Anda di halaman 1dari 17

Making Higher

Education Open
All

Pertemuan ke - 2
Mata Kuliah
PDGK4406/PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD / 3SKS

Program Studi S1 PGSD


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Tutor : DADANG HIDAYAT, S.Pd.,M.Pd
Semester : 8/A
Pokjar/Upbjj : Labuan/Serang
E-mail : dadanginayat@gmail.com

www.ut.ac.id
MODUL 3

BILANGAN BULAT
Tinjauan Mata Kuliah

Modul 3 terbagi ke dalam dua kegiatan belajar :


Kb-1 : Materi Bilangan Bulat di SD serta
Ragam Permasalahannya
Kb-2 : Perkalian dan Pembagian pada
Bilangan Bulat serta Sistem Persamaan
Linear

www.ut.ac.id
Konsep Dasar Kb-1

Bilangan bulat adalah bilangan baru yg diperoleh dari perluasan


bilangan asli. Bilangan bulat terdiri-dari :
a. Bilangan bulat negatif (bertanda negatif, sepert i : -1, -2,-3, -
4,…)
b. Bilangan 0 (Nol)
c. Bilangan Bulat Positif (bertanda positif, seperti : 1, 2, 3, 4,…)
Dalam bentuk garis bilangan, bilangan bulat dinyatakan sbb :

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

www.ut.ac.id
Konsep Dasar Kb-1

Aplikasi bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari bisa dilihat pada


pernyataan berikut :
1. Sepuluh derajat di bawah nol
2. Hutangnya sepuluh ribu rupiah
3. Kerugian mencapai Rp 1.000.000,00 dst.
A. Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
Konsep operasi hitung pada bilangan bulat dapat dilakukan melalui 3
tahap, tahap Pengenalan :
1. Konsep Secara Konkret
Caranya menggunakan alat peraga berbentuk manik-manik,
serta menggunakan pendekatan himpunan.

www.ut.ac.id
Konsep Dasar Kb-1

Dalam operasi hitung, proses penggabungan, diartikan sebagai


penjumlahan, sedangkan proses pemisahan, diartikan sebagai
konsep pengurangan.
Selain alat peraga manik-manik, terdapat alat peraga lain untuk
menjelaskan operasi hitung pada bilangan bulat, yaitu :
Tangga Garis Bilangan, Pita Garis Bilangan, dan Balok Garis
Bilangan.
Alat peraga ini digunakan dapat digunakan untuk menjelaskan
konsep secara semi-konkret/semi-abstrak.

www.ut.ac.id
Konsep Dasar Kb-1

2. Konsep Secara Semi-Konkret/Semi-Abstrak


Contoh : Dengan menggunakan alat peraga berupa Garis
Bilangan, misalkan untuk menghitung 3 + (-5) = …
(1) Tempatkan model pada skala nol :

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
(2). Langkahkan model ke kanan sebanyak 3 langkah

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

www.ut.ac.id
Konsep Dasar Kb-1

(3) Langkahkan model ke kiri sebanyak 5 langkah :

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
(4). Langkahkan model ke kanan sebanyak 3 langkah
Posisi terakhir model terletak pada angka -2. Hal ini menunjukkan hasil dari
3 + (-5) = -2
3. Konsep Secara Abstrak
Konsep ini diperkenalkan pada siswa setelah dua konsep di atas dikuasai siswa.
Misalnya : Mengenal konsep :
a – b = a + (- b) atau a + b = a - (- b)
Contoh : Hitunglah :
1. 6 – 3 = … 3. 6 – (-3) = …. 5. 3 + (-6) = ….
2. 6 + (-3) = … 4. 3 - 6 = …. 6. 3 – (-6) = ….

www.ut.ac.id
Konsep Dasar Kb-1

B. Sifat Operasi Hitung Penjumlahan pada Bilangan Bulat


1. Sifat Tertutup
Untuk a dan b anggota bilangan bulat maka berlaku a + b Juga merupakan
anggota bilangan bulat.
2. Sifat Komutatif (Pertukaran)
Untuk a dan b anggota bilangan bulat maka berlaku a + b = b + a.
3. Sifat Asosiatif
Untuk a, b, dan c anggota bilangan bulat maka berlaku (a + b) + c = a + (b + c).
4. Sifat Unsur Identitas
Untuk setiap bilangan bulat a dan bilangan 0, berlaku : a + 0 = 0 + a = a
5. Sifat Memiliki Invers
Untuk setiap bilangan bulat a, memiliki invers –a, sehingga berlaku a + (-a) =
-a + a = 0

www.ut.ac.id
Konsep Dasar Kb-1

C. Sifat Operasi Hitung Pengurangan pada Bilangan Bulat


Seperti pada operasi penjumlahan, semua sifat pada operasi penjumlahan
berlaku, kecuali sifat komutatif Tidak berlaku pada operasi pengurangan, karena
a–b≠b-a
D. Tahap Pengenalan Konsep Abstrak
Tahap Pengenalan Konsep secara Abstrak akan dipahami oleh siswa, apabila siswa
memahami pengenalan konsep konkret atau konsep semi konkret / konsep semi abstrak.
Contoh : Menghitung :
1. 2 + 5 = 7
2. 2 + (-5) = -3
3. (-2) + 5 = 3
4. (-2) + (-3) = -5
5. (-2) + (-5) = - (2 + 5) = -7

www.ut.ac.id
Konsep Dasar Kb-1

E. Ragam Permasalahan dalam Pembelajaran Bilangan Bulat di


SD
1. Penggunaan garis bilangan yang tidak konsisten
2. Banyak guru yang salah menafsirkan
Bentuk a – b = a + (-b) atau bentuk a – (-b) = a + b
3. Banyak guru yg tidak bisa membedakan tanda (-) dan (+)
sebagai operasi hitung dengan tanda (-) dan (+) sebagai jenis suatu
bilangan.
4. Kurang tepat dalam memberikan pengertian bilangan bulat.
5. Mengalami kesulitan memberikan penjelasan, bagaimana
melakukan operasi hitung pada bilangan bulat, secara konkret
maupun secara abstrak.

www.ut.ac.id
Konsep Dasar Kb-2

A. Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat, serta


Sistem Persamaan Linear
Contoh : Hitunglah dengan cara diuraikan :
1. 3x6 = 6+6+6 = 18
2. 6x3 = 3+3+3+3+3+3 = 18
3. 3X(-7) = (-7)+(-7)+(-7)= -21
4. 2x(-8) = (-8)+(-8) = -16
5. (-8)x2 = 2x(-8) = -16
6. (-7)x3 = 3 x(-7)=-21
7. (-7)x(-3) = (-3)x(-7) = 21
Dari contoh-contoh soal di atas, dapat disimpulkan sbb:

www.ut.ac.id
Konsep Dasar Kb-2

1. (Bilangan Positif) x (Bilangan Positif) = (Bilangan Postif)


2. (Bilangan Positif) x (Bilangan Negatif) = (Bilangan Negatif)
3. (Bilangan Negatif) x (Bilangan Positif) = (Bilangan Negatif)
4. (Bilangan Negatif) x (Bilangan Negatif) = (Bilangan Postif)
B. Sifat-sifat pada Bilangan Bulat
Perkalian pada bilangan bulat berlaku sifat-sifat sbb:
1. Tertutup
2. Komutatif (Pertukaran)
3. Asosiatif (Pengelompokkan)
4. Memiliki Unsur Identitas, yaitu 1
5. Distributif (Terhadap Penjumlahan dan Pengurangan)
www.ut.ac.id
Konsep Dasar Kb-2

C. Operasi Pembagian pada Bilangan Bulat


Operasi pembagian pada bilangan bulat dapat dijelaskan
dengan menggunakan alat peraga berupa garis bilangan sbb:
Contoh : Hitunglah: -6 : 2 = …?
Solusi : Posisi awal ada di titik nol

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Untuk sampai ke skala -6, model harus bergerak mundur 3 langkah, dengan
masing-masing langkah sebanyak 2 skala. Hasil dari -6 : 2 = 3

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

www.ut.ac.id
Konsep Dasar Kb-2

Contoh : Hitunglah:
(1). 40 : (-5) = …? (3). (-72) : (-8) = …?
(2). (-48) : 8 = …? (4). 81 : (-9) = …?
Catatan : “Pembagian bilangan dengan nol hasilnya tidak
didefinisikan”
Contoh : Hitunglah:
(1). 15 : 0 = …? (3). 0 : (-8) = …?
(2). -4 : 0 = …? (4). 0 : 9 = …?

www.ut.ac.id
Konsep Dasar Kb-2

D. Persamaan dan Pertidaksamaan dengan Satu Peubah


(1). Persamaan linear satu peubah dinyatakan dalam bentuk :
ax + b = c, dengan a≠0, a, b, c, bilangan bulat
(2). Pertidaksamaan linear satu peubah dinyatakan dalam
bentuk umum :
ax + b ≥ c, ax + b ≤ c, ax + b < c, ax + b > c
Contoh : Hitunglah:
(1). x + 3 = 9, Jawab : …. (3). 5x + 3 ≤ 3, Jawab : ….
(2). 2x - 5 = 8, Jawab : …. (4). 3x + 10 > x +16, Jawab : …

www.ut.ac.id
TERIMA KASIH

www.ut.ac.id

Anda mungkin juga menyukai