BAB VI
PENDEKATAN-PENDEKATAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM
1. Capaian Pembelajaran
Dapat menjelaskan pendekatan-pendekatan dalam pengembangan kurikulum
Dapat membedakan pendekatan dalam pengembangan kurikulum
Mampu menganalisis pengembangan kurikulum berdasarkan pendekatan
perilakunya
2. Peta Konsep
3. Uraian Materi
Dalam konteks teori kurikulum menyebutkan bahwa, ada 4 (empat) pendekatan yang
dapat digunakan dalam pembangunan kurikulum, yaitu: (1) pendekatan subyek akademik, (2)
pendekatan humanistik; pendekatan teknologis, (4) pendekatan rekonstruksi sosial.
pelajaran apa yang harus dipelajari peserta didik, yang diperlukan untuk (persiapan)
pengembangan disiplin ilmu.
Pendekatan kedua, adalah studi yang bersifat integratif. Pendekatan ini merupakan
respon terhadap perkembangan masyarakat yang menuntut model-model pengetahuan yang
lebih komprehensif-terpadu. Materi ajar tersusun dalam bentuk satuan-satuan pelajaran. Di
dalam satuan-satuan pelajaran tersebut batas-batas ilmu hilang. Pengorganisasian tema-tema
pengajaran didasarkan atas fenomena-fenomena alam, proses kerja ilmiah dan problema-
problema yang ada.
Mata pelajaran lain seperti ilmu kealaman, ilmu sosial, dan lain-lain dipelajari tanpa
dihubungkan dengan kebutuhan praktis pemecahan masalah dan kehidupan.
(dilaksanakan) siswa sampai mereka kuasai. Dalam materi dan disiplin ilmu yang
diperoleh, dicari berbagai masalah penting, kemudian dirumuskan pemecahan
masalahnya.
c. Pola organisasi isi. Ada beberapa pola organisasi isi (materi pelajaran) dalam
kurikulum subyek akademis. Pola-pola penting diantaranya:
1) Corraleted curriculum, adalah pola organisasi isi materi atau konsep yang
dipelajari dalam suatu pelajaran dikorelasikan dengan pelajaran lainnya.
2) Unified atau concentrated curriculum, adalah pola organisasi bahan pelajaran
tersusun dalam tema-tema pelajaran tertentu, yang mencakup materi dari berbagai
disiplin ilmu.
3) Integrated curriculum, kalau dalam unified masih tampak warna disiplin ilmu
tersebut sudah tidak kelihatan lagi. Bahan ajar diintegrasikan dalam suatu
persoalan, kegiatan atau segi kehidupan tertentu. Kegiatan pembelajarannya
dilakukan secara team teaching.
4) Problem solving curriculum, adalah pola organisasi isi yang berisi
d. Evaluasi
B. Pendekatan Humanistik.
Manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan memiliki keunikan yang berbeda dengan
mahluk ciptaan Tuhan lainnya, yaitu manusia diberkahi dengan alat-alat potensial dengan
berbagai daya dan kemampuan. Ini merupakan nikmat Allah yang patut disyukuri, sebab
dengan keunikan tersebut, manusia mampu menetap dan menjalani kehidupan dalam tatanan
nilai, dapat memecahkan berbagai persoalan hidup.
35
Tugas guru dalam kurikulum humanistik adalah menciptakan situasi yang permisif
dan mendorong siswa untuk mencari dan mengembangkan pemecahan sendiri. Pengajaran
yang dilakukan guru lebih menekankan bagaimana mengajar siswa (mendorong siswa). Dan
bagaimana merasakan atau bersikap terhadap sesuatu. Tujuan pengajaran adalah memperluas
kesadaran diri dan mengurangi kekuarangan dan keterasingan dari lingkungan.
dengan murid, antara murid dengan murid, dapat memberikan dorongan agar saling
percaya. Pengajaran bukan hanya dilakukan oleh guru, tetapi juga oleh siswa. Dalam
kegiatan pembelajaran, guru tidak melaksanakan sesuatu yang tidak disenangi oleh
siswa.
c. Organisasi isi kurikulum humanistik harus mempu memberikan pengalaman yang
menyeluruh, bukan pengalaman yang terpenggal-penggal. Karenanya organisasi
kurikulum ini kurang menekankan sekuens. Ini didasarkan pemikiran bahwa, sekuens
akan mengurangi kesempatan untuk memperluas dan memperdalam aspek-aspek
perkembangannya.
d. Evaluasi. Kegiatan evaluasi dalam kurikulum humanistik lebih menekankan pada
proses dari pada hasil, karena itu tidak ada kriteria pencapaian. Penilaian bersifat
subyektif baik dari guru maupun siswa. Adapun sasaran dari kurikulum humanistik
adalah perkembangan peserta didik menjadi manusia yang terbuka, dan mandiri.
C. Pendekatan Teknologis
Dari rumusan kompetensi dasar dan hasil belajar, dijabarkan ke dalam rumusan-
rumusan indikator, sehingga diketahui organisasi isi pembelajarannya. Untuk dapat
mengorganisasi isi dengan baik, diperlukan analisis tugas dan jenjang belajar sesuai
dengan karakteristik pendekatan teknologis.
Analisis tugas, ialah usaha mengidentifikasi tugas-tugas pokok yang harus dilakukan
peserta didik dalam mencapai hasil belajar dan indikator-indikatornya; tugas bagian yang
membantu peserta didik dalam menyelesaikan tugas pokok: dan unsur-unsur tugas yang
merupakan bagian dari tugas lain. Analisis tugas ini sangat penting dilakukan untuk
menjawab hasil belajar dan indikator-indikator apa yang perlu dipelajari dan bagaimana
mempelajarinya.
Topik
Topik
d. Evaluasi
40
Dalam kegiatan evaluasi para siswa dilibatkan. Keterlibatan para siswa terutama
dalam memilih, menyusun, dan menilai bahan yang akan diujikan. Soal-soal yang
akan diujikan terlebih dahulu di uji untuk menilai ketepatan maupun keluasan isinya.
Selain itu juga untuk menilai keampuhannya dalam menilai pencapaian tujuan-tujuan
pembangunan kehidupan keberagaman masyarakat yang sifatnya kualitatif. Kegiatan
evaluasi dilakukan tidak hanya untuk menilai apa yang dikuasai siswa, tetapi juga
menilai pengaruh kegiatan sekolah terhadap masyarakat. Pengaruh tersebut terutama
menyangkut perkembangan keberagaman masyarakat dan peningkatan taraf
kehidupan masyarakat.
4. Latihan terstruktur
1. Jelaskanlah pendekatan-pendekatan dalam pengembangan kurikulum
2. Bedakanlah pendekatan dalam pengembangan kurikulum
3. Analisislah pengembangan kurikulum berdasarkan pendekatan perilakunya