Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PEMBELAJARAN

TEMATIK

DOSEN PENGAMPU : Juni Agus Simaremare, S.Pd., M.Si


DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

SEPTIKA NUR AGNESIA PURBA HASRIDA BR.AMBARITA


2001010064 2001010081
PENIEL MARASI HUTAHAEAN
2001010072

ROY MAGELHAENS PURBA DEVI MARIA PANJAITAN


2001010085 2001010101
PUTRI FLORENSYAH BUDU
2001010086

TANGGU RAJA RUMAHORBO MARIA FITRI S. SIMANJUNTAK


2001010106 2001010111
LAURENTIYA P
2001010109
Pengertian Pembelajaran Tematik

 Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang


menekankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran ini
melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator dari
suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa mata pelajaran. Melalui
pembelajaran tematik, siswa diharapkan dapat belajar dan bermain
dengan kreativitas yang tinggi. Sebab, dalam pembelajaran tematik,
belajar tidak semata-mata mendorong siswa untuk mengetahui ( learning
to know), tetapi belajar juga untuk melakukan ( learning to do), untuk
menjadi (learning to be), dan untuk hidup bersama (learning to live
together).
Karakteristik Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa karena


dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam mempelajari konsep- konsep dari
materi yang diajarkan. Menurut Majid (2014), pembelajaran tematik memiliki
beberapa prinsip, yaitu sebagai berikut:

1. Holistik. 2. Bermakna. 3.Otentik.


Pembelajaran tematik
Suatu gejala atau Pengkajian suatu memungkinkan siswa memahami
peristiwa yang fenomena dari berbagai secara langsung konsep dan
menjadi pusat macam aspek, prinsip yang ingin dipelajari.
perhatian dalam memungkinkan
pembelajaran terbentuknya semacam 4. Aktif.
tematik diamati dan jalinan antar-skema
dikaji dan beberapa yang dimiliki oleh siswa, Pembelajaran tematik dikembangkan
bidang studi yang pada gilirannya dengan berdasar pada pendekatan
sekaligus, tidak dari akan memberikan inquiry discovery dimana siswa
sudut pandang yang dampak kebermaknaan terlibat secara aktif dalam proses
terkotak-kotak. dari materi yang pembelajaran, mulai perencanaan,
dipelajari. pelaksanaan, hingga proses evaluasi .
Ciri-ciri Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki ciri khas yang berbeda dengan pendekatan


pembelajaran lainnya. Menurut Firdaus (2006), ciri-ciri pembelajaran tematik adalah
sebagai berikut:

1. Aktif dan Berpusat pada 2. Memberikan


Murid. Pembelajaran 3. Pemisahan mata
pengalaman langsung. pelajaran tidak begitu
tematik berpusat pada
murid (student centered), Pembelajaran tematik jelas. Dalam
hal ini sesuai dengan dapat memberikan pembelajaran tematik
pendekatan belajar yang pengalaman langsung pemisahan antar mata
modern yang lebih banyak kepada murid . pelajaran menjadi tidak
menempatkan murid sebagai Dengan pengalaman begitu jelas. Fokus
subjek belajar sedangkan langsung ini, murid
guru lebih banyak berperan
pembelajaran diarahkan
dihadapkan pada kepada pembahasan
sebagai fasilitator yaitu
memberikan kemudahan-
sesuatu yang nyata tema-tema yang paling
kemudahan kepada murid (konkrit) sebagai dasar dekat berkaitan dengan
untuk melakukan aktivitas untuk memahami hal- kehidupan murid.
belajar. hal yang lebih abstrak.
Jenis-jenis Pembelajaran Tematik

Adapun penjelasan dari sepuluh model pembelajaran tematik tersebut adalah sebagai
berikut:

A. Penggalan B. Keterhubungan
C. Sarang
Model Penggalan adalah Model keterhubungan adalah model
model pembelajaran pembelajaran terpadu yang secara Model Sarang adalah
konvensional yang sengaja diusahakan untuk model pembelajaran
terpisah secara mata menghubungkan satu konsep dengan terpadu yang target
pelajaran. Hal ini konsep yang lain, satu topik dengan utamanya adalah materi
dipelajari siswa tanpa topik yang lain, satu keterampilan pelajaran yang dikaitkan
menghubungkan dengan keterampilan yang lain, tugas dengan keterampilan
kebermaknaan dan yang dilakukan dalam satu hari berfikir dan keterampilan
keterkaitan antara satu dengan tugas yang dilakukan pada mengorganisasi. Artinya
pelajaran dengan hari berikutnya, bahkan ide-ide yang memadukan aspek
pelajaran lainnya. dipelajari pada satu semester kognitif, afektif dan
berikutnya dalam satu bidang studi. psikomotorik.
D. Pengurutan

Model pengurutan adalah model pembelajaran yang


topik atau unit yang disusun kembali dan diurutkan
sehingga bertepatan pembahasannya satu dengan yang
lainnya.

E. Irisan
F. Jaring Laba-
Model Irisan adalah model pembelajaran terpadu
laba
yang merupakan gabungan atau keterpaduan antara
dua mata pelajaran yang saling melengkapi dan di
Model jaring
dalam perencanaan atau pengajarannya menciptakan
laba-laba adalah
satu fokus pada konsep, keterampilan serta sikap.
model pembelajaran
terpadu yang
G. Bergalur menggunakan
pendekatan
Model bergalur adalah model tematik.
pembelajaran yang memfokuskan Pendekatan ini
pada meta kurikulum yang pengembangannya
menggantikan atau yang berpotongan dimulai dengan
dengan inti subyek materi. menentukan tema
tertentu.
H. Keterpaduan

Konsep dari beberapa mata pelajaran,


selanjutnya dikaitkan dalam satu tema
untuk memayungi beberapa mata
pelajaran, dalam satu paket pembelajaran
bertema.

I. Terbenam

Model terbenam adalah model


pembelajaran yang melibatkan
beberapa mata pelajaran dalam
J. Jaringan Kerja
satu proyek.
Model jaringan kerja adalah model
pembelajaran berupa kerjasama antara
siswa dengan seorang ahli dalam mencari
data, keterangan, atau lainnya
sehubungan dengan mata pelajaran yang
disukainya atau yang diminatinya
sehingga siswa secara tidak langsung
mencari tahu dari berbagai sumber.
Komponen Pembelajaran

Di dalam pembelajaran, terdapat komponen-komponen


yang berkaitan dengan proses pembelajaran, yaitu :

1. Kurikulum 2. Guru
Secara etimologis, kurikulum 3. Siswa
 Kata Guru berasal dari  Siswa atau Murid
(curriculum ) berasal dari bahasa Sansekerta “ guru”
bahasa Yunani, curir yang biasanya digunakan
yang juga berarti guru, untuk seseorang yang
artinya “pelari” dan curereyang tetapi arti harfiahnya
berarti “tempat berpacu”. yaitu mengikuti suatu
adalah “berat” yaitu program pendidikan di
suatu jarak yang harus dicapai seorang pengajar suatu
oleh pelari dari garis start sekolah atau lembaga
ilmu. Dalam bahasa pendidikan lainnya, di
sampai garis finish. Secara Indonesia, guru umumnya
terminologi, istilah kurikulum bawah bimbingan
mengarahkan pendidik seorang atau beberapa
mengandung arti pengetahuan profesional dengan tugas
atau mata pelajaran yang harus guru.
utama mendidik, mengajar,
dicapai atau diselesaikan siswa membimbing, mengarahkan,
untuk mencapai suatu tingkat melatih, menilai, dan
atau ijazah. menemukan peserta didik
4. Metode
 Metode pembelajaran adalah cara yang dapat dilakukan untuk membantu proses
belajar-mengajar agar berjalan dengan baik, metode-metode tersebut antara lain :

a. Metode Ceramah
b. Metode Tanya Jawab
c. Metode Diskusi
d. Metode Demonstrasi
e. Metode Eksperimen

5. Bahan 6. Alat Pembelajaran (Media)


 
Adanya atau aktivitas yang Kata media berasal dari bahasa latin dan
menyenangkan serta mencakup merupakan bentuk jamak dari “medium” yang
kemampuan berpikir siswa.Memberi secara harfiah berarti perantara atau
kesempatan siswa untuk menggunakan pengantar. Jadi media adalah perantara atau
pengetahuan dan keterampilan yang pengantar pesan dari pengirim kepada
sudah mereka miliki.Materi yang penerima pesan.
dikuasai baik oleh siswa maupun guru.

7. Evaluasi
 Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Evaluation”. Menurut Wand
dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan
nilai dari suatu hal.
Langkah-langkah Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki beberapa langkah atau tahapan


yaitu: pertama, guru harus mengacu pada tema sebagai
pemersatu berbagai mata pelajaran untuk satu tahun. Kedua,
guru melakukan analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi
inti, kompetensi dasar dan membuat indikator dengan tetap
memperhatikan muatan materi dari standar isi. Ketiga,
membuat hubungan antara kompetensi dasar, indikator dengan
tema. Keempat, membuat jaringan KD dan indikator. Kelima,
menyusun silabus tematik dan keenam membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran tematik dengan mengkondisikan
pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific.
Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran meliputi
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan, sebagai berikut:

A. Mengamati B. Menanya C. Mengumpulkan


informasi/eksperimen
Dalam kegiatan mengamati, Dalam kegiatan
guru membuka secara luas menanya, guru membuka Tindak lanjut dari
dan bervariasi kesempatan kesempatan secara luas bertanya adalah menggali
siswa untuk melakukan kepada siswa untuk dan mengumpulkan informasi
pengamatan melalui kegiatan bertanya mengenai apa dari berbagai sumber melalui
melihat, menyimak, yang sudah dilihat, berbagai cara.
mendengar dan mencoba. disimak, dibaca atau
dilihat.

D. Mengasosiasi/mengolah informasi E. Mengkomunikasikan

Informasi menjadi dasar bagi Kegiatan berikutnya adalah menuliskan


kegiatan berikutnya yaitu memproses atau menceritakan apa yang ditemukan
informasi untuk menemukan pola dari dalam kegiatan mencari informasi,
keterkaitan informasi bahkan mengasosiasikan dan menemukan pola.
mengambil berbagai kesimpulan dari Hasil tersebut disampaikan di kelas dan
pola yang ditemukan kepada yang dinilai oleh guru sebagai hasil belajar
bertentangan. siswa atau kelompok siswa tersebut.
A. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik

Setiap bentuk model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-


masing. Menurut Majid (2014), kelebihan dan kekurangan pembelajaran tematik
adalah sebagai berikut:

1. Kelebihan Pembelajaran Tematik


Kelebihan atau keunggulan pembelajaran tematik adalah
sebagai berikut:
1. Pengalaman belajar dan kegiatan belajar akan sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa.
2. Kegiatan belajar dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa.
3. Kegiatan belajar lebih bermakna.
4. Mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan sosial siswa.
5. Menyajikan kegiatan bersifat pragmatis yang dekat dengan keseharian
siswa.
6. Meningkatkan kerjasama antar guru dalam merancang kegiatan
pembelajaran.
B. Kelemahan Pembelajaran Tematik

2. Kekurangan Pembelajaran Tematik


Kelemahan atau kekurangan pembelajaran tematik adalah
sebagai berikut:
1. Pembelajaran tematik, mengharapkan guru memiliki wawasan luas,
kreativitas tinggi, percaya diri, dan kemampuan handal menggali
informasi dan pengetahuan terkait materi. Tanpa kemampuan guru yang
mumpuni, pembelajaran tematik akan sulit diterapkan.
2. Pembelajaran tematik mengharapkan siswa memiliki kemampuan akademik
dan kreativitas, sehingga keterampilan-keterampilan siswa dapat
terbentuk ketika pembelajaran ini dilaksanakan.
3. Pembelajaran tematik memerlukan sarana dan sumber pembelajaran yang
bervariasi.
4. Pembelajaran tematik memerlukan dasar kurikulum yang luwes atau
fleksibel.
5. Pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh atau
komprehensif.
Kesimpulan

  Proses pembelajaran tematik menekankan pada keaktifan peserta didik


sehingga peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung dan menemukan
pengetahuan secara mandiri. Melaui pengalaman yang didapatkan secara
langsung, peserta didik akan memahami konsep-konsep dari materi yang
mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain. Pembelajaran
tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang menggunakan
tema untuk engaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna bagi peserta didik

Pembelajaran terpadu didefinisikan sebagai pembelajaran yang


menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap dan nilai, baik
antar mata pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran. Pembelajaran
tematik memberi penekanan pada pemilihan sub tema yang spesifik yang sesuai
dengan materi pelajaran, untuk mengajar satu atau beberapa konsep yang
memadukan berbagai informasi

Anda mungkin juga menyukai