Anda di halaman 1dari 26

Kajian Empirik Pendidikan

Dalam latar peristiwa

Dosen : Dr. Pupun Nuryani, M.Pd.

Disusun Oleh :
Dodi (1604646)
Prama B.R (1604630)
Ahdie A Soleh (1604803)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS


SPs UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2017
Kajian Empirik Pendidikan
Pada Masyarakat Tradisional
Definisi Pendidikan Tradisional

Sistem pendidikan tradisional telah


menjadi sistem yang dominan di
tingkat pendidikan dasar dan
menengah sejak paruh kedua abad ke-
19, dan mewakili puncak pencarian
elektrik atas satu sistem terbaik.
Ciri-ciri Utama Pendidikan Tradisional

Anak-anak biasanya dikirim ke sekolah di dalam wilayah geografis


distrik tertentu.
Mereka kemudian di kelompokkan ke kelas-kelas yang biasanya di beda-
bedakan berdasarkan umur.
Anak-anak masuk sekolah di tiap tingkat menurut berapa usia mereka
pada waktu itu.
Mereka naik kelas setiap habis satu tahun ajaran.
Prinsip sekolah otoritarium, anak-anak diharapkan menyesuaikan diri
dengan tolak ukur perilaku yang sudah ada.
Guru memikul tanggung jawab pengajaran, berpegang pada kurikulum
yang sudah ditetapkan.
Sebagian besar pelajaran diarahkan oleh guru dan berorientasi pada teks.

Promosi tergantung pada penilaian guru.


Kurikulum berpusat pada subjek-subjek akademik.
Bahan ajar yang paling umum tertera dalam kurikulum adalah buku-
buku teks
Teori Pendidikan Tradisional

Belajar Tradisional
Tidak ada teori yang dirumuskan secara koheren yang membahas
kegiatan belajar dalam sistem pendidikan tradisional.
Motivasi di dasari hukuman, ganjaran atau hadiah, dan persaingan.
Belajar dengan menghapal dan menyimpan informasi tanpa bantuan
catatan di tekankan dalam sistem pendidikan tradisional.
Psikologi behavioral memiliki pengaruh yang jelas terhadap sistem
pendidikan tradisional.
Psikologi kognitif tidak banyak pengaruhnya terhadap sistem
pendidikan tradisional.
Kurikulum tersembunyi memainkan peran kunci dalam kehidupan
para pelajar.
Teori Pendidikan Tradisional

Teori Pengajaran Tradisional

Pada umumnya proses pengajaran di dalam


sistem pendidikan tradisional tidak di tuntun oleh
teori tertentu.
Model pengajaran dalam pendidikan tradisional:
guru lebih dominan
Sistem pendidikan tradisional punya berbagai cara
untuk mengelompokan siswa-siswi untuk diajar.
Sejumlah model pengajaran mendominasi sistem
pendidikan tradisional.
Penerapan Pendidikan Tradisional

Kurikulum akademik
Kurikulum non akademik
Evaluasi belajar tradisional
Bimbingan dan penyuluhan
Disiplin
Peran-peran pendidikan tradisional
Administrasi sekolah tradisional
Kepala sekolah dan guru-guru tradisional
Siswa siswi tradisional
Orang tua tradisional
Sejarah Pendidikan Indonesia

Sekolah untuk anak indonesia sebelum reorganisasi 1892


Sekolah kelas satu
Sekolah kelas dua
Sekolah Desa (Volks School)
Europese Lagere School (E.L.S)
Holands Chinese School (H.C.S)
Holands Inlandse School (H.I.S)
Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (M.U.L.O)
Hogere Burger School (H.B.S)
Algemene Middelbare School (A.M.S)
Kajian Empirik Pendidikan
Pada Masyarakat Modern
Definisi Pendidikan Modern

Ahli pendidikan modern mendefinisikan,


sebagaimana dikatakan P.J. Hills, bahwa:
Pendidikan dalam masyarakat pada umumnya
memiliki dua peran pokok yaitu menyampaikan
pengetahuan kepada generasi ke generasi
berikutnya dan memberikan bekal kepada manusia
dengan keahlian yang dapat untuk menganalisa,
mendiagnosa, dan juga kemampuan bertanya.
Ciri-ciri Utama Pendidikan Modern

Siswa aktif dan guru hanya mengarahkan


Mendidik (education). Harus dirubah konsep
mengajar menjadi mendidik
Mendapatkan pengalaman nyata
Berpusat pada siswa, pembelajaran yang
bermakna
Siswa sebagai subyek, aktif, kritis dan kreatif
Hasil belajar diukur dengan berbagai cara tak
hanya tes
Belajar dapat dilakukan dimana saja
Teori Pendidikan Tradisional

Pengajaran alam sekitar


Pengajaran pusat perhatian
Sekolah kerja
Pengajaran proyek
Penerapan Pendidikan Modern
No Faktor Pendidikan Modern Pendidikan Klasik
Pembanding
1 Pendidikan Moral Penanaman Humanisme Penanaman Humanisme
dengan cara Anti Kekerasan dengan menggunakan
Kekerasan dalam taraf
wajar.
2 Fungsi Guru Sebagai Motivator dan Pusat segala aktivitas
Fasilitator. pendidikan baik di
lingkungan sekolah
maupun luar sekolah.
3 Penerapan Etika Tergantung pada masing- Wajib diterapkan di dalam
masing individu peserta maupun luar lingkungan
didik. sekolah.
4 Punishment and berupa himbauan dan Berupa himbauan dan
Reward. apresiasi sesuai dengan apresiasi sesuai dengan
Kajian Empirik Pendidikan
Pada Masyarakat Era Globalisasi
Definisi Pendidikan Dalam Era
Globalisasi
Pendidikan Yang Memiliki Wawasan
Globalisasi
PERSPEKTIF KURIKULER
Proses pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga terdidik
kelas menengah dan professional dengan meningkatkan kemampuan
individu dalam memahami masyarakatnya dalam kaitannya dengan
kehidupan masyarakat dunia.
Ciri-cirinya:
1. Mempelajari budaya, sosial, politik dan ekonomi bangsa lain
2. Mempelajari berbagai cabang ilmu pengetahuan untuk
dipergunakan sesuai dengan kebutuhan
3. Mengembangkan berbagai kemungkinan berbagai kemampuan dan
keterampilan untuk bekerjasama guna mewujudkan kehidupan
masyarakat dunia yang lebih baik
Pendidikan Yang Memiliki Wawasan
Globalisasi
PERSPEKTIF REFORMASI
Proses pendidikan yang dirancang untuk mempersediakan anak didik
dengan kemampuan dasar intelektual dan tanggung jawab guna
memasuki kehidupan yang bersifat kompetitif.
Pendidikan harus mengkhaitkan proses pendidikan yang berlangsung di
sekolah dengan nilai-nilai yang selalu berubah di masyarakat global.
Dengan ciri-ciri fleksibel-adaptif dan kreatif demokratis, yaitu:
Fleksibel-adaptif
Dimana anak didik dirangsang untuk memiliki motivasi untuk
mempelajari sesuatu yang harus dipelajari dan terus belajar. Tetapi, anak
didik tidak akan dipaksa untuk dipelajari.
Kreatif demokratis
Pendidikan senantiasa menekankan pada suatu sikap mental untuk
senantiasa menghadirkan suatu yang baru dan orisinil.
Hubungan Era Globalisasi Dengan
Pendidikan
4 kekuatan global, yaitu:

1. Kemajuan iptek terutama dalam bidang informasi dan inovasi-


inovasi baru di dalam teknologi yang mempermudah
kehidupan manusia.
2. Perdagangan bebas yang ditunjang oleh kemajuan iptek.
3. Kerjasama regional dan internasional yang telah menyatukan
kehidupan bersama dari bangsa-bangsa tanpa mengenal batas
negara.
4. Meningkatnya kesadaran terhadap hak-hak asasi manusia
serta kewajiban manusia di dalam kehidupan bersama, dan
sejalan dengan itu semakin meningkatnya kesadaran bersama
dalam alam demokrasi.
Dampak Era Globalisasi Dengan
Pendidikan

Dampak positif globalisasi pendidikan:


Semakin mudahnya akses informasi
Menciptakan manusia professional dan berstandar Internasional
Pendidikan Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain.
Menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan mampu bersaing.
Peningkatan mutu pendidikan
Dampak Era Globalisasi Dengan
Pendidikan

Dampak negatif globalisasi pendidikan:


Pendidikan Indonesia bisa dikuasai oleh para pemilik modal
Tradisi serba instant
Melahirkan suatu golongan-golongan didalam dunia pendidikan
Semakin terkikisnya kebudayaan
Melonggarnya kekuatan kontrol pendidikan oleh negara
Pentingnya Wawasan Perspektif Global
Dalam Pengelolaan Pendidikan

Menghadapi globalisasi tanpa adanya persiapan yang kuat


maka globalisasi akan menjadi sesuatu yang menakutkan
dan akan berubah menjadi sesuatu yang negatif.

Cara paling efektif adalah melalui PENDIDIKAN!


Pentingnya Wawasan Perspektif Global
Dalam Pengelolaan Pendidikan

Kemampuan
Kemampuan
Mengerti dan
mengantisipasi mengatasi

Kemampuan Kemampuan
Mereoriantasi mengakomodasi
ISU GLOBAL

Pemerintah merespons globalisasi secara terbuka melalui Pasal 50


ayat 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional
(UU Sisdiknas) yang berbunyi:
Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan
sekurang-kurangnya satu-satuan pendidikan pada semua jenjang
pendidikanuntuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang
bertarafinternasional.
ISU GLOBAL

1. Pendidikan dipersempit menjadi urusan persekolahan, dimana


sekolah dapat dianggap berlabel internasional bila
menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris.
2. Label internasional itu lebih ditekankan pada pemakaian
kurikulum asing.
3. Kehadiran guru dan kurikulum asing, para siswa dapat
tercerabut dari akar budayanya karena mereka kehilangan sistim
nilai dan budaya bangsanya sendiri
KESIMPULAN PENDIDIKAN DALAM
ERA GLOBALISASI

Cara untuk mempersiapkan diri dalam


menghadapi globalisasi ini adalah dengan cara
meningkatkan kesadaran dan memperluas
wawasan.

Cara untuk meningkatkan dan memperluas


wawasan dapat dilakukan dengan berbagai cara,
dan cara yang paling efektif adalah melalui
PENDIDIKAN.
TERIMA KASIH
JANGAN LUPA BAHAGIA

Anda mungkin juga menyukai