ق هَلُوعًا ۞ إِ َذا َم َّسهُ ال َّشرُّ َج ُزوعًا ۞ َوإِ َذا َم َّسهُ ْال َخ ْي ُر َمنُوعًا ۞ه ٰ ِ إِ َّن اإْل
َ ِنسنَ ُخل
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa
kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.” (QS. Al-
Ma’arij [70]:19-21)
اس يَ ْستَوْ فُونَ ۞ َوإِ َذا َكالُوهُ ْم أَو َّو َزنُوهُ ْم ي ُْخ ِسرُونَ ۞ه ۟
ِ َّالَّ ِذينَ إِ َذا ا ْكتَالُوا َعلَى الن
“Orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.”
(QS. Al-Muthafifin [83]:2-3)
Value merupakan rasio antara yang “diperoleh” (benefit) dan “diharapkan” (chance)
pelanggan dibandingkan dengan yang “diberikan” (cost) dan “ditanggung” (risk)
konsumen
Dalam sebuah produk, benefit dari value diklasifikasikan dalam beberapa level. Ada yang
membaginya menjadi tiga level, yaitu : Core Value, Actual Product dan Augmented
Product. Ada yang membaginya menjadi lima level, yaitu : Core Value, Basic Need,
Expected Need, Augmented Benefit dan Potential Benefit.
Core Value merupakan manfaat fungsional yang menjadi kebutuhan utama konsumen
dan faktor kunci keputusan membeli. Actual Product merupakan pengembangan
sesuai keinginan konsumen untuk dinilai dan dibandingkan serta menjadi preferensi
keputusan membeli. Augmented Product merupakan tambahan yang ditawarkan
sebagai keinginan laten konsumen dan menjadi persuasi keputusan membeli. Dalam
Model Kano, Core Value digambarkan dengan Basic Need, Actual Product digambarkan
dengan Performance Need, dan Augmented Product digambarkan dengan Excitement
Need.
Allah Ta’ala berfirman: