Anda di halaman 1dari 6

TINJAUAN PENYEBAB BANJIR DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

DI KECAMATAN EMPANG KABUPATEN SUMBAWA


(Kurangnya Pemahaman Masyarakat Atau Pengawasan Pemda yang tidak ketat)

Disusun Oleh :
Meta Nur Bintang Lestari (1724904)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2020
PERMASALAHAN

Kawasan Hutan (Perbukitan) Sungai


lingkaran merah menunjuk Kawasan hutan yang Kebiasaaan masyarakat yang membuang
telah gundul yang digunakan oleh masyarakat sampah di sungai
sebagai lahan untuk menanam jagung

Kurangnya penyerapan air saat hujan, terjadi penyumbatan karena dipenuhi dengan
karena tanaman hijau yang sudah ditebang Sampah dan perubahan warna air yang menghitam

Saat Hujan, terjadi bencana alam (BANJIR)

Berawal dari adanya program Pemprov (NTB) yang menggalakkan program penananam
jagung dalam 10 tahun terakhir. Harga jagung bagus, diikuti muncul gudang-gudang pembelian,
bantuan bibit dan bantuan pupuk sehingga petani berlomba-lomba menanam jagung. Produksi
jagung yang meningkat, lahan produksi bertambah setiap tahun. Peningkatan produksi beriringan
dengan perluasan lahan itu sebagian merambah kawasan hutan, sebagai daerah-daerah tangkapan
air. Alhasil, hutan di hulu hilang, membuahkan banjir di hilir.
Tepatnya di ujung timur Kabupaten Sumbawa yaitu kecamatan Plampag, Empang, dan
Tarano ketiga Kecamatan tersebut mendapat julukan dengan kecamatan jagung selain itu juga
ketiga kecamatan tersebut menjadi langganan banjir saat musim hujan, dari ketiga kecamatan
tersebut yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu salah satunya yaitu Kecamatan Empang,
kecamatan empang ini menjadi kecamatan penghasil jagung yang tertinggi, karena Kawasan
hutan sebagian besar telah mengalami transformasi menjadi lahan pertanian dengan komoditi utama
jagung.

Dari transformasi lahan tesebut akan menimbulkan dampak yang buruk bagi masyarakat
setempat hal ini dikarenakan penyerapan air dari hulu atau Kawasan hutan hilang, sehingga saat
hujan turun air yang mengalir tidak dapat diserap sehingga mengalir langsung ke daerah
penduduk selain itu permasalahan selanjutnya bersal dari sungai saat musim kemarau kondisi
sungai sangat tidak layak, dimana kualitas air yang buruk, yang samakin lama semakin
berkurang, warna yang meghitam hingga tumpukan sampah yang banyak, hal ini tentu
mematikan makhluk lain yang berada di dalamnya, selanjutnya saat musim hujan air yang
mengalir dari hulu tanpa adanya penyerapan terlebih dahulu dapat mengakibatkan penyumpatan
karena banyaknya sampah yang tertimbun dan secara tiba-tiba air hujan dapat menerobos hingga
DAS, atau hingga menyebabkan banjir bandang.
Dari kedua masalah diatas dapat saling berkaitan yang diamana air yang bersal dari hulu
akn mengalir ke daerah sungai jika Kawasan hutan maupun sungai yang tidak dijaga dan dan
dirawat dengan baik akan berdampak pada penduduk yang tinggal didaerah tersebut.

PENYELESAIAN MASALAH
Dari masalah yang telah dijabarkan diatas pasti mendapatkan sebuah akibat. Terlepas dari hal
tersebut tidak ada akibat tanpa sebab, dan setiap masalah pasti ada cara penyelesaiannya, jika
tahu penyebabnya.
Banjir bandang atau air bah merupakan banjir besar yang datang secara tiba-tiba dengan meluap,
menggenangi, dan mengalir deras menghanyutkan benda-benda besar (seperti kayu dan
sebagainya). Banjir bandang akan terjadi secara tiba tiba pada daerah dipermukaan rendah yang
diakibatkan hujan berkepanjangan. Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di
wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi.

Dimulai dari permasalahan


1. kawasan hutan yang ditransformasikan menjadi lahan untuk menanam jagung hal ini
berasal dari penduduk nya sendiri dimana pemerintah atau tokoh-tokoh masyarakat yang
tidak berkontribusi dalam memberikan pengetahuan dalam penyuburan tanah agar tidak
menggunakan Kawasan hutan sebagai lahan menanam jagung selain itu juga perlu
adanya pengawasan yang ketat dalam melindungi Kawasan hutan sebelum itu juga
masyarakat harus diberi pemahaman bahwa Kawasan hutan sangat penting dalam
pegembangan Kawasan lingkungan yang berkelanjutan , dimana Kawasan hutan yang
hilang akan berdampak pada anak cucu kita dimasa depan selain itu dampak yang lebih
cepat yaitu akan mengundang bencana alam yang disebabkan oleh ulah kita sendiri, maka
oleh karena itu jaga lah alam maka alam akan menjaga kita.

2. Bukan hanya faktor alam, faktor manusia juga menjadi pemicu terjadinya banjir bandang.
Alih fungsi lahan di daerah hulu hingga menebang pohon secara brutal menjadi faktor
utama terjadinya banjir bandang. Hal tersebut akan semakin nyata terlihat ketika melihat
sampah yang dibawah oleh arus banjir bandang bak berupa potongan kayu sisa
penebangan ataupun dari sisa-sisa sampah dai aktivitas masyarakat itu sendiri.

3. Kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sangat penting untuk mencegah


kejadian serupa terulang. Hutan yang beralih fungsi menjadi faktor penyebab banjir
bandang. Sebab lahan tidak bisa menyerap air dengan baik, karena banyaknya alih fungsi
lahan.

4. Salah satu mengatasi hal tersebut adalah dengan mengembalikan fungsi hutan, menjaga
serta melestarikan lingkungan, dengan melakukan penanaman pohon di hutan yang
gundul, melakukan reboisiasi. Hindari melakukan pembalakan liar. Penebangan pohon
secara terus menerus membuat tanah terhakis dan runtuh ke sungai. Keadaan yang sama
juga terjadi bila aktivitas pembalakan yang giat dilakukan di lereng-lereng bukit.

Permasalahan selanjutnya yang berasal dari sungai dimana dari beberapa desa Sebagian
masyarakatnya masih membuang sampah di sungai, maka perlu penyelesaian sebagai berikut:
1. Masyarakat masih membuang sampah di sungai, maka perlu tersedia nya TPS dimana
Pemda dan masyarakat bekerja sama
2. Mengadakan sosialisasi dimana nantinya akan dibuatkan sebuah skets/gambaran yang
menarik unuk kedepannya dimana sungai ini nantinya dapat dinikmati keindahannya
tanpa ada sampah sehingga masyarakat enggan lagi membuang sampah.
3. Membuat praturan denda jika melanggarnya
4. Untuk air yang menghitam perlu adanya penanaman bunga Teratai ditengah-tengah
sungai agar air kembali jernih.

SARAN
Dari penyelesaian diatas perlu adanya peran pemerintah daerah dalam melaksanakannya karena
jika pemda melakukannya dengan tegas dan pengawasan yang ketat masyarakat tidak akan seenaknya
melakukan hal-hal seperti diatas. Pemda harus mendengarkan ide-ide dari anak muda dalam mengatasi
hal tersebut dan menyediakan wadah dalam menuangkan pemikiran-pemikirannya serta mendengarkan
keluh kesah masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai