Anda di halaman 1dari 7

Tugas Akidah Akhlak

AL-HASIB

Nama kelompok 4 :

1. Asep Mulyadi
2. Diah Ursilah
3. Elda Millenia Putri

Nama Pembimbing:
Muhammad Halimi,M.Pd.I

XII IPS 4

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 JEMBRANA


2018-2019
A. Pengertian Al – Hasib

Al Hasib secara bahasa artinya menghitung (mengira), mencukupkan, melindungi dan


menolong. Menurut Imam al Ghazali, al Hasib bermakna dia yang mencukupi siapa yang
mengandalkan-Nya. Sifat ini hanya dimiliki oleh Allah, karena hanya Allah saja yang
Maha mencukupi semua makhluk-Nya dan diandalkan oleh seluruh makhluk-Nya.

Al Hasib sama dengan Al-Kafiy, artinya Yang Mencukupi; berasal dari kata ahsabani
atau kafani, dan hasbiyallah atau kafaini. Dia adalah Dzat yang meng-hisab makhluk di
hari kiamat kelak. Imam Al-Ghazali berpendapat, bahwa Al Hasib itu berasal dari kata
hasiba yang artinya “terhormat dan sempurna.” Pendapat lain mengatakan, bahwa al
hasbu itu adalah al-iktifa‘, artinya bahwa Al-Hasib ialah Dzat Yang Memberikan segala
kebutuhan hamba-hamba-Nya. Dan ada pula pendapat yang mengatakan bahwa ism itu
berasal dari kata al-ihsha’, yaitu yang meng-hisab segala amal perbuatan hamba-hamba-
Nya menurut kelompoknya masing-masing. Orang-orang kafir dijadikan-Nya meng-
hisab diri mereka sendiri, lalu mereka memutuskan atas diri mereka hukuman neraka,
kemudian mereka pun memasukinya. Ahli iman dan kamal (orang sempurna) di-hisab
oleh para malaikat, disaksikan oleh orang banyak dengan teliti, guna menampakkan
keutamaan mereka agar menjadi hujjah atas orang selain mereka. Sedangkan kebanyakan
kaum mukminin yang berhak mendapat siksa, Allah meletakkan tangan-Nya atas mereka
lalu mereka mengakui dosa-dosa yang telah mereka perbuat, kemudiian Allah mencerca
mereka atau menyiksa mereka dan setelah itu mengampuni mereka. ltulah hisab
(perhitungan) sesuai dengan kehendak Allah SWT, sehingga dengan demikian
perhitungan itu berjalan dengan cepat.

Makna al Hasib adalah zat yang Maha membuat perhitungan atas perilaku hamba-
hamba-Nya. Allah memiliki hak preogatif untuk memberi atau sebaliknya menahan
pemberian-Nya.

Al hasib dapat diartikan juga dengan menghitung. Jika kata Al Hasib dikaitkan
dengan makna menghitung, maka Allah adalah yang melakukan perhitungan
menyangkut amal baik dan buruk, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Anbiya: 47.
Dan jika dipahami dengan makna pemberi perhitungan maka manusia harus menyadari
bahwa introspeksi diri menjadi penting sebelum hari perhitungan berlangsung kelak.

)٤٧( َ‫ش ْيئًا َوإِ ْن َكانَ مِ ثْقَا َل َحبَّ ٍة مِ ْن خ َْر َد ٍل أَت َ ْينَا بِ َها َو َكفَى بِنَا َحا ِسبِين‬ ْ ُ ‫ط ِليَ ْو ِم ْال ِقيَا َم ِة فَال ت‬
ٌ ‫ظلَ ُم نَ ْف‬
َ ‫س‬ َ ‫ض ُع ْال َم َو ِازينَ ْال ِق ْس‬
َ َ‫َون‬
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah dirugikan
seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami
mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.( QS. Al
Anbiya: 47)

Allah (Al-Hasib) dapat juga dipahami banwa Allah telah membuat keseimbangan
kimiawi, fisiologis, dan astronomis yang ada di alam semesta secara mengagumkan
sehingga tidak kita temukan kesalahan sekecil apa pun di dalamnya. Kesalahan
perhitungan sekecil apa pun, bahkan sebesar rambut dibelah lima puluh (bukan sekadar
dibelah tujuh), sekalipun pasti akan berakibat fatal.

َ َ‫ح بِ ْالب‬
)٥٠( ‫ص ِر‬ ٍ ‫)و َما أ َ ْم ُرنَا إِال َواحِ َدة ٌ َكلَ ْم‬
َ ٤٩( ‫إِنَّا ُك َّل ش َْيءٍ َخلَ ْقنَاهُ بِقَ َد ٍر‬

“Sesungguhnya segala sesuatu telah Kami ciptakan dengan kadar (kalkulasi dan akurasi)
yang ditentukan. Dan perintah Kami hanyalah (dengan) satu perkataan bagaikan kejapan
mata. “(QS Al-Qamar: 49-50).

Sungguh, secerdas apa pun pikiran manusia, mereka tidak akan mampu menjangkau
angka perhitungan di seluruh jagad raya dari atom terkecil hingga planet terbesar dalam
berbagai jenis, orbit, dan lingkungannya. Manusia, bahkan tidak akan mampu menyebut
angka perhitungan yang terjadi dalam tubuh mereka sendiri.

Al-Qur’an tidak saja menjelaskan tentang akurasi perhitungan Allah terhadap


penciptaan langit dan bumi. Tapi Dia sangat cermat dalam memperhitungkan segala amal
perbuatan hamba-Nya dan membalas mereka sesuai dengan keadilan-Nya.

)٨٦( ‫علَى ُك ِِّل ش َْيءٍ َحسِيبًا‬ َ َّ ‫ِإ َّن‬


َ َ‫َّللا َكان‬

Sesungguhnya Allah Maha memperhitungkan segala sesuatu. (QS An-Nisaa: 86)

Pembagian sifat “Memberi Kecukupan” dari Allah SWT kepada makhluk-nya

Kecukupan yang Allâh Azza wa Jalla berikan kepada makhluk-Nya ada dua macam,
yaitu:

1. Kecukupan yang bersifat umum, meliputi semua makhluk-Nya, yang beriman


maupun yang kafir, yang taat kepada-Nya maupun yang durhaka, yaitu dengan
menciptakan, menolong, menyiapkan dan memberikan segala keperluan untuk
kelangsungan hidup mereka di dunia, berupa makanan, minuman dan penunjang
kehidupan dunia lainnya.

2. Kecukupan yang bersifat khusus dari-Nya, ini hanya diperuntukkan bagi hamba-
hamba-Nya yang bertakwa dan bertawakkal kepada-Nya. Dengan inilah Allâh Azza
wa Jalla memperbaiki dan meluruskan semua urusan mereka, baik yang berhubungan
dengan agama maupun dunia[12] .

B. Meneladani Allah dengan Sifat Al-Hasib


1. Meyakini bahwa penciptaan alam raya dalam perhitungan yang akurat.
Apabila kita rajin mengamati benda-benda kosmos di angkasa, kita akan
mendapati benda-benda itu bergerak stabil tanpa dipengaruhi faktor-faktor
eksternal sejak jutaan tahun yang lampau. Tak bisa tidak, kita akan menyimpulkan
bahwa ada sistem perhitungan yang amat komplek atasnya yang begitu alamiah.
Perhitungan yang diperlukan untuk menjalankan kosmos besar itu tidak pernah
bisa dijangkau oleh rasio manusia.

2. Pandai melakukan introspeksi terhadap diri sendiri.


Suatu hal yang sangat penting kita lakukan adalah membuat catatan pribadi
mengenai amal perbuatan yang kita lakukan setiap hari. Catatan itu berfungsi
sebagai alat kontrol terhadap amal kita sekaligus mengingatkan akan semua hal
negatif yang terlanjur kita lakukan agar kita dapat segera menaggulanginya,
sehingga kita akan mengalami kemajuan pada langkah berikutnya.
Sayyidina Umar bin Khattab pernah mengatakan: “koreksilah dirimu sebelum
dikoreksi, evaluasilah sebelum dievaluasi, dan berbekalah dengan amal shaleh untuk
menyambut hari penampilan yang besar (Hari Perhitungan)”.

3. Bersemangat dalam melakukan kebaikan


Berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan adalah salah satu akhlak terpuji
yang apabila kita melaksanakannya akan mendapat pahala dari Allah swt.
Allah tidak menyianyiakan dan pasti memperhitungkan segala aktifitas manusia baik
berupa pahala maupun dosa tanpa mengurangi sedikitpun apa yang telah diusahakan.
Mereka yang mukmin yakin bahwa Allah yang menyandang sifat Al Hasib pasti
memberi pahala atas segala kebaikan yang mereka kerjakan yang berujung pada surga
Allah dan demikian pula sebaliknya. Bagi mereka yang meneladani sifat Allah
tersebut akan selalu hati-hati dan waspada akan kemungkinan terjerembab pada
kenistaan.
4. Merasa tentram dan merasa cukup dengan segala rizki dari Allah
Manusia yang meneladani sifat al Hasib akan merasakan tentram dan merasa
cukup dengan apapun yang Allah berikan kepadanya. Mereka akan selalu merasa
tentram, tidak terusik oleh gangguan dan tidak kecewa oleh kehilangan materi
atau kesempatan, karena selalu merasa cukup dengan Al-Hasib.
C. Perilaku Orang yang Mengamalkan Sfat Al-Hasib

Al Hasib berarti sifat yang memperhitungkan segala hal. Allah menciptakan segala
sesuatu dengan perhitungan yang teliti, jelas dan benar. Al Hasib ini bisa diterapkan
dalam kehidupan manusia sehari-hari yang tercermin dalam sejumlah sikap antara lain:

1. Saat dihadapkan pada pilihan A atau B, maka seseorang harus benar-benar


memperhitungkan kemampuannya dalam menghadapi konsekuensi dari opsi yang ia
pilih. Memperhitungkan berarti menimbang resiko dan kemampuan diri menghadapi
resiko tersebut.
2. Teliti dalam melakukan segala hal juga mencerminkan sifat Al Hasib. Mereka yang
perhitungannya baik biasanya akan selalu berhati-hati dan teliti dalam segala hal yang
dilakukan.
3. Cermat mengerjakan soal PR juga sebenarnya adalah contoh sederhana dari sifat Al
Hasi

D. Pengaruh Positif dan Manfaat Mengimani Sifat AL-Hasib

Keimanan yang benar terhadap nama-Nya yang maha agung ini akan menumbuhkan
dalam diri seorang hamba sikap tawakkal (penyandaran hati) yang benar kepada Allâh
Azza wa Jalla , sikap yang merupakan sebab utama untuk meraih kecukupan dan
pertolongan dari-Nya dalam semua urusan yang dihadapi hamba tersebut. Maka, jika
seorang Mukmin bertawakkal dengan benar kepada Allâh Azza wa Jalla , dengan
menyandarkan hatinya secara utuh dan sempurna kepada-Nya dalam mengusahakan
semua kebaikan dan mencegah semua keburukan, disertai dengan keyakinan dan sangka
baik kepada-Nya, maka Allâh Azza wa Jalla akan memberikan kecukupan yang sempurna
kepadanya, memperbaiki keadaannya, meluruskan semua ucapan dan perbuatannya, serta
melapangkan semua kesusahan dan kesedihannya.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Tawakkal kepada Allâh Azza wa Jalla
termasuk sebab yang paling kuat untuk melindungi diri seorang hamba dari gangguan,
kezhaliman dan permusuhan orang lain yang tidak mampu dihadapinya sendiri. Allâh
Azza wa Jalla akan memberikan kecukupan kepada orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Barangsiapa yang telah diberi kecukupan dan dijaga oleh Allâh Azza wa Jalla , maka tidak
ada harapan bagi musuh-musuhnya untuk bisa mencelakakainya. Bahkan dia tidak akan
ditimpa kesusahan kecuali sesuatu yang mesti (dirasakan oleh semua makhluk), seperti
panas, dingin, lapar dan dahaga. Adapun gangguan yang diinginkan musuhnya, selamanya
tidak akan menimpanya. Dengan demikian (jelas sekali) perbedaan antara gangguan yang
secara kasat mata menyakitinya, meskipun pada hakikatnya merupakan kebaikan baginya
(untuk menghapuskan dosa-dosanya) dan untuk menundukkan nafsunya, dan gangguan
(dari musuh-musuhnya) yang dihilangkan darinya.
Referensi

http://lulu-mustafiyah.blogspot.com/2018/05/materi-akidah-akhlak-kelas-12-bab-1.html

https://almanhaj.or.id/4282-al-hasib-yang-maha-memberi-kecukupan.html

http://harismunandar.com/asmaul-husna-al-hasib-yang-maha-pembuat-perhitungan/

https://www.tasdiqulquran.or.id/tauhid/al-hasib-allah-maha-mencukupi-dan-maha-membuat-
perhitungan/

https://www.islamkafah.com/mengenal-asma-allah-al-hasib-pemberi-kecukupan/

https://khotbahjumat.com/3822-al-hasib-yang-maha-memberi-kecukupan.html

http://portalsatu.com/read/oase/-41780

http://sayahafiz.com/index/7/IMAN/5273/Al%20Hasib%20(Maha%20Penghitung%20amal).html

http://www.syafaatushsholawatindonesia.wapsite.me/files/41.%20AL%20HASIB.txt

https://www.facebook.com/PISIX.SMAN6MATARAM/posts/fadilah-asmaul-husna-al-hasib-yang-
maha-membuat-perhitungandan-allah-menetapkan-/360143800744781/

http://muhhammadanggara.blogspot.com/2014/06/makna-al-hasiib.html

https://mtf-online.com/asmaul-husna-al-hasib-maha-mencukupi/

Anda mungkin juga menyukai