Anda di halaman 1dari 20

PERKEMBANGAN

PESERTA DIDIK
MODUL 2
NAMA :
SHOLEHATUN NISAK
NIM :
858933825
MODUL 2 : TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF DSRI PERSPEKTIF SOSIAL BUDAYA DAN PROSES INFORMASI
 
KB 1 TEORI – TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF DARI PERSPEKTIF SOSIAL BUDAYA

•TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF (JEAN PIAGET) :


•Pengetahuan bukan merupakan kondisi, tetapi proses. Pengetahuan didefiniskan sebagai
hubungan antara subjek (manusia) dan apa yang diketahinya. Proses memperoleh pengetahuan
dilakukan secara mandiri oleh anak Ketika mereka membangun/mengkonstruksi pengetahuan
tersebut. Mereka memahami sesuatu dengan mengalaminya secara fisik dan mental.
•Pengetahuan pada anak berubah seiring perkembangan kognitif mereka. Keseimbangan
ekuilibrium adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan terjadinya kondisi yang sesuai
antara pemahaman anak dan lingkungannya.
•Teori perkembangan kognitif juga bersifat biologis. Seperti binatang dan tumbuhan
yang beradaptasi dengan lingkungannya, seorang anak juga beradaptasi secara
psikologis. Menurut Proses adaptasi ini bersifat universal.
•Selanjutnya, konsep strukturalisme digunakan Piaget karena menurutnya pemikiran
pada anak bersifat sistematis. Mereka memiliki struktur mental dasar atau skemata yang
dijadikan landasan untuk menyerap pengetahuan-pengetahuan baru. Membangun
pengetahuan dilakukan dengan menyelaraskan skemata yang telah anak miliki dengan
skemata baru yang diketahui. Dari proses inilah pengetahuan dan kecerdasan
berkembang.
1. SKEMATA
•Skemata adalah representasi atau pemahaman dasar yang dimilik anak tentang hal – hal di sekitarnya. Skemata membuat anak
mampu menginterpretasi pengalaman mereka. Perkembangan kognitif adalah perkembangan skemata-skemata. Skemata tidak
hanya dibangun, tetapi juga dimodifikasi. Proses ini dikenal juga dengan proses intelektual. Ketika anak menggunakan skemata
yang mereka miliki dan mengombinasikannya dengan skemata yang lebih kompleks, proses ini disebut dengan organisasi.
•Tujuan dari organisasi adalah adaptasi atau penyesuaian dengan lingkungan. Adaptasi sendiri terjadi melalui asimilasi dan
akomodasi.
a. Asimilasi
• Asimilasi adalah proses anak menginterpretasikan pengalaman baru dengan skemata yang sudah mereka miliki.
b. Akomodasi
• Dalam akomodasi, terjadi modifikasi skemata atau struktur yang sudah ada untuk memahami pengalaman baru.
• Menurut Piaget asimilasi dan akomodasi bekerjasama untuk membantu perkembangan kognitif dengan tujuan akhir untuk
beradaptasi atau mencapai keseimbangan equilibrium.
2. PENDEKATAN TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET

• Perkembangan kognitif, menurut Piaget, dibagi dalam beberapa tahap. Sebuah tahap
didefinisikan sebagai satu periode waktu ketika pemikiran dan tingkah laku anak menunjukkan
struktur mental tertentu. Ketika anak berada pada tahap kognitif pertama, cara-cara yang mereka
lakukan untuk beradaptasi berbeda dengan anak yang berada pada tahap kognitif ketiga. Teori
tahap perkembangan Piaget memiliki lima ciri-ciri berikut :
a. Setiap tahap merupakan satu kesatuan keseimbangan ekuilibrium yang terstruktur.
b. Tahap-tahap dalam perkembangan kognitif Piaget akan berkesinambungan dengan tahap
sebelumnya.
c. Tahap-tahap perkembangan terjadi secara berurutan atau tidak bisa dibolak-balik.

d. Tahap-tahap perkembangan ini bersifat universal.


e. Setiap tahap perkembangan memiliki prosesnya masing-masing, akan selalu ada trial and error
dalam setiap tahap.
3. TAHAP – TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET

Tahap Sensorimotor (0 – 2 tahun)

Tahap Preoperasional (2 – 7 tahun)

Tahap Operasional Konkret (7 – 11 tahun)

Tahap Operasional Formal (11 – 15 tahun)


• TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF (VYGOTSKY) :

• Selain Piaget, tokoh yang juga mengeluarkan teori tentang


perkembangan kognitif adalah Lev Vygotsky. Vygotsky menekankan dua
hal, yaitu : Perkembangan kognitif terjadi dalam konteks sosiokultural
yang memengaruhi perkembangan tersebut, dan banyak kemampuan
kognitif penting pada anak yang berkembang dari adanya interaksi sosial
dengan orang tua, guru, dan orang lain yang memiliki kompetensi lebih
tinggi dari seorang anak.
1. Zona Perkembangan Proksimal (Zone Of Proximal Development)
• Vygotsky sependapat dengan Piaget yang menyatakan bahwa anak-anak adalah pembelajar yang selalu merasa ingin tahu
yang aktif dalam belajar dan menemukan hal baru
2. Scaffolding
• Satu konsep dari kolaborasi sosial yang mendorong perkembangan kognitif adalah scaffolding. Scaffolding adalah bantuan
belajar yang diberikan pada seorang anak dalam proses belajar sebelum akhirnya anak mampu memahami atau
menyelesaikan sebuah masalah.
3. Peran Seorang Kakak dalam Scaffolding
• Seorang kakak dalam keluarga umumnya baik disadari maupun tidak memiliki peran sebagai pengasuh untuk adik mereka.  
4. Implikasi Teori Vygotsky terhadap Pendidikan
• Vygotsky dan Piaget menekankan pada pembelaran aktif. Perbedaan dari kedua teori ads pada peran instruktur.  
5. Cooperative Learning
• Cooperative learning penting karena anak menjadi lebih termotivasi ketika mereka menyelesaikan masalah bersama. Selain
itu, jika anak melakukan cooperative learning, mereka harus menyampaikan pendapat mereka kepada orang.
PERBANDINGANTEORI
PIAGET DAN
VYGOTSKY
No. Vygotsky Piaget

Bersifat variatif karena budaya yang berbeda-beda Secara umum bersifat universal sehingga yang terjadi pada
1
sehingga setiap anak akan berbeda. sifat salah satu anak akan terjadi pula pada anak yang lain.

Perkembangan kognitif berasal dari interaksi sosial Perkembangan kognitif sangat dipengaruhi oleh eksplorasi
2 ketika anak belajar dengan bantuan dari orang lain mandiri yang dilakukan anak. Mereka membangun
dalam zona proksimalnya masing-masing. pengetahuan secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

Proses individual yang anak alami menjadi proses sosial.


Proses sosial yang terjadi dengan adanya interaksi sosial
Dengan berkuranganya sifat egosentris, anak semakin
3 akan menjadi proses psikologi individu ketika anak
mampu melihat sesuatu dari perspektif orang lain, selain
menginternalisasi pengetahuan yang mereka dapatkan.
dari mereka sendiri.

Peran orang dewasa penting untuk membantu proses Peran teman-teman penting bagi anak karena dengan adanya
4
belajar. interaksi, anak belajar memahami perspektif lain.
PERAN
KEMAMPUAN
BERBAHASA
DALAM
PERKEMBANGAN
KOGNITIF
No Vygotsky Piaget

Percakapan-percakapan yang disebut egosentris oleh Piaget


Anak-anak usia prasekolah yang berbicara satu sama lain sebetulnya
sebetulnya merupakan transisi dari tahap ketika anak belum
tidak benar-benar melakukan percakapan satu sama lain. Dalam
mengenal bahasa sampai mereka mampu bernalar.
bercakap cakap, kita harus mampu memahami apa yang lawan
Monolog yang dilakukan anak muncul dalam konteks-konteks
1 bicara katakan dan sebaliknya. Akan tetapi, hal ini tidak terjadi pada
tertentu ketika anak sedang mencoba memecahkan masalah.
anak-anak usia prasekolah. Mereka tidak melakukan dialog, tetapi
Dengan melakukan monolog yang disebut Vygotsky sebagai
monolog. Piaget menyebutnya sebagai percakapan egosentris
private speech, anak merencanakan solusi dan perilaku mereka
(egocentric speech).
agar dapat menyelesaikan suatu masalah

Seiring bertambahnya usia anak, sifat percakapan egosentris ini akan


semakin berkurang. Sebagai gantinya, mereka dapat berdialog
Semakin bertambahnya usia anak, private speech tidak akan
dengan lawan bicara disertai dengan pemahaman karena anak akan
hilang. Mereka menjadi panduan kognitif masing-masing anak
semakin mampu melihat perspektif lain di luar dirinya sendiri.
2 yang tidak lagi diucapkan secara jelas, tetapi hanya dalam
Dengan demikian, perkembangan kognitif dipercaya menjadi faktor
pikiran dan digunakan untuk mengatur bagaimana anak
perkembangan kemampuan bahasa dengan adanya perubahan dari
melakukan kegiatan sehari-hari mereka.
percakapan egosentris menjadi percakapan komunikatif.
KB 2
PERKEMBANGAN KOGNITIF DARI PERSPEKTIF PROSES INFORMASI
 
MODEL SISTEM PEMROSESAN INFORMASI

• Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (Shaffer & Kipp, 2014)


mencetuskan model sistem informasi untuk mendeskripsikan bagaimana
seseorang menerima dan mengolah informasi. Terdapat tiga komponen
dalam model ini.
1. Sensory state/register
2. Short-term store (STS)
3. Long-term store (LTS)
PERKEMBANGAN MEMORI/INGATAN
•Memori diklasifikasikan menjadi dua bagian :
1. Event memory
2. Strategic memory
a. Perkembangan Event dan Autobiographical Memory
b. Perkembangan Scripted Memory
c. Perkembangan Scripted Memory
 
PERKEMBANGAN STRATEGI MEMORI
Berbagai macam strategi digunakan oleh anak untuk mengingat kembali sebuah informasi.
1. Rehearsal : dilakukan dengan mengulang kembali informasi yang ingin diingat.
2. Organisasi : dilakukan dengan mengelompokkan informasi dalam klasifikasi yang mudah diingat. Misalnya,
ketika anak diminta mengingat kata-kata berikut: kucing, ayam, truk, itik, mobil, anjing, ikan, sepeda, motor,
buaya, sapi, kapal, kambing, bus, sapi, kereta, badak, atau pesawat, untuk memudahkan kita membagi kata - kata
tersebut dalam dua kelompok, yakni binatang dan transportasi.
3. Retrieval process : proses mengingat kembali dapat dilakukan dengan dua cara berikut:
o free call: mengingat tanpa adanya instruksi yang spesifik;
o cued call: mengingat dengan instruksi atau pertanyaan spesifik.
KONSEP KECERDASAN DAN PERKEMBANGAN

• Pendekatan psikometris menekankan pada produk atau hasil akhir


dan bukannya pada proses. Pendekatan ini mengukur performa
intelektual seseorang dan mempelajari apakah performa ini
berpengaruh terhadap pencapaian akademik, profesional, hingga
kepuasan hidup.
 

PENDEKATAN PSIKOMETRIS TENTANG INTELIGENSI


Pendekatan psikometris secara garis besar dibagi menjadi dua sebagai berikut.
a. Pendekatan Komponen Tunggal (Alfred Binet)
• Alfred Binet dan Theodore Simon adalah pionir dari tes inteligensi modem. Mereka mendesain suatu
unit tes yang mengukur keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dalam kelas, seperti atensi,
persepsi, matematika, dan lain lain. Keterampilan keterampilan ini dinilai berdasarkan umur.
• 
b. Pandangan Multikomponen Inteligensi
• Tokoh psikometris lain mengkritik bahwa sebuah nilai seperti umur mental dapat merepresentasikan
performa intelektual manusia karena tes inteligensi Binet menguji kemampuan seseorang dalam
mengerjakan keterampilan yang berbeda-beda.
1. KRITIK TERHADAP PENDEKATAN PSIKOMETRIS

• Kritik yang ditujukan pada pendekatan psikometris menyebutkan bahwa model tes yang mereka gunakan hanya menguji
apa yang seseorang tahu, bukan pada proses bagaimana pengetahuan didapat dan digunakan untuk menyelesaikan suatu
permasalahan.
•Robert Sternberg (1985, dalam Shaffer & Kipp, 2014) mencetuskan triarkis teori inteligensi yang menekankan tiga
aspek dalam perilaku inteligensi.
a. Komponen kontekstual
b. Komponen pengalaman
c. Komponen proses informasi
2. TEORI KECERDASAN MAJEMUK GARDNER
Sembilan kecerdasan majemuk menurut Gardner :
a. Kecerdasan verbal linguistik : ditunjukkan dengan kepekaan terhadap bunyi, struktur, makna, dan fungsi bahasa serta bagaimana bahasa
dapat digunakan.
b. Kecerdasan visual spasial : ditunjukkan dengan kemampuan melihat hubungan visual spasial secara akurat dan mentransformasi persepsi ini.
c. Kecerdasan logika matematika : ditunjukkan dengan kemampuan mengoperasikan dan mencema pola logis dan numerik.
d. Kecerdasan musical : ditandai dengan kepekaan terhadap nada, irama, dan ritme, serta memahami aspek-aspek dalam musik.
e. Kecerdasan kinestetik: ditandai dengan kemampuan gerak tubuh dan mengelola objek.
f. Kecerdasan interpersonal : ditandai dengan kemampuan mencerna dan merespons suasana hati, temperamen, dan intensi dengan tepat.
g. Kecerdasan intrapersonal : ditandai dengan kemampuan memahami diri sendiri dari segi perasaan, emosi, kelebihan, dan kekurangan.
h. Kecerdasan naturalis : ditandai dengan kepekaan terhadap flora dan fauna pada alam dan lingkungan.
i. Kecerdasan spiritual/eksistensial : ditandai dengan kepekaan terhadap isu yang berkaitan dengan arti kehidupan, kematian, dan aspek lain
dari diri manusia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai