Anda di halaman 1dari 6

PRASARANA PELABUHAN CURAH CAIR

Liquid Cargo (Barang Curah Cair) yaitu Barang-barang curah dalam bentuk cair (tidak dalam
bentuk kemasan)

• Contohnya : LAB, BAB, CPO, CNO, CPKO, CAUSTIC SODA dll.

Fasilitas kegiatan Kapal Curah Cair :

1. Dermaga Berlian Timur & Mirah

2. Via Tanki

3. Via Pipa Lossing

4. Dokumen

Fasilitas diatas dapat mendukung kinerja hingga 60 MT / Jam

SISTEM DAN PROSEDUR

1. Pengguna jasa atau pemilik dan atau Perusahaan Pelayaran menyampaikan Surat Penunjukan
Kerja Bongkar Muat (SPKBM) Barang Non Petikemas ke PT. BJTI c/q Divisi Komersial paling lambat 1 x 24
jam sebelum kapal tiba

2.. Divisi Komersial koordinasi dengan Divisi Keuangan mengajukan usulan penetapan tarif dan
pembayaran uang muka ke Direksi.

3. Berdasarkan persetujuan Direksi, Divisi Komersial membuat perjanjian kesepakatan kerja


penanganan barang non petikemas dengan Pengguna jasa atau pemilik dan atau Perusahaan Pelayaran
ke Divisi Operasional Petikemas.

4. Rapat Perencanaan Bongkar Muat Dihadiri oleh :

•Divisi Operasi Non Petikemas.

• Divisi Komersial.

• Divisi Teknik & Logistik.

• Perusahaan Tally.

• Pengguna jasa atau pemilik dan atau Perusahaan Pelayaran

5. Supervisor Stevedoring dan Supervisor cogodoring / RC melaksanakan penyiapan kegiatan


bongkar muat barang.

6. Foreman Kapal dan Forman Darat melaksanakan bongkar muat barang non petikemas

7. Selesai melaksanakan bongkar muat barang non petikemas, Supervisor Stevedoring


menyerahkan dokumen ke Pelaksana Administrasi .
8. Pelaksana Administrasi menyerahkan dokumen ke Supervisor Cargodoring / RC untuk dibuatkan
Bukti Pemakaian Ruang / Dermaga ( BPRP ) dan selanjutnya dimintakan persetujuan (ditandatangani)
oleh pengguna jasa atau pemulik barang dan atau perusahaan Pelayaran yang ditungjuk dan diteruskan
ke Divisi Keuangan untuk dibuatkan Nota Tagihan

Dalam terminal curah cair Pelabuhan Belawan juga terdapat 4 'unloading point' untuk komoditas minyak
sawit dan 2 'loading point' untuk komoditas BBM.

Selain itu, terdapat pula komoditas bungkil (semacam ampas dari minyak kelapa sawit) di terminal curah
kering yang jumlahnya bisa mencapai 985 ribu ton/tahun.

Untuk bulan Desember 2006, komoditas yang berkaitan dengan minyak kelapa sawit tetap menjadi porsi
terbesar untuk barang eskpor dari pelabuhan Belawan. Komoditas minyak sawit dan bungkil dari
keseluruhan jumlah perdagangan ekspor pada bulan tersebut masing-masing adalah 76,66% dan
18,81%.

Erwin mengemukakan bahwa meningkatnya pelabuhan kelapa sawit dan permintaan terhadap
komoditas tersebut membuat pihaknya juga mengembangkan terus beragam fasilitas yang terdapat di
dalam Pelabuhan Belawan, baik itu berupa sarana, prasarana, maupun peralatan bongkar muat.

"Kami melakukan berbagai upaya misalnya menambahkan 'loading point', mengefisienkan pengaturan
kapal yang bersandar, mengoptimalkan kapal besar, dan mengefisenkan muatan kapal," ujar dia.

Mengenai keluhan dari pengguna pelabuhan, Erwin mengatakan, para pelanggan pada umumnya tidak
akan pernah dapat benar-benar puas tetapi pihaknya akan terus berupaya dalam menyediakan
peralatan teknis yang modern dan memadai di dalam pelabuhan.

Pelabuhan Belawan sendiri memiliki daerah kerja 12.072,33 hektar yang terdiri dari Pangkalan Belawan
Lama, Pangkalan Ujung Baru, Pangkalan Citra, Terminal Peti Kemas Konvensional Gabion, dan Terminal
Penumpang.

Dalam melaksanakan kegiatannya Pelabuhan Belawan didukung oleh sekitar 600 orang personil dan
kegiatan operasionalnya terbuka 24 jam/hari dengan sistem pelayanan terpadu yang terlaksana di
bawah naungan PPSA (Pusat Pelayanan Satu Atap).

Pada dasarnya Tanjung Emas merupakan pelabuhan yang kini mengkhususkan diri melayani bongkar
muat komoditas non petikemas, tetapi berkat adanya potensi daerah penunjang di Jateng dan DIJ. Maka
kinerja operasionalnya cukup signifikan. Lebih-lebih ketika Tanjung Emas juga masuk dalam deretan
pelabuhan persinggahan bagi kapal-kapal wisata internasional berbendera asing, yang dalam pelayaran
keliling dunia mencantumkan berbagai obyek wisata di Jateng dan DIJ sebagai tujuan. Arus kunjungan
kapal di Tanjung Emas tahun 2007 lalu tercatat 3.381 unit dengan bobot 14,4 juta DWT

‘Khusus untuk kapal wisata, pada tahun lalu terjadi 12 call. Seharusnya tahun ini akan terjadi 18 call,
tetapi sampai dengan semester pertama 2008 masih baru terjadi 4 call. Gejala seperti ini biasa terjadi
dalam bisnis pariwisata yang sangat dipengaruhi oleh banyak factor seperti kondisi perekonomian
global, gangguan keamanan di suatu bagian dunia dan adanya issue-issue politik di Negara tujuan atau
persinggahan. Harus diakui bahwa dari kunjungan kapal wisata seperti itu, akan terjadi peluang
pendapatan yang tidak kecil. Sebab dari biaya sandar untuk 10 jam di dermaga, muncul peluang
pendapatan sekitar US $.24.000, atau lebih dari Rp.200 juta. Dari kunjungan kapal wisata juga terjadi
nilai tambah yang dapat diraih oleh masyarakat sekitar daerah tujuan wisata’ jelas General Manager
Pelabuhan Tanjung Emas Bambang Subekti.

Optimisme bakal terjadinya peningkatan potensi hinterland yang jadi salah satu daerah paling diminati
oleh investor. Untuk mengantisipasi pertumbuhan ini, sejak beberapa tahun lalu Pemprov Jateng telah
menyiapkan peningkatan sarana dan prasarana pada jalur penghubung antar kota dari arah barat
maupun timur ibukota Provinsi, dengan ruas jalan lingkar guna menciptakan kelancaran transportasi
darat. Dalam waktu dekat, juga akan terwujud pembangunan jalan tol Solo-Semarang yang saat ini
sudah memasuki tahap pembebasan lahan.

Selain membangun sarana dan prasarana, Pemprov Jateng juga membangun berbagai kluster industri di
beberapa daerah sesuai dengan potensi unggulan setempat. Antaralain industri pengolahan logam di
Tegal, industri pengolahan kayu untuk furniture di Jepara, industri jamur di Wonosobo dll. Sementara di
dekat kota Semarang juga telah dibangun kawasan industri, termasuk adanya Tanjung Emas Processing
Zone di kawasan pelabuhan yang merupakan salah satu pusat pengolahan komoditas berpotensi ekspor,
yang menurut GM Tanjung Emas bisa dijadikan percontohan bagi industri terpadu di pelabuhan.

Konsep Hyperport

Menurut GM Tanjung Emas, Bambang Subekti ternyata juga menyimpan obsesi mengembangkan
pelabuhan dengan konsep hyperport management. gagasan tersebut diilhami oleh menjamurnya toko
serba ada di kota-kota besar, dimana pengunjung tak perlu dibuat bingung bila membutuhkan berbagai
barang saat belanja di satu tempat.

Dengan dikembangkannya hyperport, pengguna jasa dapat leluasa melakukan transaksi di pelabuhan.
Berdasar kajian akademis, didapat kesimpulan bahwa Tanjung Emas memenuhi syarat untuk
dikembangkan menjadi pelabuhan besar. Tetapi untuk itu harus dilakukan redesign lehan peruntukan
serta penambahan fasilitas dan alat, dan langkah awal gagasan itu sudah dimulai dengan menata
ketertiban di lingkungan kerja pelabuhan.

Dalam waktu dekat ini juga akan dilakukan sterilisasi lini satu yang nantinya hanya akan terbuka bagi
mereka yang punya kepentingan langsung dengan pelayanan kapal dan bongkar muat barang. Sedang
untuk kegiatan administrasi, perkantoran, ruang publik pendukung kegiatan serta check in kapal
penumpang, akan dibangun di luar ring bewaking. Untuk mengantisipasi arus kunjungan kapal dan
bongkar muat yang tiap tahun selalu mengalami peningkatan, bisa dibangun fasilitas baru yang
menjorok ke perairan yang sekaligusa menjauhkan gangguan rob yang rutin terjadi di Tanjung Emas.
Selanjutnya akan disiapkan areal di sebelah barat untuk menampung kegiatan bongkar muat peti kemas,
disamping untuk barang-barang curah.
Dari data semester 1/2008, untuk Arus Barang Curah Cair di Tg Emas mencapai 478.942 Liter, sedangkan
di tahun 2007 telah mencapai 719.967 Liter, diharapkan ada kenaikan 5-10 % nantinya, Konsep
hyperport management tersebut telah dipresentasikan di depan peserta Raker Pelindo III beberapa
waktu lalu. Pelaksanaannya masih memerlukan waktu dan kajian lebih rinci. Seraya menunggu peluang
tersebut, saat ini kami lebih focus dalam menyiapkan lahan untuk pembangunan tangki timbun untuk
CPO dan aspal curah. Sementara itu untuk curah kering, PT Indocemen yang saat ini mempunyai
kapasitas pasokan untuk seluruh wilayah perdagangan Jateng dan DIJ sebesar 9 juta ton akan segera
ditingkatkan jadi 16 juta ton’.

Bahan kimia curah

Tahun ini Perusahaan berhasil mencatat kenaikan pertumbuhan yang menggembirakan, baik volume
maupun harga. Spekulasi mengatakan bahwa tingginya harga minyak akan berdampak negatif dalam
waktu dekat dan apakah negaranegara di Asia bisa melepaskan diri dari dampak melemahnya
perekonomian di AS dan Eropa, meskipun demikian, kami yakin bahwa AKR mampu mengatasi
perubahan yang terjadi. Tingginya harga minyak memang berdampak pada harga bahan kimia, tetapi
sebagian besar bahan kimia curah yang didistribusikan oleh AKR adalah permintaan dari pelanggan yang
sudah sejak lama menjalin hubungan dengan kami, dan mereka adalah produsen barang kebutuhan
sehari-hari. Dengan demikian, usaha ini tetap menarik dan merupakan sumber pendapatan Perusahaan
yang cukup stabil.

Kami memiliki sejumlah keunggulan, antara lain sembilan pelabuhan, mobile crane, gudang

penyimpanan muatan curah dan fasilitas penyimpanan bahan cair serta prasarana lengkapnya pada
tahun 2 007. Pendapatan dari usaha logistik naik 20% menjadi Rp 227 miliar. Kapasitas yang sudah ada,
yaitu sebesar 181.000 kiloliter, akan bertambah lagi dengan dipasangnya tangki tambahan di sejumlah
lokasi yang ada. Kami juga membangun fasilitas baru di Stagen, Kalimantan Selatan, untuk mendukung
kegiatan penjualan ke industri pertambangan dan pertanian. Kami terus melakukan investasi untuk
memperkuat armada pengangkut, untuk mendukung distribusi bahan kimia dasar dan BBM. Armada
kami sekarang ini mencapai lebih dari 200 unit truk. Pembangunan lima fasilitas baru masih terus
berlangsung, di samping proyek pengembangan fasilitas di Tanjung Priok yang dilakukan bersama mitra
usaha.

PT Jakarta Tank Terminal

Pada bulan November 2007 penandatangan resmi atas perusahaan patungan, yaitu PT Jakarta Tank

Terminal menandai dimulainya kemitraan strategis baru antara AKR dengan Royal Vopak yang
merupakan perusahaan dunia terkemuka di bidang logistik curah cair. Saham perusahaan baru ini 51%

dimiliki oleh AKR dan sisanya, 49%, oleh Vopak, yang akan mengoperasikan terminal penyimpanan

BBM curah terbesar di Indonesia berkapasitas 450.000 kiloliter yang dilengkapi dua dermaga untuk
mengakomodasi kapal kelas MR – 60.000 DWT di lokasi strategis seluas 15,5 hektar di Tanjung Priok.

Fasilitas ini siap melayani industri besar di Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Pembangunannya sendiri
direncanakan berlangsung dalam dua tahap; tahap pertama dimulai pada semester pertama tahun 2008
hingga selesainya pembangunan kedua dermaga dan tangki berkapasitas 250.000 kiloliter pada kuartal
terakhir tahun 2009. Sedangkan tahap kedua menurut rencana selesai pada tahun 2011. Jalan tol baru
yang akan selesai tahun 2010 membuat akses ke kawasan niaga semakin mudah. Fasilitas tersebut akan
memantapkan posisi AKR sebagai distributor logistik BBM terkemuka. Proyek ini diperkirakan akan
menghabiskan biaya sekitar US$ 130 juta yang sumbernya dari partisipasi mitra bisnis patungan dan
pinjaman bank.

SARANA & PRASARANA PENDUKUNG

Aspek jasa pelayanan yang ditawarkan oleh PT KBS ditunjang oleh keberadaan alat dan ketersediaan
infrastruktur yang handal. Hal ini semata-mata untuk menjamin kepuasan pelanggan. Tersedia berbagai
alat dan fasilitas pendukung modern seperti:

- DERMAGA: Dengan total panjang sampai dengan 1.766 meter dengan kolam pelabuhan yang dapat
dimasuki kapal ukuran Capesize dengan bobot sampai dengan 170,000 DWT.

- SHIP UNLOADER (SU); sebanyak 4 unit dengan kapasitas bongkar lebih dari 30,000 ton/hari untuk bijih
besi, dan alat ini dipergunakan pula untuk membongkar cargo curah kering lainnya seperti batubara,
gypsum, kedelai, bungkil, jagung, garam, pupuk, beras dan raw sugar.

- MULTI PURPOSE CRANE (MPC); terdapat satu unit MPC dengan kapasitas 30 ton untuk melayani cargo
curah kering, container maupun general cargo lainnya seperti; steel product, bijih plastik, gypsum board
dll.

- LAHAN INDUSTRI; Berlokasi di tepi pantai dengan luas 246 hektar yang memiliki akses langsung dengan
pelabuhan Cigading, serta terintegrasi dengan kawasan industri yang dikelola PT KIEC seluas 700 hektar.

- KAWASAN GUDANG BERIKAT; dilengkapi dengan 5 buah gudang tertutup seluas 2 Ha dengan kapasitas
total sampai dengan 65,000 Ton barang curah, dilengkapi dengan 8 unit bagging machine, armada truk
dan peralatan penunjang lainnya, seperti forklift, exvacator, front loader dll. Di samping itu, tersedia
juga gudang tertutup seluas 5 Ha dan SILO berkapasitas 150.000 Ton yang dikelola oleh mitra dan
terletak di kawasan Pelabuhan Cigading.

- CONVEYOR; Terdapat dua jalur conveyor yang membentang dari dermaga Cigading ke pabrik baja
Krakatau Steel sepanjang 7 km yang dihubungkan pula dengan coal yard PT Indocement.
- FASILITAS PENUNJANG; Power Plant (PT Krakatu Daya Listrik) yang mampu menyuplai listrik hingga 400
MW, Water Supply dari PT Krakatau Tirta Industri dengan kapasitas 2,000 liter/detik, jalur kereta api
menuju Jakarta, serta akses jalan tol yang dekat dan menjamin kecepatan waktu tempuh efisien dari
pelabuhan Cigading ke gudang tujuan pelanggan.

MENUJU “THE PROMINENT PORT OPERATOR IN INDONESIA”

Kinerja Pelabuhan Cigading di bawah pengelolaan PT Krakatau Bandar Samudera mencatat


perkembangan yang terus meningkat selama lebih dari 10 tahun pengoperasian. Dari peran hanya
sebagai pendukung kegiatan ekspor – impor barang PT Krakatau Steel, kini PT KBS berkembang mandiri
dengan segenap potensi unggul yang dimilikinya melayani para pemakai jasa di luar PT Krakatau Steel.
Saat ini lebih dari lima puluh prosen pelanggan non PT KS Grup yang dilayani, termasuk di dalamnya
adalah Para Produsen Pakan Ternak, Importir Kacang Kedelai, Pabrik Gula, dan lain-lain.

PT KBS menawarkan solusi total pelayanan jasa kepelabuhanan dan jasa logistik terbaik di Indonesia.
Dengan strategi ini, diharapkan di masa mendatang PT KBS dapat menjadi pemain utama dalam bidang
usaha pelabuhan dan logistik, sebagaimana tertuang dalam visinya pada tahun 2013 sebagai “The
Prominent Port Operator In Indonesia”.

Dalam operasionalnya, PT KBS tidak hanya memberikan pelayanan jasa bongkar muat dengan kecepatan
dan biaya kompetitif saja, akan tetapi juga memberikan jasa lainnya seperti warehousing, trucking,
transhipment, bagging, stock management, dan lain-lain. Dengan layanan secara total solution ini
diharapkan total landed cost menjadi lebih efisien dan pelayanan menjadi tepat waktu. Efisiensi ini
tentunya akan meningkatkan keunggulan kompetitif para pelanggan PT KBS.

Guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional PT KBS, diantaranya adalah telah diperolehnya
sertifikat ISO 9001 untuk standar mutu pelayanan, diterapkannya ISPS Code sebagai persyaratan
keamanan yang digulirkan oleh International Maritime Organization (IMO) sejak 1 july 2004, serta
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja.

Di samping itu, penerapan Sistem Manajemen Lingkungan serta program Corporate Social Responsibility
dilaksanakan guna tercapainya pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai