Dosen :
H. Tjeri Hadjrillah S.E , M.M
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Economics yang diberi judul “DAMPAK KENAIKAN BBM BAGI
PEREKONOMIAN BANGSA INDONESIA”.
Tidak lupa ucapan terimakasih kepada Bapak H. Tjeri Hadjrillah S.E,
M.M selaku dosen mata kuliah Economics yang membimbing saya dalam
pengerjaan tugas makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, baik dari bentuk penyusunan materinya, Kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca umumnya.
KATA PENGANTAR........................................................................................2
BAB I....................................................................................................................3
PENDAHULUAN...............................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3 Tujuan Penyusunan...............................................................................5
1.4 Manfaat Makalah...................................................................................5
BAB II..................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................5
2.1 Penyebab Kenaikan BBM.....................................................................5
2.2 Dampak Kenaikan harga BBM............................................................6
BAB III..............................................................................................................11
KESIMPULAN & SARAN..............................................................................11
Daftar Pustaka...................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Dampak Negatif
1. Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi lebih mahal. Harga barang dan jasa
akan mengalami kenaikan disebabkan oleh naiknya biaya produksi sebagai imbas
dari naiknya harga bahan bakar.
2. Apabila harga BBM memang dinaikkan, maka akan berdampak bagi
perekonomian khususnya UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah).
3. Meningkatnya biaya produksi yang diakibatkan oleh : harga bahan bakar, beban
transportasi, dll.
4. Kondisi keuangan UMKM menjadi rapuh, maka rantai perekonomian akan
terputus.
5. Terjadi peningkatan jumlah pengangguran.
Dengan meningkatnya biaya operasi perusahaan, maka kemungkinan akan terjadi
PHK.
6. Inflasi
Inflasi akan terjadi jika harga BBM mengalami kenaikan. Inflasi yang terjadi
karena meningkatnya biaya produksi suatu barang atau jasa.
2.3 Dampak Kenaikan Harga BBM Terhadap Inflasi
Jika terjadi kenaikan harga BBM, maka akan terjadi inflasi. Terjadi inflasi ini
tidak dapat dihindari karena BBM merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat, dan
merupakan jenis barang komplementer. Meskipun ada berbagai cara untuk mengganti
pengunaan BBM, tapi BBM tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari
– hari.
Inflasi akan terjadi karena apabila subsidi BBM dicabut, harga BBM akan
naik. Masyarakat mengurangi pembelian BBM. Uang tidak disalurkan ke pemerintah
tapi tetap banyak beredar di masyarakat. Jika harga BBM naik, harga barang dan jasa
akan mengalami kenaikan pula. Terutama dalam biaya produksi. Inflasi yang terjadi
dalam kasus ini adalah “Cost Push Inflation”. Karena inflasi ini terjadi karena adanya
kenaikan dalam biaya produksi. Ini jika inflasi dilihat berdasarkan penyebabnya.
Sementara jika dilihat berdasarkan sumbernya, yang akan terjadi adalah “Domestic
Inflation”, sehingga akan berpengaruh terhadap perekonomian dalam negeri.
Kenaikan harga bBBM akan membawa pengaruh terhadap kehidupan iklim
berinvestasi. Biasanya kenaikan bahan bakar minyak akan mengakibatkan naiknya
biaya produksi, naiknya biaya distribusi dan menaikan juga inflasi. Harga barang –
barang menjadi lebih mahal, daya beli merosot, karena penghasilan masyarakat yang
tetap. Ujungnya perekonomian akan stagnan dan tingkat kesejahtarean terganggu.
Di sisi lain, kredit macet semakin kembali meningkat, yang paling parah
adalah semakin sempitnya lapangan pekerjaan karena dunia usaha menyesuaikan
fungsi menyesuaikan produksinya sesuai dengan kenaikan harga serta penurunan
permintaan barang.
Hal – hal diatas terjadi jika harga bahan bakar minyak dinaikkan, Bagaimana
jika tidak? Subsidi pemerintah terhadap bahan bakar minyak meningkat juga.
Meskipun negara kita merupakan penghasil minyak, dalam kenyataannya untuk
memproduksi bahan bakar minyak.kita masih membutuhkan impor bahan baku
minyak juga.
Dengan tidak adanya kenaikan bahan bakar minyak, subsidi yang harus
disediakan pemerintah juga semakin besar. Untuk menutupi sumber subsidi, salah
satunya adalah kenaikan pendapatan ekspor. Karena kenaikan harga minyak dunia
juga mendorong naiknya harga ekspor komoditas tertentu. Seperti kelapa sawit,
karena minyak sawit mentah (CPO) merupakan subsidi minyak bumi, Income dari
naiknya harga CPO tidak akan sebanding dengan besarnya biaya yang harus
dikeluarkan untuk subsidi minyak.
Kenaikan harga bahan bakar minyak berdampak pada meningkatnya inflasi.
Dampak dari terjadinya inflasi terhadap perekonomian nasional adalah sebagai
berikut :
1. Inflasi akan mengakibatkan perubahan output dan kesempatan kerja di
masyarakat.
2. Inflasi dapat mengakibatkan ketidakmerataan pendapatan dalam masyarakat.
3. Inflasi dapat menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi.
Pemerintah bisa menekan laju dari inflasi dengan melakukan beberapa cara.
Berikut ini 3 cara untuk mengatasi inflasi yaitu.
1. Kebijakan Fiskal
Cara pertama yang akan dilakukan oleh pemerintah adalah kebijakan fiskal.
Kebijakan fiskal ini sendiri berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran dari
anggaran pemerintah.
Kebijakan fiskal ini antara lain dengan meningkatkan tariff pajak, mengurangi
pengeluaran dari pemerintah, dan melakukan pinjaman.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter menjadi salah satu dari cara mengatasi inflasi yang bisa
dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan moneter atau kebijakan keuangan bisa
dilakukan dengan menambah ataupun mengurangi jumlah uang yang beredar. Hal ini
dilakukan untuk menjaga kestabilan moneter dengan tujuan bisa meningkatkan
kesejahteraan dari masyarakat suatu negara.
Kebijakan moneter lainnya adalah dengan melakukan kebijakan operasi pasar
terbuka. Kebijakan ini bisa dilakukan dengan cara mengendalikan jumlah uang
beredar.
3. Kebijakan Non-fiskal dan Non moneter
Selain menggunakan kebijakan fiskal dan juga kebijakan moneter, pemerintah
juga bisa menggunakan kebijakan non fiskal dan juga non moneter. Kebijakan non
fiskal dan juga non moneter. Kebijakan non fiskal dan non moneter ini dilakukan
dengan beberapa cara :
A, Menambah hasil produksi
Pemerintah akan memberikan kebijakan-kebijakan yang bisa meringankan
para pengusaha. Hal ini dilakukan oleh pemerintah dengan harapan para pengusaha
bisa menggenjot produksi agar lebih banyak lagi.
Dengan banyaknya barang yang beredar di masyarakat maka perputaran uang
akan semakin cepat dan banyak, sehingga uang bisa beredar kembali menjadi
seimbang.
B. Mempermudah masuknya barang impor
Tak semua barang dapat dipenuhi oleh produsen dalam negeri, untuk itu
mempermudah masuknya barang - barang impor menjadi salah satu solusi untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara menurunkan pajak dan juga mempermudah
perizinan barang impor.
C. Menstabilkan pendapatan masyarakat
Mejaga pendapatan masyarakat agar tidak naik juga bisa menjadi salah satu
cara untuk menekan laju pertumbuhan inflasi yang tak terkendali.
D. Menetapkan harga maksimum
Pada saat terjadi inflasi, harga barang cenderung naik tak terkendali. Hal ini
lah yang membuat daya beli masyarakat menurun. Dengan menetapkan harga
maksimum, pemerintah berharap agar daya beli masyarakat menjadi lebih baik lagi.
E, Pengawasan distribusi barang
Distribusi barang yang terhambat juga menjadi salah satu faktor naiknya harga
di suatu wilayah. Permintaan yang besar tidak diimbangi dengan jumlah barang yang
terbatas akibat terhambatnya proses distribusi barang.
Dengan melakukan pengawasan sebagai salah satu cara mengatasi inflasi,
diharapkan barang tersebut bisa cepat didistribusikan kepada masyarakat.
2.4 Kenaikan Harga BBM dan Implikasinya Terhadap Makro Ekonomi
Indonesia
Kenaikan harga BBM merupakan suatu kondisi yang memerlukan sikap
proaktif dalam mencari solusinya. Dapat dipahami bahwa dengan adanya kenaikan
harga BBM di Indonesia tentu berdampak pada kehidupan ekonomi masyarakat itu
sendiri. Jika dilihat dari daya beli masyarakat secara umum, dengan kenaikan harga
BBM menyebabkan daya beli masyarakat mengalami penurunan, karena nilai
pendapatan masyarakat secara subtansial sesungguhnya juga mengalami penurunan.
Kenaikan harga BBM di Indonesia saat ini salah satunya disebabkan oleh
naiknya harga minyak dunia, yang memicu pemerintah Indonesia untuk menaikan
harga BBM di tanah air. Sebagai negara pengimpor minyak dan besarnya pengeluaran
pemerintah untuk subsidi BBM, maka kondisi ini akan memperlemah ekonomi
nasional serta Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) kita. Beberapa
faktor lainnya yang juga memicu kenaikan harga BBM di Indonesia adalah sisi under
supply atau penyediaan, diantaranya dikarenakan belum optimalnya teknologi
produksi minyak yang digunakan di Indonesia, ketersediaan sumber minyak bumi
yang sifatnya semakin menipis atau terbatas (limited), dan harga ketergantungan
dominan terhadap impor BBM. Sisi supply yang kurang mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat secara mandiri, tidak seimbang dengan demand atau kebutuhan
masyarakat akan BBM itu sendiri. Peningkatan permintaan terhadap BBM yang
semakin tinggi ini sejalan dengan bertambahnya jumlah masyarakat yang
membutuhkan BBM, yang cenderung semakin meningkat. Semua faktor di atas
merupakan pemicu terjadinya kenaikan harga BBM di Indonesia.
Kenaikan harga BBM tentunya berpengaruh terhadap berbagai sisi kehidupan
ekonomi masyarakat, dan secara lebih luas artinya akan berimplikasi terhadap
ekonomi makro Indonesia. Naiknya harga BBM mempunyai pengaruh eksponensial
terhadap berbagai indicator makro ekonomi, yang pada giliranya akan dirasakan oleh
seluruh lapisan masyarakat Indoneisa secara umum, terutama lapisan menengah ke
bawah, khususnya masyarakat miskin dan setengah miskin. Dengan adanya kenaikan
atau lonjakan harga BBM tentunya akan berimplikasi terhadap makro ekonomi
Indonesia. Berbagai kondisi dan fundamental makro ekonomi tersebut tercermin dari
indikator –Indikator berikut ini.
1) Pertumbuhan Ekonomi
2) Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara
3) Terdepresiasinya Mata Uang
4) Kenaikan Harga Barang – barang
5) Tingkat Pengangguran dan Kemiskinan
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
3.1 Kesimpulan
Bahan bakar minyak atau BBM sudah menjadi kebutuhan yang cukup primer
di-era saat ini. Kenaikan bahan bakar minyak akan memberikan dampak yang cukup
dirasakan bagi seluruh masyarakat. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif.
Dampak yang signifikan terjadi pada tingkat inflasi dan pada kondisi perekonomian
nasional. Dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi adalah akan terjadi kenaikan
pada tingkat persentase inflasi. Jumlah uang yang beredar di masyarakat akan
bertambah , dan akan berdampak pula pada harga berbagai jenis barang dan jasa.
Kondisi perekonomian akan mengalami kegoncangan, ketidakstabilan akan terjadi.
Iklim investasi akan menurun, sehinga berpengaruh pada jumlah pendapatan dan
pengeluaran pemerintah . Kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi dengan
kebijakn moneter. Seluruh instrumen kebijakan moneter efektif dalam mengurangi
dan mengatasi inflasi.
3.2Saran
Sesuai dengan kesimpulan diatas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.
1. Pemerintah hendaknya memilih waktu yang tepat untuk mengeluarkan kebijakan
menaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
2. Jika inflasi terjadi akibat dampak dari kebujakan pemerintah, diperlukan suatu
langkah yang tepat dalam mengatasi inflasi.
3. Pemerintah perlu meningkat tingkat kenaikan harga agar layak dan cermat mengingat
daya beli rakyat Indonesia yang belum tinggi,
4. Pemerintah harus bisa mengawasi kenaikan harga kebutuhan pokok yang dikarenakan
kenaikan harga BBM agar tidak melonjak jauh.
Daftar Pustaka