Anda di halaman 1dari 29

Kurikulum Humanistik

John Dewey dan JJ. Rousseau

►Konsep pendidikan pribadi (personalized education) YAITU


upaya menciptakan situasi yang permisif, rileks dan akrab
►Sehingga mendorong siswa untuk memperluas kesadaran
diri sendiri
►Mengurangi kerenggangan dan ketersaingan dari
lingkungan.
►Pendidikan tidak hanya pada fisik dan intelektual saja
melainkan juga segi sosial dan afektif (emosi, sikap,
perasaan, nilai).
Yang Termasuk Humanistik adalah
pendidikan:

KONFLUEN

Menekankan keutuhan pribadi, individu harus


merespon secara utuh (baik segi pikiran,
perasaan maupun tindakan) terhadap
kesatuan yang menyeluruh dari
lingkungan.
KRITIKISME RADIKAL
Bersumber dari aliran naturalisme atau romantisme

►Pendidikan sebagai upaya untuk membantu peserta didik


menemukan dan mengembangkan sendiri segala potensi
yang dimilikinya.

►Pendidikan juga menciptakan situasi yang


memungkinkan peserta didik berkembang secara optimal
MISTIKISME

Aliran yang menekankan

► Latihan
► Pengembangan kepekaan perasaan
► Kehalusan budi pekerti, melalui
sensitivity training, yoga, meditasi
Ciri-ciri Utama Kurikulum Konfluen
Partisipasi
► Menekankan partisipasi siswa, belajar bersama dalam
kelompok. SEHINGGA, Siswa dapat mengadakan
perundingan persetujuan, pertukaran kemampuan,
bertanggung jawab bersama.
Integrasi
► Melalui partisipasi akan terjadi interaksi, interpenetrasi,
dan integrasi dari pemikiran, perasaan dan juga
tindakan.
Relevansi
► Isi pendidikan relevan dengan kebutuhan, minat dan
kehidupan siswa.
Pribadi Anak
► Pendidikan memberi tempat utama pada pribadi siswa
yaitu sebagai pengembangan pribadi, peng-aktualisasikan
segala potensi pribadi siswa secara utuh.
Tujuan
► Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan pribadi
yang utuh, serasi baik dalam dirinya maupun dalam
lingkungan secara menyeluruh.
Karakteristik Kur. Humanistik
Tujuan
Diarahkan pada:
►Perkembangan pribadi yang dinamis yang diarahkan pada
pertumbuhan, integritas dan otonomi kepribadian, sikap
yang sehat terhadap diri sendiri, orang lain dan belajar yang
merupakan cita-cita perkembangan manusia yang
teraktualisasi (self actalizing person).

►Seseorang yang telah mampu mengaktualisasikan diri


adalah orang yang telah mencapai keseimbangan
perkembangan seluruh aspek pribadinya baik kognitif,
estetika maupun moral, karakter yang baik.
Metode
Menuntut hubungan emosional yang baik antara guru dan
peserta didik yaitu
►Mampu memberi materi yang menarik
►Mampu menciptakan situasi yang memperlancar proses
belajar.
►Guru memberi dorongan pada siswa atas dasar saling
percaya.
►Peran mengajar tidak hanya dilakukan oleh guru tetapi
juga peserta didik.
►Guru tidak memaksakan sesuatu yang tidak disenangi
peserta didik.
Organisasi Isi
►Menekankan integrasi yaitu kesatuan perilaku yang bersifat
intelektual, emosi dan tindakan serta memberikan
pengalaman yang menyeluruh bukan terpenggal-penggal.

►Kurikulum ini tidak menekankan Sekuens karena dengan


sekuens siswa tidak mempunyai kesempatan untuk
memperluas dan memperdalam aspek-aspek
perkembangannya.
Evaluasi

►Dalam kurikulum ini mengutamakan proses dari pada hasil.

jadi
kreteria, sasarannya adalah perkembangan siswa supaya
menjadi manusia yang terbuka, lebih berdiri sendiri,
sehingga penilaian bersifat subjektif baik dari guru maupun
siswa.
Kurikulum Rekonstriksi Sosial
• Difokuskan pada problema-problema yang dihadapi
masyarakat.
• Hakekatnya pendidikan bukan usaha sendiri akan tetapi
merupakan interaksi antara siswa-guru, siswa-siswa, siswa-
lingkungan, siswa-orang tua nantinya diharapkan siswa
dapat memecahkan problema-problema yang dihadapi di
masyarakat.
• Harold Rug: Selama ini terjadi kesenjangan antara kurikulum
dan masyarakat.
• Harold berharap siswa dengan pengetahuan dan konsep-
konsep baru yang diperolehnya dapat mengidentifikasi dan
memecahkan masalah-masalah sosial yang nantinya dapat
menciptakan masyarakat baru yang lebih stabil.
Ciri-ciri Kurikulum Rekonstruksi Sosial

Asumsi

• Tujuan kurikulum menghadapkan siswa pada tantangan,


ancaman, hambatan atau ganguan yang dihadapi
manusia.
• Tantangan tersebut merupakan bidang garapan studi
sosial seperti ekonomi, sosiologi psikologi, estetika
bahkan pengetahuan alam dan matematika.
Masalah-masalah Sosial Yang
Mendesak.

• Dapatkan kehidupan seperti yang sekarang ini memberi


kekuatan untuk menghadapi ancaman yang akan
mengganggu integritas kemanusiaan ?

• Dapatkah tata ekonomi dan politik yang ada dibangun


kembali agar setiap orang dapat memanfaatkan sumber
daya alam dan sumber daya manusia seadil mungkin ?
Pola-pola Organisasi
• Pada tingkat sekolah menengah pola organisasi
kurikulum disusun seperti roda yang ditengah-tengah
sebagai poros dipilih tema utama dan dibahas secara
pleno.

• Dari tema dijabarkan menjadi topik-topik yang dibahas


dalam diskusi kelompok, latihan-latihan kunjungan dan
lain-lain.
Komponen Kurikulum Rekonstrusi Sosial

Tujuan dan Isi Kurikulum


Tujuan program pendidikan selalu berubah, kegiatan untuk
mencapai tujuan adalah:
• Mengadakan survey secara kritis terhadap masyarakat.
• Mengadakan studi tentang hubungan antara ekonomi lokal dan
ekonomi nasional dan dunia.
• Mengadakan studi tentang latar belakang historis dan
kecenderungan perkembangan ekonomi, hubungannya dengan
ekonomi lokal.
• Mengkaji praktik politik dalam hubungannya dengan faktor
ekonomi.
• Memantapkan rencana perubahan praktik politik.
• Mengevaluasi semua rencana dengan kriteria, apakah telah
memenuhi kepentingan sebagian besar orang.
Metode
Kurikulum berusaha mencari keselarasan antara tujuan
nasional dengan tujuan siswa antara lain:

• Guru membantu siswa menemukan minat dan


kebutuhannya.
• Setelah menemukan minat berusaha memecahkan
masalah sosial yang dihadapinya.
• Kerja dalam kelompok akan mewarnai metode
rekonstruksi. Kerja kelompok ini juga terjadi antara
siswa dengan sumber dari masyarakat. Siswa mengikuti
survey kemasyarakatan dan kegiatan-kegiatan sosial.
• Untuk kelas tinggi selain menghadapi masalah-masalah
nyata juga diperkenalkan situasi-situasi ideal. Dengan
demikian peserta didik diharapkan dapat menciptakan
model-model kasar tentang situasi yang akan datang.
Evaluasi
• Kegiatan evaluasi siswa dilibatkan dalam hal memilih,
menyusun, dan menilai bahan yang akan diujikan.
• Soal yang akan diujikan dinilai terlebih dahulu tentang
ketepatan, keluasan isinya, keampuhan menilai
pencapaian tujuan-tujuan masyarakat yang sifatnya
kualitatif.
• Evaluasi tidak hanya mengukur apa yang telah dikuasai
siswa akan tetapi juga menilai pengaruh kegiatan sekolah
terhadap masyarakat.
• Pengaruh tersebut menyangkut perkembangan
masyarakat dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat.
Teknologi dan Kurikulum
Teknologi yang diharapkan

• Penggunaan audio dan video cassette, OHP, film slide dan


motion film, mesin pengajaran komputer, CD-rom dan
Insternet.
• Seiring dengan kemajuan teknologi kurukulum di pusatkan
pada penguasaan kompetensi.
• Penerapan teknologi dalam pendidikan khususnya
kurikulum ada 2 bentuk :
• software yang dalam pendidikan dikenal sebagai Teknologi Alat
(tools technology)
• hardware yang dalam pendidikan dikenal sebagai Teknologi Sistem
(System Technology).
Teknologi Pendidikan dalam arti Teknologi
Alat menekankan pada:

• Penggunaan alat teknologi untuk menunjang efisiensi dan


efektifitas pendidikan.
• Kurikulum berisi perencanaan penggunaan berbagai alat
dan media.
• Model-model pengajaran yang banyak melibatkan
penggunaan alat.
Teknologi Pendidikan Dalam Arti Teknologi
Sistem Menekankan pada:
Penyusunan program pengajaran dengan menggunakan
pendekatan sistem.

• Program sistem artinya pengajaran tidak membutuhkan alat


dan media tetapi bahan dan proses pembelajaran disusun
secara sistem.
• Ditunjang alat dan media artinya program pengajaran disusun
secara integrasi dengan penggunaan alat dan media yang
bersifat “on-off”.
• Dipadukan dengan alat dan media artinya program pengajaran
telah disusun secara terpadu antara bahan dan kegiatan
pembelajaran dengan alat dan media. Bahan ajar telah disusun
dalam kaset audio, video atau film maupun komputer.
Ciri-ciri Kurikulum Teknologi & Kurikulum

Tujuan
• Diarahkan pada penguasaan kompetensi yang
dirumuskan dalam bentuk perilaku.

Metode
• Pengajaran bersifat individual
Pengetahuan Tentang Hasil

Kemajuan segera diketahui oleh peserta didik sendiri, sebab dalam


model kurikulum ini umpan balik selalu diberikan.

Organisasi Bahan Ajar

Bahan ajar atau isi kurikulum banyak diambil dari disiplin ilmu,
didisain UNTUK mendukung penguasaan kompetensi.
Langkah-langkah Pelaksanaan Pengajaran

Penegasan Tujuan
• Peserta didik dijelaskan pentingnya bahan ajar yang harus
dipelajari.

Pelaksanaan Pengajaran
• Peserta didik belajar secara individual melalui media buku atau
media elektronik.
• Peserta didik belajar dengan cara memberi respon dengan
cepat terhadap persoalan-persoalan yang diberikan.
Evaluasi
• Evaluasi dilakukan setiap saat pada akhir pelajaran, suatu unit
atau semester.
• Fungsi evaluasi sebagai umpan balik :
• Penyempurnaan penguasaan satuan pelajaran (evaluasi formatif),
• Umpan balik akhir program atau semester (evaluasi sumatif),
• Umpan balik guru dan pengembang kurikulum untuk penyempurnaan
kurikulum.
Kriteria Pengembangan Model Teknologis

• Prosedur pengembangan kurikulum dinilai dan


disempurnakan oleh pengembang kurikulum yang lain.

• Hasil pengembangan terutama yang berbentuk model


adalah yang bisa diuji coba ulang dan hendaknya
memberikan hasil yang sama.
Inti Pengembangan Kurikulum Ditekankan Pada

• Penguasaan kompetensi.
• Pengembangan dan penggunaan alat dan media bukan sekedar
hanya alat bantu akan tetapi bersatu dengan program pengajaran
dan ditujukan pada penguasaan kompetentsi tertentu.
• Pengembangan kurikulum membutuhkan kerjasama dengan para
penyusun program dan penerbit media elektronik dan media
cetak.
• Pemecahan masih dilakukan lebih menekankan pada teknologi
sistem dan kurang menekankan pada teknologi alat, sehingga
biaya akan lebih ditekan dengan demikian akan memberi
kesempatan bagi guru untuk mengembangkan sendiri program
pengajarannya.
Pengembangan menekankan pada teknologi alat perlu
mempertimbangkan hal-hal:

a. Formulasi perlu dirumuskan dahulu apakah alat dan media tersebut betul-betul
dibutuhkan ?
b. Diperlukan adanya spesifikasi alat dan media yang akan dikembangkan, baik
kegunaannya maupun ketepatan penggunaannya. Spesifikasi meliputi:
1. Lingkungan tempat belajar.
2. Standar perilaku belajar.
3. Ketrampilan-ketrampilan untuk mencapai tujuan.

c. Prototipe. Sekuens-sekuens pengajaran perlu diuji cobakan dalam bentuk prototipe-


prototipe, juga format-format media dan organisasi.

d. Percobaan pertama. Unit pengajaran diujicobakan pada sejumlah sampel untuk mengetahui
keberhasilan dan kelemahannya.

e. Mencoba hasil. Hasil pengembangan diterapkan. Proses pelaksanaan, hasil dan kesulitan-
kesulitan yang dihadapi dicatat untuk umpan balik penyempurnaan selanjutnya.
Komponen-Komponen Kurikulum.

1. Tujuan.
2. Bahan Ajar.
3. Strategi Mengajar.
4. Media Mengajar.
5. Evaluasi Pengajaran.
6. Penyempurnaan Pengajaran.
TUJUAN
• Menggambarkan apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh
peserta didik.
• Menunjukkan mutu tingkah laku yang diharapkan dilakukan oleh
peserta didik dalam bentuk:

• Ketepatan atau ketelitian respons.


• Kecepatan, panjangnya dan frekuensi respon.

• Menggambarkan kondisi atau lingkungan yang menunjang tingkah


laku siswa, berupa:
• 1. Kondisi atau lingkungan fisik.
• 2. Kondisi atau lingkungan psikologis.

Anda mungkin juga menyukai