Anda di halaman 1dari 12

RISALAH RAPAT

KELANCARAN PERJALANAN LOGISTIK ANGKUTAN BARANG DARI


DAN MENUJU PELABUHAN TANJUNG PRIOK SELAMA MASA PPKM
DARURAT

Hari/Tanggal : Rabu, 7 Juli 2021


Waktu : 10:00 s.d. 12.00 WIB
Pimpinan Rapat : Kepala Subdirektorat Angkutan Barang BPTJ
Tempat : Zoom Meeting
Peserta :
1. Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok;
2. Kepala Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok;
3. Direktur Lalu Lintas, BPTJ;
4. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta;
5. Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Priok;
6. Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara;
7. Direktur Utama PT Kalog;
8. Direktur Utama PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN);
9. Direktur Utama PT Dwipa Kharisma Mitra Jakarta;
10. Direktur Utama PT GFC Indonesia Terminal;
11. Direktur Utama PT Maju Depot Logistics;
12. Direktur Utama PT Segara Pacific Maju;
13. Direktur Utama PT Gema Nawagraha Sejati;
14. Direktur Utama PT PT. “K” Line Mobaru Diamond Indonesia (KMDI)
15. Ketua DPP Organda;
16. Ketua DPP Aptrindo;
17. Ketua Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (ASDEKI).

No Uraian Tindak Lanjut


1. Rapat dibuka oleh Kepala Subdirektorat
Angkutan Barang, menyampaikan
beberapa hal sebagai berikut :
a. Bahwa pada masa pemberlakuan
PPKM Darurat ini terjadi penurunan
kemacetan di kawasan Tanjung Priok
dibandingkan dengan sebelum
diberlakukannya PPKM Darurat.
b. Terdapat 28 titik pembatasan
mobilitas dan penyekatan di batas
kota dalam rangka PPKM Darurat
dari 3 – 20 Juli 2020.
c. Perlu adanya sistem kerja kolaborasi
sebagai solusi dari stakeholder
terkait guna menangani antrian
angkutan barang akibat aktivitas
bongkar muat di Pelabuhan selama
2. masa PPKM Darurat. Single TID harus segera diwujudkan agar
antrian kendaraan diluar pelabuhan dapat
Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok segera teratasi.
menyampaikan hal – hal sebagai
berikut:
a. Rapat dengan JICT hari Rabu
minggu lalu, informasi dari terminal
JICT adalah masih ada beberapa
keterlambatan delay kapal dari
daerah interasia sehingga terlihat
adanya penurunan dari aktivitas
bongkar muat di pelabuhan.

b. PPKM Darurat ini banyak


berdampak pada para pegawai
dan karyawan yang bekerja di
Pelabuhan karena mobilitasnya
terhambat akibat terkena
penyekatan dan tidak bisa
memasuki wilayah Jakarta. Untuk
mengatasi hal tersebut saat OP
Pelabuhan sedang menyiapkan
surat keterangan bagi karyawan
dan pegawai yang bekerja di
pelabuhan agar bisa memasuki
wilayah Jakarta, selain melakukan
kerjasama juga dengan pemprov
DKI Jakarta untuk segera
menerbitkan STRP bagi pekerja
dan karyawan Pelabuhan Tanjung
Priok.

c. Single TID juga akan coba


disosialisasikan dengan
APTRINDO agar membantu
mengurai dan mengetahui
pergerakan truk yang keluar
masuk terminal peti kemas di
kawasan Pelabuhan Tanjung
Priok. Single TID ini juga
kedepannya akan menjadi sebuah
sistem antrian truk yang akan
masuk dan keluar terminal di
3. pelabuhan. Untuk menyelesaikan Manajemen Kontigensi kemacetan
hal tersebut diperlukan kepastian sangat penting karena bila ada laporan
data sopir dan truk yang akan di kemacetan di wilayah sekitar tanjung
input kedalam sistem single TID priok maka perlu ada tata cara
melalui kerjasama dengan
ASDEKI. penanganannya serta SOP. Ketika terjadi
antrian panjang akibat aktivitas bongkar
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok muat kapal maka perlu ada pembicaraan
menyampaikan: lanjutan agar semua penanganannya
a. Masalah di Pelabuhan itu ada 2 terintegrasi antara OP, Polres, dan
yaitu di dalam dan di luar manajemen pelabuhan.
Pelabuhan. Permasalah yang
disampaikan sopir truk kepada
presiden beberapa waktu
kebelakang berada diluar
pelabuhan dan itu masuk daerah
hukum polres Jakarta Utara
sedangkan di dalam pelabuhan
sudah relatif lebih baik

b. Dari paparan yang ditampilkan


sebelumnya terdapat beberapa
solusi, kiranya dapat dipilih solusi
yang dapat segera mungkin
dieksekusi, karena perbaikan
pelayanan di Tanjung Priok ini
sangat ditunggu oleh pengguna
jasa sektor pelabuhan.

c. Pada tanggal 11 juni kemarin


karena adanya penegakan hukum
oleh Polres pelabuhan tanjung
priok bersamaan dengan aktivitas
bongkar muat pelabuhan tanjung
priok sehingga menimbulkan
antrian yang menyebabkan
kemacetan

d. Penyekatan ini harus dilakukan


Polri karena wajib untuk
mengurangi dan mencegah
penyebaran virus corona, dimohon
maklum jika terjadi kemacetan
karena jalur yang dilalui angkutan
barang dan angkutan umum dan
pribadi merupakan jalur yang
sama untuk dilakukan penyekatan.
Usulan dari kami yang dapat dilakukan
internal pelabuhan adalah sebagai
berikut:
1. Perlu adanya manajemen
kontigensi kemacetan aktivitas
4. terminal pelabuhan, agar bisa
disimulasikan setiap saat karena Kolaborasi harus terus ditingkatkan
kemacetan ini berada pada titik-
titik yang berbeda. sehingga jika terjadi permasalahan dapat
2. Melakukan pendisiplinan segera diselesaikan. Saran dari Pak Alif
pengemudi truk agar menjadi ini sangat bagus dan ditampung dalam
atensi kita semua, karena rangka melancarkan pola pergerakan
fenomena yang terjadi saat ini antrian masuk ke pelabuhan dan depo.
banyak truk-truk yang stand by di
dalam pelabuhan.

Pak Alif dari KBN menyampaikan:


a. KBN melakukan koordnasi internal
kepada depo-depo terkait
pengaturan masuk dan keluarnya
truk pada jam sibuk, selain itu KBN
juga sedang melakukan koordinasi
dengan berbagai pihak untuk
kelancaran dari dan menuju
kawasan Industri.

b. Pada dasarnya KBN siap untuk


menyediakan kantong parkir
dengan catatan adalah harus
berkolaborasi tekait entry chartnya.
Kolaborasi tersebut misalnya
adalah penimbangan kontainer
dilakukan dilokasi kawasan cakung
misalnya, pemeriksaan bea cukai
juga dilaksanakan disana sehingga
pada saat keluar dapat langsung
masuk ke pelabuhan. Olehkarena
itu perlu adanya kolaborasi dari
berbagai pihak seperti: KBN untuk
5. menyediakan kantong parkirnya,
PT. Pelindo dalam menyiapkan
sistem dan koneksinya serta
asosiasi pengguna jasa untuk
menyepakati bahwa adanya
lokasi-lokasi ini adalah untuk
mempercepat layanan. Selain itu
dukungan dari pemerintah sangat
dibutuhkan agar solusi tersebut
dapat terwujud.

Pak Kusuma dari Organda


menyampaikan:
a. Mendukung pelaksanaan Single
TID agar memperlancar arus
kendaraan barang di Tanjung
Priok

b. Pelaksaan PPKM Darurat


seharusnya hanya membatasi
pergerakan penumpang, namun
6. angkutan logistik juga terkena
pembatasan dan penyekatan.
Mohon izin dibantu agar angkutan Evaluasi dari satgas yang telah dibentuk
barang dapat melintas sehingga sangat ditunggu sebagai dasar untuk
dapat menjamin kebutuhan pengintergrarsian Pelabuhan, Jalan,
masyarakat. Depo dengan kawasan industrinya.
c. Kelancaran di Tanjung Priok
terlihat lancar karena angkutan
barangnya terhambat oleh adanya
penyekatan dari PPKM Darurat.
Kiranya perlu dilakukan persiapan
setelah PPKM darurat ini jika ada
penumpukan aktivitas bongkar
muat di Tanjung Priok.

Pak Ari dari Asdeki menyampaikan:


a. ASDEKI saat ini mempunyai
satgas dengan Dishub DKI yang
sedang melakui survey dan
evaluasi depo-depo di Wilayah
Jakarta. Survei ini bertujuan untuk
membantu memperlancar arus lalu
lintas angkutan barang di Tanjung
Priok. Survey ini meliputi
administrasi perizinan dan alat-alat
teknis penunjang aktivitas bongkar
muat. Survey evaluasi ini bertujuan
untuk membantu anggota kami
agar flow service dan SOP
bongkar muat di dalam depo
berlangsung lebih cepat dan
efektif.

b. Kapal-kapal yang terlambat datang


saat ini berpotensi untuk
menimbulkan kemacetan sehingga
perlu adanya sebuah solusi
bagaimana cara mempercepat
flow service di depo dengan cara
memperbaharui SOP aktivitas
bongkar muat di depo.

c. Satgas ASDEKI dan Dishub juga


saat ini sedang melakukan zonasi
7. diluar DLKR ataupun diluar
kawasan berikat untuk mengetahui
tempat yang cocok dan tidak Setelah PPKM ini pergerakan kendaraan
cocok dengan cara memperketat diperkirakan akan meningkat kembali
izin yang tidak sesuai dengan maka diperlukan persiapan untuk
zonasinya. menghadapi hal tersebut.

d. Dalam rangka PPKM ini ASDEKI


juga menghimbau kepada seluruh
anggotanya untuk mengurangi
jam kerja namun tetap
menyesuaikan kebutuhan dari
customer jam operasionalnya bisa
24 jam

e. ASDEKI selalu mendukung usaha-


usaha dari stakeholder untuk
melancarkan arus barang dan
mengurangi kemacetan di Tanjung
Priok
8.
Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara
menyampaikan:
a. Saat ini kelancaran lalu lintas di Mohon nanti tetap berkomunikasi terkait
Jakarta utara cukup lancar namun membalas surat dari Pak Menteri
ada beberapa ruas yang Perhubungan terkait progress
mendekati depo yang akan penanganan di Tanjung Priok.
bongkar muat sedikit terhambat,
seperti Depo Samudra, Dwipa,
Transmaju. PPKM ini hanya
berdampak pada beberapa jalan
yg ditutup namun sebagian besar
masih lancar

b. TL yang berada dekat pos 9,


sampai sekarang masih sedang
dievaluasi dari pihak Dishub
karena pengaturan TL berpusat di
kantor Dishub. Kita sudah
melakukan uji coba, namun karena
terlalu dekat dengan jalur kereta
api maka sedang dikaji ulang
untuk penerapannya.
Pelayaran Dinas Perhubungan Jakarta
menyampaikan:
a. Dari bidang pelayaran sudah
menindaklanjuti isu terkait adanya
depo peti kemas yang tidak sesuai
9. peruntukannya hanya
menitikberatkan pada satu
perusahaan saja yang
menyebabkan kemacetan cukup Tolong disampaikan untuk TL pos 9 agar
parah. Oleh karena itu dilakukan segera diselesaikan karena sangat
kolaborasi dengan ASDEKI. Pada berpengaruh terhadap penanganan
bulan Mei sudah terbentuk timnya kemacetan di kawasan Tanjung Priok.
dan kegiatannya dilakukan dimulai
tanggal 15 juni, kegiatan ini
dilakukan untuk mengawasi
beberapa depo dan perusahaan
yang belum sesuai dengan
ketentuan. Pada akhirnya selesai
10. evaluasi ini baik anggota ASDEKI
maupun bukan akan melakukan
rekomendasi dengan mengundang
stakeholder terkait untuk
menentukan langkah-langkah
kebijakan dan apa yang harus
diambil dalam memberikan sanksi
kepada perusahaan yang belum
memenuhi ketentuan sebagaiman
diatur dalam PP No.5 Tahun 2021
dan Permen No.12 Tahun 2021.

Dalops Dinas Perhubungan Jakarta


menyampaikan:
a. Dari dalops tetap melakukan
pengawasan di jalan bagi
kendaraan yang kurang tertib dari
administrasi maupun perilaku
perjalanannya dan parkir
sembarangan. Pengaturan TL
disekitar tanjung priok sedang
dikoordinasikan dan dievaluasi
dengan kantor dishub bidang lalu
lintas tentang pengaturan
lampunya.
11.
Pak Asep dari PT. GFC menyampaikan:
a. Dengan adanya kolaborasi dengan
dishub dan ASDEKI ini dapat
membantu dan mengurai
kemacetan di daerah babek dan
GFC berusahan melakukan yang
terbaik untuk memperlancar arus
angkutan barang dari dan menuju
pelabuha, serta saat ini GFC
sudah menambah beberapa lokasi
buffer area dengan beberapa
shipping line sudah dialihkan
kesana.
b. Adanya PPKM ini kita harus bisa
mengantisipasi karena adanya
penundaan pengiriman kontainer
dari pabrik sehingga kemungkinan
akan adanya pengiriman kontainer
secara bersamaan ke depo dan
pelabuhan.

c. Saat ini juga di daerah babek


terjadi perlambatan karena
bersamaan dengan adanya
ambulan yang menuju
pemakaman.

Pak Tony dari DPP APTRINDO


menyampaikan:
a. DPP APTRINDO sangat
mengapresiasi dari PT.GFC dan
PT. Dwipa sudah banyak
mengalami perubahan dan
harapannya adanya konsistensi
petugas dilapangan untuk
menegakan dan memberantas
pungli dijalan.

b. Saat ini dibeberapa terminal masih


sering macet dengan alasannya
bahwa aktivitas kapal sedang
tinggi, seharusnya sudah ada
preventif action sebelumnya
karena kalau dilihat pergerakan
terminal 2 hari kemarin mengalami
stuck dari jam 2 subuh sampai jam
9 pagi baru mulai bergerak. Masih
adanya penumpukan di terminal
12. ini, kami dari APTRINDO berharap
adanya punishment yang jelas ke
Terminal tersebut karena memang
alasan terhambatnya masih
banyak yang tidak masuk akal.

c. Selain itu terkait larangan masuk


tol dari pukul 06.00 – 09.00,
larangan ini cukup mengganggu
sirkulasi pengiriman barang,
terutama rute ke timur ke daerah
karawang. Kami sangat berharap
aturan ini dapat ditiadakan
sehingga sirkulasi kendaraan
selama 24 jam bisa bergerak.
Kemacetan di pagi hari terjadi
karena truk menunggu waktu
masuk tol pada pukul 09.00.

d. Fasilitas Infrastruktur Pelabuhan


masih dirasa kurang dan kiranya
perlu dilakukan perbaikan,
diharapkan infrastruktur di sekitar
pelabuhan yang perlu diperbaiki.

e. Buffer zone dirasa kurang efektif


sebagai solusi jangka panjang
untuk mengatasi kemacetan, akan
lebih baik jika truk ini terus
13. bergerak karena jika diam di buffer
zone akan menimbulkan cost
yang lebih tinggi untuk supir.

Pak Jagoar dari PT. DKM


menyampaikan:
a. Terimakasih kepada KBN yang
telah memfasilitasi koordinasi
dengan pihak terkait, sehingga bila
terjadi kepadatan dapat dilakukan
koordinasi dengan depo di
14. marunda. Lalu lintas di depo
marunda tergantung kelancaran
lalu lintas dari arah marunda ke
cakung, dimana hanya 1 putaran
di dekat babek yang harus dilalui
bersama dan apabila keluar
kearah cakung macet maka kita
tidak bisa berbuat apa-apa karena
hanya ada 1 jalur. Olehkarena
kami sangat berharap bantuan dari
instansi setempat jalur arah keluar
truk yang menuju cakung dapat
bisa tidak ada hambatan agar tidak
terjadi kemacetan. Akan difasilitasi dan disosialisasikan
kepada pemilik barang dan kontainer
b. Kegiatan di depo DKM cukup bahwasannya karena memang kawasan
drastis berkurang karena adanya tanjung priok adalah kawasan yang
penyekatan karena semua padat, jika satu sistem saja tersendat
kontainer belum bisa masuk ke maka akan menyebabkan kemacetan dan
Depo. Terimakasih kepada pihak secara teknis bersama ASDEKI akan
KBN Cakung sehingga volume memperbaiki sistem tersebut.
aktivitas kami bisa berkurang
sebesar 25%.
Pak Toto dari KAI Logistik
menyampaikan:
a. Pada intinya kami mendukung
proses keluar masuk arus barang
dari terminal peti kemas.
Permasalahan dari dulu ini adalah
kesamaan waktu bongkar muat
kapal. Tambahannya dari kami
berupa tambahan kantong parkir
khuhusnya untuk kendaraan yang
jauh sehingga tidak parkir dipinggir
jalan.

Pak Richard dan Pak Jipy dari PT. MDL


menyampaikan:
a. Kegiatan MDL 1-2 hari belakangan
ini cukup padat karena adanya
delay kapal, sehingga terjadi rush
kontainer yang masuk ke depo.
Walaupun agak tersendat namun
masih bisa jalan. Kendala dari
kami adalah pada posisi jalan
sebelah kiri ada banyak tambal
15. ban atau parkir liar sehingga dapat
menyebabkan terhambatnya truk
untuk masuk ke depo.

b. Dengan berlakunya PPKM kami


sangat mendukung pemerintah,
hanya ada satu problem yang
muncul akhirnya kegiatan ekspor
ini sedikit sekali karena adanya
Otoritas Pelabuhan menyampaikan:
pembatasan industry-industri
a. Kami bersepakat dari Otoritas
sehingga kontainer masuk terus
Pelabuhan akan menjalin
secara berbarengan dan itu akan
kolaborasi terkait antara
menyebabkan penumpukan.
lingkungan di dalam dan di luar
Sementara kapal-kapal ini
pelabuhan terkait kemacetan. Di
sebelum adanyanya lockdown
lingkungan dalam pelabuhan kita
telah planning untuk sandar di
berkolaborasi dengan Manajemen
Jakarta, kita akan melihat
terminal terkait, syahbandar dan
penurunannya nanti saat akhir dari
polres pelabuhan berupaya
PPKM.
meminimalisir flow keluar masuk
c. Salah satu yang menjadi sumber truk atau arus barang ke
kemacetan dari depo kami adalah pelabuhan dengan menggunakan
pilih-pillih kontainer karena shipper mitigasi plan yang sudah disiapkan
ingin memakai kontainer yang dari terminal yang ada baik dari
bagus. Kegiatan pilih kontainer ini sisi kedatangan kapal, dermaga,
menyebabkan delay yang lama kesiapan alat dan juga fasilitas
sehingga menyebabkan antrian buffer area jika terjadi peningkatan
yang panjang. Kemudian pada jumlah kunjungan kapal. Dengan
saat import, importir yang kedepan selagi menunggu sistem
mengembalikan kontainer dalam TID sempurna, masing-masing
keadaan rusak sering kali tidak terminal juga sudah menerapkan
membawa uang untuk membayar pola-pola mitigasi penanganan
kerusakannya, kami sebagai depo antrian kapal.
tidak bisa langsung terima
kontainer tersebut tanpa b. Kemudian untuk area di luar
pembayaran hal tersebutlah yang pelabuhan kita tetap berkolaborasi
menyebabkan kemacetan karena dengan Dishub DKI Jakarta, Depo
menunggu pengurusnya datang Polres Jakarta Utara untuk
membawa uang untuk menjamin kelancaran arus keluar
menyelesaikan pembayaran. masuk menuju dan dari
pelabuhan. Karena memang ada
beberap U-turn dan TL yang perlu
diatur ritme dari arus truk tersebut.

Simpulan :
1. Setelah rapat pada bulan April lalu, tingkat antrian kendaraan di sekitar wilayah
Pelabuhan Tanjung Priok mengalami penurunan karena adanya penanganan
dari masing-masing stakeholder yang terkolaborasi.
2. ASDEKI dan Dishub DKI telah membentuk satgas yang bertugas melakukan
survey dan mengevaluasi depo meliputi administrasi perizinan dan alat-alat
teknis penunjang aktivitas bongkar muat. Kemudian satgas juga sedang
melakukan zonasi lokasi depo peti kemas. Pada akhirnya satgas ini akan
mengeluarkan rekomendasi terkait depo yang menyalahi aturan.
3. KBN menyatakan siap menyediakan kantong parkir untuk pengaturan truk
pada jam sibuk. Selain itu KBN juga berharap adanya kolaborasi dari PT.
Pelindo untuk menyiapkan sistem serta koneksinya agar penimbangan,
pemeriksaan bea cukai bisa dilakukan di kantong parkir tersebut dan
kolaborasi dengan dengan asosiasi pengguna jasa untuk menyepakati adanya
lokasi-lokasi kantong parkir tersebut.
4. Otoritas Pelabuhan menyampaikan jika PPKM Darurat ini banyak berdampak
pada para pegawai dan karyawan pelabuhan karena mobilitasnya terhambat
akibat terkena penyekatan selain itu Single TID juga akan coba
disosialisasikan dengan APTRINDO
5. Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok menyampaikan perlu adanya manajemen
kontigensi kemacetan aktivitas terminal pelabuhan, agar bisa disimulasikan
setiap saat karena kemacetan ini berada pada titik-titik yang berbeda.
6. Organda sangat mendukung pelaksanaan single TID ini untuk memperlancar
arus kendaraan barang di Tanjung Priok dan Pelaksanaan PPKM Darurat ini
seharusnya hanya membatasi pergerakan orang, angkutan logistik seharusnya
tidak disekat untuk menjamin kebutuhan masyarakat
7. APTRINDO menyampaikan bahwa kemacetan di pagi hari karena adanya truk
yang antre untuk masuk tol akibat dari adanya larangan masuk tol untuk
angkutan barang dari pukul 06.00 – 09.00 WIB.
8. Terimakasih kepada KBN yang telah memfasilitasi koordinasi dengan pihak
terkait, sehingga bila terjadi kepadatan dapat dilakukan koordinasi dengan
depo di marunda.
9. Hal yang paling penting dari rapat ini adalah penegakan prokes terhadap
karyawan dan diri pribadi, terutama penggunaan masker 2 rangkap. Kalau
boleh kami menganjurkan kalau misalnya ada sopir tidak menggunakan
masker bisa disuruh pulang. Adanya PPKM ini dalam rangka menurunkan
penyebaran COVID-19 mari kita taati aturan yang telah berlaku.
10. Bahwa didalam terminal atau pelabuhan kita akan terus berkolaborasi
bagaimana meningkatkan kontigensi didalam pelabuhan dan bagaimana
penanganannya.
11. Bersama-sama dengan ASDEKI dan Dishub DKI kita akan berkolaborasi untuk
mengifisienkan pola pergerakan dan pola kerjanya sehingga depo akan lebih
banyak lagi menerima konsumennya terutama ekspornya.
12. Terimakasih kepada kawan2 Dishub dan tetap kolaborasinya dengan BPTJ
dalam penanganan kemacetan agar dapat mengetahui karakteristik pola
pergerakannya sehingga dapat mengetahui pola penanganan yang akan
dilakukan.

Mengetahui, Penyusun,
Plt. Direktur Angkutan Kepala Subdirektorat
Angkutan Barang

Saptandri Widiyanto, SH, DESS. DESM Solihin Purwantara, S.SiT


NIP 19660106 199503 1 001 NIP 19691026 199203 1 007

Anda mungkin juga menyukai