Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI

KINERJA TERMINAL NIPAH KUNING


KOTA PONTIANAK

Oleh
Muh. Ardiasta Kadir
D 207 1151 003
Pendahuluan
Sistem transportasi perkotaan yang berfungsi dengan baik adalah salah satu faktor
mewujudkan wilayah perkotaan yang efisien. Perkembangan yang sangat pesat diiringi
dengan pertumbuhan penduduk yang pesat akan menyebabkan berbagai masalah di
bidang transportasi yang harus diatasi dan juga dapat menimbulkan tuntutan untuk
menambah kualitas dan kuantitas sistem transportasi.

Menurut Undang-Undang Lalu Lintas No. 14/1992, terminal adalah prasarana


transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan atau barang
serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum dan merupakan titik
simpul jaringan transportasi.

Menurut Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 tahun 1995, terminal diuraikan


sebagai berikut :
a. Terminal tipe A melayani untuk angkutan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) dan
atau Antar Lintas Batas Negara, angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP),
angkutan kota, dan angkutan pedesaan
b. Terminal tipe B melayani untuk angkutan Antar Kota Dalam Propinsi, angkutan
kota dan atau angkutan pedesaan
c. Terminal tipe C mempunyai fungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan
pedesaan
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di ambil salah satu terminal tipe C di Kota Pontianak yaitu
terminal Nipah Kuning Kota Pontianak yang berlokasi di Jl. Komyos Sudarso,
Kecamatan Pontianak Barat.

Tujuan Penelitian
Mengetahui dan memahami pengertian terminal dan jenis Terminal
Mengetahui dan memahami lokasi serta kondisi eksisting terminal Nipah Kunin
Memberikan pandangan tentang permasalahan terminal di kota Pontianak
khususnya terminal Nipah Kuning yang saat ini kurang berfungi maksimal.
Memberikan alternatif pemecahahan masalah mengenai terminal Nipah Kuning.
Dapat membuka pola pikir masyarakat kota Pontianak untuk lebih tertib dan
teratur dalam pengaturan angkutan umum di kota Pontianak.
Gambaran Umum Terminal
Data angkutan dalam kota Pontianak 2009-2011, jumlah armada opelet yang aktif berjumlah 92
armada, sementara tidak aktif berjumlah 291 armada. Pada priode Januari 2014 lebih parah lagi.
Armada oplet yang aktif 72 armada dan yang tidak aktif 218 armada.

Menyusutnya jumlah armada angkutan dan penumpang, menyebabkan rumah bagi para supir
oplet banyak yang tutup. Seperti di Terminal Pal III yang dulunya banyak warga mengandalkan
terminal ini bepergian ke Sungai Jawi, sekarang sudah tidak beroperasi. Situasi yang sama juga
terjadi di terminal Jalan Tanjung Raya II dan Soedarso, kini sudah menjadi lahan pengusaha
penampung barang bekas. Mirisnya lagi, di terminal Nipah Kuning, yang dulunya beroperasi 24
jam, sekarang telah beralih fungsi menjadi pasar tradisional.

Terminal Nipah Kuning teletak di jalan Kom Yos Sudarso tepat di tengah pasar Nipah Kuning.
Terminal ini tergolong kedalam terminal tipe C mengingat wilayah cakupan nya masih dalam
kota. Oplet yang beroperasi dalam Terminal Ini memiliki Trayek Nipah Kuning- Kapuas Indah,
Nipah Kuning Seroja, Nipah Kuning Flamboyan dan Nipah Kuning Dahlia.

Oplet mengambil dan menurunkan penumpang bukan di terminal malah mengambil dan
menurunkan penumpang di badan jalan raya. Hal ini membuat kapasitas jalan raya itu semakin
kecil dan berdampak kemacetan dan kesemerautan (unregularity) yang akan berdampak hingga
waktu tempuh yang semakin besar ditambah lagi kondisi perkerasan jalan yang tidak terlalu
baik maka kejadian itu sangat merugikan masyarakat pengguna jalan raya.
Penutup
Dalam mengkaji permasalahan ini diperlukan pemahaman mengenai prosedur dan
mekanisme kerja serta batasan tanggung jawab dari masing-masing instansi terkait,
antara lain :
Dinas Perhubungan memiliki wewenang untuk mengatur segala macam sistem
perhubungan atau transportasi dan berhak mengeluarkan produk perangkat
peraturan yang mencakup segala perasalahan angkutan umum di Kota Pontianak,
maka sudah seharusnya Dinas Perhubungan membuat aturan yang jelas tentang
prosedur atau tata cara pengambilan dan penurunan penumpang di terminal yang
telah disediakan.
Dinas Pekerjaan Umum (bertanggung jawab akan infrastruktur yang menunjang
keberadaaan Angkutan Umum. Seperti infrastruktur di Terminal Nipah Kuning.
Kondisi infrastruktur terminal saat ini masih cukup memprihatinkan, mulai dari
perkerasan jalan, kondisi bangunan sekitarnya hingga akses menuju terminal tersebut.
Rasa nyaman dan aman kurang didapatkan di area terminal sehingga para supir lebih
merasa nyaman serta cepat mendapatkan penumpang bila menunggu dibadan jalan
Bagi Masyarakat sendiri secara bersamasama ikut berpatisipasi serta mengawasi
jalannya pembangunan infrastruktur tersebut mengingat infrastruktur tersebut
ditujukan untuk kepentingan bersama. Semua elemen masyarakat mulai dari
pemerintah, swasta, akademisi serta para stake holder yang ada bersama dukungan
masyarakat kota Pontianak harus menyikapi masalah ini secara serius.
Adapun alternati Pemecahan masalah, antara lain

Melakukan rekayasa dan manajemen lalu lintas dengan mengatur sistem tata
cara pemberhentian Angkutan Umum dengan tujuan untuk menurunkan
atau menaikan penumpang di jalan raya
Membuat perangkat peraturan yang tegas dengan sanksi yang diberikan
apabila para supir Angkutan Umum masih melanggar peraturan yang telah
dibuat sehingga menimbulkan efek jera.
Memperbaiki serta meningkatkan kualitas serta kuantiatas terminal Nipah
Kuning sehingga para supir dan masyarakat merasa nyaman dan aman bila
hendak ke terminal tertata rapi agar tidak terkesan kumuh dan semeraut
sehingga masyarakat dan para supir angkutan umum merasa nyaman dan
aman bila berada di terminal. Perbaikan infrastruktur di terminal juga dapat
dilakukan untuk kelancaran arus lalu lintas dari dan ke terminal.
Diadakannya studi kelayakan terhadap setiap terminal yang ada di kota
Pontianak, apakah layak atau tidak serta mencermati berbagai aspek yang
mempengaruhi sehingga didapatkan hasil studi untuk menanalisa
kekurangan serta kelebihan menyangkut terminal tersebut dari berbagai
aspek masyarakat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai