Anda di halaman 1dari 20

1

KURIKULUM PENDIDIKAN

PERTEMUAN 5:
SIKLUS,DISAIN DAN STRUKTUR
KURIKULUM
Siklus pengembangan kurikulum

2
3
LANGKAH-LANGKAH DESAIN
◦ MENENTUKAN HAL -HAL ESENSIAL YANG BERKAITAN DENGAN
TUJUANPEMBELAJARAN DAN DOMAIN
◦ IDENTIFIKASI DOMAIN TUJUAN PEMBELAJARAN
◦ IDENTIFIKASI TIPE PELUANG BELAJAR YANG MUNGKIN
◦ MENENTUKAN DESAIN KURIKULUM YANG COCOK
◦ IDENTIFIKASI PERSYARATAN IMPLEMENTASI

4
5
DESAIN
KURIKULUM

6
1. Subject-centered Design

◦ Fokus rancangan kurikulum terletak pada isi materi/bahan ajar dalam bentuk Mata
Pelajaran
◦ Filsafat yang mendasari
Pendidikan sebagai transfer pengetahuan, keterampilan
dan nilai sikap
◦ Penyampaian mata pelajaran satu dengan lainnya disampaikan terpisah (Separated-
Subject Curriculum) ada 3 jenis desain model ini
◦ Subject Design
◦ The Disciplines Design
◦ The Broad-fields Design

7
a. SEPARATED Subject Curriculum

◦ Subject Design
◦ Desain kurikulum paling awal mata pelajaran diajarkan secara terpisah
◦ Misalnya Aljabar, Ilmu Ukur, Berhitung
◦ Peserta didik dituntut untuk mendalami dan menguasai pengetahuan yang diberikan tanpa
memperhatikan mereka berminat dan mampu menguasai materi itu. Penerapannya berupa hafalan
◦ The Disciplines Design
◦ Pengembangan desain yang pertama yang menekankan pada isi dan muatan kurikulum
◦ Perbedaannya ada ketegasan bidang ilmu yang diajarkan (Sosiologi, ekonomi, Psikologi, Filsafat,
dll)
◦ Peserta didik mempelajari tentang unsur-unusr dari setiap disiplin ilmu

8
b. SEPARATED Subject Curriculum
◦ The Broad-fields Design
◦ Mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu yang berdekatan menjadi satu
◦ Misalnya
◦ Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi digabung menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
◦ Aljabar, Ilmu Ukur dan Berhitung menjadi Matematika
◦ Matematika, Kimia, Biologi, Fisika menjadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
◦ Tujuan desain ini hasil belajar peserta didik dapat lebih baik

9
2. Leaner-centered Design
◦ Rancangan kurikulum yang lebih mengutamakan peran peserta didik
◦ Asumsi :
◦ Yang berkembang adalah peserta didik, guru hanya memfasilitasi dan menciptakan situasi agar
proses pembelajaran terjadi secar optimal
◦ Desain kurikulumnya berupa daftar masalah dan topik yang menarik perhatian dan
dibutuhkan oleh peserta didik sesuai tingkat perkembangannya.
◦ Berdasarkan topik, bukan mata pelajaran
◦ Topik ditentukan atas dasar daftar masalah (peserta didik dan guru)
◦ Tahap rancangan :
◦ Menggali minat dan kebutuhan peserta didik
◦ Membantu memilih topik yang paling penting

10
3. Problem-centered Design

◦ Rancangan difokuskan pada masalah yang dihadapi dalam masyarakat


◦ Asumsi : Pentingnya peranan peserta didik dalam masyarakat
◦ Kurikulum dapat disusun sebelum proses belajar mengajar isi materi berupa masalah yang
sedang terjadi dalam masyarakat dan solusinya
◦ Dua variasi dalam model ini
◦ The Area of Living Design
◦ fokus tujuan pembelajaran pada mata pelajaran
◦ The Core Design
◦ Cara memilih bahan ajar sebagai inti pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik

11
a. The Area of Living Design
◦ Menekanan pada pemecahan masalah dalam pembelajaran
◦ Materi ajar dikaitkan dengan apersepsi pembelajaran yaitu pengalaman
peserta didik sebagai pembuka materi disesuaikan dengan mata Pelajaran
yang diberikan

12
b. The Core Design
◦ Menghasilkan core curriculum (Kurikulum inti) dari setiap program yang
dirancang
◦ Tujuan pembentukan kepribadian, dan kemampuan sosial disekolah umum
atau keterampilan spesifik di sekolah kejuruan.
◦ Model cara penetapan Kurikulum ini
◦ The Separated-subject Core, memisahkan beberapa pelajaran yang menjadi
dasar (missal : PKN, Pendidikan Agama ddll)
◦ The Correlated Core, memilih mata pelajaran yang saling berhubungan
◦ The Fused Core, integrasi dari beberapa mata pelajaran
◦ The Activity/Experience Core, proses pengalaman
◦ The Area Living Core, dipilih inti, tapi isinya dipilih yang relevan
◦ The Social Problem Core, topik masalah sosial (deskripsi, telaah, ideal, dan
usaha perbaikan).

13
4. Competency-based Design
◦ Fokus pada pencapaian kompetensi peserta didik
◦ Lebih cocok untuk pendidikan vokasional /kejuruan
◦ Pendekatan kurikulum pendidikan vokasional:
◦ Integrasi formal dan non-formal
◦ Melalui analisis jabatan (berbasis kompetensi)

◦ Lima langkah competency-based:


◦ Analisis tugas vokasional: kegiatan dalam jabatan, bagaimana
dilakukan, dan mengapa dilakukan
◦ Penjabaran tiga domain
◦ Analisis pengalaman belajar
◦ Pengelompokan pokok bahasan menjadi nomenklatur
◦ Satuan acara perkiuliahan.

14
Struktur Kurikulum (1)
◦ Komponen kurikulum yang disusun secara sistematik atau
kerangka umum kurikulum.
◦ Tyler (1949)
◦ Apa yang akan dicapai?
◦ Tujuan Pendidikan:
◦ Tujuan institusional (tujuan Lembaga pendidikan)
◦ Tujuan kurikuler (Tuj. Program Pengajaran tertuang dalam bentuk
kelompok mata pelajaran)
◦ Pengalaman yg bagaimana?
◦ Isi Pendidikan
◦ Bgmn mengorganisasikan?
◦ Organisasi isi
◦ Bgmn tahu tercapai?
◦ Evaluasi pencapai tujuan
15
Struktur Kurikulum (2)
◦ Sukmadinata, Nana Syaodih (2009):
◦ 5 Komponen struktur kurikulum sekolah
◦ Tujuan
◦ Tujuan Nasional?
◦ Tujuan Institusional?
◦ Tujuan kurikuler?
◦ Tujuan instruksioanal?
◦ Bahan ajar
◦ Strategi mengajar
◦ Media mengajar
◦ Evaluasi pengajaran

16
14 September 2012 @ Muljani A. Nurhadi, 2012 17
14 September 2012 @ Muljani A. Nurhadi, 2012 18
14 September 2012 @ Muljani A. Nurhadi, 2012 19
20

PENUTUP

• MATUR NUWUN
• THANK YOU
• TERIMA KASIH
• ARIGATOU
MERCI
• DANKE SCHOEN

Anda mungkin juga menyukai