Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENGAMATAN BIDANG LLAJ DI KABUPATEN

KARANGANYAR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seiring dengan berkembangnya era globalisasi yang semakin maju, semakin berkembang pula
tingkat mobilitas masyarakat dalam kegiatan dan akitivitas sosialnya. Karenanya diperlukan adanya
fasilitas transportasi yang dapat menopang kegiatan dan mobilitas masyarakat yang semakin
berkembang tersebut. Kebutuhan penyediaan sarana transportasi yang menunjang tersebut tidak dapat
berdiri sendiri melalui peran satu pihak saja. Diperlukan adanya peran serta antara Dinas Perhubungan
yang berperan sebagai manajemen transportasi, Dinas Pekerjaan Umum sebagai bidang penyedia
prasarana jalan, dan POLRI yang berperan sebagai lembaga penegak hukum.
Peran serta ketiga lembaga tersebut dapat menciptakan suatu tujuan terbentuknya sistem
transportasi yang aman, lancar, tertib. Perhubungan sendiri adalah suatu tataran sistem
penyelenggaraan transportasi darat maupun perairan daratan yang saling berkaitan satu sama lain dan
berintregasi secara keseluruhan dengan ruang lalu lintas (jalan, jembatan, dan atau rel) yang berada di
bawah sistem otonomi daerah. Dinas Perhubungan adalah suatu lembaga yang terdiri secara mandiri
dalam melaksanakan peran pelaksanaan kebijakan berdasarkan pemerintahan otonomi daerah. Dengan
Adanya otonomi daerah memberikan desentralisasi pada Dinas Perhubungan untuk melaksanakan
otonomi seluas-luasnya, semua aparatur dan keuangannya kecuali hal-hal yang bersifat nasional yang
akan diatur dan undang-undang.
Desentralisasi di sini mengandung pengertian pelepasan diri dari pusat, atau pelimpahan
kekuasaan pemerintah dari pusat pada daerah-daerah yang mengurus rumah tangganya sendiri (daerah
otonom). Namun tidak banyak pula pihak yang dapat mengapresiasi peran Dinas Perhubungan
(DLLAJR) dengan segala kewenangan dan fungsinya. Sering kali hanyalah fungsi teknis lapangan
saja yang dipahami oleh masyarakat. Contoh tindakan teknis yang paling banyak diketahui oleh
masyarakat adalah kegiatan mengatur lalu lintas jalan, penggantian lampu traffic light, pemasangan
rambu lalu lintas, menilang angkutan umum yang melnaggar peraturan (menarik retribusi), atau
kegiatan teknis lapangan lainnya.
Namun tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya dalam struktur organisasi Dinas Perhubungan
terdapat fungsi lain yang tidak kalah penting dengan fungsi teknis seperti fungsi admistratif dan atau
fungsi pengaturan. Fungsi ini berkaitan dengan penyiapan perumusan kebijakan di bidang transportasi
jalan serta penyusunan norma pedoman kriteria dan prosedur di bidang transportasi jalan. Dalam
fungsinya sebagai pihak pelaksana kebijakan untuk membentuk sistem transpoirtasi yang aman, tertib,
dan lancar (dalam hal ini angkutan umum), Dinas Perhubungan (DLLAJR) juga berperan untuk
menjaga kelancaran lalu lintas dalam lingkup terminal dan/atau jembatan timbang sesuai dengan
kewenangannya.
Salah satu contoh peran Dinas Perhubungan dalam menjaga terjaganya sistem lalu lintas yang
terpadu adalah dengan penegakan Pasal 276 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan: "Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor Umum dalam
trayek tidak singgah di Terminal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000,00 (dua ratus lima puluh
ribu rupiah)” Jika dikaji dari ketentuan pasal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa peran Dinas
Perhubungan (DLLAJR) dalam menertibkan aturan lalu lintas angkutan umum adalah suatu upaya
implementasi atas kewenangannya dalam menjaga ketertiban lalu lintas di terminal, serta aturan yang
sudah diatur sebelumnya agar tercipta suatu sistem transportasi yang aman tertib dan lancar, karena
berdasarkan Pasal 36 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sudah 5 diatur ketentuan,
"Setiap Kendaran Bermotor Umum dalam trayek wajib singgah di Terminal yang sudah ditentukan,
kecuali ditetapkan lain dalam izin trayek" hal ini sebagai upaya pengembalian fungsi Terminal yang
belakangan sudah tidak diperhatikan oleh pengemudi kendaraan bermotor umum. Terminal
sebenarnya merupakan wadah untuk mobilitas publik suatu wilayah tertentu, atau sebagai pintu masuk
datangnya orang-orang dari luar daerah ke wilayah tertentu.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang diatas dapat disusun beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara pembinaan /koordinasi dengan melaporkan tentang keberadaan forum LLAJ
yang ada di Kabupaten Karanganyar?
2. Bagaimana prasarana di Kabupaten Karanganyar yang meliputi Terminal yang termasuk
dalam kerjasama dengan UMKM dan  Keberadaan perlengkapan jalan di jalan Kabupaten
Karanganyar berdasarkan UU LLAJ No 22 th 2009 pasal 25?
3. Bagaimana pelaksanaan uji berkala kendaraan bermotor termasuk keberadaan pengujinya?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Mengetahui cara pembinaan /koordinasi dengan melaporkan tentang keberadaan forum LLAJ
yang ada di Kabupaten Karanganyar.
2. Mengetahui prasarana di Kabupaten Karanganyar yang meliputi Terminal yang termasuk
dalam kerjasama dengan UMKM dan  Keberadaan perlengkapan jalan di jalan Kabupaten
Karanganyar berdasarkan UU LLAJ No 22 th 2009 pasal 25.
3. Mengetahui pelaksanaan uji berkala kendaraan bermotor termasuk keberadaan pengujinya.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Laporan penelitian ini disusun sebagai pendukung proses belajar mengajar (perkuliahan)
dan membuka wawasan Taruna pada Jurusan D4 Transportasi Darat PTDI-STTD untuk lebih
peka terhadap tugas pokok dan fungsi bidang LLAJ.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN


Untuk memberikan gambaran secara jelas serta mempermudah dalam melakukan pembahasan,
laporan ini terdiri atas empat bab yang tersusun saling berkaiatan atara bab yang satu dengan lainnya
untuk membentuk suatu rangkaian penyusunan yang berkesinambungan maka sistematika penulisan
laporan ini adalah sebagai berikut:
Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II adalah Tinjauan Pustaka yang berisikan tentang tinjauan umum tentang forum Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan, Teminal, Perlengkapan Jalan dan tinjauan umum tentang Pelaksanaan Uji
Berkala.
Bab III adalah Hasil Penelitian dan Pembahasan. Berisikan pembahasan secara rinci tentang
keberadaan forum LLAJ, prasarana di Kabupaten Karanganyar yang meliputi Terminal yang
termasuk dalam kerjasama dengan UMKM dan  Keberadaan perlengkapan jalan di jalan
Kabupaten Karanganyar berdasarkan UU LLAJ No 22 th 2009 pasal 25, dan pelaksanaan uji
berkala kendaraan bermotor termasuk keberadaan pengujinya.
Bab IV adalah penutup, yang berisi kesimpulan dan saran yang akan diberikan berkaitan dengan
apa yang telah peneliti teliti atau sesuai dengan hasil penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 FORUM LLAJ
Menurut Pemprov Jateng (2022), “Forum LLAJ merupakan kebijakan pemerintah dalam
bidang lalu lintas dan angkutan jalan, demi terciptanya sistem transportasi di wilayah perkotaan yang
terpadu dan mampu mengakomodasi mobilitas orang dan barang dengan lancar untuk mendukung
perekonomian dan aktifitas masyarakat.”1 Hal ini juga membutuhkan strategi untuk mengembangkan
langkah - langkah perbaikan dan pengaturan lalu lintas dan angkutan secara optimal.
Forum LLAJ ini diharapkan dapat sebagai media untuk koordinasi, pengaturan, pembinaan,
dan pengawasan terhadap sarana prasarana jalan. Sehingga ada 3 hal yang patut diperhatikan dalam
berlalu lintas yakni Kemacetan, Pelanggaran, dan Kecelakaan lalu lintas. Hal tersebut harus didukung
dengan 5 pilar keselamatan antara lain Management keselamatan, Jalan yang berkeselamatan,
Kendaraan yang berkeselamatan, Pengguna jalan yang berkeselamatan, dan Responsif penanganan
kecelakaan. Maksud dan tujuan dibentuknya Forum LLAJ ini untuk mewujudkan lalu lintas dan
angkutan yang aman, lancar, tertib, dan selamat. Serta terwujudnya etika berlalu lintas dalam
berkendaraan dijalan umum.

2.2 TERMINAL
Terminal adalah salah satu komponen dari sistem transportasi yang mempunyai fungsi utama
sebagai tempat pemberhentian sementara kendaraan umum untuk menaikkan dan menurunkan
penumpang dan barang hingga sampai ketujuan akhir suatu perjalanan, juga sebagai tempat
pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian sistem arus angkutan penumpang dan
barang, disamping itu juga berfungsi untuk melancarkan arus angkutan penumpang atau barang
(Departemen Perhubungan, 1996).2
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2013 Tentang Jaringan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, “terminal adalah pangkalan kendaraan bermotor umum yang
digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan
atau barang, serta perpindahan moda angkutan.”3
Terminal terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu berupa:
1. Terminal penumpang,
2. Terminal barang

2.3 PERLENGKAPAN JALAN


Menurut pasal 25 ayat 1 UU LLAJ 2009, “perlengkapan jalan adalah bagian dari Prasarana
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang terdiri dari Rambu Lalu Lintas, Marka Jalan, Alat Pemberi
Isyarat Lalu Lintas, alat penerangan Jalan, alat pengendali dan pengaman Pengguna Jalan, alat
pengawasan dan pengamanan Jalan, fasilitas untuk sepeda, Pejalan Kaki, dan penyandang cacat, dan,
fasilitas pendukung kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berada di Jalan dan di luar badan
Jalan.”4

1
Pemprov Jateng.(2022).Forum LLAJ. https://fllaj.jatengprov.go.id/assets/unggah/pdf/Program_Kerja_Forum_LLAJ_Tahun_2022.pdf. Hlm
2
2
Departemen Perhubungan.(1996).Pengertian Terminal. http://eprints.itenas.ac.id/1385/5/05%20Bab%202%20242012059.pdf. Hlm 12
3
PP No 79 Tahun 2013.(2013).Jaringan LLAJ
2.4 UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR
Pengujian berkala kendaraan bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan atau
memeriksa bagian – bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan, dan kendaraan
khusus dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan yang dilakukan secara
berkala. Sebagaimana dinyatakan pada Pasal 49 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2009
tentang Kendaraan dan Pengemudi, “bahwa setiap kendaraan bermotor jenis mobil bus, mobil barang,
kendaraan khusus, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang di impor, dibuat dan/atau dirakit di
dalam negri dan kereta umum yang akan diopersikan di jalan wajib dilakukan uji berkala dengan masa
uji berkala yang berlaku selama 6 (enam) bulan.”5Pelaksanaan pengujian berkala dimaksudkan untuk :
1. Memberikan jaminan keselamatan secara teknis terhadap penggunaan kendaraan bermotor di jalan.
2. Melestarikan lingkungan dari kemungkinan pencemaran yang diakibatkan oleh pengguna
kendaraan bermotor di jalan.
3. Memberikan pelayanan umum kepada masyarakat.
Persyaratan teknis adalah persyaratan tentang susunan peralatan, perlengkapan, ukuran,
bentuk, karoseri, pembuatan, rancangan teknis kendaraan sesuai dengan peruntukannya, emisi gas
buang, penggandengan dan penempelan kendaraan. Persyaratan teknis kendaraan bermotor meliputi :
1. Persyaratan rangka dan landasan
2. Persyaratan motor penggerak
3. Persyaratan system pembuangan
4. Sistem roda
5. Sistem suspensi
6. Persyaratan Alat Kemudi
7. Sistem rem
8. Lampu – lampu dan alat pantul cahaya
9. Persyaratan komponen pendukung
10. Persyaratan badan kendaraan bermotor
11. Peralatan dan perlengkapan kendaran ( Peraturan Pemerintah RI Nomor 20 Tahun 2004 Tentang
Kendaraan dan Pengemudi ).
Persyaratan laik jalan adalah persyaratan minimum kondisi suatu kendaraan yang harus
dipenuhi agar terjaminnya keselamatan dan mencegah terjadinya pencemaran udara dan kebisingan
lingkungan pada waktu operasi di jalan. Persyaratan laik jalan kendaraan bermotor meliputi , emisi gas
buang kendaran bermotor, kebisingan suara kendaran bermotor, efisiensi sistem rem utama, efisiensi
sistem rem parker, kincup roda depan, tingkat suara klakson, kemampuan pancar dan arah sinar
lampu, radius putar, alat penunjuk kecepatan, kekuatan unjuk kerja dan ketahanan ban luar untuk
masing – masing jenis, ukuran dan lapisan, kedalaman alur ban luar. ( Peraturan Pemerintah RI
Nomor 20 Tahun 2004 Tentang Kendaraan dan Pengemudi ).
4
Pasal 25 ayat 1 UU LLAJ 2009.(2009). https://fadliyudaprihadi.com/uullaj2009/bab-vi-jaringan-lalu-lintas-dan-angkutan-bag-2-ruang-
lalu-lintas-paragraf-1-penggunaan-perlengkapan-jalan-pasal-25/
5
Pasal 49 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2009.(2009).Kendaraan dan Pengemudi
BAB III
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 PENGAMATAN TENTANG PEMBINAAN /KOORDINASI DENGAN
MELAPORKAN TENTANG KEBERADAAN FORUM LLAJ DI KAB.
KARANGANYAR
Pembentukan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Karanganyar yang termasuk
pembentukan kelompok kerja dan pembentukan sekretariat dibentuk dengan Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Perhubungan Perumahan dan Kawasan Permukiman Pemerintah Kabupaten
Karanganyar, Pembentukan forum ini diharapkan dapat melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
wadah koordinasi dan membangun sinergi antar stakeholder dibidang lalu lintas untuk mewujudkan
lalu lintas yang nyaman, aman, murah serta cepat.
Pembagian Tugas :
A. Forum
Forum mempunyai tugas melakukan koordinasi antara instansi penyelenggara yang
memerlukan keterpaduan dalam merencanakan, menyelenggarakan, dan menyelesaikan masalah-
masalah lalu lintas dan angkutan di Kabupaten Karanganyar.
1.) Forum mempunyai Fungsi yaitu:
a. Mensinergikan tugas pokok dan fungsi setiap penyelengaraan lalu lintas dan angkutan
jalan;
b. Mengadakan rapat bulanan, 3 (tiga) bulanan dan tahunan untuk memantapkan aspek
koordinasi dan membahas segala permasalahan yang muncul dan mencarikan jalan
keluarnya secara proporsional;
c. Ikut terlibat secara aktif dalam kegiatan perencanaan pembangunan (Musrenbang)
terkait dengan pembangunan dibidang jalan, lalu lintas, dan angkutan jalan;
d. Menerima masukan dari masyarakat terkait dengan jalan, lalu lintas, dan angkutan
jalan;
e. Menyediakan informasi kepada publik terkait dengan jalan, lalu lintas, dan angkutan
jalan,
f. Melakukan konsultasi publik untuk setiap kegiatan yang berdampak luas kepada
masyarakat,
g. Melakukan monitoring dan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas kegiatan yang
terkait dengan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan,
h. Melakukan tindak lanjut terkait masukan masyarakat dan meneruskannya kepada
pihak-pihak terkait, dan
i. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur.
2.) Forum mempunyai Wewenang yaitu:
a. Memberikan rekomendasi kepada Instansi pemerintah daerah berdasarkan masukan
dari masyarakat terkait dengan permasalahan jalan, lalu lintas dan angkutan jalan
b. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait pengolahan jalan, lalu lintas dan angkutan
jalan
c. Memediasi permasalahan yang timbul dengan jalan, lalu lintas dan angkutan jalan
d. Mengadvokasi terselenggaranya pengelolaaan pembangunan dibidang jalan, lalu
lintas dan angkutan jalan secara partisipatif, transparan, akuntabel dan berkelanjutan;
dan
e. Melakukan tugas, fungsi dan wewenang sesuai Standar Operasional dan Prosedur
(SOP) yang telah ditetapkan.
B. Kelompok Kerja
1.) Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai Tugas dan Fungsi yaitu:
a. Inventarisasi tingkat pelayanan jalan dan permasalahannya;
b. Menyusunan rencana dan program pelaksanaannya serta penetapan tingkat pelayanan
jalan yang dinginkan,
c. Perencaanaan pembangunan, dan optimalisasi pemanfaatan ruas jalan
d. Perbaikan geometrik ruas jalan dan/ atau persimpangan jalan,
e. Penetapan kelas jalan pada setiap ruas jalan;
f. Uji kelaikan fungsi jalan sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan berlalu
lintas;
g. Pengembangan sistem informasi dan komunikasi di bidang prasarana jalan.
2.) Bidang Keselamatan dan Keamanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai Tugas dan
Fungsi yaitu:
a. Penetapan rencana umum lalu lintas dan angkutan jalan,
b. Perencanaan Manajemen dan rekayasa lalu lintas
c. Persyaratan teknik dan laik jalan kendaraan bermotor
d. Perizinan angkutan umum;
e. Pengembangan sistem informasi dan komunikasi di bidang sarana dan prasarana lalu
lintas dan angkutan jalan;
f. Pembinaaan sumber daya manusia penyelenggara sarana dan prasarana lalu lintas dan
angkutan jalan;
g. Penyidikan terhadap pelanggaran perizinan angkutan umum, persyaratan teknis dan
kelaikan jalan kendaraan bermotor yang memerlukan keahlian dan/atau peralatan
khusus yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.
3.) Bidang Pendidikan Berlalu Lintas dan Angkutan Jalan
a. Perencanaan Pelaksanaan Pendidikan berlalu lintas,
b. Pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan
c. Pelaksanaan manajemen operasional lalu lintas.
d. Bidang Hubungan dan Masukan Masyarakat
e. Mempersiapkan bahan/materi sosialisasi Forum LLAJ
f. Menghimpun masukan dari masyarakat yang berkaitan dengan Forum Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, sebagai bahan pembahasan pada rapat/sidang pleno dan tindak lanjut
Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; Menyiapkan informasi kepada publik terkait
dengan kegiatan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
C. Sekretariat FLLAJ
Untuk mendukung kegiatan administrasi dan keuangan, dibentuk kesekretariatan Forum Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan yang ditetapkan Sekretariat bertugas:
1.) Urusan Administrasi dan Keuangan, bertugas:
a. Menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan rapat/persidangan Forum Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan:
b. Bertanggungjawab terhadap kelancaran berlangsungnya rapat/persidangan Forum
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
c. Menyiapkan rencana alokasi anggaran dan pertanggungjawabannya.
2.) Urusan Rapat dan Persidangan, bertugas:
a. Menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan rapat/persidangan Forum Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan;
b. Bertanggungjawab terhadap kelancaran berlangsungnya rapat/persidangan Forum
Lalu Lintas dan Anggutan Jalan.
3.) Urusan Dokumentasi Hubungan Masyarakat, bertugas:
a. Melakukan Dokumentasi, menghimpun semua masukan, saran, dan keluhan
masyarakat terkait dengan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
b. Melakukan pembaharuan data dan informasi secara berkesinambungan pada website
Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang ada,
c. Menyiapkan bahan sosialisasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
4.) Urusan Penanggungjawab Website dan Informasi Publik
a. Melakukan pembaharuan data dan informasi secara berkesinambungan pada website
Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang ada;
b. Menyiapkan bahan sosialisasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
c. Membuat laporan notulen hasil kajian forum lalu lintas dan angkutan jalan;
d. Mencatat saran dan masukan dari Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan
Kelompok Kerja Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
5.) Urusan Administrasi dan Kesekrariatan, bertugas:
a. Membantu dalam penyusunan dokumentasi kegiatan forum lalu lintas dan angkutan
jalan di lapangan;
b. Membuat laporan notulen hasil kajian forum lalu lintas dan angkutan jalan;
c. Mencatat saran dan masukan dari Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan
Kelompok Kerja Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
d. Melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan disposisi/arahan pimpinan.
e. Urusan Kebersihan dan Pelayanan Umum, bertugas:
f. Menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan rapat/persidangan Forum Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan,
g. Melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan disposisi/arahan oleh pimpinan.
Data Penganggaran dana untuk penyelenggaraan Forum LLAJ di Kabupaten Karanganyar
dalam rangka jumlah pelaksanaan pelaksanaan rapat koordinasi pemecahan permasalahan LLAJ dari
tahun 2019 sampai tahun 2023 dapat dilihat pada tabel berikut :

2019 2020 2021 2022 2023


Target Anggaran Target Anggaran Target Anggaran Target Anggaran Targe Anggaran
t
9 30.500 12 35.000 12 35.000 12 35.000 12 35.000
bulan bulan bulan bulan bulan

Gambar 3.1 dan Gambar 3.2 Rapat Forum LLAJ


3.2 LAPORAN PENGAMATAN TENTANG PRASARANA DI KABUPATEN
KARANGANYAR
A. Terminal di Kabupaten Karanganyar yang termasuk kerjasama dengan UMKM
1. Terminal Jatipuro
Shelter Terminal Jatipuro resmi dikelola Pemerintah Kecamatan Jatipuro. Shelter tersebut
untuk menaik turunkan penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP), terutama dari Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Shelter ini tepat di sebelah timur Kantor
Kecamatan Jatipuro. Bupati Karanganyar Juliyatmono yang meresmikan shelter terminal tersebut.
Shelter Terminal Jatipuro ini untuk melayani kaum boro Jatiyoso, Jumapolo, Jatipuro dan
Jumantono. Selama ini, warga empat kecamatan tersebut sering ke perbatasan Wonogiri untuk
berangkat merantau. Kemudian dibuka rute trayek bus AKAP di shelter terminal tersebut sejak
2021 lalu. Bapak Kusbiyanto selaku Camat Jatipuro pada tahun 2022 mengusulkan ke pemerintah
kabupaten untuk bisa menyempurnakan lokasi tersebut. Anggaran yang diusulkan Rp 600 juta,
tahap pertama diberi Rp 100 juta untuk penataan. Kemudian tahap kedua kembali mendapat
anggaran Rp 350 juta. Sementara tahun ini kami kembali mengusulkan Rp 200 juta. Anggaran
tersebut untuk pembangunan fasilitas umum (fasum) dan kios-kios untuk menjual produk-produk
usaha mikro kecil menengah (UMKM) kecamatan Jatipuro. Jadi shelter Terminal Jatipuro
nantinya akan dilengkapi dengan kios kuliner.

Keberadaan shelter terminal jatipuro ini sangat penting bagi kaum boro di wilayah 4J
(Jatiyoso, Jumapolo, Jatipuro dan Jumantono, Red). Sebab, mereka tidak perlu harus ke Wonogiri
atau Kota Karanganyar untuk mendapak akses bus AKAP.Tahun ini dialokasikan anggaran
penambahan PJU di Terminal Jatipuro sebesar Rp 200 juta berdasarkan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2023.

2. Terminal Makuthoromo

Setelah beberapa tahun tak beroperasi dan menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK), terminal Mbangun Makuthoromo Karangpandan kini dijadikan tourism center atau pusat
informasi pariwisata Karanganyar. Pemkab menggandeng pihak ketiga untuk menghidupkan
kembali kawasan tersebut. Saat ini sudah ada UMKM yang digandeng untuk memasarkan
produknya di Makuthoromo Tourism Center. Rencana tetap sama sebagai pusat informasi wisata
di Karanganyar, khususnya ke Ngargoyoso dan Tawangmangu.
Marketing Communication The Lawu Grub akan mempermudah akses bagi kendaraan bus
pariwisata dan pengunjung lainnya untuk masuk ke lokasi. Selain itu juga mengfungsikan
bangunan utama menjadi rumah makan dan pusat oleh-oleh yang menjual produk lokal dari
UMKM dan maupun ekonomi kreatif di Kabupaten Karanganyar. Konsep tourism center bekerja
sama dengan pengelola wisata untuk menampilkan display informasi wisata masing-masing. Lalu
menjual tiket terusan dan memberikan promo diskon lebih murah dari pada membeli langsung di
lokasi wisata. Selain menjual tiket wisata, Makutoromo Tourism Center juga menjual tiket hotel,
vila, atau resort dengan harga promo yang lebih murah.
B. Keberadaan perlengkapan jalan di jalan kab/kota di Kabupaten Karanganyar
berdasarkan UU LLAJ No 22 th 2009 pasal 25.

1. Rambu Lalu Lintas;


Data Rambu-rambu lalu lintas di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2013-2017
Tahun
Uraian
No 2013 2014 2015 2016 2017
1 Berfungsi baik (unit) 155 233 443 464 653
2 Tidak Berfungsi baik (unit) 55 62 62 81 52
3 Kebutuhan (unit/meter) 600 600 600 600 800
4 Presentase ketersediaan rambu 25,83 38,8 73,83 77,83 81,63
3

Data Presentase target pemasangan rambu lalu lintas pada Renstra Pemkab Karanganyar
untuk tahun 2019-2023
Kondisi Target Kinerja Pada Tahun Ke-
Satuan
Definisi Operasional Awal 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Jumlah pemasangan
rambu-rambu pada
tahun n dibagi jumlah
rambu-rambu yang
% 55 65 71 77 83 89
seharusnya tersedia
dikali 100

2. Marka Jalan;
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 620/6.523.18/2015 tentang Penetapan Ruas
Jalan Menurut Status Sebagai Jalan Kabupaten. Kabupaten Karanganyar memiliki ruas jalan
sepanjang 876,50 Km dengan jumlah ruas 378 ruas jalan. Pada tahun 2021 terdapat 437,86
Km jalan dengan kondisi baik, 421,56 jalan dengan kondisi sedang, 144,41 Km jalan dengan
kondisi rusak, 42,68 Km jalan dengan kondisi rusak berat. Meskipun sudah didominasi ruas
kendaraan dengan kondisi baik namun kelengkapan marka jalan di Kabupaten Karanganyar
masih terbilang kurang, karena marka jalan yang ada di Karanganyar biasanya hanya tersedia
di jalan penghubung antar kabupaten dan provinsi saja, untuk jalan-jalan di dalam kota masih
banyak ditemukan marka jalan yang sudah memudar bahkan belum diberi marka jalan sama
sekali
3. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas;
a. Traffic light
Jumlah : 23

Kondisi
Baik Kurang Baik Rusak Rusak Berat
11 5 4 3

Kelengkapan
ATCS Smart Counter CCTV Running Text
Down
4 13 13 3
b. Fashing light
Jumlah : 64

Kondisi
Sangat Baik Baik Kurang Rusak Rusak Rusak Berat
Baik Ringan
2 30 4 24 2 2
4. Alat penerangan Jalan
Jumlah titik : 1203
Kondisi Baik : 1196
Kondisi rusak ringan : 4
Kondisi rusak : 3
Jumlah Penerangan Jalan Tiap Kecamatan
Kecamatan Jumlah
Jatipuro 63
Jatiyoso 56
Jumapolo 14
Jumantono 46
Matesih 55
Tawangmangu 136
Ngargoyoso 18
Karangpandan 9
Karanganyar 163
Tasikmadu 155
Jaten 80
Colomadu 79
Gondangrejo 98
Kebakkramat 73
Mojogedang 31
Kerjo 69
Jenawi 58

5. Alat pengendali dan pengaman Pengguna Jalan


a. Guardrail
Jumlah sebaran : 62 Lokasi
Panjang Total : 4.947 Meter
Kondisi Baik : 56
Kondisi Kurang Baik : 6
6. Alat pengawasan dan pengamanan Jalan
a. CCTV
Tersebar di 17 titik lokasi sebagai berikut :

Terminal tawangmangu, Simpang Karangpandan Utara, Simpang Buk Siwaluh, Simpang


polres / Pegadaian, Simpang Bejen Barat, Plasa Alun – Alun, Pojok Setda Barat, Depan
Setda, Pojok Setda Timur, Depan Rumdin Arah Plaza, Depan Rumdin Arah Taman
Pancasila, Selatan Taman Pancasila, Depan Kodim, Simpang Papahan Timur, Simpang
Papahan Barat, Simpang Colomadu Timur, Depan Masjid Agung

Kondisi
Baik Rusak Ringan
12 5
b. Area Traffic Control System (ATCS)
Tersebar di 4 Lokasi sebagai berikut :
Tugubata dengan kondisi sangat baik, Beji dengan kondisi kurang baik, Bejen dengan
kondisi baik, Papahan dengan kondisi baik

7. Fasilitas untuk sepeda, Pejalan Kaki, dan penyandang cacat; dan

a. Lajur sepeda
Gambar 3.3 dan 3.4 Lajur Sepeda di Kab Karanganyar

b. Trotoar
Sejumlah ruas jalan seperti Jalan Lawu, serta ruas jalan yang lain, trotoarnya beralih
fungsi. Mulai dari dipakai Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk berjualan, lahan parkir,
hingga digunakan untuk hal-hal yang menyimpang lainya. Dengan kondisi itu maka hak
pejalan kaki untuk menggunakan trotoar terampas. Sehingga mereka justru menggunakan
bahu jalan. Rencanannya trotoar akan diperbaiki tidak hanya di ruas jalan utama saja,
melainkan untuk ruas-ruas jalan yang lain juga akan dilengkapi. Anggaran untuk
pengembalian fungsi trotoar sudah ada yakni dari pos Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Karanganyar. Sedangkan realisasinya akan dilakukan dalam waktu dekat
ini. Harapannya setelah trotoar kembali tertata rapi, masyarakat mau menggunakan dan
mau menjaga dengan baik. Bahkan masyarakat diharapkan juga untuk menggunakan
trotoar itu ketika hendak berpergian dalam jarak dekat dengan jangkauan jalan kaki
Gambar 3.5 Trotoar di Kec. Jaten dan Gambar 3.6 Trotoar di Kec. Colomadu

c. Fasilitas khusus bagi penyandang cacat


Fasilitas Khusus bagi penyandang cacat yang sudah sering ditemukan di Kab.
Karanganyar saat ini adalah trotoar khusus untuk penyandang disabilitas yang biasanya
berwarna kuning dan terdapat tonjolan-tonjolan pada teksturnya untuk mempermudah
penyandang tuna netra dalam berjalan.

Gambar 3.7 Trotoar khusus penyandang disabilitas

8. Fasilitas pendukung kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berada di Jalan dan di
luar badan Jalan.

a. Halte
Kabupaten Karanganyar memiliki beberapa halte bus yang biasanya digunakan untuk
pemberhentian Bus dalam kota Batik Solo Trans dan ada juga halte bus yang digunakan
untuk pemberhentian Bus Trans Jateng.
Gambar 3.8 Halte Trans Jateng Ngangkruk Kec. Gondangrejo
b. Tempat penyebrangan pejalan kaki
Di Kabupaten Karanganyar penyebrangan pejalan kaki kebanyakan adalah zebra cross
dan jarang ditemukan jembatan penyebrangan
3.3 PENGAMATAN PELAKSANAAN UJI BERKALA KENDARAAN
BERMOTOR TERMASUK KEBERADAAN PENGUJINYA DI KAB.
KARANGANYAR
A. Dasar Hukum
1. PERDA No 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan daerah Kabupaten
Karanganyar No 4 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum.
2. PERBUP No 81 Tahun 2015 Tentang Perubahan Tarif Retribusi Pengujian
Kendaraan Bermotor.
B. Operasional Pelayanan
Senin s/d Kamis : Pukul 08.00 s/d 13.00 WIB
Jum'at : Pukul 08.00 s/d 09.00 WIB
C. Syarat Pengujian
a. Uji berkala untuk pertama kali
1. STNK asli yang masih berlaku
2. Sertifikat registrasi uji tipe kendaraan dan surat keterangan perubahan bentuk
bagi kendaraan yang mengalami perubahan bentuk dan jenis
3. Surat keterangan ijin trayek / ijin oprasi (untuk angkutan penumpang umum)
4. Surat tera tangki (untuk mobil barang berbentuk tangki)
5. Surat tera agrometer (untuk mobil penumpang jenis taksi)
6. Surat keterangan pendaftaran landasan (untuk kereta gandengan / tempelan)
7. Surat keterangan jati diri dan atau surat kuasa
8. Membawa kendaraan ketempat pengujian
b. Uji berkala untuk yang selanjutnya
1. Buku Uji
2. STNK asli yang masih berlaku
3. Sertifikat registrasi uji tipe kendaraan dan surat keterangan perubahan bentuk
bagi kendaraan yang mengalami perubahan bentuk dan jenis
4. Surat keterangan ijin trayek / ijin oprasi (untuk angkutan penumpang umum)
5. Surat tera tangki (untuk mobil barang berbentuk tangki)
6. Surat tera agrometer (untuk mobil penumpang jenis taksi)
7. Surat keterangan pendaftaran landasan (untuk kereta gandengan / tempelan)
8. Surat keterangan jati diri dan atau surat kuasa
9. Membawa kendaraan ketempat pengujian
c. Persetujuan numpang uji di luar daerah
1. Foto copy Buku Uji
2. Foto copy STNK yang masih berlaku
3. Surat keterangan jati diri dan atau surat kuasa
Keterangan :
Persetujuan numpang uji kendaraan keluar daerah diberikan kepada semua jenis
kendaraan, kecuali :
 Mobil Penumpang Umum
 Mobil Bus Umum
 Taksi
d. Mutasi Uji keluar daerah
1. Formulir permohonan yang telah diisi
2. STNK baru atau surat keterangan fiskal antar daerah
3. Buku uji atau foto copy Buku uji
4. Surat keterangan jati diri dan atau surat kuasa
D. Jenis Retribusi
Besar Retribusi / Biaya
Jenis Pelayanan / Obyek
Pengujian Kendaraan Bermotor ------------------------------------

1. JBB 0 - 3499 Kg 1. Rp 35.000,-


2. JBB 3500 - 8000 Kg 2. Rp 40.000,-
3. JBB 8001 - 15000 Kg 3. Rp 45.000,-
4. JBB Diatas 15000 Kg 4. Rp 50.000,-

Kereta Gandeng dan Kereta Tempelan Rp 50.000,-


Penggantian Tanda Uji Berkala Rp 7.500,-
Penggantian Buku Uji Berkala Rp 15.000,-
Penggantian Tanda Uji Berkala Karena
Hilang Atau Rusak Sebelum Habis Masa Rp 22.500,-
Berlakunya
Penggantian Buku Uji Berkala Karena
Hilang Atau Rusak Sebelum Habis Masa Rp 30.000,-
Berlakunya
Penggantian Tanda Lulus Uji Kendaraan
Rp 12.500,-
Berupa Stiker Tanda Samping Kendaraan
Penggantian Tanda Lulus Uji Kendaraan
Karena hilang Atau Rusak Sebelum Rp 20.000,-
Habis Masa Berlakunya

Keterangan :
1. Besarnya Tarif Retribusi Tersebut Juga Berlaku Pula Untuk Kendaraan Numpang
Uji Masuk.
2. Buku Uji Berkala Pengganti Yang Hilang Dapat Diganti Paling Cepat 14 Hari
Terhitung Sejak Tanggal Surat Kehilangan dari Kepolisian.
3. Dalam Hal Wajib Retribusi Tidak Membayar Tepat Pada Waktunya atau Kurang
Membayar Dikenakan Sanksi Administrasi Berupa Bunga 2% Setiap Bulan Dari
Retribusi Yang Terhitung Yang Tidak atau Kurang Dibayar dan Ditagih Dengan
Menggunakan SKRD
E. Alur Pengujian
1. Pemohon datang di loket pendaftaran mengisi surat permohonan, melengkapi berkas
persyaratan dan menyerahkan kepada petugas.
2. Petugas loket memeriksa berkas permohonan yang selanjutnya diminta untuk
membayar retribusi sesuai SKRD
3. Pemohon melakukan pembayaran retribusi biaya uji kendaraan yang besarnya sesuai
dengan SKRD
4. Pemohon membawa kendaraannya beserta FLHPK ke Gedung Pengujian Kendaraan
Bermotor yang selanjutnya kendaraan diserahkan kepada petugas penguji. Setelah
selesai pemeriksaan petugas penguji menyerahkan Kendaraan dan FLHPK ke
pemohon
5. Penguji Kendaraan Bermotor Penyelia menerima berkas hasil uji  dari petugas
administrasi untuk dianalisa apakah kendaraan dinyatakan lulus uji atau tidak
6. Petugas menyerahkan kembali surat-surat kendaraan kepada pemohon dan
menyerahkan plat nomor kendaraan yang telah dipasangi plat uji.

BAB 1V

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN

Anda mungkin juga menyukai