Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 3

MAKALAH

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah: Filsafat Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Muhammad Raya Akbar, M.Pd.

Disusun Oleh:
Nurlita Syafitri
Nim: 1901170003
Meira Dita Ardianti
Nim: 1901170018
Muhammad Ramadan
Nim: 1901170041

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
TAHUN 2020 M/1441 H
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan atas kehadiran Allah Subhanahuwata’ala


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah “Aliran-aliran filsafat pendidikan” untuk memenuhi
tugas mata kuliah Filsafat pendidikan islam ini dengan baik. Shalawat serta salam
tak lupa pula kami curahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam kepada para sahabatnya, keluarganya semoga sampai kepada kita selaku
umatnya akhir zaman.
Ungkapan rasa terima kasih tak lupa kami haturkan kepada dosen pengajar
khusunya bapak Muhammad Raya Akbar selaku dosen pengampu mata kuliah
Filsafat Pendidikan Islam yang telah membimbing dan selalu memberikan
semangat yang pada akhirnya membantu memperluas wawasan pengetahuan tim
penulis, sehingga dapat terselesaikannya makalah ini yang berjudul “Aliran-
aliran filsafat pendidikan”.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Palangka Raya, 12 April 2020

Penulis

DAFTAR ISI

i
BAB I
BAB II
4
8
BAB III 10
10
10
11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan sejak awal sejarah lahirnya selalu diarahkan pada
upaya-upaya menjadikan manusia-manusia subjek didiknya memiliki
perbaikan-perbaikan dan perubahan-perubahan yang mengarah pada
realisasi identitas manusia. Dalam rangka perwujudan keinginan inilah,
maka banyak pemikiran yang ditujukan untuk menciptakan kondisi-
kondisi yang benar-benar mendukung bagi pelaksanaan suatu kegiatan
kependidikan.
Filsafat pendidikan merupakan titik permulaan dalam proses
pendidikan, juga menjadi tulang punggung kemana bagian-bagian yang
lain dalam pendidikan yang diperlukan dari segi tujuan-tujuan pendidikan,
kurikulum pendidikan, metode pengajaran, administrasi adminitrasi, alat-
alat pengajaran, dan lain-lain lagi pendidikan yang diambil Arah,
menunjuk jalan yang akan dilaluinya dan meletakkan dasar-dasar dan
prinsip tempat tegaknya.
Pembentukan dan penyempurnaan kualitas manusia dalam dunia
pendidikan selalu berkaitan dengan persoalan proses manusia yang
mengarah pada perbaikan dan kemajuan, sehingga transformasi sosial dan
budaya yang mengarah pada kemajuan peradaban suatu bangsa dan negara
tergantung pada orientasi, sistem, dan strategi yang ditempuh lembaga
pendidikan, utamanya pendidikan formal yang telah terencana, terprogram
dan tertata secara rapi kearah tujuan yang diinginkan.
Lahirnya aliran-aliran dalam filsafat pendidikan pun selalu
didasarkan atas keinginan menciptakan manusia-manusia ideal melalui
jalur pendidikan. Oleh karena itu pula berbagai pemikiran kependidikan
pun akan selalu mengacu pada cara pandang seseorang atau sekelompok
orang dalam memiliki eksistensi manusia dalam memperoleh pengalaman-

1
pengalaman yang ada pada gilirannya akan membentuk peradaban dan
kebudayaan manusia itu sendiri. Dan oleh karena itu, Corak dan model
yang ditawarkan memiliki hubungan signifikan dengan cara pandang
aliran dalam kaitan dengan dirinya, alam dan tuhan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah kami paparkan di atas, berikut
rumusan masalah:
1. Apa Pengertian Filsafat Pendidikan?
2. Apa Saja Aliran-aliran Filsafat Pendidikan?
3. Penerapan Filsafat Pendidikan Disekolah?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Pengertian Filsafat Pendidikan
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Aliran-aliran Filsafat Pendidikan
3. Untuk Mengetahui Penerapan Filsafat Pendidikan Disekolah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Pendidikan


Ada beberapa pengertian filsafat pendidikan diantaranya sebagai
berikut:
1. Filsafat pendidikan adalah pengetahuan yang menyelidiki
substansi pelaksanaan pendidikan yang berkaitan dengan
tujuan, latar belakang, cara, hasil, dan hakikat ilmu pendidikan
yang berhubungan dengan analisis kritis terhadap struktur dan
kegunaanya.
2. Filsafat pendidikan adalah pengetahuan yang memikirkan
hakikat pendidikan secara komprehensif dan kontemplatif
tentang sumber, seluk beluk pendidikan, fungsi, dan tujuan
pendidikan.
3. Filsafat pendidikan adalah pengetahuan yang mengkaji proses
pendidikan dan teori-teori pendidikan.
4. Filsafat pendidikan mengkaji hakikat guru dan anak didik
dalam proses pembelajaran dikelas dan diluar kelas.
5. Filsafat pendidikan mengkaji berbagai teori kependidikan,
metode, dan pendekatan dalam pendidikan.
6. Filsafat pendidikan mengkaji strategi pembelajaran alternative.
7. Filsafat pendidikan mengkaji hakikat tentang korikulum
pendidikan.
8. Filsafat pendidikan mengkaji hekikat evaluasi pendidikan dan
evaluasi pembelajaran.
9. Filsafat pendidikan mengkaji hakikat alat-alat dan media
pembelajaran.
10. Filsafat pendidikan, yaitu merumuskan segala sesuatu yang
berkaitan dengan hakikat pendidikan dan pelaksanaanya,

3
pelaksanaan pendidikan dilakukan dengan hakikat pendidikan
dan pelaksanaanya. Pelaksaan pendidikan dilakukan dengan
merujuk pada tujuan pendidikan yang telah dirumuskan
sebelumnya. Dengan demikian, proses dan tujuan yang hendak
dicapai oleh pendidikan pendidikan merupakan hakikat
pendidikan itu sendiri, artinya perjalanan pendidikan
bergantung pada tujuannya. Tujuan tersebut dapat dicapai
dengan merumuskan berbagai metode, strategi, cara yang akan
diterapkan dalam pendidikan, dan proses pembelajaran.
Kemudian, disiapkan pula alat-alat pendidikan, sarana dan
prasarana yang memperkuat dan mempercepat tercapainya
tujuan tersebut.1
B. Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan
memiliki nuansa berbeda antara suatu daerah dengan daerah yang lain,
sehingga banyak bermunculan pemikiran-pemikiran yang dianggap
sebagai penyesuaian proses pendidikan dengan kebutuhan yang diperlukan
oleh karenanya, banyak teori yang dikemukakan oleh para pemikir yang
bermuara pada munculnya berbagai aliran pendidikan. Aliran-aliran
pendidikan telah dimulai sejak awal hidup manusia, karena setiap
kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda keturunannya
yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya.2
Dalam aliran filsafat pendidikan terdapat beberapa aliran, yaitu:
Aliranrealisme, Aliran idealisme, Aliran esensialisme, Aliran
parenialisme, Aliran materialisme, Aliran pragmatisme, Aliran
rekonstruksionalime, Aliran progresivisme, Aliran positivisme, dan Aliran
empirisme.3

1
Sutrisno,Aliet Noorhayati, Filsafat Pendidikan,(Yogyakarta,CV Budi Utama,2014), Hal: 17-19
2
Muhmidayeli, Filsafat Pendidikan,(Bandung,PT.Refika Aditya Media, 2005), Hal: 149-150
3
Muhammad Anwar, filsafat pendidikan,(Jakarta, Kencana,2015), Hal: 153

4
Aliran-aliran filsafat pendidikan:
1. Aliran Koservatif
Istilah konservatif dari kata dalam bahasa latin conservare,
yang artinya melestarikan, menjaga, melestarikan konservatif
adalah filsafat politik mendukung nilai-nilai tradisional yang
harus dipertahankan karena berbagai budaya memiliki nilai-
nilai yang berbeda-beda. Maka kaum konservatif diberbagai
kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda.
a. Aliran materialisme adalah suatu aliran filsafat yang
berisikan tentang ajaran kebendaan, dimana benda
merupakan sumber segalanya, sedangkan yang
dikatakan materialitis mementingkan kebendaan.
b. Aliran esensialisme merupakan perpaduan antara ide-
ide filsafat idealisme dan reallisme, sehingga aliran ini
nampak lebih mantap dan kaya dengan ide-ide
dibanding jika hanya mengambil dari salah satu aliran
atau posisi sepihak saja.
c. Aliran parenialisme parenial berarti abadi/kakal/tradisi,
adalah penerapan nilai-nilai kebudayaan masa lalu atau
penerapan norma-norma yang bersifat kekal dan abadi,
dan mengembalikan kesadaran manusia akan
hakikatnya yang fitri yang akan membuatnya berwatak
kesucian dan kebaikan.
d. Aliran humanisme merupakan suatu aliran dalam
pendidikan yang lahir pada abad ke duapuluh.
parenialisme memandang situasi dunia penuh
kekacauan, ketidakpastian dan ketidak teraturan.
Filsafat humanisme dalam pendidikan tetap
mengutamakan materi, program, guru dan metode
pembelajaran sebagai bagian utama pendidikan4.

4
Sukmayani, Artikel aliran filsafat pendidikan

5
2. Aliran Progressive
Progressive adalah suatu gerakan dan perkumpulan yang
didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa
pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di
masa mendatang. Pendidikan harus berpusat pada anak
bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan.
Progravisme mempunyai konsep yang didasari oleh
pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai
kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi
dan mengatasi masalah-masalah yang bersifat menekan atau
mengancam adanya manusia itu sendiri. Progresivisme
merupakan pendidikan yang berpusat pada siswa dan memberi
penekanan lebih besar pada kreativitas, aktivitas, belajar
“naturalistik”, hasil belajar “dunia nyata” dan juga pengalaman
teman sebaya aliran progresivisme telah memberikan
sumbangan yang besar di dunia pendidikan saat ini.
a. Aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang
berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata
susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Aliran
rekonstruksionisme, pada prinsipnya, sepaham modern.
kedua aliran tersebut, aliran rekonstruksionisme dan
perenialisme, memandang bahwa keadaan sekarang
merupakan zaman yang mempunyai kebudayaan yang
terganggu oleh kehancuran keseimbangan dan kesimpang
siuran.
b. Aliran empirisme dipandang sebagai aliran yang sangat
optimis terhadap pendidikan. Aliran ini hanya
mementingkan peranan pengalaman yang diperoleh dari
lingkungan (environment), sementara kemampuan dasar
yang dibawa anak sejak lahir dianggap tidak menentukan

6
keberhasilan seseorang. Aliran ini percaya, bahwa manusia
sebagai makhluk pasif, yang mudah dibentuk atau
direkayasa, sehingga lingkunga pendidikan dapat
menentukan segalanya.
c. Aliran nativisme adalah perkembangan anak ditentukan
faktoe keturunan, yaitu faktor-faktor yang telah dibawa
anak sejak lahir, sebaliknya faktor lingkungan, termasuk
faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap
perkembangan anak. Hasil perkembangan ditentukan
pembawaan yang diperoleh sejak kelahirannya.
d. Aliran naturalisme, pandangan yang ada persamaanya
dengan nativiseme adalah bahwa semua anak yang lahir
mempunyai pembawaan yang baik dan tidak ada
seorangpun anak yang lahir dengan pembawaan buruk.
Lingkunganlah yang membuat sifat baik yang dibawa sejak
lahir menjadi buruk dan rusak.
e. Aliran konvergensi merupakan perpaduan antara teori
nativisme dan empirisme. Konvergensi diartikan sebagai
titik pertemuan, perkembangan manusia hasil perpaduan
kerja sama konvergensi antara faktor bakat dan faktor alam
sekitarnya.5

C. Penerapan Filsafat Pendidikan Disekolah

Sesuai yang Tercantum dalam UU RI No.20 tahun 2003 pasal


1ayat 1 tentang sistem pendidikan Nasional, yaitu yang dimaksud dengan
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

5
Noor Amirudin,M.Pd.I, Filsafat penidikan islam,(Kulon Geresik,Caramedia
Communitcation,2018), Hal: 136

7
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara. Usaha disini berarti kegiatan atau perbuatan dengan mengerahkan
tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Sadar adalah
insyaf, yakin, tahu, dan mengerti. Sedangkan terencana adalah menyusun
sistem dengan landasan tertentu untuk kemudian dilaksanakan.
Perencanaan pendidikan secara sengaja dan sungguh-sungguh ini tentunya
dilakukan oleh insan pendidikan yang mempunyai kewenangan dan
tanggung jawab menyeluruh terhadap keberhasilan pelaksanaan proses
pendidikan, khususnya pendidikan disekolah. Dan penerapan filsafat
pendidikan didalamnya merupakan faktor yang ikut menentukan dan
membantu para pelaku pendidikan tersebut.
Filsafat sebagai teori umum pendidikan dapat diterapkan dalam
penentuan kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan dan peran guru
atau pendidik juga anak didiknya. Adanya berbagai aliran dalam filsafat
pendidikan juga menyebabkan berbeda-bedanya kurikulum, metode,
tujuan, serta kedudukan guru dan siswa tersebut dalam struktur
pendidikan. Semuanya tergantung pada mazhab apa yang diterapkan atau
dianut oleh para pelakunya. Hanya saja, dalam hal ini mereka dituntut
untuk memiliki kurikulum yang relavan dengan pendidikan ideal, juga
disesuaikan dengan perkembangan jaman dan menekankan pada aspek
kognitif, efektif, dan pertumbuhan yang normal. Metode pendidikan juga
harus mengandung nilai-nilai instrinsik dan ekstrinsik yang sejalan dengan
mata pelajaran dan secara fungsional dapat direalisasikan dalam
kehidupan. Selain itu, tujuan pendidikan tidak hanya terpaku pada salah
satu pihak semata, melainkan untuk seluruh pihak yang terlibat dalam
pendidikan. Kedudukan guru dan siswa harus benar-benar dimengerti oleh

8
keduanya sehingga dapat menjalankan peranannya masing-masing dengan
baik.6

BAB III
PENUTUP

6
Dr.H.Amka,M.Si.Filsafat Pendidikan,(Sidoarjo,Nizamia Learning Center, 2019), Hal: 64-65

9
A. Kesimpulan
Filsafat pendidikan adalah pengetahuan yang menyelidiki substansi
pelaksanaan pendidikan yang berkaitan dengan tujuan, latar belakang, cara, hasil,
dan hakikat ilmu pendidikan yang berhubungan dengan analisis kritis terhadap
struktur dan kegunaanya. Dan Filsafat pendidikan juga adalah pengetahuan yang
memikirkan hakikat pendidikan secara komprehensif dan kontemplatif tentang
sumber, seluk beluk pendidikan, fungsi, dan tujuan pendidikan. Dalam aliran filsafat
pendidikan terdapat beberapa aliran, yaitu: Aliranrealisme, Aliran idealisme, Aliran
esensialisme, Aliran parenialisme, Aliran pragmatisme, Aliran rekonstruksionalime,
Aliran progresivisme, Aliran positivisme, dan Aliran empirisme.
pendidikan yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab
menyeluruh terhadap keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan, khususnya
pendidikan disekolah. Dan penerapan filsafat pendidikan didalamnya merupakan
faktor yang ikut menentukan dan membantu para pelaku pendidikan tersebut.
Filsafat sebagai teori umum pendidikan dapat diterapkan dalam penentuan
kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan dan peran guru atau pendidik juga anak
didiknya. Adanya berbagai aliran dalam filsafat pendidikan juga menyebabkan
berbeda-bedanya kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan guru dan siswa
tersebut dalam struktur pendidikan. Semuanya tergantung pada mazhab apa yang
diterapkan atau dianut oleh para pelakunya.

B. Saran
Berdasarkan beberapa pembahasan terutama penjelasan tentang aliran-
aliran filsafat pendidikan yang telah dipaparkan dalam makalah ini kami harap dapat
bermanfaat baik untuk pembaca maupun pemakalah lainnya, kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan, oleh sebab itu kami
harapkan kritik,dan saran yang membangun dari para pembaca agar dapat menjadi
pelajaran dan koreksi lagi bagi kami dan bagi pemakalah lainnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Noorhayati Sutrisno,Aliet, Filsafat Pendidikan, Yogyakarta,CV Budi Utama,2014


Muhmidayeli, Filsafat Pendidikan, Bandung,PT.Refika Aditya Media, 2005
Anwar Muhammad, filsafat pendidikan, Jakarta, Kencana,2015
Sukmayani, Artikel aliran filsafat pendidikan
Amirudin Noor, Filsafat penidikan islam, Kulon Geresik,Caramedia
Communitcation,2018

Amka,.Filsafat Pendidikan,Sidoarjo,Nizamia Learning Center, 2019

11

Anda mungkin juga menyukai