Anda di halaman 1dari 14

Nasrudin, M.

Pd
landasan dalam pengembangan praktik-praktik
pendidikan, misalnya pengembangan kurikulum,
proses belajar-mengajar, dan manajemen
sekolah.
• Memandang bahwa pendidikan
berfungsi sebagai upaya
memelihara, mengawetkan dan
meneruskan warisan budaya.
• menekankan peranan isi pendidikan dari pada proses >
pendidik mempunyai peranan besar dan lebih dominan,
sedangkan peserta didik memiliki peran yang pasif

• pengembangan model kurikulum subjek akademis, yaitu suatu


kurikulum yang bertujuan memberikan pengetahuan yang solid
serta melatih peserta didik menggunakan ide-ide dan
proses “penelitian”, melalui metode ekspositori
dan inkuiri.
• asumsi bahwa sejak dilahirkan anak
telah memiliki potensi-potensi tertentu
• peserta didik menjadi pelaku utama pendidikan, sedangkan
pendidik berperan sebagai pembimbing, pendorong, fasilitator
dan pelayan peserta didik.

• Teori ini memiliki dua aliran yaitu pendidikan progresif (Francis


Parker dan John Dewey) dan pendidikan romantik (J.J.
Rouseau)
• sumber bagi pengembangan model kurikulum humanis. yaitu
suatu model kurikulum yang bertujuan memperluas kesadaran
diri dan mengurangi kerenggangan dan
keterasingan
• pembentukan dan penguasaan
kompetensi atau kemampuan-
kemampuan praktis, bukan pengawetan
dan pemeliharaan budaya lama
• Isi disusun dalam bentuk disain program atau disain pengajaran
dan disampaikan dengan menggunakan bantuan media
elektronika, dan para peserta didik belajar secara individual
• Guru berfungsi sebagai direktur belajar (director of learning),
lebih banyak tugas-tugas pengelolaan dari pada penyampaian
dan pendalaman bahan.
• Pembelajaran dilakukan melalui metode pembelajaran individual,
media buku atau pun media elektronik, sehingga pebelajar dapat
menguasai keterampilan-keterampilan dasar tertentu.
• Bertitik tolak dari pemikiran manusia
sebagai makhluk sosial yang senantiasa
berinteraksi dan bekerja sama dengan
manusia lainnya.

• menekankan interaksi dua pihak dari guru kepada peserta didik


dan sebaliknya. Interaksi ini juga terjadi antara peserta didik
dengan materi pembelajaran dan dengan lingkungan

• interaksional menjadi sumber untuk pengembangan model


kurikulum rekonstruksi sosial, yaitu model kurikulum yang
memiliki tujuan utama menghadapkan para peserta didik pada
tantangan, ancaman, hambatan-hambatan atau gangguan-
gangguan yang dihadapi manusia.
Empat pilar pendidikan yang direkomendasikan UNESCO ; (1)
Learning to know, (2) Learning to do, (3) Learning to be,
dan (4) Learning to live together,
• kemampuan untuk dapat memahami makna dibalik materi
ajar yang telah diterimanya.
• menjadikan seseorang yang independen, gemar membaca,
mau selalu belajar, mempunyai pertimbangan rasional tidak
semata-mata emosional dan selalu curios untuk tahu segala
sesuatu
• Peserta didik mampu berbuat untuk memperkaya
pengalaman belajarnya (konsekuensi dari learning to know)

• Peserta didik terus belajar bagaimana memperbaiki dan


menumbuhkembangkan keterampilan dan juga
mengembangakan teori atau konsep intelektualitasnya.
• Pendidikan hendaknya mampu membentuk perkembangan
seutuhnya dari setiap orang baik jiwa dan raga, intelegensi,
kepekaan, etika, estetika, tanggung jawab pribadi dan nilai-nilai
spiritual.
• Membangun pengetahuan, kepercayaan diri dan sekaligus
membangun jati diri
• Mengembangkan fitrah dan potensi sebenarnya yang dimiliki
peserta didik
• Memberikan pemahaman pluralisme (suku, ras, agama,
etnik, dan bangsa) sebagai mahluk sosial.

• Memahami kemajemukan dan melahirkan sikap-sikap positif


dan toleran terhadap keanekaragaman dan perbedaan hidup.
 Pengertian Lingkungan Pendidikan
 Lingkungan Pendidikan adalah segala sesuatu

yang ada di luar diri anak dalam alam


semesta ini yang menjadi wadah atau
wahana, badan atau lembaga berlangsungnya
proses pendidikan yang merupakan bagian
dari lingkungan sosial > sumber belajar
 membantu peserta didik dalam berinteraksi
dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik,
sosial, dan budaya), dan utamanya berbagai
sumber daya pendidikan yang tersedia agar
dapat dicapai tujuan pendidikan yang
optimal. Selain itu, penataan lingkungan
pendidikan tersebut terutama dimaksudkan
agar proses pendidikan dapat berkembang
efisien dan efektif.
 Pendidikan informal
 Pendidikan formal
 Pendidikan non formal

Anda mungkin juga menyukai