Anda di halaman 1dari 7

KENAIKAN HARGA PERTAMAX DAN DAMPAKNYA TERHADAP

PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI INDONESIA

Disusun Oleh:

Rahmad Dani Rahadian

210413623282

Offering LL

Program Studi S1 Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Negeri Malang

ABSTRAK
Bahan bakar minyak (BBM) merupakan komoditas yang menjadi peranan penting
dalam semua aktivitas ekonomi,permasalahan bahan bakar minyak selalu menjadi masalah
besar dan menjadi topik utama untuk dibahas. Pasokan minyak bumi merupakan input vital
dalam proses produksi industri, terutama untuk menghasilkan listrik, menjalankan mesin
produksi dan mengangkut hasil produksi ke pasar. PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan
harga pertamax per 1 April 2022. Harga BBM jenis pertamax naik menjadi Rp. 12.500 per
liter untuk menanggulangi kenaikan harga minyak mentah dunia imbas knflik bersenjata di
Ukraina. Kenaikan harga pertamax ini mampu memicu pergeseran terhadap konsumsi jenis
pertamax ke pertalite. Dengan adanya lonjakan pengguna BBM bersubsidi tentunya akan
berdampak pada ketersediaan stok yang pada akhirnya akan mengalami kelangkaan selain itu
lonjakan pengguna BBM bersubsidi juga akan menyebabkan APBN membengkak hanya
untuk subsidi BBM. Untuk menjaga kestabilan harga BBM pemerintah Indonesia
memberikan subsidi terhadap barang. Penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif
menggunakan data sekunder yang diperoleh dari sumber yang relevan dengan topik yang
diangkat
PENDAHULUAN

Bahan bakar minyak (BBM) merupakan komoditas yang menjadi peranan penting
dalam semua aktivitas ekonomi,permasalahan bahan bakar minyak selalu menjadi masalah
besar dan menjadi topik utama untuk dibahas. Kenaikan harga minyak dunia berdampak pada
perekonomian negara di seluruh dunia tidak terkecuali dengan Indonesia. Kenaikan harga
BBM menyebabkan kenaikan harga sembako, dengan kenaikan tersebut masyarakat akan
mengurangi konsumsi terhadap minyak.

Bahan bakar minyak menjadi faktor utama dalam lancarnya sebuah perekonomian
negara.. Pasokan minyak bumi merupakan input vital dalam proses produksi industri,
terutama untuk menghasilkan listrik, menjalankan mesin produksi dan mengangkut hasil
produksi ke pasar. Disamping itu, minyak bumi juga penting bagi pembangunan ekonomi
Kenaikan harga minyak akan mendongkrak kenaikan biaya produksi barang-barang yang
dihasilkan oleh bahan bakar minyak yang selanjutnya akan menyebabkan kenaikan harga
barang-barang umum

PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga pertamax per 1 April 2022. Harga
BBM jenis pertamax naik menjadi Rp. 12.500 per liter berdasarkan keputusan Menteri
(Kepmen) ESDM No.62 K/12/MEM/2020. Penyesuaian harga BBM jenis pertamax ditempuh
untuk menghindari kerugian akibat lonjakan harga minyak mentah dunia yang mencapai di
atas 100 dolar Amerika Serikat (AS) per barel imbas konflik bersenjata di Ukraina. Kenaikan
harga pertamax ini mampu memicu pergeseran terhadap konsumsi jenis pertamax ke
pertalite.

Sebelumnya pemerintah Indonesia telah menetapkan BBM jenis pertalite merupakan


jenis BBM khusus penugasan (JBKM) yang berarti pertalite dapat dipastikan akan
mendapatkan subsidi dari pemerintah. Dengan adanya lonjakan pengguna BBM bersubsidi
tentunya akan berdampak pada ketersediaan stok yang pada akhirnya akan mengalami
kelangkaan selain itu lonjakan pengguna BBM bersubsidi juga akan menyebabkan APBN
membengkak hanya untuk subsidi BBM. Kelangkaan BBM tentunya akan berakibat pada
terhambatnya perekonomian. Untuk itu, pemerintah perlu menyiapkan mekanisme yang
efektif untuk mempertahankan pengguna pertamax tidak beralih menggunakan pertalite.
Mekanisme subsidi yang dijalankan saat ini ialah subsidi terhadap barang (produk),
bukan pada orang. Subsidi ini sifatnya terbuka sehingga tidak ada larangan konsumen kelas
menengah atas, atau kendaraan jenis apa pun, untuk membeli BBM subsidi. Dalam APBN
2022, pemerintah mengalokasikan total anggaran subsidi sebesar Rp206,9 triliun. Anggaran
itu dibagi untuk subsidi energi sebesar Rp134 triliun dan untuk subsidi non-energi Rp72,9
triliun. Jika diperinci lagi, anggaran subsidi energi dalam APBN 2022 dialokasikan untuk
subsidi jenis bahan bakar minyak (BBM) tertentu sebesar Rp11,3 triliun, subsidi elpiji tabung
3 kg senilai Rp66,3 triliun, dan subsidi listrik Rp56,5 triliun. Karena itu, perlu segera
diselesaikan upaya peralihan sasaran subsidi, dari sebelumnya berbasis komoditas menjadi
berbasis orang. Disertai perbaikan mekanisme teknis, semisal kerja sama dengan Organisasi
Angkutan Darat (Organda), optimalisasi penggunaan aplikasi seperti MyPertamina yang
berbasis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), atau penggunaan Kartu Keluarga
Sejahtera.

Upaya penyempurnaan mekanisme teknis secara operasional ini diharapkan agar


subsidi BBM lebih tepat sasaran. Langkah pemerintah untuk mempertahankan harga pertalite
dan pertamax di bawah harga keekonomian menjadi strategi yang efektif dalam jangka
pendek untuk menjaga inflasi dan mempertahankan daya beli masyarakat. Namun, apabila
kebijakan ini bersifat jangka panjang, akan menyebabkan alokasi subsidi BBM semakin naik,
dan tentunya akan makin membebani APBN. Padahal, alokasi subsidi dapat dialihkan untuk
sektor lain yang produktif, atau untuk mendorong akselerasi pengembangan sector energi
baru dan terbarukan (EBT).

Berdasarkan dari uraian kasus di atas terdapat hal yang menarik untuk penulis yaitu
bagaimana cara pemerintah dan BUMN mampu memperoleh keuntungan dari kenaikan harga
BBM non subsidi jenis pertamax namun disisi lain pemerintah juga harus memperhitungkan
akan daya beli masyarakat dan juga mencegah kelangkaan akibat beralihnya minat
masyarakat ke harga BBM yang lebih murah. Dalam artikel ini penulis memilih untuk
menggunakan teori pertukaran sosial(social exchange theory)

METODE PENULISAN

Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah deskriptif kualitatif, Data-
data yang dikumpulkan dalam tulisan ini, yakni berupa data sekunder (secondary data), dan
diperoleh melalui berbagai referensi yang relevan (relevant reference) dengan permasalahan
dan kajian yang diangkat.
ALAT ANALIS DAN STRUKTUR PEMBAHASAN
Teori pertukaran sosial merupakan teori yang menyatakan bahwa dalam
suatuhubungan sosial terdapat unsur ganjaran(reward),perngorbanan,dan keuntungan yang
saling memenuhi eori ini menjelaskan bagaimana manusia memandang tentang hubungan
kita dengan orang lain sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut terhadap:
Keseimbangan selang apa yang di berikan ke dalam hubungan dan apa yang dikeluarkan dari
hubungan itu.
Macam hubungan yang dilakukan.
Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
Keterikatan kasus dengan kenaikan harga BBM
Kasus bermula dari meningkatnya harga minyak mentah dunia yang menembus angka
100 dollar Amerika Serikat (AS) per barel akibat imbas dari kontak senjata yang terjadi
antara Ukraina dan Rusia. Pemerintah Indonesia dengan terpaksa menaikkan harga BBM
jenis pertamax untuk menangani lonjakan kerugian akibat kenaikan harga minyak dunia. Hal
tersebut dapat ditelaah dengan teori pertukaran sosial, dikarenakan terdapat pihak-pihak yang
diuntungkan.
Kenaikan harga BBM jenis pertamax ini terpaksa harus dilakukan karena mengingat
konsumen pertamax merupakan kalangan menengah ke atas. Jadi sudah tidak pantas jika
pertamax terus-terusan disubsidi. Subsidi seharusnya mampu dinikmati oleh kalangan miskin
dan rentah. Dengan kenaikan tersebut maka APBN tidak akan membengkak meskipun harga
minyak dunia naik. Berikut ini merupakan keuntungan pihak-pihak yan terlibat:
PT Pertamina
 Naiknya harga Indonesia Crude Price atau harga minyak mentah Indonesia
 Terhindar dari kerugian untuk
Pemerintah
 Meringankan APBN
 Meningkatkan pendapatan migas

Masyarakat
 Subsidi terhadap jenis bahan bakar lainnya terjamin
 Terjaminnya stok bahan bakar minyak di Indonesia
KESIMPULAN

Alasan Pertamina menaikkan harga BBM nonsubsidi merupakan penyesuaian


terhadap harga minyak mentah dunia yang terus melonjak yang sudah menembus level
USD110 per barel. Kenaikan harga BBM Pertamax berpotensi menggiring konsumen
mencari alternatif ke BBM Pertalite yang lebih murah. Tanpa pengawasan dalam hal
penyaluran yang ketat, hal ini akan memberatkan keuangan negara dan Pertamina. Saat ini
pemerintah masih menjaga stabilitas harga BBM Pertalite, walaupun sudah menaikkan harga
BBM Pertamax. Pemerintah perlu melakukan upaya pengawasan agar dapat menyusun
kebijakan yang strategis guna menjaga kestabilan harga BBM nasional.
DAFTAR PUSTAKA

https://mediaindonesia.com/opini/483283/urgensinya-strategi-kebijakan-bbm-yang-
terintegrasi

https://www.idxchannel.com/economics/jadi-perdebatan-di-masyarakat-ini-dampak-
kelangkaan-dan-kenaikan-harga-bbm

https://industri.kontan.co.id/news/apa-alasan-harga-pertamax-naik-ini-jawaban-
pertamina

https://money.kompas.com/read/2022/05/12/094900226/kenaikan-harga-pertamax-bikin-
konsumen-beralih-ke-pertalite

Anda mungkin juga menyukai