Anda di halaman 1dari 2

A.

LATAR BELAKANG (GENERAL)


Pelabuhan Tanjung Priok adalah pelabuhan terbesar di Indonesia yang memiliki
fasilitas serta peralatan bongkar muat yang lengkap yang berada di area yang
cukup luas di pesisir ibu kota Jakarta. Dengan throughput bongkar muat peti kemas
terbesar di Indonesia per tahunnya mencapai 6.500.000 TEUs serta tetap melayani
bongkar muat muatan lainnya seperti curah cair, curah kering, kendaraan, alat
berat dll, maka diperlukan sarana dan prasarana infrastruktur yang mumpuni serta
prima yang dapat menunjang kelancaran kegiatan kepelabuhanan di Pelabuhan
Tanjung Priok.

Isu perubahan iklim dan pemanasan global yang dampaknya adalah naiknya
permukaan air laut serta fenomena land subsidence di kawasan utara Jakarta perlu
diwaspadai. Perlu adanya identifikasi dan pemetaan terhadap potensi banjir rob di
area Pelabuhan Tanjung Priok, untuk selanjutnya disusun konsep usulan
penanganannya. Kegiatan tersebut bersinergi dengan program Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta dalam Pembangunan infrastruktur pengendalian banjir dan drainase di
kawasan pesisir dan pelabuhan yang dituangkan dalam Kesepakatan Bersama
antara Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta dan PT. Pelindo (Persero) tentang Sinergisitas Pengembangan Kawasan
Pesisir Dan Pelabuhan Di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan telah


menyepakati program Quick Wins StranasPK di Pelabuhan Tanjung Priok dengan
melakukan pembenahan infrastruktur pelabuhan agar dapat berstandar
internasional sehingga dapat meningkatkan competitiveness Indonesia yang selaras
dengan pilar ke-4 National Logistic Ecosystem (NLE) terkait penataan tata ruang.
Diantara program yang dilaksanakan antara lain:
a. Melakukan Clustering TPS FCL dan LCL;
b. Penyediaan buffer trucking di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok;
c. Penyiapan Common Area dan buffer area NPCT pada wilayah Marunda;
d. Melakukan Standardisasi atas kebutuhan sarana dan prasarana penunjang
pemeriksaan fisik;
e. Menyiapkan TPP (Tempat Penimbunan Pabean) di wilayah Pelabuhan Tanjung
Priok.

Selain itu Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok telah melaksanakan Deklarasi
Penerapan Konsep Ecoport di Pelabuhan Tanjung Priok yang telah disepakati oleh
seluruh pemangku kepentingan di Pelabuhan Tanjung Priok dimana beberapa aspek
yang menjadi prioritas dalam rangka pencapaian ecoport adalah Pengelolaan
Kualitas air.
Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok sebagai penyelenggara pelabuhan
Tanjung Priok bertanggung jawab untuk menjamin kelancaran arus barang
diantaranya dengan tersedianya sarana dan prasarana infrastruktur Pelabuhan
Tanjung Priok yang memadai dan terwujudnya program diantaranya Stranas PK dan
Ecoport. Dalam hal ini Pelabuhan Tanjung Priok yang bebas dari banjir rob yang
dapat menimbulkan resiko terjadinya kecelakaan baik kecelakaan kendaraan
maupun kecelakaan kerja.

Namun sampai saat ini, belum ada data serta evaluasi menyeluruh dan terperinci
mengenai potensi banjir akibat rob di Pelabuhan Tanjung Priok, sehingga
diperlukan suatu kajian akademis mengenai hal tersebut. Untuk mendapatkan
referensi dan literatur dalam hal penyusunan studi potensi rob dimaksud diperlukan
studi banding luar negeri ke pelabuhan yang telah memiliki fasilitas dan teknologi
dalam menangani banjir rob dimana Pelabuhan yang akan dituju adalah Pelabuhan
di negara Belanda.

Anda mungkin juga menyukai