AL-HASIB
Nama kelompok 4 :
1. Asep Mulyadi
2. Diah Ursilah
3. Elda Millenia Putri
Nama Pembimbing:
Muhammad Halimi,M.Pd.I
XII IPS 4
Al Hasib sama dengan Al-Kafiy, artinya Yang Mencukupi; berasal dari kata ahsabani
atau kafani, dan hasbiyallah atau kafaini. Dia adalah Dzat yang meng-hisab makhluk di
hari kiamat kelak. Imam Al-Ghazali berpendapat, bahwa Al Hasib itu berasal dari kata
hasiba yang artinya “terhormat dan sempurna.” Pendapat lain mengatakan, bahwa al
hasbu itu adalah al-iktifa‘, artinya bahwa Al-Hasib ialah Dzat Yang Memberikan segala
kebutuhan hamba-hamba-Nya. Dan ada pula pendapat yang mengatakan bahwa ism itu
berasal dari kata al-ihsha’, yaitu yang meng-hisab segala amal perbuatan hamba-hamba-
Nya menurut kelompoknya masing-masing. Orang-orang kafir dijadikan-Nya meng-
hisab diri mereka sendiri, lalu mereka memutuskan atas diri mereka hukuman neraka,
kemudian mereka pun memasukinya. Ahli iman dan kamal (orang sempurna) di-hisab
oleh para malaikat, disaksikan oleh orang banyak dengan teliti, guna menampakkan
keutamaan mereka agar menjadi hujjah atas orang selain mereka. Sedangkan kebanyakan
kaum mukminin yang berhak mendapat siksa, Allah meletakkan tangan-Nya atas mereka
lalu mereka mengakui dosa-dosa yang telah mereka perbuat, kemudiian Allah mencerca
mereka atau menyiksa mereka dan setelah itu mengampuni mereka. ltulah hisab
(perhitungan) sesuai dengan kehendak Allah SWT, sehingga dengan demikian
perhitungan itu berjalan dengan cepat.
Makna al Hasib adalah zat yang Maha membuat perhitungan atas perilaku hamba-
hamba-Nya. Allah memiliki hak preogatif untuk memberi atau sebaliknya menahan
pemberian-Nya.
Al hasib dapat diartikan juga dengan menghitung. Jika kata Al Hasib dikaitkan
dengan makna menghitung, maka Allah adalah yang melakukan perhitungan
menyangkut amal baik dan buruk, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Anbiya: 47.
Dan jika dipahami dengan makna pemberi perhitungan maka manusia harus menyadari
bahwa introspeksi diri menjadi penting sebelum hari perhitungan berlangsung kelak.
)٤٧( َش ْيئًا َوإِ ْن َكانَ مِ ثْقَا َل َحبَّ ٍة مِ ْن خ َْر َد ٍل أَت َ ْينَا بِ َها َو َكفَى بِنَا َحا ِسبِين ْ ُ ط ِليَ ْو ِم ْال ِقيَا َم ِة فَال ت
ٌ ظلَ ُم نَ ْف
َ س َ ض ُع ْال َم َو ِازينَ ْال ِق ْس
َ ََون
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah dirugikan
seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami
mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.( QS. Al
Anbiya: 47)
Allah (Al-Hasib) dapat juga dipahami banwa Allah telah membuat keseimbangan
kimiawi, fisiologis, dan astronomis yang ada di alam semesta secara mengagumkan
sehingga tidak kita temukan kesalahan sekecil apa pun di dalamnya. Kesalahan
perhitungan sekecil apa pun, bahkan sebesar rambut dibelah lima puluh (bukan sekadar
dibelah tujuh), sekalipun pasti akan berakibat fatal.
َ َح بِ ْالب
)٥٠( ص ِر ٍ )و َما أ َ ْم ُرنَا إِال َواحِ َدة ٌ َكلَ ْم
َ ٤٩( إِنَّا ُك َّل ش َْيءٍ َخلَ ْقنَاهُ بِقَ َد ٍر
“Sesungguhnya segala sesuatu telah Kami ciptakan dengan kadar (kalkulasi dan akurasi)
yang ditentukan. Dan perintah Kami hanyalah (dengan) satu perkataan bagaikan kejapan
mata. “(QS Al-Qamar: 49-50).
Sungguh, secerdas apa pun pikiran manusia, mereka tidak akan mampu menjangkau
angka perhitungan di seluruh jagad raya dari atom terkecil hingga planet terbesar dalam
berbagai jenis, orbit, dan lingkungannya. Manusia, bahkan tidak akan mampu menyebut
angka perhitungan yang terjadi dalam tubuh mereka sendiri.
Kecukupan yang Allâh Azza wa Jalla berikan kepada makhluk-Nya ada dua macam,
yaitu:
2. Kecukupan yang bersifat khusus dari-Nya, ini hanya diperuntukkan bagi hamba-
hamba-Nya yang bertakwa dan bertawakkal kepada-Nya. Dengan inilah Allâh Azza
wa Jalla memperbaiki dan meluruskan semua urusan mereka, baik yang berhubungan
dengan agama maupun dunia[12] .
Al Hasib berarti sifat yang memperhitungkan segala hal. Allah menciptakan segala
sesuatu dengan perhitungan yang teliti, jelas dan benar. Al Hasib ini bisa diterapkan
dalam kehidupan manusia sehari-hari yang tercermin dalam sejumlah sikap antara lain:
Keimanan yang benar terhadap nama-Nya yang maha agung ini akan menumbuhkan
dalam diri seorang hamba sikap tawakkal (penyandaran hati) yang benar kepada Allâh
Azza wa Jalla , sikap yang merupakan sebab utama untuk meraih kecukupan dan
pertolongan dari-Nya dalam semua urusan yang dihadapi hamba tersebut. Maka, jika
seorang Mukmin bertawakkal dengan benar kepada Allâh Azza wa Jalla , dengan
menyandarkan hatinya secara utuh dan sempurna kepada-Nya dalam mengusahakan
semua kebaikan dan mencegah semua keburukan, disertai dengan keyakinan dan sangka
baik kepada-Nya, maka Allâh Azza wa Jalla akan memberikan kecukupan yang sempurna
kepadanya, memperbaiki keadaannya, meluruskan semua ucapan dan perbuatannya, serta
melapangkan semua kesusahan dan kesedihannya.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Tawakkal kepada Allâh Azza wa Jalla
termasuk sebab yang paling kuat untuk melindungi diri seorang hamba dari gangguan,
kezhaliman dan permusuhan orang lain yang tidak mampu dihadapinya sendiri. Allâh
Azza wa Jalla akan memberikan kecukupan kepada orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Barangsiapa yang telah diberi kecukupan dan dijaga oleh Allâh Azza wa Jalla , maka tidak
ada harapan bagi musuh-musuhnya untuk bisa mencelakakainya. Bahkan dia tidak akan
ditimpa kesusahan kecuali sesuatu yang mesti (dirasakan oleh semua makhluk), seperti
panas, dingin, lapar dan dahaga. Adapun gangguan yang diinginkan musuhnya, selamanya
tidak akan menimpanya. Dengan demikian (jelas sekali) perbedaan antara gangguan yang
secara kasat mata menyakitinya, meskipun pada hakikatnya merupakan kebaikan baginya
(untuk menghapuskan dosa-dosanya) dan untuk menundukkan nafsunya, dan gangguan
(dari musuh-musuhnya) yang dihilangkan darinya.
Referensi
http://lulu-mustafiyah.blogspot.com/2018/05/materi-akidah-akhlak-kelas-12-bab-1.html
https://almanhaj.or.id/4282-al-hasib-yang-maha-memberi-kecukupan.html
http://harismunandar.com/asmaul-husna-al-hasib-yang-maha-pembuat-perhitungan/
https://www.tasdiqulquran.or.id/tauhid/al-hasib-allah-maha-mencukupi-dan-maha-membuat-
perhitungan/
https://www.islamkafah.com/mengenal-asma-allah-al-hasib-pemberi-kecukupan/
https://khotbahjumat.com/3822-al-hasib-yang-maha-memberi-kecukupan.html
http://portalsatu.com/read/oase/-41780
http://sayahafiz.com/index/7/IMAN/5273/Al%20Hasib%20(Maha%20Penghitung%20amal).html
http://www.syafaatushsholawatindonesia.wapsite.me/files/41.%20AL%20HASIB.txt
https://www.facebook.com/PISIX.SMAN6MATARAM/posts/fadilah-asmaul-husna-al-hasib-yang-
maha-membuat-perhitungandan-allah-menetapkan-/360143800744781/
http://muhhammadanggara.blogspot.com/2014/06/makna-al-hasiib.html
https://mtf-online.com/asmaul-husna-al-hasib-maha-mencukupi/