Anda di halaman 1dari 7

Materi olimpiade matematika SMP adalah materi sekolah SMP dan pendalamannya ditambah

dengan beberapa materi baru yang bisa saja tidak di ajarkan pada jenjang smp. Secara umum,
ada 4 bidang yang diujikan dalam olimpiade matematika yaitu Aljabar, Teori Bilangan, Geometri,
serta Peluang dan Statistika. Adapun Pokok bahasan yang diberi perhatian khusus yang
biasanya dijadikan sebagai bahan dalam membuat soal-soal osn, dapat dilihat pada penjelasan
di bawah ini.

1. Teori Bilangan

 Sifat-sifat operasi pada himpunan bilangan bulat.

 Pembagian Bersisa

 Sifat-sifat operasi pada himpunan bilangan rasional

 Sifat-sifat operasi pada himpunan bilangan real.


- Klasifikasi bilangan (bulat, pecahan, rasional, irrasional)
- Merasionalkan bentuk akar.

 FPB dan KPK

2. Aljabar

 Himpunan
- Himpunan bagian
- Operasi dua himpunan

 Fungsi - Pengertian fungsi


- Sifat-sifat fungsi secara umum
 Perbandingan - Perbandingan senilai
- Perbandingan berbalik nilai

 Faktorisasi suku aljabar


- Bentuk a2 - b2 = (a + b)(a - b)
- Bentuk (a + b)n

 Persamaan garis lurus

 Pertidaksamaan linier satu variabel

 Sistem persamaan linier dua variabel

 Eksponen dan logaritma

 Pola bilangan

 Persamaan kuadrat

3. Geometri

 Bangun datar
- Segi-n dan lingkaran
- Garis tinggi dan garis berat segitiga
- Titik berat segitiga

 Bangun ruang
- Volume tabung, kerucut dan bola
- Volume tabung dan kerucut terpancung
- Luas selimut tabung, kerucut dan bola
- Luas selimut tabung dan kerucut terpancung

 Dalil Pythagoras

 Trigonometri

4. Peluang dan Statistika

 Peluang kejadian

 Ukuran pemusatan

5. Kapita Selekta

 Penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari

 Kemampuan menyerap materi baru (definisi baru)

Untuk seleksi tingkat kabupaten/kota, materi yang diujikan adalah semua materi di atas namun
dengan kedalaman yang dangkal yakni problem solving nya masih sedikit, sedangkan untuk
seleksi tingkat propinsi problem solving dituntut lebih tajam yakni sebagian besar soal
merupakan soal yang tidak rutin. Sedangkan Untuk tingkat nasional, soal yang diujikan benar-
benar soal yang tidak rutin, soal yang menuntut problem solving benar-benar sangat kental dan
untuk menyelesaikan soal tersebut dibutuhkan kreativitas dan pengalaman yang mumpuni.
Dalam postingan kali ini, kelasmat akan mencoba menyajikan soal-soal yang mengacu pada
uraian diatas khusus untuk Bab Materi Aljabar. dimana soal-soal yang kelasmat sajikan berikut
ini merupakan hasil mengumpulkan dari berbagai sumber.
Daftar isi Bacaan :
1. Aljabar
2. Persamaan dan Pertidaksamaan
3. Fungsi
4. Faktorisasi Bentuk Aljabar
5. Kuadrat Sempurna dan Persamaan Kuadrat
6. Ketaksamaan
7. Perbandingan
8. Eksponen
9. Barisan dan Deret Bilangan

Aljabar
Aljabar adalah materi dasar yang digunakan untuk memahami bidang-bidang lainnya. Materi ini
sebagian besar sudah dipelajari di sekolah (materi-materi rutin). Dengan demikian, di sini kita
hanya perlu memperdalam pengetahuan dan teknik dalam penyelesaian soal nyata di olimpiade
atau osn matematika smp. Namun, Dalam memahami materi-materi aljabar, kita tidak bisa
terlepas dari materi persamaan. Oleh karena itu, diharapkan pembaca sudah menguasai
persamaan yang telah dipelajari di sekolah yaitu teknik-teknik menyelesaikan persamaan
ataupun sistem persamaan seperti metode grafik, metode subtitusi, dan metode eliminasi serta
perlu juga mempelajari teknik-teknik penyelesaian tidak rutin selain tiga teknik tersebut.

Persamaan dan pertidaksamaan

Contoh Soal 1 :
Jika a + b = 1, b + c = 2, dan c + a = 3, maka a + b + c = .... (OSP 2004)
Jawaban:
Kalau kita jumlah ketiga persamaan tersebut, maka akan didapat:
(a + b) + (b + c) + (c + a) = 1 + 2 + 3
⇔⇔ 2a + 2b + 2c = 6
⇔⇔ 2(a + b + c) = 6
Jadi a + b + c = 3
Contoh Soal 2:
Buktikan bahwa jika a>2a>2 dan b>3b>3 maka ab+6>3a+2bab+6>3a+2b (OSN 2003)
Jawaban :
Karena a>2a>2 dan b>3b>3 maka a−2>0a−2>0 dan b−3>0b−3>0, sehingga
(a - 2)(b - 3) > 0
BACA JUGA: Memahami Konsep Peluang dengan Mudah
⇔⇔ ab - 3a - 2b + 6 > 0
⇔⇔ ab + 6 > 3a + 2b .............Terbukti

Fungsi
Contoh Soal 3:
Diberikan fungsi kuadrat f(x) = ax2 - 3x + c. jika f(1) = 4 dan f(2) = 7 maka f(-1) = . . . .
Jawaban:
jika f(1) = 4, ⇔⇔ a - 3 + c = 4
⇔⇔ a + c = 7, sehingga:
f(-1) = a + 3 + c = a + c + 3 = 10
jadi nilai f(-1) = 10.

Faktorisasi Bentuk Aljabar


Contoh Soal 4:
Jika (y−x)2z−x−(y−z)2z−x=y−z dan x≠z(y−x)2z−x−(y−z)2z−x=y−z dan x≠z, maka nilai y = .
. .(OSP 2009)
Jawaban:
y−z=(y−x)2z−x−(y−z)2z−xy−z=(y−x)2z−x−(y−z)2z−x
⇔y−z=(y−x)2−(y−z)2z−x⇔y−z=(y−x)2−(y−z)2z−x
⇔y−z={(y−x)−(y−z)}{(y−x)+(y−z)}z−x⇔y−z={(y−x)−(y−z)}{(y−x)+(y−z)}z−x
⇔y−z=(y−x−y+z)(y−x+y−z)z−x⇔y−z=(y−x−y+z)(y−x+y−z)z−x
⇔y−z=2y−x−z⇔y−z=2y−x−z
Sehingga di dapat y = x

Kuadrat sempurna dan Persamaan Kuadrat


Contoh Soal 5:
Diketahui bahwa x+1x=7x+1x=7. Tentukan nilai A agar Ax2x4+x2+1=56Ax2x4+x2+1=56 .
(OSN 2007)
Jawaban:
Dari x+1x=7x+1x=7 diperoleh : 72=(x+1x)2=x2+2+1x272=(x+1x)2=x2+2+1x2
⇔49=x2+2+1x2⇔49=x2+2+1x2 sehingga 47=x2+1x247=x2+1x2 dengan demikian
Ax2x4+x2+1=56Ax2x4+x2+1=56

⇔A=56×x4+x2+1x2=56(x2+1+1x2)=56(48)=40⇔A=56×x4+x2+1x2=56(x2+1+1x2)=56(4
8)=40
Jadi Nilai A = 40.
Contoh Soal 6:
Tentukan nilai m agar persamaan (2x2 + 2mx - (m + 1))(x2 + mx + 1) = 0 mempunyai tepat dua
solusi real.
Jawaban:
Perhatikan bahwa 2x2 + 2mx - (m + 1) = 0 memiliki Diskriminan :
D =2m2 - 4(2)(-(m + 1) = 4m2 + 8m + 8 = 4(m2 + 2m + 2) = 4(m + 1)2 + 4 ≥≥ 4 ≥≥ 0 sehingga
persamaan itu memiliki 2 solusi real berbeda. Dengan demikian agar persamaan (2x 2 + 2mx - (m
+ 1))(x2 + mx + 1) = 0 mempunyai tepat dua solusi real berbeda, haruslah persamaan x 2 + mx + 1
tidak memiliki solusi real, atau dengan kata lain memiliki D < 0, yakni m 2 - 4 < 0 ⇔⇔ -2 < m < 2.
Jadi nilai m yang dimaksud adalah -2 < m < 2.

Ketaksamaan
Contoh 7:
Jumlah dua bilangan sama dengan 12. Hasil kali dua bilangan tersebut nilainya akan paling
besar jika salah satu bilangannya adalah ...... (OSK 2003)
BACA JUGA: Latihan Soal Penilaian Akhir Semester Genap MTK kelas 7
Jawaban:
Misal salah satu bilangan tersebut adalah 12 - x . Dengan demikian hasil kalinya adalah x(12 - x)
= 12x - x2 = -(x2 - 12x + 36) + 36 = - (x-6)2 + 36 ≤≤ 36.
Jadi nilai maksimum dari hasil perkaliannya adalah 36 dan terjadi saat x = 6.

Perbandingan
Contoh soal 8:
Kendaraan A berjalan dengan laju 60 km/jam. Dua jam berikutnya kendaraan B berjalan dengan
laju 80 km/jam berangkat dari tempat dan menuju arah yang sama. Setelah berapa jam
kendaraan B menyusul kendaraan A?

1. 2 jam

2. 3 jam

3. 4 jam

4. 5 jam
5. 6 jam

Jawaban:
Misalkan B menyusul A setelah x. Waktu kendaraan Aa dan B berturut-turut adalah x + 2 dan x,
sehingga jarak yang ditempuh kendaraan A dan B berturut-turut adalah 60(x + 2) dan 80x.
Kendaraan B menyusul kendaraan A terjadi saat jarak yang ditempuh B sama dengan jarak yang
di tempuh A, yaitu 60(x + 2) = 80x ⇔⇔ 3(x + 2) = 4x ⇔⇔ x = 6
Jadi Kendaraan B menyusul A setelah 6 jam. Jawab e.
Contoh soal 9:
Tujuh ekor kambing menghabiskan rumput seluas 7 kali ukuran lapangan sepak bola dalam
waktu 7 hari. Waktu yang diperlukan oleh 3 ekor kambing untuk menghabiskan rumput seluas 3
kali ukuran lapangan sepak bola adalah ...hari. (OSK 2004) Jawaban:
diketahui bahwa kecepatan makan 7 ekor kambing
adalah 7 lapangan7 hari=1 lapangan/hari7 lapangan7 hari=1 lapangan/hari Sehingga
kecepatan makan 1 ekor kambing adalah 17 lapangan17 lapangan akibatnya kecepatan
makan 3 ekor kambing adalah 37 lapangan37 lapangan dengan demikian, rumput seluas 3
lapangan akan dihabiskan dalam waktu 337337 = 7 hari.

Eksponen
contoh soal 10.
Jika a=√b1−ba=b1−b maka b dinyatakan dalam a adalah . . .

1. b=1+a2b=1+a2
2. b=1+a2a2b=1+a2a2
3. b=a21+a2b=a21+a2
4. b=1−a2a2b=1−a2a2
5. b=a21−a2b=a21−a2
Jawaban:
Menurut definisi akar, maka a=√b1−b⇔a2=b1−ba=b1−b⇔a2=b1−b sehingga
b=(1−b)a2⇔b=a2−ba2⇔b+ba2=a2⇔b(1+a2)=a2b=(1−b)a2⇔b=a2−ba2⇔b+ba2=a2
⇔b(1+a2)=a2
Dengan demikian b=a21+a2b=a21+a2 jawab c.

Barisan dan Deret Bilangan


Contoh Soal 11.
Pola ABBCCCDDDDABBCCCDDDDABBCCCDDDD.... berulang sampai tak terhingga. Huruf
apakah yang menempati urutan ke 2533? (OSN 2003)
Jawaban:
Perhatikan bahwa pola di atas berulang setiap 10 suku yaitu ABBCCCDDDD. Dengan demikian,
kita cukup mencari digit terakhir dari 2533. Digit terakhir dari 2533 = 32 x 27 adalah 4. Sehingga
huruf yang menempati urutan ke 2533 sama dengan huruf keempat dari barisan tersebut yaitu
huruf C.
Contoh soal 12:
Nilai dari 20092−20082+20072−20062+20052+...
+32−22+1220092−20082+20072−20062+20052+...+32−22+12 adalah . . .(OSP
2009)
Jawaban:
Kita akan menggunakan pemfaktoran x2−y2=(x−y)(x+y)x2−y2=(x−y)(x+y)
S = 20092−20082+20072−20062+20052+...
+32−22+1220092−20082+20072−20062+20052+...+32−22+12
= (2009-2008)(2009+2008)+(2007-2006)(2007+2006)+ . . .+ (3-2)(3+2)+1
= 4017 + 4013 + . . . + 5 + 1
= 1 + 5 + 9 + ... + 4013 + 4017
Perhatikan bahwa 1 + 5 + 9 + ... + 4013 + 4017 merupakan deret aritmetika dengan a=1, b= 4
dan Un = 4017 .
Dari Un = 4017 di peroleh banyaknya suku pada deret tersebut:
Un = a + (n-1)b = 4017 ⇔⇔ 1 + (n-1)4=4017 ⇔⇔ 4n = 4020 ⇔⇔ n = 1005
Jadi banyak Suku pada deret tersebut ada 1005 suku. Dengan demikian :
S=12n(a+un)=1005(1+4017)2=1005(4018)2=2.019.045S=12n(a+un)=1005(1+4017)2=1005
(4018)2=2.019.045
Jadi 20092−20082+20072−20062+20052+...
+32−22+1220092−20082+20072−20062+20052+...+32−22+12 = 2.019.045.

Anda mungkin juga menyukai