Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nabila Rahmah Nur Safiqoh

NIM : 2201070026

Sudut pandang Vygotsky terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak


diwarnai oleh lingkungan social atau budaya, maka pendekatan konstruktivisnya
disebut dengan konstruktivis social (social constructivist). Tidak seperti Piaget
yang beranggapan bahwa anak secara individual aktif mengkonsturk
pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungannya. Piaget lebih
menekannya interaksi anak dengan lingkungan fisik. Sedikit berbeda dengan
Piaget, Vygotsky beranggapan bahwa anak mengkonstruk pengetahuannya dalam
sebuah kontek social. Anak mengkonstruk secara aktif pengetahuanya secara
mandiri dalam konteks interaksi dengan pengasuh, keluarga atau komunitas dan
masyarakat (Brewer, 2007)

Beberapa element dari teori Vygotsky yaitu :

1. Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development /


ZPD). Zona Perkembangan Proksimal adalah istilah Vygotsky untuk
rangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri tetapi
dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau
anak-anak yang terlatih. Oleh karena itu, batas bawah dari ZPD
menangkap keahlian yang dimiliki anak yang bekerja secara mandiri.
Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan yang dapat
diterima oleh anak dengan bantuan seorang instruktur, menangkap
keahlian kognitif anak yang sedang berada dalam proses kedewasaan
dan dapat disempurnakan hanya dengan bantuan dari seorang yang
lebih ahli. (Santrock, 2007)\
Selanjutnya Vygotsky mengemukakan tentang tahapan ZPD yang
terjadi dalam perkembangan dan pembelajaran, yaitu:
a) Tahap I: Tindakan anak masih dipengaruhi atau dibantu orang lain.
Seorang anak masih dibantu memakai baju, sepatu dan kaos kakinya
ketika akan berangkat ke sekolah .
b) Tahap II: Tindakan anak didasarkan atas inisiatif sendiri. Anak mulai
berkeinginan untuk mencoba memakai baju, dan kaos kakinya sendiri
tetapi masih sering keliru memakai sepatu antara kiri dan kanan.
c) Tahap III: Tindakan anak berkembang spontan dan terinternalisasi.
Anak mulai melakukan sesuatu tanpa adanya perintah dari orang
dewasa. Setiap pagi sebelum berangkat ia sudah paham tentang apa
saja yang harus dilakukannya, misalnya memakai baju kemudian kaos
kaki dan sepatu.
d) Tahap IV: Tindakan spontan terus diulang-ulang hingga anak siap
untuk berpikir secara abstrak. Terwujudnya perilaku yang otomatisasi,
anak akan segera dapat melakukan sesuatu tanpa contoh tetapi
didasarkan pada kemampuannya dalam mengingat urutan suatu
kejadian. Bahkan ia dapat menceritakan kembali apa yang
dilakukannya di pagi hari saat hendak berangkat ke sekolah (Sujiono,
2009)
2. Scaffolding
Scaffolding adalah perubahan tingkat dukungan. Setelah melewati
beberapa kursus dalam sesi pengajaran, orang lebih ahli menyesuaikan
jumlah pendampingan untuk memantapkan kemampuan anak saat itu.
Dialog adalah alat yang penting dalam zona perkembangan proksimal.
Vygotsky memandang anak-anak kaya konsep tetapi sistematis, acak,
dan spontan.
3. Bahasa dan Pikiran
Vygotsky mengatakan bahwa bahasa dan pikiran pada awalnya
berkembang terpisah dan kemudian menyatu. Ia menakankan bahwa
semua fungsi mental memiliki sumber eksternal atau sosial. Anak
harus menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain
sebelum mereka dapat memfokuskan ke dalam pikiran-pikiran mereka
sendiri. Vygotsky pecaya bahwa anak yang kerap menggunakan
private speach akan lebih kompeten secara sosial dibandingkan mereka
yang tidak.
4. Strategi-Strategi Pengajaran
Teori Vygotsky telah dipakai oleh banyak guru dan diterapkan
dengan sukses dalam pendidikan. Berikut ini beberapa langkah teori
Vygotsky yang dapat di kelas:
a. Nilailah ZPD anak.
b. Gunakan ZPD anak dalam mengajar.
c. Memanfaatkan lebih banyak teman sebaya yang terampil sebagai guru
d. Awasi dan doronglah anak untuk memanfaatkan private speach.
e. Tempatkan instruksi pada konteks yang bermakna.
f. Ubahlah ruang kelas seperti teori Vygotsky
5. Evaluasi Teori Vygotsky
Teori Vygotsky adalah pendekatan konstruktivis sosial yang
menekankan pada konteks sosial dalam pembelajaran dan konstruksi
pengetahuan melalui interaksi sosial. Bagi Vygotsky poin akhir
perkembangan kognitif adalah keahlian yang dianggap paling penting
dalam budaya. (Santrock, 2007)

Tabel Perbedaan Perkembangan Intelektual menurut Jean Piget dan Lev Vygotsky

Perbedaan Jean Piget Lev Vygotsky


Perspektif Individu membangun Perkembangan kognitif
pandangan kognitif melalaui interaksi social
(social constructivist)
Konsep Anak secara aktif Anak secara aktif menyusun
membangun pemahaman pengetahuan mereka,
mengenai dunia dan melalui penekanan peranan sosial
empat tahap perkembangan dan budaya dalam
kognitif. perkembangan kanak –
kanak
Tahap Teori Piaget tentang Teori Vygotsky tentang
perkembangan Perkembangan Kognitif: Perkembangan Kognitif:
kognitif 1. Tahap Sensori – Motor, 1. Zona Perkembangan
(0-2 tahun). Anak Proksimal/ ZPD.
mengalami perkembangan Pentingnya pengaruh
kognitif secara bertahap. sosial terhadap
Mulai dari bayi, anak perkembangan kognitif
lebih refleks sampai usia anak. Keahlian yang
2 tahun anak mulai dimiliki anak yang
mampu menggambarkan bekerja secara mandiri.
objek dan kejadian 2. Scaffolding. Anak-anak
dengan simbol. kaya akan konsep tetapi
2. Tahap Praoperasi, ( 2 – 7 tidak sistematis. Konsep-
tahun). Anak mulai konsep dapat
menggunakan bahasa dipertemukan dengan
simbolis untuk bimbingan sistemastis.
melepaskan ketertarikan 3. Bahasa dan Pikiran.
anak akan ingatan dan Anak menggunakan
tindakan refleks. bahasa untuk
3. Tahap Operasi Konkret (7 berkomunikasi dengan
– 11 tahun). Pemikiran orang lain sebelum
anak sudah berdasarkan mereka dapat
logika. Anak sudah dapat memfokuskan ke dalam
berpikir lebih menyeluruh pikiran-pikiran mereka
dengan melihat banyak sendiri.
hal dalam waktu yang
sama.
4. Tahap Opersi Formal
(11 tahun ke atas).
Anak berpikir dengan
cara yang abstrak dan
lebih logis. Dapat
menyesuaikan diri dengan
realitas konkret dan haus
pengetahuan. Anak sudah
mampu menggunakan
kombinasi dalam
pemikirannya.
Interaksi Interaksi anak – anak dan Interaski dengan orang –
objek fisik untk orang sebagai penentu
perkembangan pemikiran pemikiran formal anak -
yang matang anak
Bahasa Bahasa adalah produk Bahasa merupakan peran
sampingan dari penting dalam
perkembangan intelektual perkembangan kognitif dan
dari paa sumber menjadi inti dari sugsi
perkembangan intelektual mental anak

DAFTAR PUSTAKA

Brewer, J. 2007. Introduction to Early Childhood Education Preschool Primary


Grades Sixth Edition. Ney York: Pearson
Santrock, J. W. 2007. Perkembangan Anak Editor Wibi Hardani. Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama

Sujiono, Y. N. 2009. Metode Pekembangan Kognitif. Jakarta: Universitas


Terbuka, 2009

Anda mungkin juga menyukai