Anda di halaman 1dari 25

PIAGET DAN VYGOTSKY Dian Ratna Sawitri, S.Psi., M.Si., Ph.

D
Pertemuan 11-12
COGNTIVE SCIENCE
Cognitive scientist mempelajari bagaimana individu
belajar, mengingat dan berinteraksi, adakalanya dengan
penekanan pada proses mental dan penggunaan tekologi
modern
COGNITIVE PSYCHOLOGY
Cognitve psychology merupakan studi ilmiah mengenai
proses mental seperti belajar, penerimaan informasi,
proses mengingat, penggunaan bahasa, penalaran, dan
pemecahan masalah.
CONSTRUCTIVISM
Constructivist memandang proses belajar sebagai hasil dari
konstruksi mental. Belajar terjadi ketika informasi baru (new
information) dibangun dan dimasukkan dalam struktur
pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan yang dimiliki individu.
Individu akan belajar secara optimal ketika ia secara aktif
mengkonstruk pemahamannya sendiri.
CONSTRUCTIVISM
Ciri-ciri constructivism:
Konstruksi pengeahuan (bukan reproduksi pengetahuan) itu
penting
Belajar dapat mengarah pada beragam representasi realita
Tugas otentik dalam konteks bermakna, refleksi mengenai
pengetahuan sebelumnya, aktivitas kolaboratif, dan otonomi
disarankan digunakan untuk mendukung belajar
DEFINISI BELAJAR DARI PERSPEKTIF
COGNITIVIST
Belajar merupakan perubahan yang relatif permanen
dalam asosiai mental yang sifatnya internal dan sulit
diobservasi, sebagai hasil dari pengalaman.
TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET
No. Periode Usia Karakteristik
1. Sensori motor 0-2 tahun • Sistem kognitif anak terbatas pada
perilaku refleksif sederhana, seperti
menghisap.
• Seiring dengan berjalannya waktu,
anak mengembangkan perilaku yang
lebih kompleks.
2. Pra-operasional 2-7 tahun • Anak bersifat egosentrik, tidak mampu
melihat situasi dari sudut pandang
orang lain.
• Anak mulai menggunakan bahasa dan
imaginasinya mulai berkembang.
TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET
No. Periode Usia Karakteristik
3. Operasional 7-11 tahun • Anak mulai bisa melihat situasi dari
kongkrit sudut pandang orang lain, dan
melihat sesuatu dari beragam
perspektif.
• Anak mulai memahami masalah
kongkrit, namun belum bisa
memahami problem yang bersifat
abstrak.
• Anak mampu memahami konsep
konservasi: menyadari kuantitas 2
hal tetap sama meskipun ada
perubahan penampakan dari salah
satunya
TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET
No. Periode Usia Karakteristik
4. Operasional formal 11 tahun ke Merupakan tahap optimal
atas perkembangan intektualitas anak.
Anak mampu berpikir hipotetik
dan abstrak, meskipun kedalaman
dan keluasan pengetahuannya
masih terbatas.
BELAJAR → ADAPTASI TERHADAP LINGKUNGAN
Asimilasi
Akomodasi
PERSAMAAN PIAGET DAN VYGOTSKY
▪Konstruktivist
▪Anak belajar melalui keaktivannya
TEORI SKEMA
▪Skema merepresentasikan kumpulan pengetahuan dan
pemahaman individu mengenai topik, kejadian, dan tindakan
tertentu
▪Terbentuk berdasarkan pengetahuan umuum dan pengalaman
▪Merupakan pengetahuan secara umum mengenai situasi, objek,
kejadian, perasaan, dan tindakan
→ Prior knowledge merupakan bagian yang penting dalam
constructivist learning
VYGOTSKY
▪Social constructivist theory menekankan interaksi antara
pembelajar dengan orang lain.
ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT
▪ZPD merupakan ruang teoritik pemahaman yang letaknya di atas
level pemahaman individu, dimana pembelajar akan bergerak
selanjutnya
▪Dalam ZPD, pembelajar dapat melakukan sesuatu secara efektif,
namun dengan dukungan orang lain
▪ZPD berlainan pada tiap individu
▪ZPD merupakan suatu area dimana seorang anak dapat
menguasai ketrampilan tertentu, namun dapat berperilaku lebih
efektif dengan bantuan dari orang dewasa atau rekan sebaya
yang lebih ahli
SCAFFOLDING
▪Scaffolding: Proses memberi support kepada pembelajar pada
waktu dan level kompleksitas yang tepat untuk memenuhi
kebutuhan pembelajar tersebut
▪Bentuk scaffolding:
Diskusi
Penggunaan alat peraga
Tugas dengan taraf kesulitan tertentu yang didesain
menggunakan “alat bantu” agar pembelajar bisa menyelesaikan
persoalan yang diberikan
Kerja sama kolaboratif
SITUASI BELAJAR YANG IDEAL
▪Situated learning: belajar dalam situasi familiar
▪Authentic activity: aktivitas dimana anak bisa menghubungkannya
dengan pengalamannya sendiri baik di dalam maupun di luar
sekolah
METAKOGNISI
▪Kognisi: terminologi global yang mencakup seluruh aktivitas
mental yang memungkinkan akuisisi, penyimpanan, pemunculan
kembali, dan penggunaan pengetahuan.
▪Kognisi merupakan kemampuan otak untuk berpikir, memproses
dan menyimpan informasi, serta memecahkan masalah.
▪Peran kognisi sangat penting dalam proses belajar.
▪Metakognisi: Kemampuan indiivdu untuk menimbang, menyadari,
dan memahami proses mental/kognitifnya sendiri, dan cara
belajar yang dilakukannya (cognition about cognition).
METAKOGNISI
▪Metakognitive knowledge adalah pengetahuan individu mengenai
kognisinya sendiri, yang dapat digunakan untuk
mempertimbangkan dan mengontrol proses-proses kognitif pada
dirinya.
▪Metacognitive knowledge terdiri dari proses kognitif dan
pengalaman kognitif.
ASPEK-ASPEK CONSTRUCTIVIST LEARNING
THEORY
▪Belajar merupakan suatu proses interaksi antara apa
yang sudah diketahui dan apa yang perlu dipelajari
▪Belajar merupakan proses sosial
▪Belajar merupakan process dalam situasi/konteks tertentu
▪Belajar merupakan proses metakognitif
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
▪Pembelajar membutuhkan pengetahuan dan pemahaman
sebelumnya yang memungkinkannya untuk mempelajari hal-hal
baru.
▪Mereka membutuhkan bantuan untuk membuat hubungan antara
pengetahuan yang baru dan yang telah ada sebelumya
▪Syarat-syarat untuk interaksi sosial dan diskusi kelompok harus
ditentukan, misalnya ukuran kelompok, dengan atau tanpa guru.
▪Konteks yang bermakna untuk belajar sangatlah penting. Apa
yang bermakna bagi guru belum tentu bermakna bagi murid.
▪Kesadaran anak tentang proses berpikirnya harus dikembangkan.
AKTIVITAS MENTAL
▪Belajar bukan merupakan sesuatu yang bisa dilakukan seseorang
untuk orang lain → belajar harus dilakukan orang yang
bersangkutan
▪Belajar membutuhkan usaha secara aktif dari sisi pembelajar, dan
tanpa usaha dan aktivitas mental, kecil kemungkinan belajar akan
terjadi
TAHAP-TAHAP SEBAGAI SYARAT TERJADINYA PROSES BELAJAR

▪Engagement
▪Exploration
▪Transformation
▪Presentation
▪Reflection
PERBEDAAN PIAGET DAN VYGOTSKY
No. Piaget Vygotsky
1. Menekankan motivasi internal dalam Mengedepankan pentingnya interaksi
menyeimbangkan informasi baru sosial dimana individu berpartisipasi di
dengan informasi dan pemahaman dalamnya
yang sudah dimiliki individu
2. Cognitive constructivism Social constructivism
3. Anak merupakan “lone scientist” Belajar merupakan aktivitas yang
dimediasi secara sosial
PERBEDAAN PIAGET DAN VYGOTSKY
No. Piaget Vygotsky
4. Jika seorang anak hanya ditunjukkan Menekankan pentingnya peran
mengenai cara melakukan sesuatu guru atau “sosok yang lebih
tanpa didorong untuk menemukannya ahli/berpengetahuan” sebagai
sendiri, pemahamannya mengenai hal “scaffolder”
tersebut berpeluang terhambat
5. Guru merupakan penyedia “artefak” Guru merupakan fasilitator yang
yang dibutuhkan anak dimana anak menyediakan tantangan-tantangan
bisa bekerja dengannya dan belajar yang dibutuhkan anak dalam
darinya mencapai target yang lebih tinggi
PERBEDAAN PIAGET DAN VYGOTSKY
No. Piaget Vygotsky
6. Perkembangan kognitif memiliki Perkembangan didukung oleh kolaborasi
dasar biologis, usia, dan (dalam Zone of Proximal Development)
perkembangan individu dan tidak terkait secara rigid dengan usia
7. Anak tidak dapat memperluas Perkembangan merupakan internalisasi
kapabilitas kognitifnya di atas penglaman sosial. Anak dapat diajarkan
tahap perkembangannya. Anak konsep di atas tahap perkembangannya
tidak mungkin memahami diajarkan dengan dukungan yang tepat
konsep yang di atas tahap → Apa yang dapat dilakukan anak
perkembangannya saat ini. dengan didampingi orang dewasa hari ini,
dapat dilakukannya sendiri besok”

Anda mungkin juga menyukai