Kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) per tanggal 3 September 2022
mengejutkan masyarakat. Pemerintah secara resmi telah mengumumkan penyesuaian
harga BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis solar, pertalite dan pertamax. Tercatat, harga
Pertalite yang semula Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Harga Solar subsidi
yang semula Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Dan harga Pertamax yang semula
Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Pengumuman harga BBM naik tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko
Widodo, dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Kebijakan naiknya harga BBM dilakukan agar
penyaluran BBM benar-benar tepat sasaran. Data menunjukan bahwa subsidi BBM yang
tidak tepat sasaran karena 80% yang menikmati subsidi adalah golongan mampu, sisanya
20% dinikmati masyarakat tidak mampu. Subsidi BBM lebih banyak dinikmati oleh kelompok
masyarakat mampu yaitu pemilik mobil pribadi. Uang negara seharusnya diprioritaskan
untuk subsidi kepada masyarakat kurang mampu. Oleh sebab itu, seharusnya pemerintah
lebih tegas untuk memastikan bahawa subsidi BBM sudah tepat sasaran dan pemerintah
harus melakukan evaluasi kebijakan agar subsidi BBM dapat dinikmati secara merata.
Kenaikan BBM menyebabkan semua kebutuhan pokok juga ikut naik, seperti daging
ayam, daging sapi, telur, cabai, bawang, sayuran harganya juga mulai merangkak naik pasca
kenaikan BBM. Kenaikan BBM ini sama saja mencekik leher masyarakat kecil yang
seharusnya disejahterakan.