DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
JURUSAN S1-MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNVERSITAS TADULAKO
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Atas kasih dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Pemasaran Global, dengan judul :
“Penetapan Harga Global”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya, kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PEDAHUUAN
1
7. Bagaimana Peraturan Penetapan Harga dan Antidumping Global?
8. Bagaimana Koordinasi Harga?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Penetapan Harga Global.
2. Untuk Mengetahui Pendorong Penetapan Harga Pasar Asing.
3. Untuk Mengetahui Mengelola Peningkatan Harga.
4. Untuk Mengetahui Penetapan Harga dalam Lingkungan Inflasi
5. Untuk Mengetahui Penetapan Harga Global dan Fluktuasi Mata Uang.
6. Untuk Mengetahui Penetapan Harga (ongkos) transfer.
7. Untuk Mengetahui Peraturan Penetapan Harga dan Antidumping Global.
8. Untuk Mengetahui Koordinasi Harga.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Biaya;
(merupakan faktor yang paling menetukan harga minimal yang harus ditetapkan
agar perusahaan tidak mengalami kerugian, dalam hal ini biaya tetap dan variabel)
3
3. Permintaan Pelanggan;
Setiap harga mengarah pada ke tinggkat permintaan yang berbeda dan
karena itu akan memiliki berbagai dampak pada tujuan pemasaran perusahaan.
Dalam kasus normal keduanya berhubungan berbalik, jadi jika harga naik maka
permintaan menurun. Tetapi dalam kasus barang mewah terkadang harga dan
permintaan berbanding lurus. Oleh karena nya kita harus cermat melihat pasar.
Apakah pasar memiliki permintaan inelastis atau elastis.
4. Persaingan;
Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri :
a. Persaingan dalam industri yang bersangkutan
b. Produk Substitusi
c. Pemasok
d. Pelanggan dan
e. Ancaman-ancaman baru
Informasi yg dibutuhkan untuk menganalisis karakteritik persaingan yg dihadapi :
a. Jumlah Perusahaan dalam Industri
b. Ukuran relatif setiap anggota dalam Industri
c. Deferensiasi Produk
d. Kemudahan untuk memasuki industri yang bersangkutan
5. Saluran distribusi
Perusahaan memelukan laba untuk membayar fungsi – fungsi perantara
dan menawarkan insentif secukupnya untuk memperoleh kerjasama mereka.
Distribusi yang insentif kemungkinan memerlukan penetapan harga yang lebih
kompetitif daripada distribusi selektif atau eksekutif. Suatu perusahaan yang
membangun saluran biasanya memainkan peran kunci dalam penetapan harga
untuk seluruh saluran, dan tunduk pada kendala dan batasan hukum.
6. Peraturan Pemerintah
4
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (“UU 5/1999”), Peraturan Komisi
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pasal 5 (Penetapan Harga) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (“Peraturan
KPPU 4/2011”) serta Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen (“UU Perlindungan Konsumen”).
5
Persyaratan yang perlu dari penetapan harga dilingkungan yang menghadapi
inflasi adalah mempertahankan margin operasi. Tidak peduli praktik acounting
biaya bila sebuah perusahaan mempertahankan marginnya. Perusahaan itu secara
spesifik melindungi dirinya dari pengaruh inflasi.
Cara melindungi dari inflasi:
1. Memodifikasi komponen, bahan, bagian dan / atau bahan pengemasan.
2. Sumber bahan dari pemasok berbiaya rendah.
3. Memperpendek persyaratan kredit.
4. Sertakan klausa eskalator dalam kontrak jangka panjang.
5. Harga penawaran dalam mata uang yang stabil.
6. Kejar perputaran persediaan yang cepat.
7. Menggambar pelajaran dari negara lain.
Alternatif untuk kontrol harga:
1. Adaptasi lini produk
2. Geser segmen atau pasar sasaran.
3. Luncurkan produk baru atau varian produk yang sudah ada.
4. Bernegosiasi dengan pemerintah.
5. Prediksi kejadian kontrol harga.
6
perusahaan secara umum. Suatu sistem rasional dari penetapan harga tranfer
diperlukan untuk memastikan kemampuan penghasilan laba disetiap tingkat.
Idealnya pusat laba desentrlisasi merupakan perolehan untuk mengukuran dan
mengevaluasi untuk kerja disamping memotivasi menejemen tingkat divisi unutk
mencapai sasaran korporasi. Kalau sebuah perusahaan memperluas operasinya
melewati batas-batas negara dimensi dan komplikasi baru bertambah pada
penetapan harga transfer.
a) Transfer sesuai dengan biaya,
Perusahaan menggunakan pendekatan transfer sebesar biaya mengakui bahwa
penjulan oleh afilasi internasional memberikan kontribusi pada kemampuan
korporasi menghasilkan laba dengan menghasilkan dan efisiensi dalam operasi
manufaktur domestik. Pendekatan ini mengasumsikan biaya yang lebih rendah
menyebabkan presentasi perusahaan afiliansi lebih baik, yang akirnya
menguntungkan seluruh organisasi.
b) Penetapan harga pokok plus,
Perusahaan yang mengikuti metode harga pokok plus mengambil posisi
bahwa harga harus diperoleh untuk semua produk atau jasa pada setiap tahap
gerakan melewati sistem korporasi, walaupun penetapan harga pokok plus dapat
menghasilkan harga yang sama sekali tidak berhubungan dengan kondisi
persaingan atau permintaan dipasar internasional, banyak pengekspor yang
berhasil menggunakan pendekatan ini
c) Penetapan harga transfer berdasarkan harga pasar,
Harga transfer berdasarkan pada pasar dihitung dari harga yang diperlukan
untuk bersaing dipasar internasional. Hambatan dari harga ini adalah dari harga
pokok tetapi terdapat variasi yang cukup besar dalam penentuan harga pokok.
Harus ada keputusan apakah harga yang dipakai didasarkan pada tingkat volume
sebenarnya atau yang direncanakan.
d) Penetapan harga transfer yang menjaga jarak,
Harga yang juga harus dibayar oleh pihak yang tidak berkaitan dalam
transaksi yang serupa disebut sebagai penetapan harga transfer “yang menjaga
jarak” guna menggunakan pendekatan ini harga untuk menjaga jarak harus
7
ditetapkan, hal ini imungkinkan akan sulit terealisasi kecuali untuk jenis produk
komuditas. Harga penjaga jarak dapat menjadi sasaran bila tidak dipandang
sebagai suatu titik melainkan suatau rentang deret harga hal penting yang perlu
diingat adalah penetapan harga menjaga jarak dalam produk yang dibedakan tidak
menghasilakn harga spesifik yang dapat diperkirakan.
e) Peraturan perpajakan dan harga trnsfer,
Karena korporasi global melakukan bisnis di dunia yang memiliki
karakteristik tingkat pajak yang berbeda, terdapat intensif untuk memaksimalkan
dinegara negara dengan tingkat pajak paling rendah dan meminimalkan
penghasilan dinegara-negara dengan pajak tinggi. Pemerintah dengan sendirinya
menyadari hal itu, akir-akir ini banyak pemerintah yang mencoba memaksimalkan
pendapatan pajak nasional dengan memeriksa penghasilan perusahaan dan
memberi mandat relokasi penghasilan dan pengeluaran.
f) Hambatan lain dalam penetapan harga internasional
1) Kendala perusahaan dan sistem informasi, Penetapan transfer untuk
meminimalkan kewajiban pajak dapat menyebabkan penyimpangan yang tidak
diharapkan dan tidak diinginkan. Perusahaan harus menyesuaikan sistem
pengendalian dan menggunakan kriteria berbeda untuk mengevaluasi prestasi
kerja manajerial di tempat yang hampir tidak mengenakan pajak.
2) Hambatan bea masuk dan tarif, Biaya dan laba korporasi juga dipengaruhi
oleh besarnya bea masuk impor. Semakin tinggi bea masuk itu, semakin rendah
harga transfer yang diinginkan. Tarif bea masuk dan pajak di sebuah negara tidak
selalu menciptakan tekanan yang sama pada harga transfer.
3) Pengaturan pemerintah, Seperti yang dicatat dalam bagian di atas mengenai
pengaruh lingkungan pada penetapan harga, pengaturan pemerintah juga dapat
mempengaruhi keputusan penetapan harga transfer. Beberapa pengatruran
pemerintah langsung mempengaruhi penetapan harga pasar di sebuah negara.
4) Usaha patungan, Usaha patungan menyajikan insentif untuk menentukan
harga transfer pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang dipergunakan dalan
penjualan ke afiliasi yang sepenuhnya dimiliki sendiri, arena bagian yang
8
diperoleh perusahaan dalam usaha petungan dari penghasilan kurang adari 100%.
Laba yang diperoleh dari usaha patungan harus dibagikan.
Di bawah ini dipaparkan beberapa pertimbangan penetapan haarga transfer usaha
patungan:
1) Cara transfer akan disesuaikan sebagai respon perubahan kurs mata uang.
2) Penurunan biaya manufaktur yang diharapkan akibat perbaikan dari kurva
belajar (learning curve) dan bagaimana mancerminkan hal ini dalam harga
transfer.
3) Kemungkinan naik atau turunnya tingkat royalti kalau salah satu pihak dalam
usaha patungna memperbaiki teknologi atau memperolehnya dari sumber lain.
4) Perubahan pemasok produk atau kemampuan dari pemasok induk ke pemasok
alterantif.
5) Pengaruh persaingan pada volume dan marjin keseluruhan.
9
spesialisasi dibidang yang lain. Tipe dumping yang dilakukan bagi kebayakan
perusahaan bersifat sporadis dan tidak dapat diperkirakan dan tidak dapat
dijadikan dasar andalan untuk merencanakan ekonomi sebaliknya keadaan ini
akan menghancurkan perusahaan domestik.
10
Menerapkan koordinasi harga: pemasar global dapat memilih dari 4
alternatif untuk mengkoordinasikan kenaikan harga di dalam organisasi mereka:
1. Ukuran ekonomi
2. Sentralisasi
3. Formalitas
4. Koordinasi Informal
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penetapan harga (price fixing) antar pelaku usaha dilarang oleh Pasal 5
Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat. Penetapan harga secara bersama-sama di kalangan
pelaku usaha ini akan menyebabkan tidak berlakunya hukum pasar tentang harga
yang terbentuk dari adanya penawaran dan permintaan.
Penetapan harga dapat terjadi secara vertikal dan horizontal, dimana dianggap
sebagai hambatan perdagangan (restraint of trade) karena membawa akibat buruk
terhadap persaingan usaha (price competition). Jika penetapan harga dilakukan,
kebebasan untuk menentukan harga secara independent menjadi berkurang.
Penyebab timbulnya penetapan harga oleh pelaku usaha adalah untuk menguasai
pasar sehingga memperoleh laba yang jauh lebih tinggi dari apa yang seharusnya
diperoleh atau dihasilkan, dimana produsen hanya menetapkan satu harga untuk
semua konsumen sehingga terjadilah persaingan usaha yang tidak sehat.
3.2 Saran
Dalam menentukan penetapan harga, perusahaan tidak hanya memperhatikan
harga namun perlunya perhatian khusus mengenai faktor-faktor diluar harga yang
mempengaruhi jumlah permintaan, situasi pasar secara global, perilaku
konsumen, siklus kehidupan produk dll, sehingga strategi penetapan harga ini
dapat terarah, efektif dan sesuai dengan tujuan perusahaan atas produk atau jasa
yang di hasilkannya
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan diatas.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/19974381/ISI_MAKALAH_PEMASARAN_INTERN
ASIONAL?auto=download
http://ikokz14.blogspot.com/2013/10/makalah-penetapan-harga.html
http://majanajemen.blogspot.com/2015/04/strategi-penetapan-harga.html
http://repository.radenintan.ac.id/1117/3/BAB_II.pdf
http://bisnisinternasional004.blogspot.com/2012/11/penetapan-harga-dalam-
pemasaran.html
http://kampongwisatakite.blogspot.com/2016/02/makalah-penetapan-harga.html
13