Disusun Oleh:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga penyusun dapat merampungkan
makalah tentang “ PENETAPAN HARGA GLOBAL” tepat pada waktunya.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar- lebarnya pintu bagi
para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki
makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3. Tujuan Masalah........................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
2.1. Penetapan Harga Global..............................................................................3
2.2. Pendorong Penetapan Harga Pasar Asing................................................... 3
2.3. Strategi Penetapan Harga........................................................................... 5
2.4. Penetapan Harga dalam Lingkungan Inflasi............................................... 6
2.5. Penetapan Harga Global dan Fluktuasi Mata Uang.................................... 6
2.6. Penetapan Harga Transfer........................................................................... 7
2.7. Peraturan Penetapan Harga dan Antidumping Global................................ 9
2.8. Koordinasi Harga...................................................................................... 10
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................12
3.1. Kesimpulan............................................................................................... 12
3.2. Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
7. Bagaimana Peraturan Penetapan Harga dan Antidumping Global?
8. Bagaimana Koordinasi Harga.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Harga adalah nilai pertukaran atas manfaat produk (bagi konsumen maupun
produsen) yang umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (rupiah, dollar,
ringgit, dll).
Penentuan harga global sendiri merupakan salah satu penentuan yang cukup
rumit dan harus menentukan harga yang disesuaikan dengan fungsi dan
kualitas produk tersebut. Harga global sendiri selalu berbeda–beda dalam berbagai
negara karena harga tersebut mengalami penambahan tarif, pajak dan penambahan
biaya lainnya, sehingga biasanya letak geografis dan kurs mata uang sangat
mempengaruhi harga produk tersebut.
2. Biaya
merupakan faktor yang paling menentukan harga minimal yang harus
ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian, dalam hal ini biaya tetap
dan variabel.
3
3. Permintaan Pelanggan
Setiap harga mengarah pada ke tingkat permintaan yang berbeda dan karena
itu akan memiliki berbagai dampak pada tujuan pemasaran perusahaan. Dalam
kasus normal keduanya berhubungan berbalik, jadi jika harga naik
maka permintaan menurun.Tetapi dalam kasus barang mewah terkadang harga dan
permintaan berbanding lurus. Oleh karena nya kita harus cermat melihat pasar.
Apakah pasar memiliki permintaan inelastis atau elastis.
4. Persaingan
Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri:
A. Persaingan dalam industri yang bersangkutan.
B. Produk Substitusi.
C. Pemasok.
D. Pelanggan dana.
E. Ancaman-ancaman baru.
Informasi yg dibutuhkan untuk menganalisis karakteristik persaingan yg dihadapi:
A. Jumlah Perusahaan dalam Industri.
B. Ukuran relatif setiap anggota dalam Industri.
C. Diferensiasi Produk.
D. Kemudahan untuk memasuki industri yang bersangkutan.
5. Saluran distribusi
Perusahaan memelukan laba untuk membayar fungsi–fungsi perantara dan
menawarkan insentif secukupnya untuk memperoleh kerjasama mereka. Distribusi
yang insentif kemungkinan memerlukan penetapan harga yang lebih kompetitif
daripada distribusi selektif atau eksekutif. Suatu perusahaan yang
membangun saluran biasanya memainkan peran kunci dalam penetapan harga
untuk seluruh saluran, dan tunduk pada kendala dan batasan hukum.
4
6. Peraturan Pemerintah.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (“UU 5/1999”), Peraturan Komisi Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU) Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pedoman Pasal 5
(Penetapan Harga) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (“Peraturan KPPU 4/2011”)
serta Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
(“UU Perlindungan Konsumen”).
1. Market Skimming
Upaya skimming ini adalah upaya yang disengaja untuk menjangkau
segmen pasar yang ingin membayar harga premium untuk merk tertentu. Strategi
ini sudah dipakai di beberapa perusahaan otomotif ternama seperti Mercedes-Benz
yang sudah lama menggunakan strategi skimming ini, akhirnya Toyota bisa
memperkenalkan lini mewahnya yaitu Lexus dan Toyota bisa meremehkan
Mercedes-Benz. Dengan menetapkan harga tinggi seperti ini, permintaan terbatas
pada innovator dan pengadopsi awal. Ketika sebuah produk sudah memasuki
tahap pertumbuhan dalam siklus hidup, maka produsen bisa mulai memotong
harga. Banyak sekali contoh dari teknik skimming ini, sampai sebuah TV pada
musim gugur tahun 1998 HDTV memberikan harga $7.000 untuk harga
termurahnya. Tetapi dengan seiringnya waktu harga dari HDTV menurun secara
perlahan-lahan sampai perusahaan Sony meluncurkan HDTV 40 inchi dengan
harga $3.500 pada akhir tahun 2006. Tantangan yang dihadapi ini produsen saat
ini adalah untuk mempertahankan harga.
2. Penetrasi Harga
Strategi ini memerlukan pengaturan tingkat harga yang rendah untuk
membuat pangsa pasar dengan cepat. Eksportir pertama kali tidak mungkin
menggunakan harga penetrasi ini karena sering kali strategi ini mengartikan
bahwa produk dapat dijual dengan kerugian untuk jangka waktu tertentu.
5
3. Paket Harga
adalah penjualan dua atau lebih produk yang berbeda dalam satu paket
harga Contoh dari Companion ini adalah seperti konsol game yang tidak memiliki
nilai tanpa perangkat lunak game tersebut, dan pemutar DVD tidak bisa
memberikan manfaat jika tidak ada film di pemutar DVD-nya.
6
2.5. Penetapan Harga Global dan Fluktuasi Mata Uang
Dengan kurs sistem tukar mata uang mengambang devaluasi dan revaluasi
terjadi ketika nilai mata uang berfluktuasi di pasar mata uang. Devaluasi
merupakan menurunnya dari nilai mata uang terhadap mata uang yang lain.
Sebaliknya revaluasi adalah naiknya nilai mata uang terhadap mata uang yang
lain.
7
pasar internasional, banyak pengekspor yang berhasil menggunakan pendekatan
ini.
c. Penetapan harga transfer berdasarkan harga pasar.
Harga transfer berdasarkan pada pasar dihitung dari harga yang diperlukan
untuk bersaing dipasar internasional. Hambatan dari harga ini adalah dari
harga pokok tetapi terdapat variasi yang cukup besar dalam penentuan harga poko
k. Harus ada keputusan apakah harga yang dipakai didasarkan pada tingkat
volume sebenarnya atau yang direncanakan.
d. Penetapan harga transfer yang menjaga jarak.
Harga yang juga harus dibayar oleh pihak yang tidak berkaitan dalam
transaksi yang serupa disebut sebagai penetapan harga transfer “yang
menjaga jarak” guna menggunakan pendekatan ini harga untuk menjaga jarak har
us ditetapkan, hal ini imungkinkan akan sulit terealisasi kecuali untuk jenis
produk komoditas. Harga penjaga jarak dapat menjadi sasaran bila tidak
dipandang sebagai suatu titik melainkan suatu rentang deret harga hal penting
yang perlu diingat adalah penetapan harga menjaga jarak dalam produk yang
dibedakan tidak menghasilkan harga spesifik yang dapat diperkirakan.
e. Peraturan perpajakan dan harga transfer.
Karena korporasi global melakukan bisnis dunia yang memiliki karakteristik
tingkat pajak yang berbeda, terdapat insentif untuk memaksimalkan dinegara –
negara dengan tingkat pajak paling rendah dan meminimalkan penghasilan
dinegara -negara dengan tingkat pajak tinggi. Pemerintah dengan sendirinya
menyadari hal itu, akhir – akhir ini banyak pemerintah yang mencoba
memaksimalkan pendapatan pajak nasional dengan memeriksa penghasilan
perusahaan dan memberi mandat relokasi penghasilan & pengeluaran.
f. Hambatan lain dalam penetapan harga internasional.
1. Kendala perusahaan dan sistem informasi, Penetapan transfer
untukmeminimalkan kewajiban pajak dapat menyebabkan penyimpangan
yang tidakdiharapkan dan tidak diinginkan. Perusahaan harus
menyesuaikansistem pengendalian dan menggunakan kriteria berbeda untuk
mengevaluasi prestasikerja manajerial di tempat yang hampir tidak
mengenakan pajak.
8
2. Hambatan bea masuk dan tarif,Biaya dan laba korporasi juga dipengaruhi
oleh besarnya bea masuk impor. Semakin tinggi bea masuk itu, semakin
rendah harga transfer yang diinginkan. Tarif bea masuk dan pajak di sebuah
negara tidak selalu menciptakan tekanan yang sama pada harga transfer.
3. Pengaturan pemerintah, Seperti yang dicatat dalam bagian di
atas mengenai pengaruh lingkungan pada penetapan harga, pengaturan pemeri
ntah juga dapat mempengaruhi keputusan penetapan harga transfer. Beberapa
pengaturan pemerintah langsung mempengaruhi penetapan harga pasar di
sebuah negara.
4. Usaha patungan, Usaha patungan menyajikan insentif untuk menentukan
harga transfer pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang dipergunakan
dalam penjualan ke afiliasi yang sepenuhnya dimiliki sendiri, karena bagian y
ang diperoleh perusahaan dalam usaha patungan dari penghasilan kurang dari
100%.
Laba yang diperoleh dari usaha patungan harus dibagikan. Di bawah ini
dipaparkan beberapa pertimbangan penetapan harga transfer usaha patungan:
1. Cara transfer akan disesuaikan sebagai respon perubahan kurs mata uang.
2. Penurunan biaya manufaktur yang diharapkan akibat perbaikan dari
kurva belajar (learning curve) dan bagaimana mencerminkan hal ini dalam
harga transfer.
3. Kemungkinan naik atau turunnya tingkat royalti kalau salah satu pihak
dalam usaha patungan memperbaiki teknologi atau memperolehnya dari
sumber lain.
4. Perubahan pemasok produk atau kemampuan dari pemasok induk ke
pemasok alternatif.
5. Pengaruh persaingan pada volume dan marjin keseluruhan.
Dumping adalah strategi penetapan harga global yang penting. Kode anti
dumping dari GATT yang diusahakan tahun 1979 menetapkan dumping sebagai
penjualan produk impor dengan harga yang lebih rendah daripada biasanya
dikenakan pada produk yang sejenis di pasar domestik atau di negara asal.
9
Sebagai tambahan banyak negara memiliki kebijakan dan prosedur sendiri untuk
melindungi perusahaan nasional dari praktik dumping. UU anti dumping A.S.
Beberapa ahli ekonomi akan menolak dumping dalam jangka panjang, jika
ini dilaksanakan ada sebuah peluang bagi negara untuk mengambil sumber yang
memiliki biaya rendah bagi barang tertentu dan melakukan spesialisasi di bidan
lain. Tipe dumping yang dilakukan bagi kebanyakan perusahaan bersifat sporadis
dan tidak dapat diperkirakan dan tidak dapat dijadikan dasar andalan untuk
merencanakan ekonomi sebaliknya keadaan ini akan menghancurkan perusahaan
domestik.
1. Sifat pelanggan.
3. Sifat saluran.
4. Sifat persaingan.
5. Integrasi harga.
6. Organisasi internal.
7. Peraturan Pemerintah.
10
● Pembeli sering menuntut Kontrak Penetapan Harga Global/Global-Pricing
Contracts (GPCs) dari para penyalur mereka.
● GPCs dapat juga bermanfaat bagi penyalur.
● Sebuah GPC dapat menawarkan atau memelihara suatu hubungan yang
kuat dengan pelanggan.
● Penyalur kecil dapat menggunakan GPCs sebagai alat perbedaan untuk
mendapatkan akses ke rekening baru.
● Penetapan harga (untuk menemukan titik tengah dari kenaikan harga
dinegara yang berharga rendah dan potongan di negara yang berharga
tinggi) dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menetapkan harga yang optimal untuk masing-masing negara.
2. Menemukan kondisi impor paralel (“gray markets”) yang mungkin untuk
terjadi pada harga ini.Langkah.
3. menentukan penetapan harga.
Menerapkan koordinasi harga: pemasar global dapat memilih dari 4
alternatif untuk mengkoordinasikan kenaikan harga di dalam organisasi mereka:
1. Ukuran ekonomi.
2. Sentralisasi.
3. Formalitas.
4. Koordinasi Informal.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
penetapan harga merupakan salah satu yang paling sulit. Hal ini menjadi
lebih rumit ketika perusahaan menjual produknya pada pelanggan di berbagai
negara yang berbeda-beda. Baik mengekspor maupun mengelola operasi luar
negeri, tanggung jawab manajer adalah menetapkan dan mengendalikan harga
aktual produk di pasar yang berbeda dengan berbagai variabel yang berbeda pula,
mulai dari perbedaan tarif, biaya, sikap, persaingan, fluktuasi mata uang, serta
metode penetapan harga.
3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan.. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas.
12
DAFTAR PUSTAKA
13