TEORI VYGOTSKY
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah :Pengembangan Kemampuan Kognitif
Dosen Pengampu :Miswono, M.Pd.
DI SUSUN OLEH :
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
STAINU TEMANGGUNG
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Segaja puja dan puji kami haturkan kepada Allah, tuhan semesta alam yang
yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya serta taufik-Nya sehingga kami
dalam keadaan sehat wal-afiyat. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah
limpahkan terhadap gusti kita sebagai madinatul ilmi Nabi Muhamad SAW.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurang baik dalam segi tulisan Maupun kata-kata, oleh karena itu kami mohon
saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah ini untuk kesempurnaan
terutama ilmu kami.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan belajar yang paling utama adalah apa yang dipelajari itu
berguna dikemudian hari, yakni membantu kita untuk dapat belajar terus
dengan cara yang lebih mudah. Hal ini dikenal sebagai transfer belajar. Apa
yang kita pelajari dalam situasi tertentu memungkinkan kita untuk memahami
hal-hal lain. Transfer inilah yang menjadi inti dalam proses belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Teori pembelajaran menurut Vygotsky?
2. Prinsip dasar teory Vygotsky?
3. Tujuan pembelajaran dari model vygotsky?
4. Implikasi model pembelajaran vygotsky ke dalam kbm?
C. Tujuan
1. Mengetahui Bagaimana Teori pembelajaran menurut Vygotsky
2. Mengetahui Prinsip dasar teory Vygotsky
3. Mengetahui Tujuan pembelajaran dari model vygotsky
4. Mengetahui Implikasi model pembelajaran vygotsky ke dalam kbm
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
dua aturan: tataran social lingkungannya dan tataran psikologis yang
ada pada dirinya.
2. zonz perkembangan proksimal (zone of proximal development)
Perkembangan kemampuan seseorang dapat dibedakan dalam dua
tingkat : tingkat perkembangan actual yang tampak dari
kemampuannya menyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan masalah
secara mandiri, dan tingkat perkembangan potensial yang tampak dari
kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas atau pemecahan
masalah dibawah bimbingan orang dewasa.
3. mediasi
Mediator yang diperankan lewat tanda maupun lambing adalah kunci
utama memahami proses-proses social dan psikologis. Makanya, jika
dikaji lebih mendalam teori perkembangan kognitif vygotsky akan
ditemukan dua jenis mediasi. Media metakognitif dan mediasi kognitif.
Media metakognitif adalah penggunaan alat-alat semiotic yang
bertujuan untuk melakukan self regalution (pengaturan diri) yang
mencakum: self planning, sekff monitoring, self chechikng dan self
evaluation. Media ini berkembang dalam komunikasi antar pribadi.
Sedang media kognitif adalah penggunaan alat-alat kognitif untuk
memecahkan masalah yang berhubungan dengan pengetahuan tertentu.
Sehingga, media ini bisa berhubungan konsep spontan (yang bisa
salah) dan konsep ilmiah (yang lebih terjamin kebenarannya)
Dalam semua literatus yang mengupas tetang teori perkembangan
kognitif vygotsky kerap memakjubkan pesan vygotsky yang bernada:
“untuk membantu8 anak membangkan pengetahuan yang sungguh-
sungguh bermakna adalah dengan cara memadukan antar konsep-
konsep dan prosedur mulalui demonstrasi.
Pada dasarnya teori-teori Vygotsky didasarkan pada tiga ide utama: (1)
bahwa intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru
dan sulit mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka telah ketahui;
3
(2) bahwa interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual;
(3) peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan
mediator pembelajaran siswa.
4
Vygotsky mengemukakan ada empat prinsip dasar kunci
dalam pembelajaran, yaitu:
Prinsip pertama
Prinsip kedua
Prinsip ketiga
5
ahli. Seorang ahli bisa orang dewasa atau orang yang lebih tua
atau teman sebaya yang telah menguasai permasalahannya.
Prinsip keempat
6
Vigotski menggunakan konsep aktivitas terprogram utuk menentukan
model interaksi anak-anak dengan lingkungan social yang mendasari
pemenuhan kebutuhan perkembangan .
1. Anak tetap dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru harus secara aktif
mendampingi setiap kegiatan anak-anak. Dalam istilah teoritis, ini berarti
anak-anak bekerja dalam zona perkembangan proksimal dan guru
menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD.
2. Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru, teman
sebaya juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif
anak.berlawanan dengan pembelajaran lewat penemuan individu
(individual discovery learning), kerja kelompok secara kooperatif (
cooperative group work) tampaknya mempercepat perkembangan anak.
3. Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi pengajaran
pribadi oleh teman sebaya ( peer tutoring), yaitu seorang anak mengajari
anak lainnya yang agak tertinggal dalam pelajaran. Foot et al. (1990)
menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh teman sebaya ini dengan
menggunakan teori Vygotsky. Satu anak bisa lebih efektif membimbing
anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati
tahap itu sehingga bis adengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang
dihadapi anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai.
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Teori Vygotsky merupakan teori yang lebih mengacu pada kontruktivisme.
Karena ia lebih menekan pada hakikat pembelajaran sosiokultural.
konsep teori perkembangan kognitif vygotsky berikut terdapat pada tiga hal:
a) hukum genetic tentang perkembangan (genetic law of development)
b) zona perkembangan proksimal (zone of proximal development)
c) mediasi
2. Vygotsky mengemukakan ada empat prinsip dasar kunci dalam pembelajaran,
yaitu:
1) Penekanan pada hakekat sosio-kultural pada pembelajaran (the
sosiocultural of learning),
2) Zona perkembangan terdekat (zone of proximal development),
3) Pemagangan kognitif (cognitive appreticeship)
4) Perancahan (scaffolding).
3. Berbagai tujuan dalam semua konteks memerlukan perkembangan termasuk:
1. Aktivitas yangmenggunakan otot besar atau kasar ( berlari, menendang
, mengangkat dll)
2. Kecerdasan matematika (kemampuan mengenal menyebut dan
menjumlahkan angka-angka)
3. Permainan drama atau interaksi social (Memerankan tokoh ibu dll)
4. Waktu berkumpul atau pertemuan kelompok (Membentuk istana pasir
dalam sekelompok anak dsb)
4. Implikasi terhadap pendidikan
1. Anak tetap dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru harus secara
aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak. Dalam istilah teoritis,
ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan proksimal dan
guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD.
8
2. Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru,
teman sebaya juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif
anak.berlawanan dengan pembelajaran lewat penemuan individu
(individual discovery learning), kerja kelompok secara kooperatif (
cooperative group work) tampaknya mempercepat perkembangan
anak.
3. Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluasa menjadi
pengajaran pribadi oleh teman sebaya ( peer tutoring), yaitu seorang
anak mengajari anak lainnya yang agak tertinggal dalam pelajaran.
Foot et al. (1990) menjelaskan keberhasilan pengajaran oleh teman
sebaya ini dengan menggunakan teori Vygotsky. Satu anak bisa lebih
efektif membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka
sendiri baru saja melewati tahap itu sehingga bis adengan mudah
melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak lain dan menyediakan
scaffolding yang sesuai.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.anneahira.com/teori-perkembangan-kognitif-vygotsky.htm
Budiningsih asrih, belajar dan pembelajaran, asdi mahasatya: Jakarta, 2005.
http://puslit.petra.ac.id/journals/interior/
http://deceng.wordpress.com/2008/06/09/teori-belajar-konstruktivis/
10