Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DASAR DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

“RUANG LINGKUP PAUD”

Disusun Oleh:

Kelompok IV : 1. Hafisah (A1H121009)


2. Wa Ode Wulan Surasti (A1H121003)
3. Nur Serlina (A1H121061)
4. Sherina (A1H121119)
5. Wahida (A1H121081)
6. Intan (A1H121049)
7. Siti Farida (A1H121071)
8. Teti Astarina ( A1H121123)
9. Nestian (A1H121019)
10.Juliana(A1H121051)
11. Sri Rejeki Hayyudin(A1H121029)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentu kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah dasar dasar
pendidikan anak usia dini dengan judul “Ruang Lingkup Paud”.Semoga makalah
ini dapat menjadi dorongan/motivasi untuk kita semua dalam mempelajari dan
memahami bagaimana itu ruang lingkup paud.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca agar
kedepannya makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada dosen pengampuh mata kuliah yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.Demikian, semoga makalah ini dapat bermanaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kendari,16 September 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

BAB I...........................................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.........................................................................……………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................……………………………………1
C. TUJUAN MASALAH.........................................................................……………………………………1

BAB II.........................................................................................................................................................................2

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................................2

A. PENTINGNYA PENGELOLAAN KEGIATAN DI LEMBAGA PAUD.............................2

B. BAGAIMANA P ENGELOLAAN KEGIATAN DILEMBAGA PAUD...............................3

C. TEKNIK ENATAAN RUANGAN DAN P ERLENGKAAN BELAJAR


DILEMBAGA PAUD.......................................................................................................................................7

BAB III.......................................................................................................................................................................8

PENUTUP.................................................................................................................................................................8

A. KESIMPULAN.............................................................................................................................................8

B. SARAN.............................................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................................10

2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini merupakan jenjang pendidikan sebelum


jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani secara optimal agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur formal,
nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang bertujuan mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya
tangkap, daya cipta, kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual) dan sosial
emosional (sikap dan perilaku serta agama).

Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat penting seperti
yang tertuang dalam UU PA (Undang Undang Pendidikan Anak), yaitu anak
mempunyai hak untuk tumbuh, berkembang, bermain, beristirahat, berekreasi dan
belajar dalam suatu lembagaan. Jadi belajar adalah hak, bukan suatu kewajiban.
Karena belajar adalah hak, maka belajar harus menyenangkan, kondusif, dan
menjadikan anak termotivasi, antusias serta selalu bersemangat, agar anak tumbuh
dan berkembang dengan optimal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pentingnya pengelolaan kegiatan di lembaga paud?
2. Bagaimanatu pengelolaan kegiatan di lembaga paud?
3. Bagaimana penataan ruangan dan perlengkaan belajar di lembaga paud?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pentingnya pengelolaan kegiatan paud
2. Untuk mengetehui bagaimana pengelolaan kegiatan di lembaga paud
3. Untuk mengetahui bagaimana Lembaga penataan ruangan dan perlengkaan
belajar di lembaga paud

3
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Pengelolaan Kegiatan di Lembaga PAUD

Pendidikan Anak Usia Dini sangat penting dilaksanakan sebagai dasar bagi
pembentukan kepribadian manusia secara utuh, yaitu untuk pembentukan
karakter, budi pekerti luhur, cerdas, ceria, terampil dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Pendidikan anak usia dini dapat dimulai di rumah atau dalam
keluarga, perkembangan anak pada tahun-tahun pertama sangat penting dan akan
menentukan kualitasnya di masa depan. Oleh karena itu, upaya-upaya
pengembangan anak usia dini hendaknya dilakukan melalui belajar dan melalui
bermain (learning through games). Hal ini karena bermain merupakan kegiatan
yang menyenangkan bagi anak melalui bermain anak memperoleh kesempatan
untuk bereksplorasi,menemukan, mengekspresikan, perasaannya dan berkreasi.
Lembaga-lembaga PAUD di Indonesia memiliki pijakan yang sangat kuat bernpa
landasan yuridis, landasan filosofis, landasan religius, dan landasan keilmuan
serta landasan empirik.

 Landasan yuridis adalah landasan yang berkaitan dengan pentingnya


penyelenggaraan lembaga PAUD (KB dan TPA).
 Landasan filosofis dan religius, yaitu landasan yang didasarkan pada
keyakinan agama yang dianut oleh para orang tua anak usia dini.
 Landasan empirik adalah landasan yang berdasarkan pada fakta yang
terdapat di lapangan.
 Landasan keilmuan adalah teori-teori dan kajian-kajian yang melandasi apa,
mengapa, dan bagaimana anak usia dini mendapat pengasuhan, pendidikan
dan perlindungan yang tepat.

4
B. Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini

1.Pendidikan formal

Pendidikan formal merupakan pendidikan di sekolah yang di peroleh


secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang
jelas. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang
secara efektif dan efisien dan oleh serta untuk masyarakat, merupakan perangkat
yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada generasi muda dalam mendidik
warga negara. Memasuki milenium ke tiga Indonesia dihadapkan pada tantangan
untuk menyiapkan masyarakat menuju era baru, yaitu globalisasi yang menyentuh
semua aspek kehidupan. Dalam era global ini seakan dunia tanpa jarak.
Komunikasi dan transaksi ekonomi dari tingkat lokal hingga internasional dapat
dilakukan sepanjang waktu. Demikian pula nanti ketika perdagangan bebas sudah
diberlakukan, tentu persaingan dagang dan tenaga kerja bersifat multi bangsa.
Pada saat itu hanya bangsa yang unggullah yang anak mampu bersaing.

Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang


berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya dibangun dengan empat pilar,
yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live
together.

Pada hakikatnya belajar harus berlangsung sepanjang hayat. Untuk


menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini
dalam hal ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. PAUD diselenggarakan
sebelum jenjang pendidikan dasar. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur
pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal. PAUD pada jalur pendidikan
formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk
lain yang sederajat.
Taman kanak-kanak atau disingkat TK adalah jenjang pendidikan anak
usia dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal.
Kurikulum TK ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut

5
Umur rata-rata minimal kanak-kanak mula dapat belajar di sebuah taman
kanak-kanak berkisar 4-5 tahun sedangkan umur rata-rata untuk lulus dari TK
berkisar 6-7 tahun. Setelah lulus dari TK, atau pendidikan sekolah dan pendidikan
luar sekolah lainnya yang sederajat, murid kemudian melanjutkan ke jenjang
pendidikan lebih tinggi di atasnya, yaitu Sekolah Dasar atau yang sederajat.
Penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan formal berbentuk TK/RA dan bentuk
lain yang sederajat, menggunakan program untuk anak usia 4 - <6 tahun.
2. Pendidikan non formal

Pendidikan non formal teridi dari kelomok bermain(KB) dan tempat


penitian anak(TPA).
Kelomok Bermain (KB) adalah salah satu bentuk layanan PAUD Pada jalur
pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program Pendidikan sekaligus
program kesejahteman bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun. (dengan
prioritas anak usia dua sampai empat tahun) dan merupakan salah satu bentuk
PAUD pada jalur nonformal yang mengutamakan kegiatan bermain sambil
belajar. Penyelenggaraan KB harus memenuhi persyaratan minimal yang meliputi:
peserta didik, pendidik, pengelola, persyaratan pendirian dan prosedur pendirian
dan pengelolaan administrasi dan pelaporan dan pembinaannya.

Ruang lingkup pengelolaan lembaga PAUD berdasarkan rentangan usia


kehidupan adalah :
0,0 tahun-2 tahun : Pendidikan keluarga.
2,1 tahun-6 tahun : Pendidikan di Taman Penitipan Anak (TPA).
3 tahun-6 tahun : Kelompok Bermain (KB).
4 tahun-6 tahun : Taman Kanak-kanak.
6,1 tahun-8 tahun : SD Kelas Awal.

Landasan ruang lingkup pengelolaan kegiatan di lembaga PAUD


(Kelompok Bermain dan TamanPendidikan Anak) adalah landasan yuridis,
filosofis dan religius, empirik, dan landasan keilmuan secara teoretis. Pengelolaan
lembaga PAUD pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang dilakukan orang
dewasa secara sadar dan bertanggung jawab untuk memberikan pengaruh positif
pada anak usia dini sehingga multipotensi dan multikecerdasan yang dimiliki oleh
anak usia dini dapat berkembang secara optimal.

aspek-aspek pendidikan, pemberian gizi, dan kesehatan yang dilakukan oleh


lembaga atau lingkungan yang terdiri dari keluarga, sekolah, lembaga-lembaga

6
perawatan, keagamaan dan pengasuhan anak serta teman sebaya yang
berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

Hakikat pengelolaan kegiatan di Kelompok Bermain merujuk pada :


1. Pengertian anak bayi tiga tahun (batita).
2. Karakteristik perkembangan fisik, kognitif, dan sosial emosional.
3. Teori psikologi perkembangan anak.
4. Kontinum perkembangan belajar anak.
5. Bentuk pendidikan di Kelompok Bermain.

Tujuan pengelolaan kegiatan di Kelompok Bermain adalah untuk membantu


meletakkan dasar pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya
cipta yang diperlukan oleh anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya
agar siap memasuki lembaga pendidikan selanjutnya, dan untuk pertumbuhan dan
perkembangan selanjutnya.

Pendekatan pengelolaan kegiatan di Kelompok Bermain dilakukan


berdasarkan prinsip berikut.

Prinsip pendidikan anak usia dini, yaitu berorientasi pada kebutuhan anak,
belajar melalui bermain, kreatif dan inovatif, lingkungan yang kondusif,
menggunakan pembelajaran terpadu, mengembangkan keterampilan hidup,
menggunakan berbagai media dan sumber belajar.
 Prinsip perkembangan anak.
 Prinsip belajar melalui bermain.

Tempat Penitipan Anak (TPA) adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur
pendidikan nonformal sebagai wahana kesejahteraan yang berfungsi sebagai
pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya
bekerja. TPA menyelenggarakan. program pendidikan sekaligus pengasuhan
terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun dengan prioritas anak
usia empat tahun ke bawah. Untuk mendukung mewujudkan anak usia dini yang
berkualitas, maju, mandiri, demokrasi, dan berprestasi, TPA menggunakan dan
menerapkan filsafat pendidikan, yaitu tempa, asah, asih, dan asuh.

Pentingnya pelayanan yang terpadu (kesehatan-gizi-psikososial¬-agama-


pendidikan) untuk anak usia lahir tiga tahun. Hal ini sebagai upaya meletakkan
dasar-dasar perkembangan yang baik pada diri anak secara holistik sehingga anak
dapat mengenal diri dari lingkungannya. Semua kegiatan dilaksanakan dengan

7
bermain sambil belajar yang dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani serta
memberikan rasa aman dan menyenangkan bagi anak. Hakikat TPA adalah TPA
sebagai kebutuhan, perizinan TPA, bentuk dan karakter TPA, penyelenggaraan
TPA, menuju TPA masa depan. Tujuan pengelolaan TPA adalah anak, orang tua,
masyarakat.

Pendekatan TPA melalui prinsip pendidikan anak, prinsip perkembangan


anak, dan dasar filsafat pendidikan di TPA, yaitu tempa,asah, asih, asuh;
sedangkan upaya untuk mewujudkan karakteristik anak secara holistik untuk dan
terpadu di TPA melalui olahraga, gizi dan kesehatan.

3. Pendidikan informal(Pendidikan lingkungan keluarga )

Keluarga adalah sebuah institusi Pendidikan yang utama dan bersifat


kodrati. Sebagai komunitas masyarakat terkecil, keluarga memiliki arti penting
dan strategis dalam pembangunan komunitas masyarakat yang lebih luas. Oleh
karena itu, kehidupan keluarga yang harmonis perlu dibangun diatas dasar sistem
interaksi yang kondusif sehingga pendidikan dapat berjalan dengan baik. Ketika
keluarga diakui sebagai komunitas, maka secara realitas obyektif diakui
didalamnya hidup bersama ayah, ibu, dan anak. Sebagai makhluk sosial mereka
saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Interaksi
sosial yang berlangsung dalam keluarga tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi
karena ada tujuan atau kebutuhan bersama antara ibu, ayah dan anak. Keinginan
untuk berhubungan dan berinteraksi tidak terlepas dari kegiatan komunikasi antara
orang tua dan anak. Karena orang tua adalah sebagai pemimpin, orang tua sangat
bertindak menjadi faktor penentu dalam menciptakan keakraban hubungan dengan
keluarga terutama anak. (Djamarah 2004: 16-18). Orang tua memiliki peranan
yang sangat penting dalam menjalin komunikasi dengan anak. cara efektif dalam
membangun kedekatan antara orang tua dan anak adalah melalui komunikasi yang
terjalin antara keduanya. Kualitas hubungan dan komunikasi yang diberikan orang
tua pada anak akan menentukan kualitas perkembangan sosial anak. Hubungan
yang penuh akrab dan bentuk komunikasi dua arah antara anak dan orang tua
merupakan kunci dalam hal menentukan perkembangan sosial anak. Komunikasi
yang perlu dilakukan adalah komunikasi yang bersifat integratif, dimana ayah,
ibu, dan anak terlibat dalam pembicaraan yang menyenangkan dan menghindari
model komunikasi yang bersifat dominative atau suka menguasai pembicaraan.

Pola komunikasi yang dibangun akan mempengaruhi perkembangan jiwa


dan pola pikir anak, serta mempengaruhi kondisi kejiwaan anak secara langsung
dan tidak langsung. Komunikasi yang diharapkan adalah komunikasi yang efektif
dapat menimbulkan pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang
makin baik dan tindakan. Demikian juga dalam lingkungan keluarga diharapkan
terbina komunikasi yang efektif antara orang tua dengan anaknya, sehingga akan
terjadi hubungan yang penuh kasih sayang dan harmonis. Hubungan yang

8
demikian masih sangat diperlukan karena seorang anak masih
banyakmenghabiskan waktunya
dalam lingkungan keluarga.

Bagi seorang anak, keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi
pertumbuhan dan perkembangannya, fungsi utama keluarga adalah sebagai
wahana untuk berkomunikasi, mendidik, mengasuh, dan mensosialisasikan anak,
mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar dapat menjalankan
fungsinya di masyarakat dengan baik.

C. Teknik Penataan Ruangan Dan Perlengkapan Belajar di Lembaga


PAUD

Pada saat ini pendekatan model sentra menjadi trend dalam


menyelenggarakan PAUD, berikut akan dibahas alasan penggunaan sentra dalam
PAUD, yang meliputi :
1. Nilai bermain

Seperti telah kita ketahui bahwa semboyan kegiatan pengembangan pada


anak usia dini adalah ”bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain”.
Bermain adalah pekerjaan anak-anak dan anak-anak selalu ingin bermain. Dalam
bermain anak-anak mengembangkan sesuatu yang berbeda dan membedakan
pendekatan yang terbaik. Dalam bermain anak-anak menggunakan bahasa untuk
melancarkan kegiatan, menjelajah dan menyaring bahasa mereka ketika mereka
bicara dan mendengarkan anak-anak lainnya.
2. Pusat Minat

Salah satu pendekatan yang membantu kreativitas dalam penggunaan


perlatan adalah dengan menyediakan salah satu bagian dari kegiatan, minat dan
lingkungan dengan mengidentifikasi kegiatan dan peralatan untuk setiap
kelompok anak di kelas.

Dalam ruang kelas untuk anak usia dini, lingkungan didesain untuk
pengembangan total secara alamiah bagi anak-anak. Kegiatan kelas menyediakan
kesempatan pada anak-anak untuk berpartisipasi secara individual dalam tim dan
kelompok kecil.
3. Sentra

Sentra adalah pembelajaran terpadu yang terbaik. Sentra dapat membantu


anak-anak mengembangkan seluruh kemampuannya secara bersamaan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk


penyelenggaraan pendidikan yang bertujuan mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan
kasar), kecerdasan (daya tangkap, daya cipta, kecerdasan emosi dan
kecerdasan spiritual) dan sosial emosional (sikap dan perilaku serta agam
Pendidikan Anak Usia Dini sangat penting dilaksanakan sebagai dasar
bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh, yaitu untuk
pembentukan karakter, budi pekerti luhur, cerdas, ceria, terampil dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa).

Ruang lingkup paud terdiri dari 3 bagian yaitu:


a. Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan di sekolah yang di
peroleh secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti
syarat-syarat yang jelas.
b. Pendidikan non formal
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjeng.
c. Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluargadan
lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

B. SARAN
Penulis berharap dengan adanya hasil penelitian ini maka diharapkan pembaca dapat
mengembangkan hasil penelitian dengan menggunakan variable lain, seperti aspek motivasi,
fisik,bahasa dan lainnya. Agar dapat mengatasi kelemahan kelemahan dalam upaya
pelaksanaan peningkatan kreativitas anak dengan banyak cara yang dapat dilakukan
diantaranya melalui kegiatan menempel serbuk gergaji aneka warna yang bias dilakukan
disekolah ataupun dirumah.

10
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2002). Acuan Menu Pembelajaran Pada Kelompok Bermain.


Jakarta: Depdiknas Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah Direktorat
Pendidikan Anak Usia Dini.

Depdiknas. (2007). Pedoman Teknis Penyelenggaraan Taman Penitipan


Anak. Jakarta : Depdiknas Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah Direktorat
Pendidikan Anak Usia Dini.

Direktorat PAUD, Ditjen PLS. (2006). Pedoman Teknis Penyelenggaraan


Taman Penitipan Anak. Jakarta : Depdiknas

Direktorat PAUD, Ditjen PLS. (2006). Pedoman Teknis Penyelenggaraan


Kelompok Bermain. Jakarta : Depdiknas

Dombro, Amy, Laura, et al. (2001). The Creative Curriculum for Infants and
Toddlers. Washington : Teaching Strategies.

Dodge, Diane Trister and Laura J. Colker. (2006). The Creative Curriculum
for Early Childhood. 4th Edition. Washington D.C : Teaching Strategies.

Depdiknas (2002). Acuan Menu Pembelajaran pada Taman Penitipan Anak.


Jakarta: Depdiknas Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah Direktorat
Pendidikan Anak Usia Dini.

11

Anda mungkin juga menyukai