggunaan alat-alat kognitif untuk
memecahkan masalah yang berhubungan dengan pengetahuan tertentu.
Sehingga, media ini bisa berhubungan konsep spontan (yang bisa
salah) dan konsep ilmiah (yang lebih terjamin kebenarannya)
Dalam semua literatus yang mengupas tetang teori perkembangan
kognitif vygotsky kerap memakjubkan pesan vygotsky yang bernada:
“untuk membantu8 anak membangkan pengetahuan yang sungguh-
sungguh bermakna adalah dengan cara memadukan antar konsep-
konsep dan prosedur mulalui demonstrasi.

Pada dasarnya teori-teori Vygotsky didasarkan pada tiga ide utama: (1)
bahwa intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru
dan sulit mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka telah ketahui;

3
(2) bahwa interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual;
(3) peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan
mediator pembelajaran siswa.

Sumbangan psikologi kognitif berakar dari teori-teori yang


menjelaskan bagaimana otak bekerja dan bagaimana individu memperoleh dan
memproses informasi. Pandangan yang ditawarkan Vygotsky dan para ahli
psikologi kognitif yang lebih mutakhir adalah penting dalam memahami
penggunaan-penggunaan strategi belajar karena tiga alasan. Pertama, mereka
menggarisbawahi peran penting pengetahuan awal dalam proses belajar. Dua,
mereka membantu kita memahami pengetahuan dan perbedaan antara
berbagai jenis pengetahuan. Dan tiga, mereka membantu menjelaskan
bagaimana pengetahuan diperoleh manusia dan diproses dalam sistem memori
otak.

B. Prinsip-Prinsip Dasar Teori Vygotsky

Perkembangan kognitif dan bahasa anak-anak tidak berkembang dalam


suatu situasi sosial yang hampa. Lev Vygotsky (1896-1934), seorang psikolog
berkebangsaan Rusia, mengenal poin penting tentang pikiran anak ini lebih
dari setengah abad yang lalu. Teori Vygotsky mendapat perhatian yang makin
besar ketika memasuki akhir abad ke-20.

Sezaman dengan Piaget, Vygotsky menulis di Uni Soviet selama 1920-


an dan 1930-an. Namun, karyanya baru dipublikasikan di dunia Barat pada
tahun 1960-an. Sejak saat itulah, tulisan-tulisannya menjadi sangat
berpengaruh. Vygotsky adalah pengagum Piaget. Walaupun setuju dengan
Piaget bahwa perkembangan kognitif terjadi secara bertahap dan dicirikan
dengan gaya berpikir yang berbeda-beda, tetapi Vygotsky tidak setuju dengan
pandangan Piaget bahwa anak menjelajahi dunianya sendirian dan membentuk
gambaran realitas batinnya sendiri.

4
Vygotsky mengemukakan ada empat prinsip dasar kunci
dalam pembelajaran, yaitu:

1) Penekanan pada hakekat sosio-kultural pada pembelajaran (the


sosiocultural of learning),
2) Zona perkembangan terdekat (zone of proximal development),
3) Pemagangan kognitif (cognitive appreticeship)
4) Perancahan (scaffolding).

Keempat prinsip tersebut secara singkat dijelaskan berikut ini.

Prinsip pertama

Menurut Vygotsky siswa belajar melalui interaksi dengan


orang dewasa dan teman sebaya yang lebih mampu. Vygotsky
menekankan pentingnya interaksi sosial dengan orang lain dalam
proses pembelajaran.

Prinsip kedua

Menurut Vygotsky dalam proses perkembangan


kemampuan kognitif setiap anak memiliki apa yang disebut zona
perkembangan proksimal (zone of proximal development) yang
didefinisikan sebagai jarak atau selisih antara tingkat
perkembangan anak yang aktual dengan tingkat perkembangan
potensial yang lebih tinggi yang bisa dicapai si anak jika ia
mendapat bimbingan atau bantuan dari seseorang yang lebih
dewasa atau lebih berkompeten.

Prinsip ketiga

Menurut Vygotsky adalah pemagangan kognitif, yaitu


suatu proses dimana seorang siswa belajar setahap demi setah ap
akan memperoleh keahlian dalam interaksinya dengan seorang

5
ahli. Seorang ahli bisa orang dewasa atau orang yang lebih tua
atau teman sebaya yang telah menguasai permasalahannya.

Prinsip keempat

Menurut Vygotsky adalah perancahan atau scaffolding,


merupakan satu ide kunci yang ditemukan dari gagasan
pembelajaran sosial Vygotsky. Perancahan berarti pemberian
sejumlah besar bantuan kepada seorang anak selama tahap -tahap
awal pembelajaran dan kemudian secara perlahan bantuan tersebut
dikurangi dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengambil alih tanggung jawab setelah ia mampu mengerjakan
sendiri. Berdasarkan uraian di atas, maka implikasi utama dari teori
Vygotsky terhadap pembelajaran adalah kemampuan untuk
mewujudkan tatanan pembelajaran kooperat if dengan dibentuk
kelompok-kelompok belajar yang mempunyai tingkat kemampuan
berbeda dan penekanan perancahan dalam pembelajaran supaya
siswa mempunyai tanggungjawab terhadap belajar. (dari berbagai
sumber)

C. Tujuan Model Pembelajaran Vygotsky

Berbagai tujuan dalam semua konteks memerlukan perkembangan


termasuk:

1. Aktivitas yangmenggunakan otot besar atau kasar ( berlari, menendang ,


mengangkat dll)
2. Kecerdasan matematika (kemampuan mengenal menyebut dan
menjumlahkan angka-angka)
3. Permainan drama atau interaksi social (Memerankan tokoh ibu dll)
4. Waktu berkumpul atau pertemuan kelompok (Membentuk istana pasir
dalam sekelompok anak dsb)

6
Vigotski menggunakan konsep aktivitas terprogram utuk menentukan
model interaksi anak-anak dengan lingkungan social yang mendasari
pemenuhan kebutuhan perkembangan .

D. Implikasi Terhadap Pendidikan

Pengaruh karya Vygotsky terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh


Smith et al. (1998).

1. Anak tetap dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru harus secara aktif
mendampingi setiap kegiatan anak-anak. Dalam istilah teoritis, ini berarti
anak-anak bekerja dalam zona perkembangan proksimal dan guru
menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD.
2. Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru, teman
sebaya juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif
anak.berlawanan dengan pembelajaran lewat penemuan individu
(individual discovery learning), kerja kelompok secara kooperatif (
cooperative group work) tampaknya mempercepat perkembangan anak.
3. Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran
pribadi oleh teman sebaya ( peer tutoring), yaitu seorang anak mengajari
anak lainnya yang agak tertinggal dalam pelajaran. Foot et al. (1990)
menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh teman sebaya ini dengan
menggunakan teori Vygotsky. Satu anak bisa lebih efektif membimbing
anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati
tahap itu sehingga bis adengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang
dihadapi anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai.

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Teori Vygotsky merupakan teori yang lebih mengacu pada kontruktivisme.
Karena ia lebih menekan pada hakikat pembelajaran sosiokultural.
konsep teori perkembangan kognitif vygotsky berikut terdapat pada tiga hal:
a) hukum genetic tentang perkembangan (genetic law of development)
b) zona perkembangan proksimal (zone of proximal development)
c) mediasi
2. Vygotsky mengemukakan ada empat prinsip dasar kunci dalam pembelajaran,
yaitu:
1) Penekanan pada hakekat sosio-kultural pada pembelajaran (the
sosiocultural of learning),
2) Zona perkembangan terdekat (zone of proximal development),
3) Pemagangan kognitif (cognitive appreticeship)
4) Perancahan (scaffolding).
3. Berbagai tujuan dalam semua konteks memerlukan perkembangan termasuk:
1. Aktivitas yangmenggunakan otot besar atau kasar ( berlari, menendang
, mengangkat dll)
2. Kecerdasan matematika (kemampuan mengenal menyebut dan
menjumlahkan angka-angka)
3. Permainan drama atau interaksi social (Memerankan tokoh ibu dll)
4. Waktu berkumpul atau pertemuan kelompok (Membentuk istana pasir
dalam sekelompok anak dsb)
4. Implikasi terhadap pendidikan
1. Anak tetap dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru harus secara
aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak. Dalam istilah teoritis,
ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan proksimal dan
guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD.

8
2. Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru,
teman sebaya juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif
anak.berlawanan dengan pembelajaran lewat penemuan individu
(individual discovery learning), kerja kelompok secara kooperatif (
cooperative group work) tampaknya mempercepat perkembangan
anak.
3. Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi
pengajaran pribadi oleh teman sebaya ( peer tutoring), yaitu seorang
anak mengajari anak lainnya yang agak tertinggal dalam pelajaran.
Foot et al. (1990) menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh teman
sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky. Satu anak bisa lebih
efektif membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka
sendiri baru saja melewati tahap itu sehingga bis adengan mudah
melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak lain dan menyediakan
scaffolding yang sesuai.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.anneahira.com/teori-perkembangan-kognitif-vygotsky.htm
Budiningsih asrih, belajar dan pembelajaran, asdi mahasatya: Jakarta, 2005.
http://puslit.petra.ac.id/journals/interior/
http://deceng.wordpress.com/2008/06/09/teori-belajar-konstruktivis/

10

Anda mungkin juga menyukai