Anda di halaman 1dari 14

FILSAFAT PENDIDIKAN

Nama : Ahmad Zaki Mubarok (06052681923011)

Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan

Dosen Pengampuh : 1. Prof. Dr. Mulyadi Eko Purnomo, M.Pd.

2. Dr. Ketang Wiyono, M.Pd.

Magister Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan

Universitas Sriwijaya

2019
Tugas Filsafat Pendidikan :
1. Buatlah contoh tahapan paradigma Kuhn pada materi Fisika !
Contoh tahapan paradigma Kuhn, yaitu pada revolusi sains yang dicetuskan oleh
Thomas Samuel Kuhn dalam disiplin ilmu, yaitu:
a. Teori Copernicus dan Ptolemeus
Copernicus memiliki teori bahwa bumi berputar mengelilingi matahari, bukan
saran Ptolemeus bahwa Matahari (dan planet-planet lain dan bintang-bintang)
berputar mengelilingi bumi. Menurut Kuhn, ilmu sebelum dan sesudah terjadi
pergeseran paradigma begitu yakin bahwa teori-teori mereka para ilmuwan meraa
tak tertandingi. Ketika terjadi pergeseran peradigma maka secara simultan tidak
hanya mengubah teori saja, hal itu akan mengubah cara, kata-kata yang
didefinisikan, cara para ilmuwan melihat subjek, dan mungkin yang paling
penting pertanyaan-pertanyaan yang dianggapsah, aturan-aturan yang digunakan
untuk menentukan kebenaran suatu tertentu.

b. Teori Newton
Pandangan bahwa adanya anomali dalam teori gravitasi Newton ternyata tidak
semestinya mampu dibuktikan dengan paradigma baru, akhirnya proses revolusi
sains yaitu mengikuti teori lama.

2. Apa perbedaan teori Jean Piaget dengan Vygotsky ?


JEAN PIAGET VYGOTSKY
Jean Piaget (1896-1980), pakar Sedangkan Lev Vygotsky (1896-
psikologi dari Swiss, mengatakan bahwa 1934) menekankan bagaimana proses-proses
anak dapat membangun secara aktif dunia perkembangan mental seperti ingatan,
kognitif mereka sendiri. Dalam pandangan perhatian, dan penalaran melibatkan
Piaget, terdapat dua proses yang mendasari pembelajaran menggunakan temuan-temuan
perkembangan dunia individu, yaitu masyarakat seperti bahasa, sistem
pengorganisasian dan penyesuaian matematika, dan alat-alat ingatan. Ia juga
(adaptasi). Kecenderungan organisasi dapat menekankan bagaimana anak-anak dibantu
dilukiskan sebagai kecenderungan bawaan berkembang dengan bimbingan dari orang-
setiap organisme untuk mengintegasi proses- orang yang sudah terampil di dalam bidang-
proses sendiri menjadi sistem-sistem yang bidang tersebut. Penekanan Vygotsky pada
koheren. Adaptasi dapat dilukiskan sebagai peran kebudayaan dan masyarakat di dalam
kecenderungan bawaan setiap organisme perkembangan kognitif berbeda dengan
untuk memyesuaikan diri dengan lingkungan gambaran Piaget tentang anak sebagai
dan keadaan sosial. ilmuwan kecil yang kesepian. Menurut
Menurut Piaget, perkembangan Vygotsky, anak-anak lahir dengan fungsi
kognitif mempunyai empat aspek, yaitu 1) mental yang relatif dasar seperti kemampuan
kematangan, sebagai hasil perkembangan untuk memahami dunia luar dan memusatkan
susunan syaraf; 2) pengalaman, yaitu perhatian. Namun, anak-anak tak banyak
hubungan timbal balik antara orgnisme memiliki fungsi mental yang lebih tinggi
dengan dunianya; 3) interaksi sosial, yaitu seperti ingatan, berfikir dan menyelesaikan
pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam masalah.
hubungannya dengan lingkungan sosial, dan Seperti Piaget, Vygotsky
4) ekuilibrasi, yaitu adanya kemampuan atau menekankan bahwa anak-anak secara aktif
sistem mengatur dalam diri organisme agar menyusun pengetahuan mereka. Akan tetapi
dia selalu mempau mempertahankan menurut Vygotsky, fungsi-fungsi mental
keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap memiliki koneksi-koneksi sosial. Vygotsky
lingkungannya. berpendapat bahwa anak-anak
a. Kematangan mengembangkan konsep-konsep lebih
Kematangan sistem syaraf menjadi sistematis, logis, dan rasional sebagai akibat
penting karena memungkinkan anak dari percakapan dengan seorang penolong
memperoleh manfaat secara maksimum dari yang ahli.
pengalaman fisik. Kematangan membuka 1. Konsep Zona Perkembangan
kemungkinan untuk perkembangan Proksimal (ZPD)
sedangkan kalau kurang hal itu Zona Perkembangan Proksimal
akan membatasi secara luas prestasi secara adalah istilah Vygotsky untuk rangkaian
kognitif. Perkembangan berlangsung dengan tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang
kecepatan yang berlainan tergantung pada diri tetapi dapat diipelajari dengan bantuan
sifat kontak dengan lingkungan dan kegiatan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak
belajar sendiri. yang terlatih. Menurut teori Vygotsky, Zona
b. Pengalaman Perkembangan Proksimal merupakan celah
Interaksi antara individu dan dunia antara actual development dan potensial
luar merupakan sumber pengetahuan baru, development, dimana antara apakah seorang
tetapi kontak dengan dunia fisik itu tidak anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan
cukup untuk mengembangkan pengetahuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat
kecuali jika intelegensi individu dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang
memanfaatkan pengalaman tersebut. dewasa atau kerjasama dengan teman
c. Interaksi sosial sebaya. Batas bawah dari ZPD adalah tingkat
Lingkungan sosial termasuk peran keahlian yang dimiliki anak yang bekerja
bahasa dan pendidikan, pengalaman fisik secara mandiri. Batas atas adalah tingkat
dapat memacu atau menghambat tanggung jawab tambahan yang dapat
perkembangan struktur kognitif diterima oleh anak dengan bantuan seorang
d. Ekuilibrasi instruktur. Maksud dari ZPD adalah
Proses pengaturan diri dan pengoreksi menitikberatkan ZPD pada interaksi sosial
diri (ekuilibrasi), mengatur interaksi spesifik akan dapat memudahkan perkembangan
dari individu dengan lingkungan maupun anak.
pengalaman fisik, pengalaman sosial dan 2. Konsep Scaffolding
perkembangan jasmani yang menyebabkan Scaffolding ialah perubahan tingkat
perkembangan kognitif berjalan secara dukungan. Scaffolding adalah istilah terkait
terpadu dan tersusun baik. perkembangan kognitif yang digunakan
Dalam pandangan Piaget, anak-anak Vygotsky untuk mendeskripsikan perubahan
secara aktif membangun dunia kognitif dukungan selama sesi pembelajaran, dimana
mereka dengan menggunakan skema untuk orang yang lebih terampil mengubah
menjelaskan hal-hal yang mereka bimbingan sesuai tingkat kemampuan
alami. Skema adalah struktur kognitif yang anak.Dialog adalah alat yang penting dalam
digunakan oleh manusia untuk mengadaptasi ZPD. Vygotsky memandang anak-anak kaya
diri terhadap lingkungan dan menata konsep tetapi tidak sistematis, acak, dan
lingkungan ini secara intelektual. Piaget spontan. Dalam dialog, konsep-konsep
(1952) mengatakan bahwa ada dua proses tersebut dapat dipertemukan dengan
yang bertanggung jawab atas seseorang bimbingan yang sistematis, logis dan
menggunakan dan mengadaptasi skema rasional.
mereka: 3. Bahasa dan Pemikiran
1. Asimilasi adalah proses Menurut Vygotsky, anak
menambahkan informasi baru ke menggunakan pembicaraan bukan saja untuk
dalam skema yang sudah ada. Proses komunikasi sosial, tetapi juga untuk
ini bersifat subjektif, karena membantu mereka menyelesaikan tugas.
seseorang akan cenderung Lebih jauh Vygotsky yakin bahwa anak pada
memodifikasi pengalaman atau usia dini menggunakan bahasa unuk
informasi yang diperolehnya agar bisa merencanakan, membimbing, dan memonitor
masuk ke dalam skema yang sudah perilaku mereka. Vygotsky mengatakan
ada sebelumnya. bahwa bahasa dan pikiran pada awalnya
2. Akomodasi adalah bentuk berkembang terpisah dan kemudian menyatu.
penyesuaian lain yang melibatkan Anak harus menggunakan bahasa untuk
pengubahan atau penggantian skema berkomunikasi dengan orang lain sebelum
akibat adanya informasi baru yang mereka dapat memfokuskan ke dalam
tidak sesuai dengan skema yang pikiran-pikiran mereka sendiri. Anak juga
sudah ada. Dalam proses ini dapat harus berkomunikasi secara eksternal dan
pula terjadi pemunculan skema yang menggunakan bahasa untuk jangka waktu
bau sama sekali. yang lama sebelum mereka membuat transisi
Piaget membagi perkembangan dari kemampuan bicara ekternal menjadi
kognitif anak ke dalam 4 periode utama yang internal.
berkorelasi dengan dan semakin canggih Lev Vygotsky (1896-1934) berpendapat
seiring pertambahan usia: bahwa perkembangan kognitif dan bahasa
1) Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun) anak-anak tidak berkembang dalam suatu
Bagi anak yang berada pada tahap ini, situasi sosial yang hampa. Vygotsky tidak
pengalaman diperoleh melalui fisik (gerakan setuju dengan pandangan Piaget bahwa anak
anggota tubuh) dan sensori (koordinasi alat menjelajahi dunianya sendiri dan membentuk
indra). Pada mulanya pengalaman itu bersatu gambaran realitas batinnya sendiri. Vygotsky
dengan dirinya, ini berarti bahwa suatu objek menekankan bagaimana proses-proses
itu ada bila ada pada penglihatannya. perkembangan mental seperti ingatan,
Perkembangan selanjutnya ia mulai berusaha perhatian, dan penalaran melibatkan
untuk mencari objek yang asalnya terlihat pembelajaran menggunakan temuan-temuan
kemudian menghiang dari pandangannya, masyarakat seperti bahasa, sistem
asal perpindahanya terlihat. Akhir dari tahap matematika, dan alat-alat ingatan.
ini ia mulai mencari objek yang hilang bila Penekanan Vygotsky pada peran
benda tersebut tidak terlihat perpindahannya. kebudayaan dan masyarakat di dalam
Objek mulai terpisah dari dirinya dan perkembangan kognitif lebih banyak
bersamaan dengan itu konsep objek dalam menekankan peranan orang dewasa dan anak-
struktur kognitifnya pun mulai dikatakan anak lain dalam memudahkan perkembangan
matang. Ia mulai mampu untuk si anak. Menurut Vygotsky, anak-anak lahir
melambungkan objek fisik ke dalam symbol- dengan fungsi mental yang relatif dasar
simbol, misalnya mulai bisa berbicara meniru seperti kemampuan untuk memahami dunia
suara kendaraan, suara binatang, dll. luar dan memusatkan perhatian. Namun,
2) Periode praoperasional (usia 2–7 anak-anak tak banyak memiliki fungsi mental
tahun) yang lebih tinggi seperti ingatan, berfikir dan
Tahap ini adalah tahap persiapan menyelesaikan masalah. Pada intinya dapat
untuk pengorganisasian operasi konkrit. Pada disimpulkan bahwa dalam teori Vygotsky
tahap ini pemikiran anak lebih banyak mengandung banyak unsur psikologi
berdasarkan pada pengalaman konkrit pendidikan, khususnya pokok bahasan
daripada pemikiran logis, sehingga jika ia pendidikan dan budaya.
melihat objek-ojek yang kelihatannya
berbeda, maka ia mengatakanya berbeda
pula. Pada tahap ini anak masih berada pada
tahap pra operasional belum memahami
konsep kekekalan (conservation), yaitu
kekekalan panjang, kekekalan materi, luas,
dll. Selain dari itu, cirri-ciri anak pada tahap
ini belum memahami dan belum dapat
memikirkan dua aspek atau lebih secara
bersamaan.
3) Periode operasional konkrit (usia 7–
11 tahun)
Pada umumnya anak-anak pada tahap
ini telah memahami operasi logis dengan
bantuan benda benda konkrit. Kemampuan
ini terwujud dalam memahami konsep
kekekalan, kemampuan untuk
mengklasifikasikan dan serasi, mampu
memandang suatu objek dari sudut pandang
yang berbeda secara objektif. Anak pada
tahap ini sudah cukup matang untuk
menggunakan pemikiran logika, tetapi hanya
objek fisik yang ada saat ini (karena itu
disebut tahap operasional konkrit). Namun,
tanpa objek fisik di hadapan mereka, anak-
anak pada tahap ini masih mengalami
kesulitan besar dalam menyelesaikan tugas-
tugas logika.
4) Periode operasional formal (usia 11
tahun sampai dewasa)
Anak pada tahap ini sudah mampu
melakukan penalaran dengan menggunakan
hal-hal yang abstrak dan menggunakan
logika. Penggunaan benda-benda konkret
tidak diperlukan lagi. Anak mampu bernalar
tanpa harus berhadapan dengan dengan objek
atau peristiwa berlangsung. Penalaran terjadi
dalam struktur kognitifnya telah mampu
hanya dengan menggunakan simbol-simbol,
ide-ide, astraksi dan generalisasi. Ia telah
memiliki kemampuan-kemampuan untuk
melakukan operasi-operasi yang menyatakan
hubungan di antara hubungan-hubungan,
memahami konsep promosi.
Jean Piaget (1896-1980) pakar
psikologi dari Swiss, mengatakan bahwa
anak dapat membangun secara aktif dunia
kognitif mereka sendiri. Teori Jean Piaget
tentang perkembangan kognitif memberikan
batasan kembali tentang kecerdasan,
pengetahuan dan hubungan anak dengan
lingkungannya.
Jean Piaget dikenal dengan teori
perkembangan intelektual yang menyeluruh,
yang mencerminkan adanya kekuatan antara
fungsi biologi & psikologis. Bayi lahir
dengan refleks bawaan, skema dimodifikasi
dan digabungkan untuk membentuk tingkah
laku yang lebih kompleks. Pada masa kanak-
kanak, anak belum mempunyai konsepsi
tentang objek yang tetap. Ia hanya dapat
mengetahui hal-hal yang ditangkap dengan
indranya. Anak telah dapat mengetahui
simbol-simbol matematis, tetapi belum dapat
menghadapi hal-hal yang abstrak (tak
berwujud).

3. Analisis hubungan pengetahuan fisika dan kaitkan dengan sikap dan nilai !
SIKAP NILAI
Hubungan antara fisika dengan sikap, yaitu: Hubungan antara fisika dengan nilai, yaitu:
1. Satuan 1. Quantum
Nilai-nilai karakter yang dapat Terutama istilah quantum, akhir-
dieksplorasi adalah toleransi, demokratis, akhir ini makin produktif digunakan dalam
peduli sosial, dan peduli lingkungan. Besaran pembelajaran siswa, seperti Quantum
tidak akan punya arti jika tanpa satuan. Di Learning (QL) dan Quantum Teaching
sini kehadiran satuan untuk melengkapi serta Quantum Ikhlas . Adalah Bobbi
besaran merupakan karakter toleransi agar DePorter dan Mike Hernacki yang
besaran memiliki makna. Karakter toleransi mempopulerkan. Definisi QL adalah
diikuti oleh karakter demokratis, peduli “interaksi-interaksi yang mengubah energi
sosial, dan lingkungan. menjadi cahaya”, sebagaimana persamaan
Sikap sosial yang dapat energi, E=m c2. Tubuh manusia secara
dieksplorasi adalah sikap toleransi yang fisik merupakan materi. Sebagai pelajar
tampak dalam bentuk prilaku menghormati tentu ingin ‘cahaya’ sebanyak mungkin,
perbedaan dan menerima kesepakatan. Sikap seperti: interaksi, hubungan, dan inspirasi
yang pertama bersumber dari prinsip (Bobbi DePorter, 1999:16).
perbedaan satuan dalam sistem MKS dan
CGS yang sesungguhnya memiliki makna 2. Energi Kinetik
kesamaan dalam perbedaan. Sikap yang Seseorang akan sukses dalam
kedua bersumber dari prinsip standar hidup jika mempunyai energi, Energi
yang merupakan wujud dari konvensi Kinetik (Ek) dan Energi Potensial (Ep).
internasional. 1 2
Sikap spiritual yang dapat Dengan Ek= m v , dimana V adalah
2
dieksplorasi adalah sikap kepedulian, kecepatan (velocity) yang berarti harus
yaitu dorongan melakukan sesuatu untuk ada gerakan, tidak diam. Air jika diam
orang lain, memahami kebutuhan orang, akan berbahaya bagi kesehatan
kesadaran untuk berkontribusi di manusia, ada kuman/jentik nyamuk dan
masyarakat, dan kesadaran ingin mengotori wadahnya. Lain dengan air
memberikan manfaat bagi orang lain. yang bergerak. Surga pun di
Sikap tersebut bersumber dari konsep dan bawahnya mengalir sungai-sungai. Istilah
prinsip satuan yang kehadirannya sangat umum : “siapa cepat, dapat”.
penting bagi konsep dan prinsip besaran.
3. Energi Potensial
2. Vektor Jika tak punya Ek, maka harus
Nilai-nilai karakter yang dapat punya Ep = mgh, harus punya posisi dan
dieksplorasi adalah disiplin, toleransi, dan kedudukan yang tinggi atau punya
tanggung jawab. Disiplin dan toleransi ketinggian (height). Bisa juga dalam
mengikuti aturan, serta tanggung jawab kehidupan sehari-hari jika punya Ek akan
dengan segala konsekuensi yang ditimbulkan akan menempati posisi yang tinggi.
oleh aturan tersebut merupakan nilai-nilai
karakter yang didambakan dalam kehidupan 4. Energi Potensial Elastik
keluarga, masyarakat, dan bangsa. Setiap benda elastik seperti per
Sikap sosial yang dapat dieksplorasi (spring) yang ditekan akan menimbulkan
adalah santun, menghormati yang lebih tua. energi potensial sebanding dengan besar
Sikap bersumber dari prinsip operasi 1 2
kuadrat pemampatan, E pelastik = k x
penjumlah atau pengurangan dua vektor, 2
bahwa hasilnya adalah vektor yang Siapa yang berusaha menekan diri,
arahnya lebih mendekat ke vektor yang memaksa diri berusaha niscaya akan
nilainya lebih besar. menghasilkan kesuksesan luar biasa. Jika
Sikap spiritual yang dapat proses biasa saja niscaya hasil akan biasa
dieksplorasi adalah mengakui kebermaknaan saja. Namun bila ada usaha luar biasa
dalam hidup, yaitu memahami posisi dalam niscaya hasil akan luar biasa, potensi yang
kehidupan, hidup memiliki makna dan ada akan berubah menjadi kompetensi.
tujuan. Sikap ini melahirkan sikap
penerimaan berikut konsekuensinya. Sikap 5. Tekanan (Hidup)
yang pertama bersumber dari konsep besar Persamaan tekanan (press) P
vektor yang hanya material, sehingga merupakan gaya (force) F di setiap satuan
perlu arah sebagai tujuan hidup. Hidup luas (area) A. P = F/A. Jika diterapkan
memiliki tujuan, yaitu membangun dalam diri manusia, jika ‘hati lapang’
keselarasan dan kedamaian. Arah niscaya akan berbanding terbalik,
mengandung makna dinamika alam material, tekanan hidup mengecil. Namun akan
yaitu kesadaran akan kewajiban sebaliknya jika hati sempit.
melakukan pekerjaan. Selain kelima persamaan di atas
Manusia memiliki kewajiban tentu masih ada yang harus digali lagi.
menerima kehadiran ciptaan lainnya, demi Diantaranya hukum ketertarikan (The Law
tercapai keselarasan dan kedamaian hidup. Attraction), gravitasi, magnet, getaran,
Kehadiran yang selaras memiliki gelombang, dan lainnya.
konsekuensi menguntungkan, sedangkan
yang tidak selaras akan merugikan. Prinsip
fisisnya, bahwa operasi dua vektor searah
menghasilkan vektor yang lebih besar
(untung), sedangkan yang tidak searah
menghasilkan vektor yang lebih kecil (rugi).
Spirit menerima untung dan rugi adalah
sikap pasrah kepada alam.
3. Kelembaman
Kelembaman adalah sifat malas.
Secara prinsip, kelembaman merupakan sifat
dasar materi yang cenderung
mempertahankan zone nyamannya, yang
diam terus diam, yang bergerak terus
bergerak. Sifat kelembaman materi bisa
berubah apabila padanya diberikan dorongan
atau tarikan. Dalam hal ini, orang dewasa,
guru, atau orang tua memiliki peran penting
untuk mempengaruhi, baik melalui
pemberian motivasi maupun keteladanan.
Dalam konteks materi yang memiliki jiwa
(manusia/siswa), dorongan atau tarikan dapat
diciptakan oleh dirinya sendiri dengan kerja
keras, kreatif, mandiri, dan tanggung jawab,
yang merupakan nilai- nilai karakter yang
baik. Kerja keras adalah karakter
kesungguhan mengatasi berbagai hambatan,
kreatif adalah karakter berpikir dan
melakukan sesuatu yang menghasilkan cara
baru berdasarkan potensi yang dimiliki,
mandiri adalah karakter tidak mudah
tergantung pada orang lain, dan tanggung
jawab adalah karakter melaksanakan tugas
dan kewajiban.
Sikap sosial yang dapat dieksplorasi
dari konsep dan prinsip kelembaman, adalah
penerimaan dan percaya diri. Suatu materi
yang sangat kuat dipengaruhi oleh
kelembamannya dapat menerima pengaruh-
pengaruh dari luar. Pengaruh-pengaruh
tersebut dapat berupa dorongan atau tarikan.
Siswa yang merupakan bagian materi yang
memiliki jiwa, sudah tentu sanggup
mengembangkan sikap penerimaan, baik
dorongan maupun tarikan. Penerimaan
tersebut diikuti oleh rasa percaya diri.
Sikap spiritual yang dapat
dieksplorasi dari konsep dan prinsip
kelembaman, adalah kepercayaan,
penerimaan, dan kepedulian. Dua hal
yang terkait dengan kepercayaan adalah (1)
sikap mampu mengatasi kehidupan
dengan segala implikasinya, (2) sikap
mencoba memaknai kehidupan yang harus
diterima. Kedua sikap ini bermuara pada
sikap penerimaan berbasis kesadaran untuk
melakukan sesuatu demi terwujudnya
interaksi, dan kesadaran untuk mengambil
peran di lingkungannya.

4. Gerak
Nilai-nilai karakter yang dapat
dieksplorasi, adalah kerja keras, kreatif,
mandiri, menghargai prestasi, dan
tanggung jawab. Sikap menghargai prestasi
merupakan karakter menghasilkan
komitmen yang berguna bagi masyarakat,
mengakui, dan menghormati keberhasilan
orang lain, tidak hanya berbasis pada
motivasi ekstrinsik, tetapi juga dorongan
dari dalam diri, karena manusia adalah
material yang berjiwa.
Sikap sosial yang dapat
dieksplorasi adalah kesadaran diri untuk
berinteraksi dengan segala sesuatu yang
ada di luar dirinya. Interaksi tersebut amat
penting, agar hidup menjadi dinamis
menghasilkan perubahan menuju yang lebih
baik.
Sikap spiritual yang dapat
dieksplorasi adalah kebermaknaan,
kepercayaan, penerimaan, kesadaran,
kepedulian, pengalaman, dan aktivitas
spiritual. Sikap-sikap tersebut memunculkan
upaya-upaya mendekatkan diri pada Tuhan,
menerima, menghargai, dan menghormati
orang lain sebagai bagian dirinya, dan
memelihara lingkungan tempat mereka
berada. Setiap orang memiliki potensi
mengalami perubahan ke arah yang lebih
baik. Dalam hal ini, kesadaran jiwa
menggerakkan dirinya menjadi langkah
pertama, kemudian diikuti langkah
berikutnya yang semakin bermakna,
bertambahnya kepercayaan, kepedulian,
pengalaman, dan aktivitas-aktivitas spiritual.

5. Gesekan
Nilai-nilai karakter yang dapat
dieksplorasi adalah disiplin dan mandiri.
Disiplin merupakan nilai karakter yang
menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan, sedangkan
mandiri adalah nilai karakter yang tidak
mudah tergantung pada pengaruh luar.
Dalam hal ini, konsep “kelembaman” dan
“melawan” serasi dengan konteks positif.
Konteks negatifnya, bahwa kelembaman
mesti dilawan dengan interaksi yang
positif, baik dengan Tuhan, orang lain,
maupun dengan lingkungan, terutama
perlawanan yang muncul dari dalam diri
sendiri.
Sikap sosial yang dapat dieksplorasi
adalah jujur, tanggung jawab, disiplin, dan
percaya diri, yang berasal dari konteks
positif konsep “kelembaman” dan
“melawan”, yaitu melawan kebatilan yang
mempengaruhinya. Konteks negatifnya,
bahwa kelembaman dan upaya melawan
merupakan penjelmaan perasaan ego yang
harus diperangi, paling tidak dengan cara
menerima pengaruh- pengaruh positif dari
luar, dan yang lebih baik adalah
memunculkan interaksi sosial yang berasal
dari dorongan diri sendiri. Produknya adalah
mengecilnya upaya perlawanan atau
munculnya tanda-tanda perdamaian.
Sikap spiritual yang dapat
dieksplorasi adalah kebermaknaan,
kepercayaan, penerimaan, kesadaran,
kepedulian, pengalaman, keterhubungan
dengan alam, dan aktivitas spiritual, yang
merupakan muara dari interaksi positif
dengan hal-hal di luar diri. Kuantitas dan
kualitas interaksi positif tersebut akan
memperkecil ego-ego melawan dan
mempertahankan diri, adalah tanda-tanda
menuju harmonisasi.

6. Elastisitas
Nilai-nilai karakter yang dapat
dieksplorasi adalah disiplin, cinta damai, dan
peduli lingkungan. Disiplin, adalah nilai
karakter yang menunjukkan perilaku tertib
dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan. Elastisitas materi tunduk pada
hukum Hooke, di daerah ini dampak berubah
secara linier dengan perubahan pengaruh dari
luar. Cinta damai bersemayang di dalam
jiwa yang elastis, yaitu nilai karakter yang
sabar yang menyebabkan orang lain merasa
senang dan aman atas kehadiran dirinya.
Jiwa elastis memiliki kepedulian yang baik,
termasuk terhadap lingkungan. Peduli
lingkungan, adalah nilai karakter yang selalu
berupaya mencegah kerusakan lingkungan
alam di sekitarnya, dan mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi.
Sikap sosial yang dapat dieksplorasi
adalah jujur mengakui kesalahan, tanggung
jawab dengan menerima risiko dan kesediaan
meminta maaf, dan gotong-royong dan
rela berbagi, menjalin kerja sama secara
ikhlas. Sikap sosial menerima interaksi
dari luar memiliki manfaat yang baik
untuk kehidupan, sebab upaya-upaya
bertahan dan melawan berbasis kelembaman
dapat merugikan diri sendiri, orang lain, dan
alam lingkungan.
Sikap spiritual yang dapat
dieksplorasi adalah kebermaknaan, bahwa
hidup saya memiliki makna dan tujuan,
kepercayaan, yaitu mencoba memaknai
kehidupan seperti apa yang harus terima,
penerimaan, yaitu sadar bahwa setiap
kehidupan memiliki tragedi sendiri,
kesadaran menemukan sulit untuk tetap
fokus pada apa yang terjadi di saat ini dan
menemukan diri melakukan hal-hal tanpa
memperhatikan akibatnya, kepedulian
melakukan sesuatu dan bermanfaat untuk
orang lain, serta membuat kontribusi yang
berarti bagi masyarakat, dan
keterhubungan dengan alam dengan
merasa adanya hubungan sensasi yang sangat
kuat, dan aktivitas spiritual dengan
merasakan ada kekuatan yang lebih tinggi
memberikan bimbingan dalam hidup.

7. Kelistrikan
Nilai-nilai karakter yang dapat
dieksplorasi adalah religius, hidup rukun
dengan pemeluk agama lain. cinta damai
yang menyebabkan orang lain senang, peduli
sosial yang selalu ingin memberi bantuan
kepada orang lain yang membutuhkannya,
tanggung jawab melaksanakan tugas dan
kewajiban untuk kepentingan diri sendiri,
masyarakat, dan lingkungan.
Sikap sosial yang dapat dieksplorasi
adalah tanggung jawab melaksanakan tugas,
mengambil keputusan, dan segala
konsekuensinya, dan bersedia minta maaf
atas kesalahan yang merugikan orang lain.
Basisnya adalah berinteraksi dengan materi
luar. Sikap berinteraksi secara sosial dengan
materi yang ada di luar diri memberikan
manfaat untuk diri sendiri dan materi yang
ada di luar diri.
Sikap spiritual yang dapat
dieksplorasi adalah penerimaan, bahwa diri
sendiri tidak bisa melakukan kontrol penuh
dalam kehidupan, kesadaran akan takdir,
bahwa diri sendiri sepertinya berjalan secara
otomatis tanpa sadar apa yang dilakukan,
kepedulian melakukan sesuatu yang
bermanfaat untuk orang lain. Betapa
pentingnya berinteraksi tidak hanya untuk
berubah, tetapi juga untuk menerima
perubahan.

8. Kemagnetan
Nilai-nilai karakter yang dapat
dieksplorasi adalah kreatif, yaitu karakter
berpikir dan melakukan sesuatu yang
dapat menghasilkan cara atau hasil baru
berdasarkan apa yang telah dimiliki, cinta
tanah air, yaitu karakter Cara berpikir,
bersikap dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, menghargai prestasi,
yaitu karakter mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, mengakui dan menghormati
keberhasilan orang lain, bersahabat, yaitu
karakter yang memperlihatkan rasa senang
bergaul dan bekerjasama dengan orang lain,
peduli sosial, yaitu karakter yang selalu ingin
memberi bantuan kepada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
Sikap sosial yang dapat dieksplorasi
adalah gotong-royong, yaitu sikap aktif,
rela berbagi, kerja sama, ikhlas, sikap
percaya diri, yaitu melakukan segala
sesuatu tanpa ragu- ragu, mengambil
keputusan secara cepat dan bertanggung
jawab, tidak mudah putus asa, sikap
toleransi menerima kekurangan orang lain.
Sikap spiritual yang dapat
dieksplorasi adalah kebermaknaan,
kepercayaan, kepedulian, keterhubungan
dengan alam, dan aktivitas spiritual. Sikap
kebermaknaan merupakan sikap mengerti
tentang posisi dirinya, mengalami hal
yang bermakna, dan memiliki makna dan
tujuan. Sikap kepercayaan adalah sikap
mampu mengatasi kehidupan, apapun
yang terjadi, dan memaknai kehidupan
seperti apa yang harus diterima. Sikap
kepedulian merupakan sikap dapat
melakukan sesuatu untuk orang lain,
menerima penderitaan orang lain, ingin
bermanfaat untuk orang lain, dan mencoba
berkontribusi untuk masyarakat. Sikap
keterhubungan dengan alam, yaitu sikap
merasakan adanya hubungan sensasi yang
sangat kuat. Sikap aktivitas spiritual, yaitu
sikap meyakini dan mensyukuri bahwa ada
Tuhan yang memiliki kekuatan tertinggi
yang memberi bimbingan dalam kehidupan.

9. Atom
Nilai-nilai karakter yang dapat
dieksplorasi adalah religius, disiplin, kerja
keras, kreatif, demokratis, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat. Sikap
religius karakter yang patuh, toleran, dan
hidup rukun. Sikap disiplin, yaitu karakter
tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan. Sikap kerja keras, yaitu karakter
sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai
hambatan dan upaya menyelesaikan dengan
sebaik-baiknya. Sikap kreatif, yaitu karakter
berpikir dan melakukan sesuatu yang
menghasilkan cara atau hasil baru
berdasarkan apa yang telah dimiliki. Sikap
demokratis, yaitu karakter berpikir, bersikap
dan bertindak sesuai hak dan kewajiban.
Sikap cinta tanah air, yaitu karakter berpikir,
bersikap dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan.
Sikap menghargai prestasi, yaitu karakter
mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna dan mengakui serta
menghormati keberhasilan orang lain. Sikap
bersahabat, yaitu karakter bekerjasama
dengan orang lain.
Sikap sosial yang dapat dieksplorasi
adalah tanggung jawab, sikap berani
menerima risiko atas tindakan yang
dilakukan, gotong-royong, sikap kerja sama,
toleransi, menghormati perbedaan dan
menerima kesepakatan, percaya diri,
melakukan segala sesuatu tanpa ragu-
ragu, mengambil keputusan yang
bertanggung jawab, dan tidak mudah
putus asa.
Sikap spiritual yang dapat
dieksplorasi adalah penerimaan, tidak
dapat mempengaruhi segala sesuatu,
kesadaran akan takdir, berjalan secara
otomatis tanpa sadar tentang apa yang
dilakukan, kepedulian, mencoba
berkontribusi pada masyarakat,
keterhubungan dengan alam, merasakan
adanya hubungan sensasi yang sangat
kuat, pengalaman teramat penting, memiliki
pengalaman bergabung dengan kekuatan
yang lebih besar daripada diri sendiri,
memiliki pengalaman bahwa segala sesuatu
menjadi bagian dari keseluruhan yang lebih
besar, aktivitas spiritual, keyakinan akan
adanya Tuhan sebagai pembimbing dan
pengambil keputusan dalam kehidupan ini.

Anda mungkin juga menyukai