Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH

Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Manajemen Berbasis SekolahOleh,


Kelompok 7:
Melva Trimawarni Saragih (2001010107)
Wendaria Haloho (1901010071)
Enggani Manullang (1901010067)
Andreas Manurung (2001010071)
Astry M.V. Damanik (1901010084)
Erny J. Tumanggor (2001010088)
Jonathan Simatupang (2001010095)
Putri F. Budu (2001010086)
Dosen Pengampu, Desi Sijabat, S. Pd., M.Pd.
Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
seutuhnya, sesuai amanat UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional.Tujuh pilar MBS yaitu kurikulum dan pembelajaran,
peserta didik pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pembiayaan, hubungan sekolah dan masyarakat, dan budaya dan
lingkungan sekolah.
Manajemen budaya dan lingkungan sekolah merupakan salah satu upaya pemerintah untuk
mengembangkan karakter positif siswa. Manajemen budaya dan lingkungan sekolah dilakukan agar
lingkungan sekolah dapat menjadi tempat yang kondusif bagi penyemaian dan pengembangan watak
optimisme, mengembangkan penalaran, pencerahan akal budi, membekali ketrampilan, dan sikap yang
dibutuhkan untuk menjadikan siswa yang jujur, sopan santun, kreatif produktif, mandiri, dan bermanfaat
bagi sesamanya. Karena lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat siswa berinteraksi, selain
lingkungan keluarga dan masyarakat untuk melakukan proses sosialisasi, yaitu sosialisasi nilai,
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk itu, sekolah sebagai sebuah institusi perlu dikelola dengan
cara-cara pengelolaan yang baik. Manajemen budaya dan lingkungan sekolah mempunyai peluang besar
dalam menghasilkan lulusan yang memiliki karakter nilai-nilai baik
Sekolah sebagai sebuah institusi pendidikan mempunyai budaya
(culture) tidak tertulis yang mendefinisikan standar-standar perilaku
yang dapat diterima secara baik, yang tersirat dalam budaya dominan
sekolah. Setiap sekolah merupakan suatu sistem yang khas,
mempunyai kepribadian dan jati diri sendiri, sehingga memiliki
kultur atau budaya yang khas pula. Budaya sekolah bisa merupakan
bagian atau sub kultur dari kuktur masyarakat atau bahkan budaya
bangsa dan negara.
Budaya Sekolah
Istilah “budaya” mula-mula datang dari disiplin ilmu Antropologi
Sosial. Apa yang tercakup dalam definisi budaya sangatlah luas.
Istilah budaya dapat diartikan sebagai totalitas pola perilaku,
kesenian, kepercayaan, kelembagaan, dan semua produk lain dari
karya dan pemikiran manusia yang mencirikan kondisi suatu
masyarakat atau penduduk yang ditransmisikan bersama. Kebudayaan
“merupakan masyarakat yang berdasarkan hukum-hukum yang adil,
yang memungkinkan kondisi ekonomi dan psikologis yang paling
baik bagi warga negaranya”.
Lingkungan Sekolah

 Lingkungan diartikan sebagai kesatuan ruang suatu benda, daya,


keadaan dan mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta mahluk hidup lainnya.  Yang dimaksud
lingkungan pendidikan meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan
cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan,
perkembangan atau life processes.
Iklim Sekolah

Menurut Hoy & Miskel, bahwa “Iklim sekolah merupakan seperangkt karakteristik


suatu sekolah yang membedakan dengan sekolah lain dan karakteristik itu akan
mempengaruhi perilaku guru, staf, siswa dan stakeholderi lainnya yang ada pada
sekolah tersebut”Iklim sekolah dapat mempengaruhi: (1) proses belajar mengajar, (2)
sikap dan moral (3) kesehatan mental, (4) produktivitas, (5) perasaa percaya, (6)
perubahan dan pembaharuan (halpin & croft, 1971).
Karakteristik iklim sekolah dapat dilihat dari beberapa aspek sebagai berikut :
(1)kesesuaian; berkaitan erat dengan perasaan yang ada terhadap tuntutan dari luar sekolah,
persepsi tentang banyaknya peraturan, prosedur, kebijakan dan pelaksanaan tugas;
(2) taggung jawab; mencakup pemberian tanggungjawab untuk mencapai tujuan sekolah,
pembuatan keputusan dalam menyelesaikan masalah;
(3) standart; meliputi penekanan pada kualitas/prestasi dan hasil yang lebih baik;
(4) penghargaan; yaitu merasa diakui dan dihargai karena semanga kerja dan kinerjanya
yang tinggi, dikritik atau dihukum pada saat kesalahan;
(5) kejelasan struktur sekolah; yaitu diorganisir dengan baik, tujuan dirumuskan secara jelas
dan tidak membingungkan
(6) kehangatan dan dukungan; meliputi saling percaya dan saling mendukung;
(7) kepemimpinan; yakni keinginan guru dan staf untuk menerima pengaruh dan pengarahan
dari sosok yang berkualitas.
Prinsip-prinsip Manajemen Budaya dan Lingkungan
Sekolah
pengembangan budaya sekolah seyogyanya mengacu kepada beberapa prinsip berikut ini :
1.   Berfokus pada Visi, Misi, dan Tujuan sekolah.Pengembangan budaya sekolah harus senantiasa sejalan dengan
bisi, misi, dan tujuan sekolah. Fungsi visi, misi, dan tujuan sekolah adalah mengarahkan pengembagnan budaya
sekolah. Visi tentang keunggulan sekolahmisalnya, harus disertai dengan program-program yang nyata mengenai
penciptaan budaya sekolah.
2.   Penciptaan komunikasi Formal dan Informal.Komunikasi merupakan dasar bagi koordinasi dalam sekolah,
termasuk dalam menyamaikan pesan-pesan pentingnnya budaya sekolah, termasuk dalam meyampaikan pesan-
pesan pentingnnya budaya sekolah, komunikasi informal sama pentingnnya dengan komunikasi formal. Dengan
demikian kedua jalur komunikasi tersebut perlu digunakan dalam menyampaikan pesan secara efektif dan efisien.
3.   Inovatif dan bersedia mengambil resiko.Salah satu dimensi budaya organisasi adalah inovasi dan kesediaan
mengambil resiko. Setiap perubahan budaya sekolah menyebabkan adanya resiko yang harus diterima khususnya
bagi para pembaharu. Ketakutan akan resiko menyebabkan kurang beraninya seorang pemimpin mengambil sikap
dan keputusan dalam waktu cepat.
4.   Memiliki strategi yang jelas.Pengembangan budaya sekolah perlu ditopang oleh strategi dan
program. Strategi mencakup cara-cara yang ditempuh sedangkan program menyengkut kegiatan
oerasional yang perlu dilakukan. Strategi dan program merupakan dua hal yang selalu berkaitan.
5.   Berorientasi kinerja.Pengembangan budaya sekolah perlu diarahkan pada sasaran yang terdapat
mungkin dapat diukur. Sasaran yang dapat diukur akan mempermudah pengukuran capaian kinerja
darsuatu sekolah.
1 yang jelas.Untuk mengetaui kinerja pengembangan budaya sekolah
6.   Sistem evaluasi 3 perlu dilakukan
evaluasi secara rutin dan bertahap : jangka pendek, sedang, dan jangka panjang. Karena itu perlu
dikembangkan sistem evaluasi terutama dalam hal kapan evluasi dilakukan, siapa yang melakukan dan
mekanisme tindak lanjut yang harus dilakukan.
7.   Memiliki komitmen yang kuat.Komitmen dari pimpinan dan warga sekolah sangat menetukan
implementasi program-program pengembagnan budaya sekolah. Banyak bukti menunjukan bahwa
komitmen yang lemah terutama dari pimpinan menyebabkan program-program tidak terlaksana dengan
baik.
8.   Keputusan berdasarkan consensus.
9.   Sistem imbalan yang jelas.Pengambilan budaya sekolah hendaknya
disertai dengan sistem imbalan meskipun tidak selalu dalam bentuk
barang atau uang. Bentuk lainnya adalah penghargaan atau kredit poin
terutama bagi siswa yang menunjukan perilaku positif yang sejalan
dengan pengembangan budaya sekolah.
10. Evaluasi diri,Merupakan salah satu alat untuk mengetahui masalah-
masalah yang dihadapi di sekolah. Evaluasi dapat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan curah pendapat atau menggunakan skala
penilaian diri. Kepala sekolah dapat mengembangkan metode penilaian
diri yang berguna bagi pengembangan budaya sekolah.
v
Asas-asas Pengembangan Budaya dan lingkungan sekolah:

1)Kerjasama tim(team Network)


2)Kemampuan
3)Keinginan
4)Kegembiraan
5)Hormat
6)Jujur
7)Disiplin
8)Empati
9)Pengetahuan dan kesopanan.
Karakteristik Budaya dan Lingkungan Sekolah

Budaya sekolah memiliki empat karakteristik yaitu: (1) budaya sekolah bersifat
khusus karena masing masing sekolah memiliki sejarah, pola komunikasi,
sistem dan prosedur, pernyataan visi dan misi, (2) budaya sekolah pada
hakikatnya stabil dan biasanya lambat berubah. Budaya sekolah akan berubah
bila ada ancaman krisis dari sekolah yang lain, (3) budaya sekolah biasanya
memiliki sejarah yang bersifat implisit dan idak eksplisit, (4) budaya sekolah
tampak sebagai perwakilan simbol yang melandasi keyakinan v dan nilai-nilai
sekolah tersebut”.
Sasaran dan Tujuan Pengembangan Budaya dan Lingkungan Sekolah:

1. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berlangsung setiap saat, begitu
cepatnnya perkembagnan tersbut sehingga sulit diikuti oleh mata telanjang.
2.    Perkembagnan penduduk yang cepat mebutuhkan pelayanan pendidikan yang besar
3.   Sumberdaya manusia yang berkualitas merupakan modal dasar sekaligus menjadi kunci
keberhasilan pembangunan nasional jika sumber-sumber daya manusia atau tenaga kerja Indonesia
dalam jumlah yang besar dapat ditingkatkan sekolahdan pendayagunaanya.
4.    Perkembangan teknologi informasi yang berlangsung begitu cepat telah menimbulkan berbagai
pemikiran, bukan saja dalam dunia bisnis dan ekonomi, melainkan juga dalam dunia pendidikan.
Manfaat Pengembagan Budaya dan Lingkungan SekolahBudaya
sekolah bermanfaat sebagai :
a) identitas, yang merupakan ciri atau karakter organisasi,
b) pengikat/pemersatu seperti bahasa sunda yang bergaul dengan orang sunda, sama hobi
olahraganya,
c) sources,misalnya inspirasi,
d) sumber penggerak dan pola perilaku,
e) kemapuan meningkatkan nilai tambah,
f) pengganti formaslisasi, seperti olahraga rutin jumat yang tidak dipaksa,
v
g) mekanisme adaptasi terhadap perubahan seperti adanya rumah susun”.
kesimpulan:

Budaya sekolah adalah nilai-nilai dominan yang didukung oleh sekolah atau pegangan yang menuntun
kebijakan sekolah terhadap semua unsur dan komponen sekolah termasuk stakeholders pendidikan,
seperti cara melaksanakan pekerjaan di sekolah serta asumsi atau kepercayaan dasar yang dianut oleh
personil sekolah. Dalam pengembangan budaya sekolah perlu mengacu pada 10 prnsip dari
berpedoman pada Visi, Misi dan Tujuan Sekolah hingga Evaluasi Diri, selain menggunakan 10 prinsip
tersebut dalam pengembangan kebudayaan sekolah juga perlu memegang asas-asas seperti: kerjasama
kelompok, kemampuan bertanggung jawab, keinginan pada kemauan, kegembiraan yang harus
v
dimiliki seluruh anggota, hormat, jujur, disiplin, kemampuan menempatkan diri, kemampuan dan
kesopanan yang dimiliki seuluruh anggota 
Saran:

1.   Bagi pihak sekolah diharapkan dapat menambah simbol-simbol baik itu


terkait pengembangan seperti nilai-nilai : kedisiplinan, kebersihan,
kejujuran, kerjasama, religius. dll.
2.  Bagi penulis diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman tentang pengembangan budaya sekolah
v
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai