b. Dampak Negatif
1) Resistensi Kelompok Kepentingan. Kelompok kepentingan yang mungkin
kehilangan keuntungan dari perubahan kebijakan dapat menyebabkan
resistensi dan konflik.
2) Tantangan Ekonomi. Perubahan kebijakan ekonomi dapat menyebabkan
tantangan ekonomi, terutama jika tidak ada langkah-langkah yang memadai
untuk mengurangi potensi dampak negatifnya.
3) Ketidakpastian Ekonomi. Perubahan kebijakan ekonomi dapat menciptakan
ketidakpastian, baik di antara pelaku usaha maupun masyarakat umum,
yang dapat menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi.
4) Peningkatan Biaya Implementasi. Penerapan kebijakan yang memerlukan
investasi besar dalam infrastruktur atau reformasi sistem dapat
menimbulkan beban biaya yang signifikan.
5) Tantangan Budaya dan Konteks Lokal. Sistem ekonomi politik modern
mungkin menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan budaya dan
konteks lokal Indonesia, yang dapat memerlukan pendekatan yang
disesuaikan.
6) Ketidaksetujuan Politik. Penerapan kebijakan yang signifikan dalam konteks
politik dapat menyebabkan ketidaksetujuan politik, bahkan jika tujuannya
adalah untuk kepentingan umum.
7) Potensi Pengurangan Lapangan Kerja. Peningkatan efisiensi dan
restrukturisasi ekonomi dapat berpotensi menyebabkan pergeseran dalam
lapangan kerja dan memerlukan upaya untuk menangani dampak sosialnya.