Anda di halaman 1dari 4

MATERI ESAI

Tugas Bahasa Indonesia

Di susun Oleh :
Kelompok 6
Anggota :
1. Ahmad Assyafi’i
2. Dedi Solihin
3. Ismi Nur Hoirunnisa
4. Nazwa Sintiasari
5. Putri Nurdianti
6. Yasmien Hanifah Fauziyyah

Kelas : XII IPA 2

Sekolah Menengah Atas Negeri Tanjungsari


2023

A. Kaidah Kebahasaan Esai


Teks esai secara umum juga memiliki kaidah kebahasaan yang hampir sama
dengan teks eksposisi.
1. Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif. Kalimat yang bertujuan untuk
meyakinkan, mengajak, merayu, atau membujuk pembaca untuk melakukan
sesuatu.
2. Menggunakan pernyataan yang menyatakan fakta untuk mendukung atau
membuktikan kebenaran argumentasi penulis/penuturnya. Mungkin pula
diperkuat oleh pendapat ahli yang dikutipnya ataupun pernyataan- pernyataan
pendukung lainnya yang bersifat menguatkan.
3. Menggunakan pernyataan atau ungkapan yang bersifat menilai atau
mengomentari.
4. Menggunakan istilah teknis berkaitan dengan topik yang dibahasnya. Topik
pada teks esai adalah film, terutama film "Batman" Istilah-istilah film yang
digunakan antara lain orisinalitas, trilog Nolan, planetary, remote control,
alegori, dan candide.
5. Menggunakan kata kerja mental. Jenis kata kerja yang mengekspresikan sikap
atau respon seseorang terhadap suatu tindakan. Kata kerja yang dimaksud,
antara lain, memendam, mengandalkan, mengidentifikasi mengingatkan,
menegaskan, dan menentukan.
6. Menggunakan kata baku. Penulisan istilah/kata yang sesuai dengan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
7. Logis. Pesan atau ide yang disampaikan dapat diterima oleh akal.
8. Ringkas. Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek dengan
pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan.
9. Runtun. Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan
tingkatkannya baik dengan kalimat maupun paragraf.

B. Langkah-langkah membuat Esai


1. Menentukan topik atau tema yang menarik. Pikirkan terlebih dahulu tipe
naskah yang akan ditulis.
2. Buatlah outline atau garis besar esai. Apa saja yang ingin ditulis, dari mana
sumbernya, hingga penyampaiannya akan menggunakan seperti apa.
3. Tulis point penting dengan beberapa subtopik. Mulailah dengan poin-poin
penting, kemudian buatlah beberapa sub topik dan kembangkan sub topik
yang telah dibuat.
4. Memberikan judul dalam esai tersebut.
5. Tulis dalam kalimat yang singkat, jelas, dan rinci.
6. Buatlah paragraf pertama (pendahuluan) untuk menulis esai.
7. Gunakan gaya penulisan untuk menarik perhatian pembaca.
8. Menuliskan kesimpulan. Simpulan ini merupakan rangkuman dari point point
yang telah dikemukakan sebelumnya.
9. Lakukan pemeriksaan ulangan terhadap esai yang sudah dibuat.

C. Tipe-tipe Esai
1. Esai deskriptif
Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik
perhatian pengarang. Bisa mendeskripsikan rumah, tempat rekreasi, dan lain-
lain.
2. Esai tajuk
Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Mempunyai satu
fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat
kabar/majalah terhadap satu topik dan isu dalam masyarakat.
3. Esai cukilan watak
Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari
kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Sehingga pembaca
dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan.
4. Esai pribadi
Hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis
sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri.
5. Esai reflektif
Esai reflektif ditulis secara formal. Penulis mengungkapkan dengan dalam,
sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan
dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan lain-lain. Esai ini
ditujukan kepada para cendekiawan.
6. Esai kritik
Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya,
lukisan, tarian, pahat, patung, dan teater. Esai ini membangkitkan kesadaran
pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni.

A. Contoh Esai Reflektif


Ada Apa Dengan Pendidikan?

Saat ini, kualitas pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini


dibuktikan dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan
Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian
pendidikan, kesehatan, dan juga penghasilan per kepala yang menunjukkan bahwa
indeks pengembangan manusia Indonesia semakin menurun. Di antara 174 negara di
dunia, Indonesia menduduki urutan ke-102 pada tahun 1996, ke-99 pada tahun 1997,
ke-105 pada tahun 1998, dan ke-109 pada tahun 1999.
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia tentu tak terlepas dari tujuan pendidikan
di Indonesia, sebab pendidikan yang ada di Indonesia adalah pendidikan yang
dilakukan demi kepentingan bangsa Indonesia. Namun, saat ini standar dan
kompetensi dalam sebuah pendidikan formal maupun informal seolah hanya
keranjingan pada standar dan kompetensi yang ada.
Dengan demikian, kami menawarkan solusi sistemik, yakni solusi
yangmengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti
yang diketahui, sistem pendidikan sangat erat kaitannya dengan sistem ekonomi yang
diterapkan. Sistem kapitalisme salah satunya berprinsip meminimalkan peran dan
tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai