Anda di halaman 1dari 20

Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis

Tugas Kelompok Mata kuliah Pengantar Bisnis

DISUSUN OLEH:
 
Andre David Sitorus (220410122)
Angel Viona Patricia Tambunan (220410177)
Anggia Daulat Panangian (2204101147)
Elisabeth Lia Mawarni (220410080)
Eva Mutiara (220410078)
Poppy Agnes Amnesty (220410159)
Romauli Hotmaria Manurung (220417183)
Welly Sonar Samosir (220410151)
Kewirausahaan dan Kepemilikan
Bisnis
1. Pengertian Kewirausahaan
Pengertian kewirausahaan ialah suatu proses dalam
mencipatakan sesuatu yang baru dengan penuh inovasi dan
kreatif yang menghasilkan nilai lebih. Singkatnya, pengertian
kewirausahaan adalah sikap mental, kreatif, dan aktif, dalam
mengembangkan usahanya untuk menghasilkan pendapatan
yang meningkat dari kegiatan yang ditekuninya.
Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli :
1. Joko Untoro
Kewirausahaan adalah sikap berani yang dilakukan oleh seseorang dalam
memenuhi kebutuhan hidup dengan mengandalkan keahlian, dan
keterampilan yang dimilikinya.
2. Harvey Leibenstein
Menurut Harvey Leibenstein, kewirausahaan ialah berbagai kegiatan yang
diperlukan untuk menciptakan perusahaan yang fungsi produksinya belum
teridentifikasi dengan jelas.
3. Acmad Sanusi
Definisi kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan didalam perilaku
seseorang dengan tujuan menghasilkan bisnis.
4. Siswanto Sudomo
Siswanto Sudomo berpendapat, kewirausahaan adalah sesuatu yang
berkaitan dengan seorang yang memiliki sikap bekerja keras dan berani
mengambil segala risiko dalam mewujudkan ide dan gagasannya.
5. Soeharto Prawiro
Menurut Soeharto Prawiro, definisi kewirausahaan ialah suatu nilai yang
dibutuhkan untuk memulai dan mengembangkan usaha.
2. Kepemilikan Bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata busy yang berarti
“sibuk”.
Berikut definisi bisnis dari para ahli:
•Steinford (1979)
“Business is intution which produces good and services demaded by
people.” Yang artinya, “Bisnis ialah suatu lembaga yang
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.”
•Hughes and Kapoor
“Business is an organization that provides good or services in order
toearn provit. “Yang artinya, “Bisnis melalui penyediaan barang dan
jasa bertujuan untuk menghasilkan provit(laba).”
Bentuk Bentuk Kepemilikan Bisnis
1. Usaha Perseorangan
adalah badan usaha yang dimiliki perorangan atau individu.
Keuntungan Usaha Perseorangan:
1. Kebebasan dan Pengendalian Penuh
Pemilik usaha bebas menentukan karna memiliki kendali penuh.
Sehingga minim konflik dalam memilih keputusan .
2. Pajak Lebih Rendah
pemerintah menjadikan kepemilikan bisnis ini menjadi subjek pajak
yang lebih rendah dari kepemilikan bisnis lain.
3. Organisasi yang mudah
mendirikan perusahaan atau organisasi yang mudah, hanya sedikit
persyaratan hukum tanpa perlu membuat suatu enitas hukum terpisah.
4. Seluruh Keuntungan Dimiliki Oleh pemilik
pemilik usaha menikmati hasilnya sendiri karna mendirikan
usaha sendiri tanpa bantuan pemilik lain
Kekurangan Usaha Perseorangan:
1. Tanggung jawab tak terbatas (unlimited liability)
pemilik usaha menanggung segala sesuatu yang menimpa
perusahaan. Seperti, utang usaha, tuntutan hukum.
2. Dana yang terbatas dan keahlian yang terbatas
memiliki dana dan para ahli yang terbatas dalam pengembangan
bisnis karna tidak adanya pemilik lain.
3. Menanggung segala kerugian
walaupun pemilik tunggal tidak membagi hasilnya kepada pemilik lain
tetapi mereka juga tidak dapat membagi kerugian terhadap pemilik lain.
2. Persekutuan Umum ( general partnership)
Persekutuan umum adalah bisnis dengan dua pemilik atau lebih yang sama-sama
mengelola perusahaan dan bertanggung jawab atas keuangan atau seluruh
utang.Di indonesia bentuk usaha ini serupa dengan CV atau Firma. Berdasarkan
perkembangannya , bentuk perseroan komanditer adal sebagai berikut:
a) Persatuan komanditer murni
dalam persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan
yang lainnya adalah sekutu komanditer.
b) Persekutuan komanditer campuran
bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan
tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan
sekutu lain menjadi sekutu komanditer
c) Persekutuan komanditer bersaham
persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat
diperjual belikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer
mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah
untuk menghindari terjadinya modal beku karena dalam persekutuan
komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal yang telah di
setorkan
Kelebihan:
kemampuan untuk tumbuh dengan tambahnya talenta baru dan
dana segar.
pihak bank lebih memilih untuk memberikan pinjaman ke
perusahaan yang tidak bergantung kepada satu orang.
Persekutuan lebih mudah meminjam yuang kepada bank daripada
usaha perseorangan

Kelemahan:
Kewajiban tak terbatas, yang artinya setiap sekutu ikut
menanggung seluruh utang yang dibebankan atas nama
persekutuan
Persekutuan tidak menikmati potensi kontinuitas sama seperti
usaha perseorangan. Saat salah satu sekutu meninggal atau keluar,
persekutuan tersebut bubar,sekalipun salah satu sekutu ingin
melanjutkan.
Kerugian terkait persoalan adalah peralihan kepemilikan. Tideak
ada sekutu yang bisa menjual perusahaan tanpa adanya
persetujuan sekutu lain.
Karena kelemahan tersebut, persekutuan umum menjadi salah satu bentuk
kepemilikannya kurang diminati. Untuk mengatasi berbagai persoalan yang
terkait dengan persekutuan umum terutama dalam hal kewajiban tak
terbatas, sebagian sekutu mecoba kesempatan kepemilikan alternatif.
3. Persekutuan terbatas (limited partnership )
para sekutu terbatas menginvestasikan sejumlah dana, tetapi tanggung
jawab atas utang hanya sebatas investasi yang ditanamkan. Persekutuan
terbatas setidaknya harus memiliki satu orang sekutu umum/aktif, untuk
urusan kewajiban. Sekutu umum ini umumnya individu yang mengelola
bisnis dan bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan pertumbuhan
bisnis tersebut.
Persekutuan Terbatas Utama (mater limited partnership-MLP), organisasi
menjual saham(kepemilikan persekutuan) kepada investor di pasar publik.
Investor memperoleh pengembalian dari laba. Sekutu utama (master
partner) mempertahankan sekurang-kurangnya 50 persen kepemilikan dan
menjalankan usaha sementara minoritas dan tidak memiliki suara dalam
manajemen. Sekutu utama harsu secara berkala memberikan laporan
keuangan dan operasional nyang rinci kepada sekuru minoritas.
4.Perseroan Terbatas
1.Tanggung Jawab Terbatas (limited liability).
Tanggung jawab para investor terbatas pada investasi pribadi mereka di
perusahaan. Pada saat terjadi kegagalan, pengadilan dapat menyita dan
menjual kekayaan perusahaan tetapi tidak dapat menyentuh milik pribadi
para investor. Keuntungan lainnya adalah kontinuitas. Karena memiliki
kehidupan legal yang terpisah dari para pendiri dan pemiliknya,
perusahaan dapat setidaknya secara teori berdiri selamanya.
2.Akses ke Pendanaan
Perseroan terbatas dapat dengan mudah memperoleh pendanaan dengan
menerbitkan saham baru. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi perseroan
terbatas untuk tumbuh dan bergerak di usaha-usaha bisnis yang baru.
3.Perpindahan Kepemilikan
Para investor di perusahaan besar dan terbuka biasanya dapat menjual
saham mereka dalam hitungan menit dengan menghubungi pialang
mereka atau menjualnya secara online lewat internet. Sebaliknya, para
pemilik dari kepemilikan perseorangan atau persekutuan kemungkinan
mengalami kesulitan dalam menjual bagian kepemilikan mereka atas
bisnis.
5.Koperasi (cooperatives)
adalah bentuk kepemilikan dimana sekelompok usaha perseorangan atau persekutuan
sepakat untuk bekerja sama demi kepentingan bersama.

6.Korporasi
adalah bisnis yang secara hukum dianggap sebagai entitas nyang terpisah dari pemilik
danbertanggung jawab atas utangnya sendiri, kewajiban pemilik hanya sebatas pada
investasi yang ditanamkan.
Kelebihan :
Kewajiban terbatas (limited liability), tanggung jawab investor terbatas pada
investasi pribadi dalam korporasi. Saat kegagalan terjadi, pengadilan dapat menyita
dan menjual aset-aset klorporasi tetapi tidak nisa menggangu-gugat kepemilikan
pribadi investor.
Kelemahan
Penawaran tender, adalah penawaran pembelian saham yang dibuat oleh calon
pembeli nsecara langsung kepada seorang pemrgang saham korporasi, yang
kemudian membuat keputusan sendiri untuk menjual atau tidak.
pajak ganda, adalah situasi dimana bpajak dikenakan atas laba perusahaan dan atas
penghasilan dividen pemegang saham.
korporasi tertutup/privat ialah korporasi yang sahamnya dipegang oleh segelintir
pihak dan tidak dijual kepada publik.Contohnya : Blue Cross/Blue Shield,
MasterCard,Primestar.
Jenis-Jenis Korporasi
Korporasi publik ialah korporasi yang sahamnya dimiliki banyak
investor dan dijual kepada publik. Contohnya : Apple,Starbucks,Texas
Instruments.
S Corporation ialah campuran antara korporasi tertutup dan
persekutuan,dikelo9la dan dijalankan seperti halnya korporasi tetapi
dalam hal pajak diperlakukan seperti persekutuan.Contohnya :
Miglewood associates, Entech Pest System,Frontier Bank.
Liumited Liability Corporation (LLC) ialah campuran antar korporasiu
publik dan persekutuan dimana pemilik dikenai pajak persekutuan
tetapi bisa memperoleh manfaat kewajiban terbatas.Contohnya
:Pacific Northwest associates,Global Ground Support.
Korporasi Profesional adalah bentuk kepemilikan bisnis yang
memungkinkan kalangan profesional memperoleh manfaat korporasi
sembari menanggung kewajiban bisnis yang terbatasdan kewajiban
profesional tidak terbatas.Contohnya : Norman Hui, DDS&Associates,
B&GEngineering,Anderson.
Korporasi Multinasional/Transnasional ialah bentuk korporasi yang
melintasi batas negara.Contohnya : Toyota,Nestle,General Electric
3. Mendirikan Bisnis dan Kewirausahaan
Setiap kegiatan bisnis berkaitan dengan transaksi dengan orang. Orang-
orang tersebut dipengaruhi oleh bisnis dan terlibat di dalamnya dengan
kepentingan tertentu sehingga disebut pemangku kepentingan. Ada lima
pemangku kepentingan dalam bisnis, yaitu pemilik, kreditor, karyawan,
pemasok, dan pelanggan.Wirausaha atau pebisnis (entrepreneur), yang
mengorganisasi, mengelola, dan membuat asumsi mengenai risiko yang
dimulai dalam bisnis tersebut.
Bila bisnis tersebut tumbuh, bisnis ini membutuhkan lebih banyak dana
daripada yang dimiliki wirausahawan. Oleh karena itu, wirausahawan
memerlukan orang atau pihak lain. Apabila wirausahawan telah menerima
investasi dari beberapa pihak lain, ia akan memperluas bisnisnya dan
mendapatkan keuntungan dengan berbagi kepemilikannya tersebut.
Semakin besar bisnisnya, wirausahawan bisa berpikir untuk menjual
saham atau kepemilikannya kepada investor. Beberapa bisnis juga
didukung oleh sumber dana lain di luar pemilik, dengan cara meminjam
dana dari institusi atau lembaga keuangan yang disebut kreditor.
Kegiatan operasional perusahaan bisnis tidak dapat berjalan
apabila tidak ada individu atau orang yang mengerjakannya, baik
sebagai manajer atau karyawan. Manajer bertindak sebagai pihak
yang mengelola kegiatan operasional bisnis tersebut yang berusaha
mencapai tujuan melalui orang lain, sedangkan karyawan
merupakan pelaksana operasional di lapangan.Kegiatan bisnis juga
memerlukan berbagai pasokan, baik bahan baku atau material,
bahan pembantu, mesin atau peralatan, maupun tenaga kerja yang
disebut sebagai pemasok.
Pemangku kepentingan lainnya adalah pelanggan. Perusahaan
bisnis tidak dapat hidup tanpa pelanggan. Untuk menjamin
kelangsungan hidupnya, bisnis harus memahami kebutuhan dan
harapan pelanggan dengan kualitas yang baik dan harga terjangkau.
Bila harapan pelanggan tidak dapat terpenuhi, mereka akan beralih
ke perusahaan yang lain yang akan menjadi pesaing.
4. Perencanaan Bisnis
Perencanaan bisnis membantu wirausaha memfokuskan pada hal yang
ingin mereka kerjakan, cara mereka akan mengerjakannya, dan hal
yang mereka harapkan akan dicapai. Perencanaan bisnis ini juga
berguna bagi lembaga keuangan dan investor yang membantu
wirausaha memulai bisnisnya. Yang perlu diperhatikan dalam bisnis:
a. Pertama adalah tim manajemen atau pengelola bisnis dan deskripsi
tentang perusahaan atau unit bisnis yang akan didirikan (ukuran,
lingkup, dan jenis bisnis yang akan dilaksanakan), serta visi dan misi
didirikannya bisnis tersebut.  
b. Kedua adalah gambaran mengenai industri atau bisnis yang sejenis,
analisis pasar, analisis persaingan, dan rencana pemasaran (harga,
taktik pemasaran, citra perusahaan, media periklanan).
c. Ketiga adalah berbagai perencanaan yang meliputi perencanaan
operasional, perencanaan organisasional, perencanaan finansial,
perencanaan untuk menumbuhkembangkan bisnis, serta perencanaan
situasional (risiko bisnis dan cara menghadapi atau mengantisipasinya)
5. Wirusaha atau Pebisnis
Wirausaha atau pebisnis adalah orang yang berani menanggung risiko
dalam kepemilikan. Kewirausahaan adalah proses mencari kesempatan
dalam bisnis dan berani menanggung risiko. Wirausaha memiliki tiga
kegiatan utama, yaitu penciptaan pekerjaan, inovasi, dan memberikan
kontribusi pada bisnis yang lebih besar.
Para wirausaha merupakan sumber penting dalam penciptaan
pekerjaan baru. Pada umumnya mereka juga menyewa karyawan
secara lebih cepat daripada perusahaan besar dan lebih sering
melakukan pemutusan hubungan kerja daripada perusahaan besar
Selain itu, para wirausaha atau pebisnis melakukan inovasi yang lebih
besar daripada perusahaan besar karena para wirausaha juga ingin
menjadi yang ‘berbeda’ dibandingkan orang lain yang melakukan bisnis
yang sama
Wirausaha juga banyak memberikan kontribusi pada perusahaan
besar. Hal ini dapat dilihat, pada umumnya perusahaan besar membeli
beberapa bahan atau produk kreatifnya pada para wirausahawan. .
Ada kalanya mereka merupakan orang yang ingin mengejar
keuntungan, namun ada kalanya yang ingin menyalurkan hobi dan ide.
6. Pengaruh Kepemilikan Terhadap Pengembalian dan
Risiko
Ketika para pemilik bisnis melakukan penilaian atas setiap kemungkinan
investasi pada suatu bisnis, mereka akan mempertimbangkan baik
potensi pengembalian maupun risiko dari berinvestasi dari jenis
investasi tersebut. Potensi pengembalian dan risiko dari berinvestasi
akan dipengaruhi oleh bentuk kepemilikannya.
• Dampak Kepemilikan Pada Pengembalian Investasi
Pengembalian investasi dari perusahaan berupa laba perusahaan. Ketika
perusahaan meraih laba, maka perusahaan akan membayarkan
sebagiannya kekantor pajak sebagai pajak penghasilan. Sisa laba setelah
pajak menunjukan pengembalian kepada para pemilik perusahaan.
• Dampak Kepemilikan Terhadapa Risiko
Risiko dari sebuah perusahaan mewakili tingkat ketidakpastian akan laba
perusahaan di masa mendatang, yang mencerminkan ketidakpastian
pengembalian bagi para pemiliknya. Dalam hal ini, perusahan akan
kehilangan sebagian besar atau seluruh dana yang telah
diinvestasikannya dalam perusahaan.
7. Perbedaan Antara Kewirausahaan Dengan Bisnis Kecil
yang membedakan kepemilikan bisnis kecil dengan kewirausahaan
adalah adanya visi, aspirasi, dan strategi. Pemilik bisnis kecil tidak
punya rencana untuk pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari
pendapatan yang aman dan nyaman, sedangkan wirausahawan
termotivasi untuk tumbuh berekspansi, dan membangun yang artinya
ia siap menanggung risiko.
8. Memulai Dan Mengoperasikan Bisnis Kecil
a. Menyusun Rencana Bisnis
Titik awal hampir setiap bisnis baru adalah rencana bisnis dimana
wirausahawan merangkum strategi bisnis perusahaan dan
menunjukan cara strategi itu di implementasikan atau pelaksanaan
b. MenetapkanTujuan dan Sasaran
Rencana bisnis menggambarkan kecocokan antara kemampuan dan
pengalaman wirausahawan dengan persyaratan untuk memproduksi
dan memasarkan suatu produk. Rencana bisnis juga menentukan
strategi produksi dan pemasaran, unsur-unsur hukum organisasi,
serta akuntansi dan keuangan.
c. Peramalan Penjualan
Rencana bisnis juga mempertimbangkan urutan pengambilan
keputusan strategis dalam perusahaan baru. Sebaliknya,
wirausahawan harus menunjukkan pemahaman tentang pasar
terkini, kekuatan dan kelemahan perusahaan-perusahaan yang ada
serta sarana yang akan digunakan perusahaan untuk bersaing.
d. Perencanaan Keuangan
Rencana keuangan merujuk pada rencana wirausahawan untuk
mengubah semua aktivitas lain menjadi uang. Rencana keuangan
umumnya mencakup anggaran tunai, laporan pendapatan, neraca,
dan bagan titik impas. Yang paling penting adalah anggaran kas,
yang menunjukkan berapa banyak uang Yang anda butuhkan
sebelum membuka bisnis dan berapa yang anda perlukan untuk
menjaga bisnis itu tetap berjalan sebelum mulai mendapatkan laba.
9. Kegagalan dan Keberhasilan Bisnis Kecil
Faktor umum yang mempengaruhi kegagalan bisnis kecil:
Manajerial yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman
Kurang memberi perhatian
 Sistem kontrol yang lemah
Faktor umum yang mempengaruhi keberhasilan bisnis kecil:
Kerja keras, dorongan, dan dedikasi
Permintaan pasar akan produk atau jasa yang disediakan
Kompetensi manajerial

Anda mungkin juga menyukai