Anda di halaman 1dari 15

STUDI KELAYAKAN BISNIS

ASPEK SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA

Disusun oleh Kelompok 5:


Stevia Carla Sucipto 115220068
Olivia Novitasari 115220070
Olivia Priscilla Suharly 115220073
Janechristy Stevie 115220081
Tiara Wella Nilam 115220082

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2024

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii


BAB I ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Pembelajaran ................................................................................ 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Aspek Sosial Ekonomi (ASE) ................................................ 2
2.2 Benefit, Disbenefit dan Biaya .................................................................. 4
2.3 Sistem Analisis ......................................................................................... 4
2.4 Harga Semu .............................................................................................. 5
2.5 Harga Komoditi Tradeable dan Harga Paritas.......................................... 6
2.6 Efektivitas dan Efisiensi Pemakaian Sumber Daya ................................. 7
2.7 Arus Pengembalian dan Opportunity Cost ............................................... 8
2.8 Manfaat Ekonomi dan Sosial ................................................................... 9
2.9 Aspek Sosial ........................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat,
perubahan dalam struktur sosial, seperti perubahan perilaku konsumen serta
perkembangan teknologi, menjadi fenomena yang signifikan dalam
menentukan kebutuhan dan preferensi konsumen. Fenomena ini dapat menjadi
peluang dan ancaman baru dalam bisnis. Aspek sosial, ekonomi, dan budaya
merupakan komponen penting dalam menganalisis potensi suatu ide bisnis
dalam mencapai keberhasilan di pasar yang berevolusi saat ini. Pentingnya
mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan budaya dalam mempengaruhi
kelayakan bisnis menjadi semakin jelas, karena aspek-aspek tersebut
mempengaruhi preferensi konsumen, kebutuhan pasar, dan dinamika sosial
yang mempengaruhi operasi bisnis.
Mempertimbangkan aspek sosial ekonomi dan budaya dalam
kelayakan bisnis tidak hanya penting untuk memahami dan menyesuaikan diri
dengan pasar target, tetapi juga untuk menavigasi dan memanfaatkan peluang
yang muncul dari perubahan sosial dan ekonomi, serta tantangan yang dihadapi
oleh bisnis dalam lingkungan yang semakin kompleks dan beragam.

1.2 Tujuan Pembelajaran


Tujuan dari pembelajaran dalam karya tulis paper ini adalah sebagai
berikut:
1. Mempelajari konsep dari Pengertian Aspek Sosial Ekonomi (ASE)
2. Menganalisis Benefit, Disbenefit, dan Biaya
3. Mempelajari Sistem Analisis
4. Mempelajari konsep Harga Semu
5. Mempelajari perbedaan antara Harga Komoditi Tradeable dan Harga Paritas
6. Mempelajari penerapan Efektivitas dan Efisiensi Pemakaian Sumber Daya
7. Mempelajari faktor analisis dari Arus Pengembalian
8. Mempelajari Manfaat Ekonomi dan Sosial
9. Mempelajari komponen dan ciri-ciri Aspek Sosial

1
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Aspek Sosial Ekonomi (ASE)


Aspek sosial ekonomi mencakup analisis biaya dan manfaat suatu
proyek dari sudut pandang kepentingan sosial atau masyarakat secara
menyeluruh. Ini sering digunakan untuk mengevaluasi kelayakan proyek
publik yang disponsori oleh pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur
atau proyek lingkungan. Pendekatan ini mempertimbangkan dampak proyek
terhadap masyarakat, termasuk aspek-aspek seperti kesempatan kerja,
penggunaan sumber daya lokal, pertumbuhan ekonomi, distribusi nilai tambah,
dan perubahan kondisi sosial yang kompleks.

Manfaat dari Aspek Sosial Ekonomi (ASE) adalah sebagai berikut:


- Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: ASE memainkan peran penting
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memperhatikan
faktor-faktor seperti pendidikan dan pendapatan, masyarakat dapat
memperoleh kesempatan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas
hidup mereka.
- Pengurangan Kesenjangan Ekonomi: ASE berkontribusi dalam mengurangi
kesenjangan ekonomi antara masyarakat. Dengan memperhatikan struktur
ekonomi dan sosial, pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk
menciptakan kesetaraan ekonomi.
- Peningkatan Pendidikan dan Pembangunan: ASE juga mempengaruhi
peningkatan pendidikan dan pembangunan. Dengan memperhatikan kondisi
sosial ekonomi, pemerintah dapat merancang kebijakan yang lebih efektif
untuk meningkatkan akses pendidikan dan Pembangunan.
- Pengembangan Regional yang Merata: ASE membantu dalam
pengembangan regional yang merata. Dengan memperhatikan kesenjangan
ekonomi antar wilayah, pemerintah dapat merancang kebijakan yang lebih
inklusif untuk mengurangi kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan di
seluruh wilayah (Wikipedia, 2023).

Aspek-aspek penilaian manfaat bisnis yang direncanakan dapat ditinjau


dari beberapa sisi, antara lain:
1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional: Memperhatikan manfaat proyek
terhadap kesempatan kerja, penggunaan sumber daya lokal, devisa,
pertumbuhan industri, konsumsi dalam negeri, dan pendapatan nasional.
2. Sisi Distribusi Nilai Tambah: Memastikan bahwa proyek memiliki nilai
tambah yang dapat dihitung secara kuantitatif dan didistribusikan dengan
jelas.

2
3. Sisi Nilai Investasi per Tenaga Kerja: Menilai kemampuan proyek dalam
meningkatkan kesempatan kerja dengan memperhitungkan investasi per
tenaga kerja.
4. Sisi Keuntungan Ekonomi Nasional: Menggunakan metode Economic Rate
of Return (ERR) untuk menilai manfaat proyek terhadap ekonomi nasional.
5. Sisi Pengaruh Sosial: Memperhatikan manfaat sosial proyek seperti
penciptaan lapangan kerja, alih teknologi, peningkatan mutu hidup, dan
dampak positif pada masyarakat sekitar.
6. Sisi Manfaat/Biaya Sosial: Menggunakan shadow price untuk
menyesuaikan harga pasar terhadap faktor-faktor produksi atau hasil
produksi tertentu yang tidak tercermin dengan jelas di pasar.
7. Hambatan di Bidang Ekonomi: Mengidentifikasi hambatan-hambatan
seperti iklim tropis, produktivitas rendah, kapital yang sedikit, nilai
peradangan luar negeri yang rendah, pengangguran, ketimpangan distribusi
pendapatan, tekanan penduduk yang berat, dan penggunaan tanah yang
produktivitasnya rendah.
8. Dukungan Pemerintah: Memperhatikan kepentingan pemerintah dalam
mendukung perdagangan yang menghasilkan devisa bagi negara dengan
menggunakan instrumen kebijakan proteksi perdagangan.

Ada 2 jenis kebijakan dalam perdagangan, yaitu kebijakan langsung


dan tidak langsung:
1. Kebijakan langsung terhadap komoditi yang bersangkutan:
- Kebijakan langsung terhadap komoditi mencakup tindakan seperti tarif
impor, ekspor, subsidi, kuota impor/ekspor, dan pembatasan kualitatif.
- Sedangkan kebijakan dalam negeri meliputi pajak penjualan,
pengaturan distribusi barang, dan pengaturan harga.
- Kebijakan produksi mencakup subsidi/pajak langsung bagi produsen,
perlindungan harga dan sarana produksi, serta pengaturan penggunaan
sarana produksi.
2. Kebijakan tidak langsung
- Meliputi kebijakan makro seperti over/under valuation, nilai tukar,
suku bunga, alokasi kredit, dan kebijakan proteksi terhadap komoditi
lainnya.

Dampak dari proteksi perdagangan termasuk distorsi pasar dan transfer


pendapatan kepada konsumen dan produsen. Distorsi pasar terjadi karena
perbedaan antara harga pasar yang sebenarnya dan harga yang seharusnya jika
tidak ada proteksi pemerintah, sedangkan transfer pendapatan terjadi karena
proteksi perdagangan bisa mengalihkan pendapatan kepada konsumen atau
produsen melalui berbagai mekanisme kebijakan.

3
2.2 Benefit, Disbenefit dan Biaya
Benefit adalah keuntungan atau manfaat yang diterima oleh
masyarakat, seperti perbaikan infrastruktur seperti jembatan atau perbaikan
kampung. Disbenefit atau beban adalah kerugian yang ditanggung oleh
masyarakat akibat suatu proyek, seperti pencemaran udara oleh industri. Biaya
adalah pengeluaran untuk pelaksanaan, operasi, dan pemeliharaan proyek,
contohnya biaya pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan jalan raya.

Pendapatan adalah arus kas masuk dari pelayanan atau penjualan


produk dari fasilitas publik hasil proyek, seperti pendapatan dari listrik,
transportasi, atau rekreasi.

Rumus yang digunakan:


a. BCR = Benefit – Disbenefit
Biaya

b. BCR modifikasi = Benefit – Disbenefit – Biaya netto


Biaya Pertama

c. BCR modifikasi dapat pula dinyatakan sebagai berikut:


BCR – Mod = B – Disbenefit – ( C )op
I
Dimana : BCR = Perbandingan benefit terhadap biaya
( C )op = Biaya operasi dan produksi

• Jika BCR > 1 maka usulan proyek diterima


• Jika BCR < 1 maka proyek ditolak.Our.

2.3 Sistem Analisis


Sebuah proses penelitian yang disebut sistem analisis dilakukan untuk
menentukan apakah sistem atau prosedur yang digunakan oleh perusahaan
sudah memenuhi syarat untuk meningkatkan efisiensi. Dengan membagi
sistem menjadi berbagai komponen, analisis sistem dilakukan untuk
memecahkan masalah (Faradilla, 2021).

Sistem analisis bertujuan untuk memahami, merancang, dan


memodifikasi sistem atau proses bisnis agar dapat berfungsi secara efektif dan
efisien dalam memenuhi kebutuhan pengguna dan organisasi. Tujuan utama
dari sistem analisis adalah untuk menemukan masalah atau kebutuhan
pengguna dan membuat solusi yang memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu,
sistem analisis juga bertujuan untuk memastikan bahwa sistem beroperasi

4
dengan lebih baik, lebih kinerja, dan lebih aman, serta memastikan bahwa
sistem memenuhi perbedaan antara analisis aspek finansial berdasarkan harga
pasar dengan ASE yang sumber pokoknya adalah, pajak, subsidi,
ketidaksempurnaan pasar, konsep consumer atau producer surplus, dampak
eksternal, pemerataan pendapatan, tabungan (saving), pertimbangan akan merit
wants (Vedhitya, 2023).

Pendekatan yang dipergunakan untuk melakukan analisis ekonomi


suatu proyek pada dasarnya mendasarkan diri atas pendekatan UNIDO Guide
to Practical Project Appraisal. Metode yang dipergunakan di sini memulai
analisis dengan melakukan analisis profitabilitas finansial berdasarkan atas
harga pasar. Apabila dilakukan analisis dari sisi biaya dan manfaat social
(SCBA) UNIDO meneruskan langkah-langkah diatas dengan:
- Melakukan penyesuaian dampak proyek tersebut terhadap tabungann dan
investasi
- Melakukan penyesuaian dampak proyek tersebut pada distribusi
pendapatan (income distribution)
- Melakukan penyesuaian dampak proyek tersebut sesuai dengan
pertimbangan akan merit wants.

2.4 Harga Semu


Harga semu (shadow pricing) adalah sebuah teknik yang analis gunakan
untuk menetapkan nilai moneter pada produk atau jasa yang tidak dipasarkan
di pasar, seperti biaya produksi dan aset tak berwujud. Nilai bayangan ini
penting untuk melakukan analisis biaya-manfaat yang akurat dari suatu proyek.
Namun, harga semu tidak akurat karena bergantung pada asumsi subjektif dan
kurangnya data yang dapat diandalkan (Hayes, 2021).

Pada umumnya struktur harga pasar masih disertai dan dipengaruhi


berbagai intervensi dan peraturan. Intervensi tersebut antara lain:
- Menetapkan harga dan distribusi berbagai macam komoditi
- Memberlakukan peraturan skala gaji minimum
- Menetapkan nilai tukar mata uang
- Macam-macam peraturan yang bertujuan meratakan pendapatan

1. World Price Numeraire


Indeks bulanan yang mencakup tingkat paritas pembiayaan (PPP) antara
tukaran dolar AS dan tukaran dolar AS selama 10 negara ekonomi terbesar
di dunia.
2. Domestic Price Numeraire

5
Indeks harga yang mengukur tingkat paritas pembiayaan (PPP) di dalam
sebuah negara.

Harga Semu untuk Resources


Harga Semu adalah konsep ekonomi yang merujuk pada harga barang
atau jasa yang ditentukan oleh pasar, yang dipengaruhi oleh ketersediaan dan
permintaan.
- Input dan output yang diperdagangkan (tradeable). Input dan output yang
diperdagangkan adalah barang dan jasa yang dapat dijual dan dikonsumsi di
luar wilayah tempat mereka diproduksi.
- Input dan output yang tidak diperdagangkan (non-tradeable). Input dan
output yang tidak diperdagangkan adalah barang dan jasa yang hanya dapat
dibeli dan dikonsumsi di tempat mereka diproduksi.
- Tenaga kerja. Harga semu tenaga kerja dipengaruhi oleh ketersediaan dan
permintaan tenaga kerja di pasar kerja.
- Modal. Harga semu modal dipengaruhi oleh tingkat suku bunga, kondisi
ekonomi, dan kebijakan moneter.
- Valuta asing. Harga semu valuta asing dipengaruhi oleh kebijakan moneter
dan kondisi ekonomi global.

2.5 Harga Komoditi Tradeable dan Harga Paritas


Harga komoditi tradeable dan harga paritas merupakan dua konsep
penting dalam ekonomi perdagangan internasional dan produksi, karena
mencerminkan dua aspek yang berbeda dari harga suatu komoditas, yang
masing-masing memiliki implikasi yang berbeda terhadap produksi, distribusi,
dan konsumsi.

Harga komoditi tradeable adalah harga berdasarkan pasar dunia, yang


terjadi pada pelabuhan masuk arus perdagangan suatu negara. Harga ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti fluktuasi pasokan dan permintaan
global, kondisi cuaca, kebijakan perdagangan internasional, serta perubahan
nilai tukar mata uang (Saretta, 2023). Harga komoditi tradeable adalah harga
dasar yang menjadi acuan bagi perdagangan internasional. Sedangkan, harga
paritas adalah harga komoditi pada lokasi pabrik, karena mencakup semua
biaya yang terlibat, baik biaya langsung maupun tidak langsung dalam proses
produksi dan distribusi di lokasi pabrik tersebut.

Harga paritas diperlukan dalam mengubah harga komoditi tradeable


menjadi harga yang dapat diproduksi dan didistribusikan di lokasi tertentu,
seperti pabrik atau pasar lokal. Biaya tambahan yang diperlukan dalam
mengubah harga komoditi tradeable menjadi harga paritas di lokasi pabrik,

6
antara lain biaya administrasi, biaya logistik, biaya transportasi, biaya tenaga
kerja, biaya modal, dan biaya overhead lainnya.

Biaya tenaga kerja termasuk dalam kategori biaya tambahan yang


diperlukan dalam mengubah harga komoditi tradeable menjadi harga paritas di
lokasi pabrik, karena harga paritas mencakup semua biaya yang terlibat dalam
proses produksi dan distribusi, termasuk biaya langsung seperti tenaga kerja.
Berikut terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam perhitungan
biaya untuk tenaga kerja:
- Bila jumlahnya melimpah (excess supply), tenaga kerja dinilai berdasarkan
jumlah penerimaan di tempat semula yang ditinggalkan sebelum bergabung
dengan proyek dan dikonversikan ke PD. Tujuannya untuk mencerminkan
biaya tenaga kerja yang sebenarnya dibebankan oleh perusahaan dalam
situasi ketika jumlah tenaga kerja melimpah.
- Bila permintaan tenaga kerja melebihi jumlah penawaran, dinilai
berdasarkan harga pasar dan disesuaikan dengan PD. Tujuannya adalah
mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya, di mana perusahaan
mungkin perlu menyesuaikan biaya tenaga kerja, untuk memenuhi
permintaan pasar dan memastikan keseimbangan ekonomi yang optimal.
- Tenaga asing dibayar dengan valuta asing dan pengeluaran lokal dikonversi
ke PD, karena untuk memastikan konsistensi dalam perhitungan biaya,
mempertahankan stabilitas dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan, mematuhi kebijakan pemerintah, dan memanfaatkan kurs yang
mungkin lebih menguntungkan.

2.6 Efektivitas dan Efisiensi Pemakaian Sumber Daya


Efektivitas dan efisiensi pemakaian sumber daya adalah dua konsep
penting dalam analisis penggunaan sumber daya. Efektivitas merujuk pada
sejauh mana program atau kegiatan dapat mencapai tujuannya dengan
menggunakan sumber daya yang optimal. Sedangkan Efisiensi adalah sejauh
mana suatu program atau kegiatan dapat mencapai tujuannya dengan
menggunakan sumber daya yang minimal. Kedua pendekatan ini sangat
penting dalam evaluasi proyek-proyek publik karena mereka membantu untuk
menilai sejauh mana proyek tersebut memberikan nilai yang sebanding dengan
biaya yang dikeluarkan:
1. Efektivitas Biaya, membantu mempertimbangkan manfaat dan kerugian
melalui alternatif terapi (pilihan-pilihan yang tersedia) dengan rasio biaya
terhadap efektivitas, yang berarti menentukan seberapa efektif suatu
intervensi dalam mencapai hasil tertentu dengan biaya yang minimal
(hayatiwani, 2022).

7
2. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya & Kemampuan Mendapatkan atau
Menghemat mata uang, yaitu kemampuan untuk mengurangi pengeluaran
dalam suatu transaksi atau operasi (Gumelar, 2023).
Kemampuan ini melibatkan strategi seperti negosiasi harga,
penggunaan teknologi untuk mengurangi biaya, atau memilih alternatif yang
lebih murah untuk mencapai tujuan yang sama. Hal ini penting terutama untuk
program yang menghasilkan barang dagangan, karena kita ingin melihat
seberapa besar sumber daya domestik yang diperlukan untuk menghasilkan
satu unit mata uang asing (devisa) (Rosyda, 2021).

Dalam konteks ini, kita menggunakan konsep-konsep seperti Domestic


Resource Cost (DRC) dan Effective Rate of Protection (ERP).
- Domestic Resource Cost (DRC): digunakan untuk menilai
keunggulan komparatif suatu negara dalam produksi barang atau
jasa tertentu dan juga untuk menilai sejauh mana suatu negara dapat
melindungi industri domestiknya dari kompetisi internasional
(Bruno, 1972).
DRC/unit = biaya dari sumber daya domestik
nilai output proyek – nilai input dari luar negeri

*di mana, DRC/SER (nilai tukar semu) < 1, atau DRC/ OER
(nilai tukar resmi) < 1 maka usulan diterima, dan juga sebaliknya

- Effective Rate of Protection (ERP): dihitung dengan


membandingkan biaya yang diperlukan untuk melindungi industri
domestiknya dengan biaya yang sebenarnya dari perdagangan
internasional (Bruno, 1972). Usulan proyek investasi akan diterima
jika ERP < 0, dan ditolak jika > 0.
*ERP = (DRC/OER)-1

Dalam kedua pendekatan ini memungkinkan hasil evaluasi yang


lebih komprehensif terhadap program atau kegiatan publik, dengan
mempertimbangkan tidak hanya aspek keuangan tetapi juga
dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas dalam membuat
keputusan yang lebih baik dan bertanggung jawab terhadap
penggunaan sumber daya publik.

2.7 Arus Pengembalian dan Opportunity Cost


Arus Pengembalian lebih berfokus pada manfaat yang diperoleh dari
suatu Keputusan, seperti proses evaluasi yang mempertimbangkan manfaat
ekonomi dan sosial yang dihasilkan oleh proyek atau investasi, seperti
penciptaan lapangan kerja, peningkatan produktivitas, atau kontribusi terhadap

8
kesejahteraan masyarakat. Sedangkan Opportunity Cost lebih berfokus pada
aspek ekonomi dari keputusan yg sudah dibuat, seperti biaya yang dihabiskan
atau dari mana sumber daya dialokasikan ketika suatu proyek atau investasi
dipilih (Muhammad, 2023). Ada 2 faktor analisis yang dilakukan dalam arus
pengembalian yaitu:
1. Opportunity Cost (Modal Pemerintah): Dalam konteks modal
pemerintah, Opportunity Cost merujuk pada biaya yang dikorbankan ketika
modal pemerintah digunakan untuk satu tujuan tertentu. Dalam asumsi
bahwa modal pemerintah terbatas, penggunaannya harus menghasilkan
tingkat pengembalian tertinggi. Ini berarti bahwa setiap investasi atau
proyek yang mendapatkan modal pemerintah harus memiliki manfaat atau
hasil yang signifikan untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya
tersebut. Penggunaan modal pemerintah harus dilakukan dengan hati-hati
untuk memastikan bahwa dana tersebut dikembalikan dalam bentuk yang
paling efektif dan memberikan nilai maksimal bagi masyarakat (Antari,
2022).
2. Opportunity Cost (Masyarakat): Merujuk pada nilai dari manfaat
alternatif yang di korbankan ketika masyarakat memilih untuk mendukung
atau berinvestasi dalam suatu proyek atau kegiatan tertentu. Yang berarti,
ketika masyarakat memutuskan untuk menggunakan sumber daya mereka
untuk satu tujuan, mereka harus mengorbankan manfaat dari tujuan
alternatif yang mungkin lebih menguntungkan atau memiliki nilai yang
lebih tinggi bagi masyarakat secara keseluruhan (Antari, 2022).
Analisis Opportunity Cost dalam kedua konteks ini penting untuk
memastikan bahwa penggunaan sumber daya, baik itu modal pemerintah
maupun sumber daya masyarakat, dilakukan dengan cara yang paling efisien
dan memberikan nilai maksimal (Utami, 2023).

2.8 Manfaat Ekonomi dan Sosial


Manfaat ekonomi dan sosial, dapat dilihat dari sisi:
1. Pembangunan nasional, yang terdiri dari:
a. Memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat setempat
b. Pemanfaatan sumber daya lokal
c. Pembuatan dan Penyimpanan Devisa
d. Pertumbuhan industri lainnya
e. Memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai kemampuan
f. Peningkatan pendapatan nasional

2. Distribusi nilai tambah


Tujuannya adalah untuk menambah nilai proyek yang dimana nilai tambah
harus dihitung secara kuantitatif, untuk menyederhanakan perhitungan ini,

9
setelah diketahui besaran nilai tambah, maka dapat diasumsikan bahwa
proyek tersebut akan berproduksi pada kapasitas normalnya.

3. Nilai investasi per tenaga kerja


Proyek ini dapat meningkatkan lapangan kerja.Salah satu cara untuk
mengukur proyek atau operasi padat modal adalah dengan mencari nilai
investasi per karyawan pada proyek ekspansi dengan membagi jumlah yang
diinvestasikan (modal tetap + modal kerja) dengan jumlah karyawan yang
terlibat.Perhitungan nilai investasi adalah jumlah investasi sebelum dan
sesudah investasi.

4. Keuntungan ekonomi nasional


Dalam perbankan, pengembangan manfaat ekonomi suatu proyek dapat
dilakukan dengan menggunakan metode Economic Rate of Return (ERR).
Dalam metode ini, bunga dan pajak atas pinjaman bukan merupakan denda
karena bunga merupakan bagian dari penilaian keseluruhan yang diterima
dunia usaha.

5. Pengaruh sosial
Pendirian proyek harus membawa manfaat sosial bagi masyarakat, misalnya
dengan cara sebagai berikut:
a. Rekrutmen terbuka
b. Pelaksanaan alih teknologi
c. Meningkatkan kualitas hidup dan
d. Memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar proyek

6. Manfaat/ biaya sosial


Metode ini menggunakan apa yang disebut harga bayangan. Merupakan
suatu cara untuk menyesuaikan harga yang berlaku di pasar suatu faktor atau
hasil produksi tertentu. Hal ini karena harga pasar ini tidak mencerminkan
atau mengukur biaya sebenarnya atau nilai sosial dari hasil faktor-faktor
produksi. Hal ini dapat disebabkan oleh tindakan pemerintah terkait pajak,
subsidi, pengaturan harga atau upah.

7. Hambatan di bidang ekonomi, seperti iklim tropis, produktivitas rendah, dan


banyaknya jumlah pengangguran.

8. Dukungan pemerintah, yang dibagi menjadi 2 kebijakan yaitu kebijakan


langsung terhadap komoditi yang bersangkutan dan kebijakan tidak
langsung.

2.9 Aspek Sosial


Menurut Heni Susilowati (2022), komponen-komponen aspek sosial terdiri
dari:

10
1. Komponen Demografi
a. Struktur penduduk
b. Tingkat kepadatan penduduk
c. Pertumbuhan penduduk
d. Tenaga kerja
2. Komponen Budaya
a. Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya)
b. Proses sosial
c. Warisan budaya (situs purbakala, cagar budaya)
d. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha atau kegiatan
3. Komponen Masyarakat
a. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana
pembangunan pengaruh terhadap kesehatan
b. Proses dan potensi terjadinya pencemaran
c. Potensi besar dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan
angka kematian)
d. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran
penyakit

11
DAFTAR PUSTAKA

Antari, K. Y. (2022, Juli 22). Retrieved from


https://www.zenius.net/blog/pengertian-dan-contoh-opportunity-cost
Ardhani. (2023). Efektivitas Manajemen Rantai Pasokan Produk #SemakinPeka
dalam Fesyen Berkelanjutan di PT Gemilang Media Wisatama
(Travelxism) , 67.
Aris. (2021). Gramedia Blog. Retrieved from Gramedia Blog:
https://www.gramedia.com/literasi/nilai-sosial/
Bams. (2023, August 25). Retrieved from https://pasla.jambiprov.go.id/green-
marketing-tujuan-tantangan-strategi-dan-contoh/
Bruno, M. (1972). Domestic Resource Costs and Effective Protection:
Clarification and Synthesis. Journal of Political Economy, 6.
Dienamics. (2023, August 24). Dienamics. Retrieved from
https://dienamics.com.au/blog/6-ways-to-design-sustainable-products/
Faradilla, R. (2021, September 15). Retrieved from
https://www.idntimes.com/business/finance/rinda-faradilla/apa-itu-
analisis-sistem
Gumelar, G. (2023, Agustus 8). Retrieved from https://pluang.com/id/blog/news-
analysis/efisien-adalah
hayatiwani, N. s. (2022). Retrieved from
https://www.scribd.com/document/502386041/Pengertian-Efektivitas-
Biaya
Hayes, A. (2021, September 25). Retrieved from
https://www.investopedia.com/terms/s/shadowpricing.asp
Heni Susilowati, S. E. (2022, April 19). Retrieved from
https://stiestekom.ac.id/berita/kajian-aspek-ekonomi-sosial-dan-budaya-
dalam-kelayakan-bisnis/2022-04-19
itsojt. (2022, November 22). ITS NEWS. Retrieved from Fast Fashion Waste,
Limbah yang Terlupakan: https://www.its.ac.id/news/2022/11/02/fast-
fashion-waste-limbah-yang-terlupakan/
Krisnanda, N. (2019). PENGARUH KESADARAN LINGKUNGAN TERHADAP
PERSEPSI KONSUMEN DAN NIATBELI PRODUK LAMPU LED
PHILIPS DIKOTA DENPASAR, 2.
Muhammad, A. (2023, Maret 23). Retrieved from
https://blog.peakflo.co/id/keuangan/biaya-peluang

12
Putih, H., & Habib. (2019, July). Harvard Business Review. Retrieved from
Konsumen Ramah Lingkungan yang Sulit Dicapai:
https://hbr.org/2019/07/the-elusive-green-consumer
Ratmawati, E. (2023, July 26). Kumparan. Retrieved from Fast Fashion:
Mengubah Paradigma Industri Pakaian: https://kumparan.com/eliana-
ratmawati/fast-fashion-mengubah-paradigma-industri-pakaian-
20dXGgmT5dF
Rohmansyah. (2019). Pinterest. Retrieved from
https://id.pinterest.com/pin/817192294869604020/
Rosyda. (2021). Gramedia Blog. Retrieved from
https://www.gramedia.com/literasi/sumber-devisa-negara/
Samani. (2023). Deskera. Retrieved from 7 Cara Penjadwalan Produksi yang
Efektif Dapat Meningkatkan Keuntungan Anda:
https://www.deskera.com/blog/7-ways-production-scheduling-boosts-
bottom-line/
Saretta, I. R. (2023, April 26). Retrieved from
https://www.cermati.com/artikel/parity-price
Syahid, R. (2021). Perancangan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja Finishing
dengan Metode Quality Exposure Checklist (QEC) di CV X Divisi Sarung
Tenun, 2.
Utami, N. W. (2023, November 7). Retrieved from
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-contoh-biaya-peluang-atau-
opportunity-cost-adalah/
Vedhitya, M. (2023, Maret 21). Retrieved from
https://www.marketeers.com/memahami-sistem-analisis-definisi-hingga-
tujuannya/
wewadahan. (2021, Juny 20). Manfaat Menggunakan Tote Bag: Serbaguna dan
Berkelanjutan. Retrieved from https://id.wewadahan.com/post/manfaat-
menggunakan-tote-bag-serbaguna-dan-berkelanjutan
Wikipedia. (2023, September 12). Retrieved from
https://id.wikipedia.org/wiki/Sosial_ekonomi
Wulandari, P., & Azhar. (2022). UPCYCLING LIMBAH KAIN PRODUKSI
SEPATU MENJADI TAS SEBAGAI PRODUK MERCHANDISE. 5.
Xendit. (2020, July 14). Xendit. Retrieved from 4 Manfaat Manajemen Persediaan
Berbasis Cloud bagi Bisnis Anda: https://www.xendit.co/id/blog/4-
manfaat-manajemen-persediaan-berbasis-cloud-bagi-bisnis-anda/

13

Anda mungkin juga menyukai