- Desain kurikulum ini merupakan desain yang berpusat kepada pengetahuan (the
knowledge centered design) Subjek akademis yang penekanannya diarahkan
untuk pengembangan intelektual siswa (kurikulum proses) Longstreet.
1. Subject Centered Curriculum : Isi kurikulum disusun dalam bentuk mata pelajaran yang
terpisah-pisah dan tidak berhubungan satu sama lain. Dan
setiap guru bertanggunjawab pada mata pelajaran yang
diberikannya didalam kelas.
2. Correlated Curriculum : Isi kurikulum disajikan tidak terpisah, tetapi pada mata
pelajaran yang berdekatan/sejenis dikelompokan sehingga
menjadi satu bidang studi (broadfield).
- Asumsi ini lebih kepada tujuan dari sekolah yakni untuk melayani kebutuhan
masyarakat
- Kurikulum sebagai sebuah disain kelompok sosial untuk dijadikan pengalaman
belajar untuk anak disekolah (Smith, Stanley & Shores, 1950).(Beacamp, 1981)
- Permasalahan yang dihadapi dibutuhkan oleh suatu kelompok sosial, dan harus
menjadi bahan kajian anak disekolah.
Perspektif rancangannya :
1. Perpektif Status Quo : Untuk melestarikan nilai-nilai budaya
2. Perspektif Pembaharuan (reformist) : Untuk lebih meningkatkan kualitas
3. Perspektif Masa Depan (Futurist) : Kurikulum rekonstruksi sosial yang menekankan
kepada proses hubungan antara kurikulum dan kehidupan sosial, politik dan ekonomi
masyarakat.
Tujuannya :
- Mempertemukan siswa dengan masalah-masalah yang dihadapi umat manusia, artinya
bahwa masalah-masalah tersebut bukan hanya dapat dipecahkan melalui “Bidang Studi”
tetapi oleh setiap disiplin ilmu didalamnya
Seperti : krisis masyarakat yang dijadikan bagian dari isi kurikulum
Kriteria :
1. Menuntut pembelajaran nyata (real);
2. Berdasarkan pada tindakan (action);
3. Mengandung nilai (values);
C. DISAIN KURIKULUM BERORIENTASI PADA SISWA :
- Asumsi ini didasari pada pendidikan diselenggarakan untuk membantu anak didik
- Kurikulum yang berorientasi pada siswa dan menekankan kepada siswa sebagai
sumber isi kurikulum (segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum tidak boleh terlepas dari
kehidupan siswa sebagai peserta didik)
- Kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan irama perkembangan siswa. (Crow &
Crow, 1950)
Perspektif rancangannya :
1. Perpektif kehidupan anak dimasyarakat (the child a society persprective); siswa
sebagai sumber kurikulum percaya bahwa hakikat belajar bagi siswa adalah apabila
siswa belajar secara riil dari kehidupan mereka dimasyarakat.
(Fancis Parker) ;kurikulum harus dimulai dari pengalaman dalam keluarga,
lingkungan fisik dan lingkungan sosial siswa; isi kurkulum harus memuat sisi
kehidupan siswa sebagai peserta didik.
Implementasi :
1. Dengarkan secara menyeluruh berbagai ungkapan siswa;
2. Bersikaplah respek pada siswa;
3. Bersikaplah wajar dan alamiah dan jangan pura-pura;
Organisasi :
- Kurikulum humanistik lebih menekankan kepada integrasi, yaitu kesatuan pribadi secara
utuh antara intelektual, emosional dan tindakan.
- Harus dapat memberikan pengalaman yang utuh dan menyeluruh (tidak terpenggal-
penggal)
- Sequences yang mencakup elemen-elemen tentang nilai, konsep, sikap dan masalah.
- Kriteria keberhasilan siswa ditentukan oeh perkembangan siswa supaya menjadi anak
yang terbuka dan berdiri sendiri.
D. DISAIN KURIKULUM TEKNOLOGIS
- Difokuskan pada efektivitas program, metode dan bahan-bahan yang dianggap dapat
mencapai tujuan (industri dan militer)
- Desain intruksional menekankan kepada pencapaian tujuan yang mudah diukur,
aktivitas dan tes serta pengembangan bahan-bahan ajar.
- Kurikulum dipengaruhi dua sisi; Penerapan hasil-hasil teknologi dan Penerapan teknologi
sebagai sumber suatu sistem.
Perspektif rancangannya :
1. Penerapan hasil-hasil teknologi; Perencanaan yang sistematis dengan menggunakan
media atau alat dalam kegiatan pembelajaran (efektivitas dan efisiensi pembelajaran).
Contohnya dengan (computer assisted instruction) kaset atau media lainnya.
Tujuannya ;
Kurikulum teknologis lebih ditekankan kepada pencapaian perubahan tingkah laku yang
dapat diukur.
1. Model Tyler ;
Lebih bersifat bagaimana merancang suatu kurikulum, sesuai dengan tujuan dan misi suatu
institusi pendidikan :
dengan 4 hal yang dianggap fundamental untuk mencapai tujuan:
a. Menentukan tujuan
(langkah utama merumuskan tujuan untuk mencapai arah atau sasaran pendidikan), sangat
tergantung dari teori, filsafat dan model kurikulum yang dianut.
Sumber perumusan tujuan berasal dari siswa, studi kehidupan masa kini, disiplin ilmu, filosofis,
dan psikologi belajar (tyler)
Hal ini akan mempermudah bagi guru dalam mendisain lingkungan yang dapat mengaktifkan
siswa memperoleh pengalaman belajar, seperti : (mengembangkan kemampuan berpikir siswa,
membantu siswa dalam mengumpulkan informasi, membantu mengembangkan sikap sosial, dan
minat).
d. Evaluasi
penting dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan :
Ada dua fungsi evaluasi :
1) Fungsi Sumatif; digunakan untuk memperolah data tentang ketercapaian tujuan oleh peserta
didik; atau bagaimana tingkat pencapaian tujuan dan tingkat pencapaian isi kurikulum oleh setiap
siswa
2) Fungsi Formatif; untuk melihat efektivitas proses pembelajaran (sudah sempurna / perlu
perbaikan)
2. Model Taba ;
Bagaimana mengembangkan kurikulum sebagai suatu proses perbaikan dan
penyempurnaan; Ada lima langkah :
a. Menghasilkan unit-unit percobaan :
b. Menguji coba unit eksperimen
c. Merevisi dan mengkosolidasikan unit-unit eksperimen
d. Mengembangkan keseluruhan kerangka kurikulum
e. Implementasi dan diseminasi kurikulum yang telah teruji
3. Model Oliva ;
Kurikulum harus bersifat simpel, komprehensif dan sistematik.
pada model Oliva tampak 12 komponen yang harus dikembangkan.
Model Oliva
5. Model Wheeler;
Kurikulum merupakan suatu proses yang membentuk lingkaran. (proses yang terus
menerus)
pada model Wheeler menetapkan lima fase / tahapan yang merupakan pekerjaan yang
berlangsung secara sistematis / berurut.
5. Evaluasi
4. Mengorganisasikan pengalaman
dan bahan belajar
Pengembangan kurikulum menurut Wheeler :
a. Menetukan tujuan umum dan khusus; merupakan tujuan yang bersifat normatif yang
mengandung tujuan filosofis (aim) atau tujuan pembelajaran umum yang bersifat praktis
(goal), sedangkan tujuan khusus adalah tujuan yang bersifat spesifik dan observable
(objektive) tujuan yang mudah terukur ketercapaiannya.
b. Menentukan pengalaman belajar yang mungkin dapat dilakukan oleh sisa untuk mencapai
tujuan yang dirumuskan dalam langkah pertama
c. Menentukan isi / materi pembelajaran sesuai dengan pengalaman belajar
d. Mengorganisasi / menyatukan pengalaman belajar dengan isi/materi
e. Melakukan evaluasi setiap fase perkembangan dan pencapaian tujuan
6. Model Nicholis ;
model Pendekatan siklus
Ada lima pengembangan :
a. Analisis situasi Menentukan tujuan khusus
b. Menetukan tujuan khusus
c. Menentukan dan mengorganisasi isi
pelajaran
Evaluasi
d. Menentukan dan mengorganisasi Menentukan dan
metode mengorganisasi isi
e. Evaluasi pelajaran
Menentukan dan
mengorganisasi metode
7. Model Dynamic Skilbeck ;
Model pad level sekolah (School Nased Curriculum Development). Pengembangan kurikulum
sesuai kebutuhan sekolah
Ada lima langkah pengembangan :
a. Menganalisis situasi
b. Memformulasikan tujuan
c. Menyusun Program
d. Interpretasi dan Implementasi
e. Monitoring, feedback, penilaian dan rekonstruksi
Menganalisis situasi
Memformulasikan tujuan
Menyusun Program