6. Diketahui m dan n adalah dua bilangan positif yang berturut-turut terdiri dari empat angka (digit)
dan tiga angka. Kedua bilangan tersebut memuat angka 4 dan angka 5. Bilangan 59 adalah faktor
prima dari m. Sisa pembagian n oleh 38 adalah 1. Jika selisih m dan n tidak lebih dari pada 2015,
tentukan semua pasangan bilangan (m,n) yang mungkin.
Pembahasan:
Diketahui
(1) Bilangan 59 adalah faktor prima dari m , m terdiri dari empat digit
(2) Sisa pembagian n oleh 38 adalah 1, n terdiri dari 3 digit
(3) m dan n terdiri dari 4 digit yang memuat angka 4 dan 5 serta m – n ≤ 2015
Berdasarkan informasi di atas, bahwa nilai m berkisaran 1045 ≤ m ≤ 2954
bahwa nilai n berkisaran 145 ≤ n ≤ 954
oleh karena itu kita periksa terlebih dulu kemungkinan nilai m, yakni sebagai berikut
a) Kemungkinan 1: m = 2a54 = 59×K, dimana K bilangan asli dan a bilangan cacah 1 angka
2954
2954 59 =
59
2954 59 50,0678
2854 59 48,37288
2754 59 46,67797
2654 59 44,98305 Tidak satupun 2a95 yang habis
2554 59 43,28814 dibagi 59
2454 59 41,59322
2354 59 39,89831
2254 59 38,20339
2154 59 36,50847
2054 59 34,81356
Degan cara yang sam untuk kemungkinan m = 2a45, 25a4, 24a5, 254a, dan 245a tidak ada
satupun yang memenuhi
b) Kemungkinan 2: m = 1a45, 1a54, 154a, dan 145a keempatnyanya tidak ada yang memenuhi
c) Kemungkinan 3: m = 14a5 = 59×K, nilai a memenuhi ketika a = 7, yaitu 1475
d) Kemungkinan 4: m = 15a4 = 59×K, nilai a memenuhi ketika a = 3, yaitu 1534
Sehingga nilai m yang memenuhi adalah 1475 dan 1534
http://olimattohir.blogspot.co.id/ 1
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Nasional 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
7. Diketahui persamaan ax2 + bx + c = 0 dengan a > 0 mempunyai dua akar real yang berbeda dan
persamaan ac2x4 + 2acdx3 + (bc + ad2)x2 + bdx + c = 0 tidak mempunyai akar real.
Apakah ad4 + 2ad2 < 4bc + 16c3?
Pembahasan:
Diketahui ac2x4 + 2acdx3 + (bc + ad2)x2 + bdx + c = 0
Pertama kita mencari pola penyelesaiannya, yakni sebagai berikut:
4a(ac2x4 + 2acdx3 + (bc + ad2)x2 + bdx + c) = 4a × 0 (kedua ruas dikalikan 4a)
4a2c2x4 + 8a2cdx3 + 4abcx2 + 4a2d2x2 + 4abdx + 4ac = 0
Kemudian kita perhatikan bentuk pemfaktoran aljabar berikut:
(p + q + r)2 = p2 + 2pq + + 2pr + q2 + 2qr + r2
Sehingga persamaan tersebut dipola menjadi berikut
4a2c2x4 + 4a2cdx3 + 4a2cdx3 + 2abcx2 + 2abcx2 + 4a2d2x2 + 2abdx + 2abdx + 4ac + b2 – b2 = 0
4a2c2x4 + 4a2cdx3 + 2abcx2 + 4a2cdx3 + 4a2d2x2 + 2abdx + 2abcx2 + 2abdx + b2 – b2 + 4ac = 0
(2acx2 + 2adx + b)2 – b2 + 4ac = 0
(2acx2 + 2adx + b)2 – (b2 – 4ac) = 0
Ingat bentuk selisih kuadrat: p2 – q2 = (p + q)(p – q). Sehingga didapat
Untuk [(2acx2 + 2adx + b) + b2 4ac ] = 0, syarat agar tidak mempunyai akar real, maka
Untuk [(2acx2 + 2adx + b) – b2 4ac ] = 0, syarat agar tidak mempunyai akar real, maka
http://olimattohir.blogspot.co.id/ 3
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Nasional 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
8. Suatu kompetisi bola basket diikuti oleh 6 tim. Setiap tim membawa satu bendera tim yang
dipasang pada tiang yang terdapat di pinggir lapanagn pertandingan. Terdapat empat lokasi dan
setiap lokasi memiliki lima tiang berjajar. Pasangan bendera di setiap lokasi dimulai dari tiang
paling kanan secara berurutan. Jika tidak semua tiang di setiap lokasi harus dipasang bendera,
tentukan banyak susunan bendera yang mungkin.
Pembahasan:
Perhatikan ilustrasi gambar berikut
Lokasi 2
Lokasi 3
Lokasi 1
Lokasi 4
Ada 3 kasus yang mungkin dalam pemasangan bendera pada ke-empat lokasi, yakni sebagai
berikut:
Kasus 1: semua lokasi terisi bendera
Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Lokasi 4 Banyak cara yang mungkin
(1)
3 1 1 1 4×1×6! = 4×6!
(2) 2 2 1 1 3×2×6! = 6×6!
Sehingga jumlah cara yang mungkin = (4+6)×6! = 10×6!
Dengan demikian total seluruh cara yang mungkin pada 3 kasus adalah
(10+40+30)×6! = 80×6! = 57.600
Jadi, banyak susunan bendera yang mungkin adalah 57.600 susunan
http://olimattohir.blogspot.co.id/ 4
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Nasional 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
9. Diketahui dua lingkaran L1 dan L2 berturut-turut berpusat di M dan N. Jari-jari lingkaran L1 dan L2
berturut-turut adalah 5 satuan panjang dan 6 satuan panjang. Lingkaran L1 melalui titik N dan
berpotongan dengan lingkaran L2 di titik P dan di titik Q. Titik U terletak pada lingkaran L2
sehingga ruas garis PU adalah suatu diameter lingkaran L2. Titik T terletak pada perpanjangan
792
ruas garis PQ sehingga luas segiempat QTUN adalah satuan luas.
25
Tentukan panjang QT.
Pembahasan:
Perhatikan ilustrasi gambar berikut
792
Dikeahui luas segiempat QTUN adalah satuan luas
25
Perhatikan PQU! Sudut tersebut menghadap diameter lingkaran L2, sehingga PQU adalah
segitiga siku-siku di titik Q. Hal ini berakibat QTU juga segitiga siku-siku di titik Q
Kemudian perhatikan PRN dengan PQU! Keduanya adalah sebangun, sehingga didapat
RN 6 1
RN = QU
QU 12 2
Selanjutnya perhatikan RQN dan RQM, dengan dhalil Pythagoras didapat
QR2 = QN2 – RN2 dan QR2 = MQ2 – RM2
QN2 – RN2 = MQ2 – RM2
6 – (MN – RM)2 = 52 – RM2
2
36 – (5 – RM)2 = 25 – RM2
36 – 25 + 10RM – RM2 = 25 – RM2
10RM = 50 – 36
10RM = 14
7 7 18
RM = RN = 5 – =
5 5 5
18 36
Sehingga QU = 2 × =
5 5
http://olimattohir.blogspot.co.id/ 5
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Nasional 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
5
324
QR2 = 36 –
25
900 324
QR2 =
25
576
QR2 =
25
24 24
QR = sehingga NS =
5 5
Perhatikan seempat QTUN, QUN dan QTU
Luas seempat QTUN = Luas QUN + Luas QTU
792 1 1
= × QU × NS + × QU × QT
25 2 2
792 1 36 24 1 36
= × × + × × QT
25 2 5 5 2 5
792 1 36 24
= × × QT
25 2 5 5
792 36 24
= × QT
25 10 5
792 18 24
= × QT
25 5 5
792 24
= 18 × QT
5 5
44 24
= + QT
5 5
44 24
QT =
5
QT = 4
10. Sebuah bola es memiliki volume awal V0. Setelah n detik (n bilangan asli), volume bola es
menjadi Vn dan luas permukaannya adalah Ln. Bola es mencair dengan perubahan volume per
detik sebanding dengan luas permukaannya, yaitu Vn – Vn+1 = a Ln, untuk setiap n, dengan a
adalah suatu konstanta positif. Selain itu, diketahui bahwa perbandingan antara perubahan volume
Vn Vn1
dan perubahan jari-jari per detik sebanding dengan luas permukannya, yaitu k Ln ,
Rn Rn1
27
dengan k adalah suatu konstanta positif. Jika V1 Vo dan bola es mencair keseluruhannya
64
tepat pada saat h detik, tentukan nilai h.
http://olimattohir.blogspot.co.id/ 6
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Nasional 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
Pembahasan:
Diketahui (1) Vn – Vn+1 = a Ln
V Vn1
(2) n = k Ln
Rn Rn1
27
(3) V1 = V0
64
Kemudian kita perhatikan kembali
V Vn1
(1) Vn – Vn+1 = a Ln Ln = n
a
V Vn1 Vn Vn1 V Vn1
(2) n = k Ln sehingga didapat k n
Rn Rn1 Rn Rn1 a
1 1
k
Rn Rn1 a
a
Rn – Rn+1 =
k
Selanjutnya kita perhatikan untuk setiap nilai n, untuk n = 1, didapat:
a a
Rn – Rn+1 = R1 – R2 =
k k
3 a 27 3
R0 – R2 = (karena V1 = V0, maka R1 = R0)
4 k 64 4
3R0 4a
R2 =
4k
Untuk n = 2, didapat:
a a
Rn – Rn+1 = R2 – R3 =
k k
3R0 4a a
– R3 =
4k k
3R0 24a
R3 =
4k
Untuk n = 3, didapat:
a a
Rn – Rn+1 = R3 – R4 =
k k
3R0 24a a
– R4 =
4k k
3R0 34a
R4 =
4k
Untuk n = 4, didapat:
a a
Rn – Rn+1 = R4 – R5 =
k k
3R0 34a a
– R5 =
4k k
3R0 44a
R5 =
4k
Untuk n = 5, didapat:
a a
Rn – Rn+1 = R5 – R6 =
k k
http://olimattohir.blogspot.co.id/ 7
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Nasional 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
3R0 44a a
– R6 =
4k k
3R0 54a
R6 =
4k
Untuk n = 6, didapat:
a a
Rn – Rn+1 = R6 – R7 =
k k
3R0 54a a
– R7 =
4k k
3R0 64a
R7 =
4k
Dan seterusnya.....
Dengan demikian untuk menentukan nilai h, tinggal kita tentukan sebarang nilai R0, a, dan k
3
dengan syarat R1 = R0
4
Contoh 1: untuk nilai R0 = 16, a = 2 dan k = 4,
maka R1 = 12, R2 = 2,5, R3 = 2, R4 = 1,5, R5 = 1, R6 = 0,5, dan R7 = 0
Jadi, dalam kondisi seperti ini bola es mencair keseluruhannya tepat pada saat h = 7 detik
http://olimattohir.blogspot.co.id/ 8