Dosen Pengampu:
Nor Ainah, S.Sos, M.E.
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Ahoy Ariya Wijaya 202207437
M.Ramadhani 202207455
Nahdatul Elma 202207468
Rina Yanti 202207480
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
disusun sebagai tugas akhir untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi di
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Amuntai.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak dapat disusun dengan sendirian,
sehingga penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata, penulis berharap bahwa makalah ini dapat memberikan manfaat
dan wawasan yang lebih baik bagi pembaca, serta dapat dijadikan referensi yang
berguna bagi peneliti atau pembaca lainnya yang tertarik dengan topik yang sama.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
A. Kesimpulan ......................................................................................... 12
B. Saran.................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis birokrasi adalah
ekonomi politik. Ekonomi politik adalah studi tentang hubungan antara
kekuasaan politik dan kegiatan ekonomi dalam suatu negara. Dalam konteks
birokrasi, ekonomi politik mempelajari bagaimana kekuasaan politik
mempengaruhi kebijakan ekonomi yang diambil oleh birokrasi, serta
bagaimana kegiatan ekonomi tersebut mempengaruhi kekuasaan politik.
1
memberikan masukan yang berharga dalam merumuskan kebijakan ekonomi
yang lebih efektif dan efisien, serta dalam meningkatkan kinerja birokrasi dalam
menjalankan kegiatan ekonomi suatu negara.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Kekuasaan otoritatif, yaitu sesuatu yang disetujui untuk dibuat, dan
roda pemerintahan;
(Putri, 2019). Komponen gaya, ada tiga bagian dalam rangkaian gaya
4
memengaruhi pionir, dapat memberikan bisikan kepada pionir, dapat
dibuatnya.
birokrasi.
antara lain:
5
dialokasikan untuk program-program ekonomi tertentu, yang nantinya
6
PANRB. Kegiatan evaluasi bertujuan untuk menilai perkembangan
pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kedeputian III.
7
(CPE), Revisi Peraturan Presiden 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan,
Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, PP Nomor 102
tahun 2021 tentang penambahan PMN di BPUI untuk menyelamatkan polis
Jiwasraya, PP terkait pembentukan holding untuk restrukturisasi BUMN, RPP
PMN kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), RPP Pembubaran
Perusahan (Perseroan), RPP PMN kepada PT Garuda Indonesia, PP 101 tahun
2021 tentang Penggabungan Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia, RPP
Restrukturisasi BUMN, RPP Restrukturisasi PT Waskita Karya, PT Adhi
Karya, PT Krakatau Steel, PT Semen Indonesia dan PT Senen Kupang, RPP
PMN BUMN, dan pembentukan Bullion Bank.
8
19 Recovery Index yang dirilis Nikkel Asia per-Agustus tahun 2022. Penilaian
tersebut didasarkan oleh beberapa poin yang salah satunya adalah vaksinasi.
Melalui peran monitoring yang dilakukan Deputi III atas capaian KPI dan
pengembangan usaha holding, pelayanan publik berupa Holding Ultra Mikro
telah mencapai 66,9% dari target 2025. Pelayanan publik berupa Piloting
Program Kompor Induksi tahap I telah mencapai 2.000 Keluarga Penerima
Manfaat (KPM) di Bali dan Solo melalui peran Deputi III dalam pembentukan
Tim Percepatan Program Konversi LPG ke Kompor Induksi. Pada kegiatan
Sinkronisasi Kebijakan Harga BBM (JBKP) Pertalite dan BBM JBT (Solar),
Deputi III melaksanakan peran koordinasi terhadap K/L teknis dalam
melakukan perhitungan (exercise) volume kuota dan formula harga BBM
sehingga terdapat penetapan dan kesepakatan atas besaran kuota BBM dan
perhitungan subsidi serta kompensasi yang selaras antar K/L. Dalam hal
pemenuhan hak akses informasi publik bagi masyarakat, Deputi III juga telah
mengembangkan beberapa platform media untuk mendukung peningkatan
kualitas pelayanan publik melalui Instagram (@d3perekonomianri), Twitter
(D3Perekonomian), Facebook (Deputi 3 Perekonomian RI), Channel Youtube
(D3 Ekon), dan Website (deputi3.ekon.go.id) yang menyajikan informasi
kegiatan kedeputian.
9
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Birokrasi dalam Pelaksanaan
Kegiatan Ekonomi
10
termasuk dalam kategori ini meliputi tata laksana, pola pikir, kinerja
organisasi, budaya kinerja, inovasi kinerja dan teknologi informasi, perilaku
kinerja, sistem dan strategi pelayanan, kepemimpinan yang transaksional,
dan struktur organisasi yang adaptif.Birokrasi harus mampu memberi
sumbangsih dalam pemberdayaan masyarakat, menjadi katalisator dan
inovator serta membangun kompetisi dalam arti positip, menjadikan
birokrasinya saling bersaing, antar bagian dalam memberikan
pendampingan dan penyediaan regulasi dan barang-barang kebutuhan
publik.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
pembentukan Tim Percepatan Program Konversi LPG ke Kompor Induksi. Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja birokrasi dalam
melaksanakan kegiatan perekonomian.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Salsabilah, W., & Putri, R. Y. (2022). Kekuasaan Dalam Ranah Kajian Politik Dan
Organisasi. JURNAL ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK, 2(1), 29-42.
Rohayatin, T., Warsito, T., Pribadi, U., Nurmandi, A., Kumorotmo, W., & Suranto,
S. (2017). Faktor Penyebab Belum Optimalnya Kualitas Penyelenggaraan
Pelayanan Publik Dalam Birokrasi Pemerintahan. Caraka Prabu: Jurnal Ilmu
Pemerintahan, 1(01), 22-36.
14