Disusun Oleh :
Meta Nur Bintang Lestari (1724904)
a) Litosol
Tanah litosol merupakan jenis tanah yang mempunyai karaktersitik
tertentu. Adapun beberapa karakteristik atau ciri- ciri yang dimiliki
oleh tanah litosol antara lain adalah sebagai berikut:
Mempunyai lapisan bumi yang tidak terlalu tebal, yaitu hanya
mencapai 45 cm saja
Merupakan jenis tanah baru. Dikatakan sebagai anak baru
karena tanah ini terbentuk ketika batuan belum sempurna
mengalami pelapukan.
Mempunyai penampang yang besar, berbentuk kerikil, pasir,
dan bebatuan kecil
Megalami perubahan struktur atau profil dari batuan asal
Mempunyai kandungan unsur hara yang sedikit sekali
Terbentuk dari proses meletusnya gunung berapi
Memiliki tekstur tanah yang bervariasi
Memiliki kesuburan tanah yang bervariasi (baca: tanah yang
subur dan tidak subur)
2) Jenis Batuan
Yang dimaksun batuan adalah suatu benda tersusun dari muneral-mineral yang
sama atau tidak sama jenisnya. Mineral batuan tidaklah mesti besar atau kekar,
akan tetapi lumpur, liat dan pasir juga termasuk ke dalam istilah batuan. Batuan
sebagai bagian dari pada kulit bumi dapat digolongkan menjadi 3 baian, yakni:
Batuan beku (igneous rock) yaitu batuan langsung yang terjadi dari
pembekuan magma.
Batuan sedimen (sedimentary rock) yaitu batuan hasil pengendapan dari
bahan rombakan, pelarutan atau unsur organis.
Batuan metamorfik (metamorphic rock) yaitu merupakan batuan hasil
ubahan dari batuan terdahulu karena pengaruh suhu da tekanan yang
tinggi
Batu yang dibuat oleh magma quenching di tanah atau di bawah tanah. Ketika
magma menyemprot ke permukaan dan terkonsolidasi, itu juga disebut batu
letusan. Batuan vulkanik di Kuarter kebanyakan membuat gunung berapi.
Secara umum, ini adalah butiran halus dan seringkali berbentuk kaca. Selain
itu, adalah umum bahwa ada fenokris yang tumbuh hingga magma mencapai
permukaan bumi, dan itu berbintik-bintik. Ada banyak basal.
(Sumber:mimir.book)
Gambar 3.2 Peta Lempeng Tektonik94 Sumber : Dokumen Rencana Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi Kabupaten Sumbawa
Pada musim hujan, ancaman banjir terjadi wilayah dengan catchment area besar
dengan kondisi DAS yang mulai terganggu seperti sepanjang Brang Ancaman
terhadap permukiman penduduk di sepanjang tebing sungai juga menjadi
permasalahan tersendiri pada saat musim hujan.
(Sumber:eprints.umm.ac.id)
Penggundulan hutan menyebabkan lahan terbuka menjadilebihmudah terkena
erosi. Curah hujan yang tinggi dapat dengan mudah mengalirkan sedimen ke hilir dan
memperparah banjir dan kemudian merusak infrastruktur dan properti. Parahnya
banjir di hilir akibat buruknya praktik pengelolaan daerah tangkapan adalah salah satu
hal yang perlu diperhatikan. Dari transformasi lahan tesebut akan menimbulkan
dampak yang buruk bagi masyarakat setempat hal ini dikarenakan penyerapan air dari
hulu atau Kawasan hutan hilang, sehingga saat hujan turun air yang mengalir tidak
dapat diserap sehingga mengalir langsung ke daerah penduduk selain itu
permasalahan selanjutnya bersal dari sungai saat musim kemarau kondisi sungai
sangat tidak layak, dimana kualitas air yang buruk, yang samakin lama semakin
berkurang, warna yang meghitam hingga tumpukan sampah yang banyak, hal ini tentu
mematikan makhluk lain yang berada di dalamnya, selanjutnya saat musim hujan air
yang mengalir dari hulu tanpa adanya penyerapan terlebih dahulu dapat
mengakibatkan penyumpatan karena banyaknya sampah yang tertimbun dan secara
tiba-tiba air hujan dapat menerobos hingga DAS, atau hingga menyebabkan banjir
bandang.