DOSEN PEMBIMBING
Hariyanto, M.Pd.I.
DISUSUN OLEH
Sri Lindayani
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 2
C. Tujuan Masalah................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3
A. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini ................................................................. 3
B. Fungsi Pedidikan Anak Usia Dini.................................................................... 6
C. Prinsip-prinsip Pendidikan Anak Usia Dini..................................................... 9
D. Karakteristik Pendidikan Anak Usia Dini........................................................ 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 13
B. Saran................................................................................................................. 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dirjen PAUDNI Prof. Dr. Lydia Freyani dalam sebuah seminar tentang
Pendidikan Anak Usia Dini menjelaskan bahwa masa depan bangsa sesungguhnya
berawal dari Pendidikan Anak Usia Dini, oleh sebab itu sangatlah terlambat jika kita
memberikan stimultan di saat mereka berajak dewasa. Hal tersebut sejalan dengan
hasil riset saat ini yang menyebutkan investasi terbesar pendidikan berada diusia dini.
Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menerangkan dalam pasal 1ayat (14) bahwa Pendidikan anak usia dini adalah suatu
upaya pembinaan yang diajukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasukin pendidikan lebih lanjut.
Memahami pengertian pendidikan anak usia dini diatas, perlu juga memahami
mengenai tujuan, prinsip, fungsi dan karakteristik pendidikan anak usia dini. Dengan
memahami tujuan prinsip, fungsi dan karakteristik pendidikan anak usia dini,
peyelenggaraan pendidikan terarah secara jelas dan sesuai dengan apa yang
diharapkan. Agar tercipta pembangunan pendidikan yang lebih baik dan generasi
bangsa yang berkualitas.
Yang menjadi pertimbangan dalam merumuskan tujuan dan fungsi pendidikan
anak usia dini adalah penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada
peletakkan dasar ke beberapa arah berikut ini:
1. Pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motoric halus dan kasar)
2. Kecerdasan (data piker, daya cipta, kecerdasan spiritual)
3. Sosioemosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, yang
disesuaikan dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak
usia dini (Hasan, Maimunah,2009:25).
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah
penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Apa yang menjadi tujuan dari pendidikan anak usia dini dan bagaimana
penerapannya?
2. Apa yang menjadi fungsi dari pendidikan anak usia dini dan bagaimana
penerapannya?
3. Apa yang menjadi prinsip-prinsip pendidikan anak usia dini dan bagaimana
penerapannya?
4. Apa yang menjadi karakteristik pendidikan anak usia dini dan bagaimana
penerapannya?
C. Tujuan Masalah
Tujuan penulisan makalah ini, berdasarkan uraian rumusan masalahdi atas,
sebagai berikut:
1. Memahami dan mampu menerapkan tujuan dari pendidikan anak usia dini
2. Memahami dan mampu menerapkan fungsi dari pendidikan anak usia dini
3. Memahami dan mampu menerapkan prinsip-prinsip pendidikan anak usia dini
4. Memahami karakteristik pendidikan anak usia dini
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Dapat memahami kecerdasa jamak dan kaitannya dengan perkembangan anak usia
dini
4. Dapat memahami arti bermain bagi perkembangan anak usia dini
5. Dapat memahami pendekatan pembelajaran dan aplikasinya bagi pengembangan
anak usia kanak-kank
Tujuan pendidikan anak usia dini secara umum adalah mengembangkan
berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Secara khusus kegiatan pendidikan
bertujuan agar:
1. Anak mampu melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan Ciptaan Tuhan dan
mencintai sesame. Contoh: pendidikan mengenalkan kepada anak didik bahwa
ALLAH SWT menciptakan berbagai makhluk selain manusia, seperti binatang,
tumbuhan, dan sebagainya yang semua itu harus kita sayangi.
2. Anak mampu mengelola keterampilan tubuuh termasuk gerakan-gerakan yang
mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus dan gerakan kasar, serta menerima
rangsangan sensorik (panca indra). Contoh: menari, bermain bola, menulis, ataupun
mewarnai.
3. Anak mampu menggunakan bahsa untuk pemahaman bahsa pasif dan dapat
berkomunikasi secara aktif yang bermanfaat untuk berfikir dan belajar. Contoh:
ketika sudah melakukan pembahasan tema diberikan kepada anak didik untuk
bertanya atau menjawab isi tema yang telah dibahas.
4. Anak mampu berfikir logis, kritis, memberikan alasan, memecahkan masalah dan
menemukan hubungan sebab akibat. Contoh: mencari pasangan gambar yang
berkaitan dengan sebab akibat , lalu anak berusaha memecahkan masalah dan
memberikan alasan tersebut
5. Anak mampu mengenal lingkungan alam, lingkungan sosial, peranan masyarakat
dan menghargai keragaman sosial dan budaya serta mampu mengembangkan
konsep diri, sikap posesif terhadap belajar, control diri dan rasa memilki
6. Anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada, birama, berbagai bunyi, bertepuk
tangan, serta menghargai hasil karya yang kreatif. Contoh: anak yang senang dan
menyukai dengan musik, saat mendengar lagu maka akan segera mengikutinya,
ataupun ketika diminta melanjutkan syair kedua hingga selesai, maka anak mampu
melakukannya.
4
Selain itu, tujuan pendidikan anak usia dini adalah:
1. Untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memilki kesiapan
yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di
masa dewasa
2. Untuk membantu menyiapkan anak mecapai kesiapan belajar (akademik) disekolah
3. Intervensi dini dengan memberikan rangsangan sehingga dapat menumbuhkan
potensi-potensi yang tersembunyi (hidden potency) yaitu dimensi perkembangan
anak ( bahasa intelektual) yaitu dimensi perkembangan anak (bahasa intelektual,
emosi, sosial, motorik, konsep diri, minat dan bakat)
4. Melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya gangguan dalam
pertumbuhan dan perkembangan potensi-potensi yang dimiliki anak.
Urgensinya pendidikan anak usia dini akan dapat
1. Menumbuh kembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar mampu
menolong diri sendiri (self help), yaitu mandiri dan bertanggung jawab terhadap
diri sendiri, seperti mampu merawat dan menjaga kondisi fisiknya, mampu
mengendalikan emosinyan, dan mampu membangun hubungan dengan orang lain
dan
2. Meletakkan dasar-dasar tentang bagaimana seharusnya belajar (learning how to
learn)
Hal ini sejalan dengan empat pilar yang di cangkan oleh UNESCO yaitu
learning to know (melalui media dan penjelasan guru). Learning to do (melakukan
aktivitas langsung), learning to be (dengan bermain peran), dan learning to live
together (berinteraksi dengan anak lain dengan mentaati ketentuan dan peraturan yang
berlaku). Tujuan dari program layanan anak usia dini adalah membantu meletakkan
dasar kea rah perkembangan sikap pengetahuan, keterampilan dan kreativitas/daya
cipta yang diperlukan oleh anak dapatmenyesuaikan diri denagn lingkungannya dan
untuk pertumbuhan serta perkembangan pada tahapan selanjutnya. Adapun tujuan
utama dari program pengembangan PAUD di Indonesia yaitu untuk membantu anak
Indonesia dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga
memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta
mengarungi kehidupan di masa dewasa, sedangkan tujuan penyertanya adalah untuk
membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar akademik di sekolah.
5
Berdasarkan aspek agama, tujuan, pendidikan yaitu untuk memberikan
pengetahua, penghayatan, dan pengalaman nilai-nilai ajaran agama, sehingga
mendorong terbentuknya kepribadian yang dilandasi nilai-nilai ajaran agama yang
tercermin pada sikap dan perilaku sehari-hari. Adapun tujuan lain menurut
Depdiknas(2001: 15), seperti:
1. Mengembangkan potensi yang ada pada anak secara optimal:
2. Mewujudkan anak yang cerdas, sehat ceria, berakhlak mulia yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan
yang optimal untuk fase kehidupan selanjutnya.
6
1. Untuk mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak usia dini sesuai
dengan tahapan perkembangannya. Contoh: menyiapkan media pembelajaran yang
layak dan sesuai dengan kebutuhan dan minat anak.
2. Mengenalkan anak dengan dunia sekitar. Contoh:field trip ke Taman Safari, selain
dapat mengenal bermacam-macam hewan ciptaan Allah juga dapat mengenal
berbagai macam tumbuhan dan hewan serta mengenal perbedaan udara panas dan
dingin.
3. Mengembangkan sosialisasi anak. Contoh: bermain bersama teman, melalui
bermain maka ank dapat berinteraksi dan berkomunikasi sehingga proses sosialisasi
anak dapat berkembang.
4. Mengenal peraturan dan menanamkan displin pada anak. Contoh: mengikuti
peraturan atau tata cara bendera, dapat menanamkan peraturan dan mengenal arti
penghormatan kepada pahlawan perjuangan bangsa.
5. Memberikan kesempatan pada anak untuk menikmati masa bermainnya. Contoh:
bermain bebas sesuai dengan minat dan keinginan anak.
6. Memberikan stimulus kultural pada anak. Contoh: memberikan ekspresi stimulus
kultural.
Fungsi lainnya yang perlu diperhatikan, yakni penyiapan bahan perumusan
kebijakan dibidang pendidikan anak usia dini; penyiapan bahan perumusan standar,
kriteria, pedoman, dan prosedur di bidang pendidikan anak usia dini; pemberian
bimbingan teknis dan evaluasi dibidang pendidikan anak usia dini; pelaksanakan
pemberdayaan peran serta masyarakat di bidang pendidikan anak usia dini;
pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat. (Direktorat PAUD,2000:6)
Selain itu, fungsi PAUD lainnya yang penting diperhatikan adalah:
1. Sebagai upaya pemberian stimulus pengembangan potensi fisik, jasmani, dan
indrawi melalui metode yang dapat memberikan dorongan perkembangan
fisik/motoric dan fungsi indrawi anak,
2. Memberikan stimulus pengembangan motivasi hasrat, dorongann dan emosi kea rah
yang benar dan sejalan dengan tuntutan agama,
3. Stimulus pengembangan fungsi akal dengan mengoptimalkan daya kognisi dan
kapasitas mental anak melalui metode yang dapat mengintegrasikan pembelajaran
agama dengan upaya mendorong kemmpuan kognitif anak.
7
Adapun hubungan antara karakter anak usia dini dan fungsi pendidikan bagi
anak usia dini sangat jelas dan dapat dikategorikan, sebagai berikut:
1. Setiap anak memiliki potensi (pembawaan) yang diberikan oleh Tuhan;
2. Potensi anak yang dikembangkan hanya mengandalkan stimulasi alam (nature)
hasilnya tidak akan maksimal;
3. Potensi anak yang dikembangkan hanya mengandalkan stimulasi kultural (nurture)
hasilnya tidak akan maksimal
4. Fungsi PAUD adalah dapat memberikan stimulasi kultural kepada anak sampai
dengan usia enam tahun.
Dari beberapa fungsinya yang telah dipaparkan, yang menjadi fungsi
pendidikan anak usia dini adalah memberikan stimulasi kultural pada anak.
Pendidikan anak usia dini sebenarnya merupakan ekspresi dari stimulasi kultural.
Berdasarkan tujuan pendidikan anak usia dini dapat ditelaah beberapa fungsi
program stimulasi edukasi, yaitu;
1. Fungsi Adaptasi
Fungsi adaptasi berperan dalam membantu anak melakukan penyesuain diri
dengan berbagai lingkungan serta menyesuaikan diri dengan keadaan dalam
dirinya sendiri..
2. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi berperan dalam membantu anak agar memiliki keterampilan-
keterampilan sosial yang berguna dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari
dimana anak berada.
3. Fungi Pengembangan
Fungsi pengembangan berkaitan dengan pengembangan berbagai potensi yang
dimiliki anak. Setiap unsur potensi yang dimiliki anak membutuhkan suatu
situasi atau lingkungan yang dapat menumbuhkan kembangkan potensi
tersebut kearah perkembangan yang optimal sehingga menjadi potensi yang
bermanfaat bagi anak itu sendiri maupun lingkungannya.
4. Fungsi Bermain
Fungsi bermain berkaitan dengan pemberian kesempatan pada anak untuk
bermain, karena pada hakikatnya bermain itu sendiri merupakan hak anak
sepanjang rentang hidupnya. Melalui kegiatan bermain anak akan
mengeksplorasi dunianya serta membangun pengetahuannya sendiri.
8
5. Fungsi Ekonomik
Pendidikan yang terencana pada anak merupakan investasi jangka panjang yang
dapat menguntungkan pada setiap rentang perkembangan selanjutnya. Terlebih
lagi investasi yang dilakukan berada pada masa keemasan yang akan
memberikan keuntungan berlipat ganda. Pendidikan di Taman Kanak-Kanak
merupakan salah satu peletak dasar bagi perkembangan selanjutnya(Sujiono,
Yuliani Nurani. 2009;42-47)
9
j. Pada hakikatnya, pendidikan anak usia dini merupakan interaksi antara anak,
lingkungan, orang dewasa dan pengetahuan.
10
d. Belajar melalui bermain. Bermain adalah salah satu pendekatan dalam
melaksanakan kegiatan pendidikan untuk anak usia dini. Dengan menggunakan
strategi, metode, bahan dan media yang menarik, permainan dapat diikuti anak
secara menyenangkan. Melalui permainan, anak dapat diajak bereksplorasi,
menemukan dan memanfaatkan benda-benda disekitarnya.
e. Tahapan Perkembangan Anak Usia Dini. Pembelajaran anak usia dini
hendaknya dilakukan secraa bertahap, mulai dari yang konkret ke yang abstrak,
dari yang sederhana ke yang kompleks dan dari diri sendiri kelingkungan
f. Anak Adalah Peserta Didik Aktif. Pembelajaran ditujukan untuk
membangkitkan anak untuk turut berpartisipasi secara aktif dalam proses
belajar. Anak adalah subjek dan pelaku utama dalam proses pendidikan, bukan
objek. Tugas guru menciptakan situasi dan kondisi belajar sehingga anak
termotifikasi dan muncul inisiatif untuk berperan secara aktif. Anak bukan
hanya pendengar dan pengamat, melainkan pelaku utama, sedangkan guru
adalah pelayan dan pendamping utama.
g. Interaksi Sosial Anak. Anak sangat membutuhkan interaksi, dengan orang
dewasa, orang tua, guru, dan teman sebayanya maka anak tersebut akan
belajar. Tanpa belajar bahasa, pada usia 4-5 tahun ia telah mempunyai kosakata
lebih dari 14.000 kosa kata.
h. Lingkungan Yang Kondusif. Lingkungan harus dicptakan sedemikian rupa
sehingga menarik dan menyenangkan dengan memperhatikan keamanan dan
kenyamanan yang dapat mendukung kegiatan belajar melalui bermain. Artinya
lingkungan belajat harus bebas dari benda-benda tajam yang dapat mengancam
keselamatan anak termasuk bahan mainan dan cat pewarna yang tidak
menimbulkan iritasi pada kulit saat digunakan.
i. Merangsang Kreatifitas Dan Inovasi. Kegiatan pembelajaran di PAUD harus
merangsang daya kreativitas dengan tingkat inovasi tinggi.
11
Berikut ini adalah beberapa karakteristik anak usia dini menurut berbagai
pendapat:
1. Unik, yaitu sifat anak itu berbeda satu sama lain. Anak memiliki bawaan, minat,
kapabilitas dan latar belakang kehidupan masing-masing.
2. Egosentris, yaitu anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut
pandang dan kepentingannya sendiri. Bagi anak sesuatu itu sepanjang hal tersebut
berkaitan dengan dirinya
3. Aktif dan Energik, yaitu anak lazimnya senang melakukan berbagai aktivitas.
Selama terjaga dari tidur, anka seolah-olah tidak pernah lelah, tidak pernah bosan,
dan tidak pernah berhenti dari aktivitasnya. Terlebih lagi kalau anak dihadapkan
pada aktivitas yang baru
4. Rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal. Yaitu anak cenderung
memerhatikan, membicarakan, dan mempertanyakan berbagai hal yang sempat
dilihat dan didengarnya terutama terhadap hal-hal baru
5. Eksploratif dan berjiwa petualang, yaitu anak terdorong oleh rasa ingin tahu yang
kuat dan senang menjelajah, mencoba dan mempelajari hal-hal yang baru
6. Spontan, yaitu perilaku yang ditampilkan anak umumnya relative asli dan tidak
ditutup-tutupi sehingga merekleksikan apa yang ada dalam perasaan dan
pikirannya.
7. Senang kaya fantasi, yaitu anak senang denga hal-hal yang imajinatif. Anka tidak
saja senang dengan cerita-cerita khayal yang disampaikan orang lain, tetapi juga ia
sendiri senang bercerita kepada orang lain.
8. Masih mudah frustasi, yaitu anak masih muda kecewa bila menghadapi sesuatu
yang tidak memuaskan.
9. Masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu. Yaitu anak masih kurang
memiliki pertimbangan yang matang termasuk berkenaan dengan hal-hal yang
membahayakannya
10. Daya perhatian yang pendek, yaitu anak lazimnya memiliki daya perhatian yang
pendek, kecuali terhadap hal-hal yang secara intstrinsik menarik dan
menyenangkan..
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun tujuan utama dari program pengembangan PAUD di Indonesia yaitu
untuk membantu anak Indonesia dan berkembang sesuai dengan tingkat
perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal didalam memasuki
pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan dimasa dewasa, sedangkan tujuan
penyertanya adalah untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar
akademik disekolah.
Dalam UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab II pasal
3, menjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang
demokratif serta bertanggung jawab.
B. Saran
Orang tua dan guru adalah pihak yang paling banyak terlibatkan dalam proses
pendidikan anak. Merekalah yang mendampingi anak untuk tumbuh berkembang dan
bermain. Apa yang pendidik itu lakukan sangat berpengaruh besar terhadap
pemahaman anak. Sehingga pendidik (orang tua dan guru) perlu memahami secara
baik mengenai bagaimana mendidik anak usia dini, agar tercapai tujuan pendidikan
yang diharapkan.
13