Sudut pandang Vygotsky terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak
diwarnai oleh lingkungan social atau budaya, maka pendekatan konstruktivisnya disebut dengan konstruktivis social (social constructivist). Tidak seperti Piaget yang beranggapan bahwa anak secara individual aktif mengkonsturk pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungannya. Piaget lebih menekannya interaksi anak dengan lingkungan fisik. Sedikit berbeda dengan Piaget, Vygotsky beranggapan bahwa anak mengkonstruk pengetahuannya dalam sebuah kontek social. Anak mengkonstruk secara aktif pengetahuanya secara mandiri dalam konteks interaksi dengan pengasuh, keluarga atau komunitas dan masyarakat (Brewer, 2007)
Beberapa element dari teori Vygotsky yaitu :
1. Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development /
ZPD). Zona Perkembangan Proksimal adalah istilah Vygotsky untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak yang terlatih. Oleh karena itu, batas bawah dari ZPD menangkap keahlian yang dimiliki anak yang bekerja secara mandiri. Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan yang dapat diterima oleh anak dengan bantuan seorang instruktur, menangkap keahlian kognitif anak yang sedang berada dalam proses kedewasaan dan dapat disempurnakan hanya dengan bantuan dari seorang yang lebih ahli. (Santrock, 2007)\ Selanjutnya Vygotsky mengemukakan tentang tahapan ZPD yang terjadi dalam perkembangan dan pembelajaran, yaitu: a) Tahap I: Tindakan anak masih dipengaruhi atau dibantu orang lain. Seorang anak masih dibantu memakai baju, sepatu dan kaos kakinya ketika akan berangkat ke sekolah . b) Tahap II: Tindakan anak didasarkan atas inisiatif sendiri. Anak mulai berkeinginan untuk mencoba memakai baju, dan kaos kakinya sendiri tetapi masih sering keliru memakai sepatu antara kiri dan kanan. c) Tahap III: Tindakan anak berkembang spontan dan terinternalisasi. Anak mulai melakukan sesuatu tanpa adanya perintah dari orang dewasa. Setiap pagi sebelum berangkat ia sudah paham tentang apa saja yang harus dilakukannya, misalnya memakai baju kemudian kaos kaki dan sepatu. d) Tahap IV: Tindakan spontan terus diulang-ulang hingga anak siap untuk berpikir secara abstrak. Terwujudnya perilaku yang otomatisasi, anak akan segera dapat melakukan sesuatu tanpa contoh tetapi didasarkan pada kemampuannya dalam mengingat urutan suatu kejadian. Bahkan ia dapat menceritakan kembali apa yang dilakukannya di pagi hari saat hendak berangkat ke sekolah (Sujiono, 2009) 2. Scaffolding Scaffolding adalah perubahan tingkat dukungan. Setelah melewati beberapa kursus dalam sesi pengajaran, orang lebih ahli menyesuaikan jumlah pendampingan untuk memantapkan kemampuan anak saat itu. Dialog adalah alat yang penting dalam zona perkembangan proksimal. Vygotsky memandang anak-anak kaya konsep tetapi sistematis, acak, dan spontan. 3. Bahasa dan Pikiran Vygotsky mengatakan bahwa bahasa dan pikiran pada awalnya berkembang terpisah dan kemudian menyatu. Ia menakankan bahwa semua fungsi mental memiliki sumber eksternal atau sosial. Anak harus menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain sebelum mereka dapat memfokuskan ke dalam pikiran-pikiran mereka sendiri. Vygotsky pecaya bahwa anak yang kerap menggunakan private speach akan lebih kompeten secara sosial dibandingkan mereka yang tidak. 4. Strategi-Strategi Pengajaran Teori Vygotsky telah dipakai oleh banyak guru dan diterapkan dengan sukses dalam pendidikan. Berikut ini beberapa langkah teori Vygotsky yang dapat di kelas: a. Nilailah ZPD anak. b. Gunakan ZPD anak dalam mengajar. c. Memanfaatkan lebih banyak teman sebaya yang terampil sebagai guru d. Awasi dan doronglah anak untuk memanfaatkan private speach. e. Tempatkan instruksi pada konteks yang bermakna. f. Ubahlah ruang kelas seperti teori Vygotsky 5. Evaluasi Teori Vygotsky Teori Vygotsky adalah pendekatan konstruktivis sosial yang menekankan pada konteks sosial dalam pembelajaran dan konstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial. Bagi Vygotsky poin akhir perkembangan kognitif adalah keahlian yang dianggap paling penting dalam budaya. (Santrock, 2007)
Tabel Perbedaan Perkembangan Intelektual menurut Jean Piget dan Lev Vygotsky
Perbedaan Jean Piget Lev Vygotsky
Perspektif Individu membangun Perkembangan kognitif pandangan kognitif melalaui interaksi social (social constructivist) Konsep Anak secara aktif Anak secara aktif menyusun membangun pemahaman pengetahuan mereka, mengenai dunia dan melalui penekanan peranan sosial empat tahap perkembangan dan budaya dalam kognitif. perkembangan kanak – kanak Tahap Teori Piaget tentang Teori Vygotsky tentang perkembangan Perkembangan Kognitif: Perkembangan Kognitif: kognitif 1. Tahap Sensori – Motor, 1. Zona Perkembangan (0-2 tahun). Anak Proksimal/ ZPD. mengalami perkembangan Pentingnya pengaruh kognitif secara bertahap. sosial terhadap Mulai dari bayi, anak perkembangan kognitif lebih refleks sampai usia anak. Keahlian yang 2 tahun anak mulai dimiliki anak yang mampu menggambarkan bekerja secara mandiri. objek dan kejadian 2. Scaffolding. Anak-anak dengan simbol. kaya akan konsep tetapi 2. Tahap Praoperasi, ( 2 – 7 tidak sistematis. Konsep- tahun). Anak mulai konsep dapat menggunakan bahasa dipertemukan dengan simbolis untuk bimbingan sistemastis. melepaskan ketertarikan 3. Bahasa dan Pikiran. anak akan ingatan dan Anak menggunakan tindakan refleks. bahasa untuk 3. Tahap Operasi Konkret (7 berkomunikasi dengan – 11 tahun). Pemikiran orang lain sebelum anak sudah berdasarkan mereka dapat logika. Anak sudah dapat memfokuskan ke dalam berpikir lebih menyeluruh pikiran-pikiran mereka dengan melihat banyak sendiri. hal dalam waktu yang sama. 4. Tahap Opersi Formal (11 tahun ke atas). Anak berpikir dengan cara yang abstrak dan lebih logis. Dapat menyesuaikan diri dengan realitas konkret dan haus pengetahuan. Anak sudah mampu menggunakan kombinasi dalam pemikirannya. Interaksi Interaksi anak – anak dan Interaski dengan orang – objek fisik untk orang sebagai penentu perkembangan pemikiran pemikiran formal anak - yang matang anak Bahasa Bahasa adalah produk Bahasa merupakan peran sampingan dari penting dalam perkembangan intelektual perkembangan kognitif dan dari paa sumber menjadi inti dari sugsi perkembangan intelektual mental anak
DAFTAR PUSTAKA
Brewer, J. 2007. Introduction to Early Childhood Education Preschool Primary
Grades Sixth Edition. Ney York: Pearson Santrock, J. W. 2007. Perkembangan Anak Editor Wibi Hardani. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama
Sujiono, Y. N. 2009. Metode Pekembangan Kognitif. Jakarta: Universitas