Anda di halaman 1dari 17

SIMULASI ANTRIAN PRODUKSI TANGKI CRUIDE OIL

MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMODEL

Disusun Oleh :

Nama : Anis Ibnal Firasol Adam

NIM : 221020700104

Kelas : 3 B1 / Teknik Industri

Dosen Mata Kuliah :


Inggit Marodiyah, ST., MT

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

TAHUN AKADEMIK 2023/2024

KATA PENGANTAR

1
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya
sehingga makalah yang berjudul “SIMULASI ANTRIAN PRODUKSI TANGKI
CRUIDE OIL MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMODEL” ini dapat tersusun
sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Inggit
Marodiyah, ST. MT selaku dosen Pemodelan Sistem serta juga kepada seluruh
pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi nilai tugas mata kuliah
Pemodelan Sistem. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan kepada para pembaca.

Bagi kami makalah ini masih banyak kekurangan, maka kami


mengucapkan permohonan maaf karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat


bagi para pembaca.

Sidoarjo, 10 Januari 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Tujuan...............................................................................................................6
1.3 Batasan Masalah...............................................................................................6
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA..................................................................................7
2.1 Pengertian Sistem Antrian.................................................................................7
2.2 Pengertian Model.............................................................................................8
2.3 Pengertian Simulasi...........................................................................................9
2.4 Software Promodel.........................................................................................11
BAB 3 METODE PENELITIAN........................................................................13
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................15
BAB 5 KESIMPULAN........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyediaan energi di masa depan merupakan permasalahan yang
senantiasa menjadi perhatian semua bangsa karena bagaimanapun juga
kesejahteraan manusia dalam kehidupan modern sangat terkait dengan jumlah dan
mutu energi yang dimanfaatkan. Bagi Indonesia yang merupakan salah satu
negara sedang berkembang, penyediaan energi merupakan faktor yang sangat
penting dalam mendorong pembangunan. Seiring dengan meningkatnya
pembangunan terutama pembangunan di sektor industri, pertumbuhan ekonomi
dan pertumbuhan penduduk, kebutuhan akan energi terus meningkat.

Sampai saat ini, minyak bumi masih merupakan sumber energi yang utama
dalam memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Selain untuk memenuhi kebutuhan
energi di dalam negeri, minyak bumi juga berperan sebagai komoditi penghasil
penerimaan negara dan devisa. Peranan minyak bumi yang besar tersebut terus
berlanjut, sedangkan cadangan semakin menipis. Di lain pihak harga minyak bumi
sangat sulit untuk diperkirakan, sebagai akibat banyaknya faktor tak menentu
yang berpengaruh. Selain itu, produksi bahan bakar minyak (BBM) yang
dilakukan melalui teknologi transformasi di dalam negeri, tidak mencukupi
kebutuhannya.

Kenaikan harga minyak bumi tingkat dunia yang telah mencapai tingkat
harga tertinggi sepanjang sejarah yaitu menembus angka 100 USD per barrel telah
membawa dampak ekonomi yang sangat merugikan. Tak bisa dipungkiri bahwa
ketergantungan kebutuhan energi kepada minyak bumi di Indonesia sangat tinggi
di berbagai sektor Ketergantungan kepada minyak bumi yang demikian tinggi di
Indonesia ini terjadi karena kekeliruan kebijakan pemerintah yang telah terjadi
selama puluhan tahun.

4
Selain menetapkan minyak bumi sebagai sumber energi utama selama
puluhan tahun, pemerintah juga menerapkan sistem subsidi minyak bumi yang
memiliki dampak tidak sehat bagi pertumbuhan ekonomi di masa depan dan juga
bagi anggaran keuangan negara apalagi jika terjadi kenaikan harga minyak bumi
tingkat dunia. Kekeliruan pemanfaatan minyak bumi ini hanya terjadi pada dua
negara di dunia yaitu Indonesia dan satu negara di benua Afrika [1].

Industri minyak dan gas di Indonesia menjadi penyumbang pendapatan


negara sebesar US$ 35 miliar [2]. Selain itu juga, sektor migas berpengaruh
terhadap nilai Pendapatan Daerah Bruto (PDB), lapangan kerja, pendapatan
perkapita serta infrastruktur di wilayah tersebut. Oleh karena itu, pengelolaan
operasional terutama aspek produksi minyak bumi menjadi penting, agar dapat
mencapai tuntutan pasar bebas dan menguatkan aspek perekonomian Negara.
Tantangan yang dihadapi oleh sektor migas adalah menaikkan produksi dan
meningkatkan eksplorasi.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah pengelolaan di bagian


refinery yang fokus pada produksi minyak bumi. Pada bagian refinery,
pemrosesan Crude Oil menjadi produk bahan bakar merupakan aspek yang
penting. Hal ini menjadi fokus utama dengan mempertimbangkan tingginya harga
Crude Oil, kebijakan lingkungan kualitas dan jumlah produksi Crude Oil, jumlah
permintaan dan profit keseluruhan [3]. Seiring dengam tingginya persaingan dan
semakin kecil marjin keuntungan pada sektor refinery, maka proses operasi harus
berjalan secara efisien [4].

Dengan kecenderungan meningkatnya harga minyak bumi tingkat dunia,


maka mengakibatkan juga meningkatnya pengeluaran pemerintah untuk
memberikan subsidi bagi lebih dari 40 juta kilo liter Bahan Bakar Minyak (BBM)
non industri yang salah satunya adalah minyak tanah untuk kebutuhan rumah
tangga. Masalah kenaikan harga dan kelangkaan minyak bumi ini mendorong
pemerintah Indonesia untuk segera mencari dan menetapkan pemakaian energi
alternatif guna mengurangi ketergantungan kepada minyak bumi sekaligus
menyelamatkan perekonomian dan kesehatan lingkungan. Saat ini beban anggaran
pemerintah 75% masih bertumpu pada sektor perminyakan dan hanya 5% pada

5
sektor gas, diharapkan penggunaan gas bisa lebih ditingkatkan lagi menjadi 20%
untuk penghematan anggaran.

1.2 Tujuan
Berikut merupakan tujuan dari pembuatan makalah simulasi sistem antrian
jalan tol menggunakan software Promodel :
1. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi penggunaan Promodel
2. Mahasiswa mampu membuat simulasi pemodelan sistem menggunakan
software Promodel.
3. Mahasiswa mampu menganalisa sisitem pemodelan yang telah dibuat
menggunakan software Promodel.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah ini dimaksudkan untuk membatasi ruang lingkup
penelitian yang dilaksanakan. Pada penelitian ini yang dibahas yaitu bagaimana
cara pembutan sistem pemodelan dengan menggunakan software Promodel serta
analisa yang dihasilkan dari pembuatan sistem apakah efisien untuk
diterapkan.untuk mengurai antrian produksi

6
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

Berikut merupakan kajian pustaka dari makalah pembuatan simulasi


antrian jalan tol emnggunakan software Promodel.
2.1 Pengertian Sistem Antrian
Suatu proses antrian adalah suatu proses yang berhubungan dengan
kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian
menunggu dalam suatu baris (antrian) jika semua pelayannya sibuk, dan akhirnya
meninggalkan fasilitas tersebut. Sebuah sistem antrian adalah suatu himpunan
pelanggan, pelayan, dan suatu aturan yang mengatur kedatangan pada pelanggan
dan pemrosesan masalahnya [5].
Sistem-sistem antrian dicirikan oleh lima buah komponen: pola
kedatangan para pelanggan, pola pelayanan, jumlah pelayan, kapasitas fasilitas
untuk menampung para pelanggan dan aturan dalam mana para pelanggan
dilayani. Pola kedatangan para pelanggan biasanya dicirikan oleh waktu antar-
kedatangan, yakni waktu antara kedatangan dua pelanggan yang berurutan pada
suatu fasilitas pelayanan. Pola ini dapat deterministik (yakni, diketahui secara
pasti), atau berupa suatu variabel acak yang distribusi probabilitasnya dianggap
telah diketahui. Pola ini dapat bergantung pada jumlah pelanggan yang berada
dalam sistem, atau tidak-bergantung pada keadaan sistem antrian ini.
Juga yang menarik adalah apakah para pelanggan datang satu per satu atau
secara berombongan dan apakah penolakan (balking) atau pembatalan (reneging)
diperkenankan. Penolakan terjadi apabila seorang pelanggan menolak untuk
memasuki suatu fasilitas pelayanan karena antriannya terlalu panjang. Pembatalan
terjadi apabila seorang pelanggan yang telah berada dalam suatu antrian
meninggalkan antrian dan fasilitas pelayanan yang dituju karena ia menunggu

7
terlalu lama. Bila tidak disebutkan secara khusus, maka anggapan standarnya
adalah bahwa semua pelanggan tiba satu per satu dan juga bahwa tidak terjadi
penolakan dan pembatalan.

2.2 Pengertian Model


Model adalah pendekatan atau abstraksi dari suatu sistem yang
dikembangkan untuk tujuan studi. Model berisikan hal-hal (variabel) yang relevan
dengan sistem nyata yang ada. Observasi dalam sebuah sistem dapat menjadi
dasar dalam pembentukan sebuah model. Model terdiri atas model analog dan
model simbolik. Untuk model analog, pemodelan sistem nyata dilakukan melalui
tingkah laku, sedangkan model simbolik berasaskan pada perspektif, verbal,
matematik dan logika berpikir dari pemodel.
Willemain mendata lima kualitas dari suatu model yang efektif: validitas,
nyaman digunakan, bernilai untuk klien, dapat / mungkin dijalankan, dan sesuai
dengan permasalahan klien. [6]
Sementara itu, Brooks dan Tobias mengidentifikasikan sebelas kriteria
performa untuk suatu model yang baik. Akan tetapi, ada empat syarat utama untuk
suatu model yang baik [7]:
1. Validitas: model cukup akurat sesuai tujuannya
2. Kredibilitas: model dan hasilnya dapat dipercaya
3. Utilitas: model berguna sesuai spesifikasi aplikasinya
4. Feasibilitas: punya kemungkinan untuk mengembangkan dan
menggunakan model dengan waktu dan sumberdaya yang tersedia
5. Persyaratan kelima mungkin ditambahkan, yaitu akredibilitas (model
sesuai dengan akreditasi), untuk model yang menjadi subjek dari
penelitian independen.
Karena permintaan terhadap kecepatan akhir-akhir ini, waktu untuk
menyelesaikan suatu studi simulasi dianggap lama, bahkan dengan perkembangan
hardware dan software simulasi. Oleh sebab itu, metode penyederhanaan model
simulasi memainkan peran utama [8]. Tujuan utama penyederhanaan model ialah
untuk menemukan suatu model konsep yang lebih sederhana yang masih valid
berdasarkan persyaratan simulasi.

8
Persyaratan simulasi merupakan tujuan dari studi simulasi, yang secara
utama disebut sebagai pengukuran performa yang diinginkan. Ada dua pendekatan
untuk mendapatkan suatu model yang lebih sederhana: konstruktif atau evolutif.
Untuk pendekatan “konstruktif”, suatu model yang lebih sederhana akan muncul
langsung dari potongan model yang lebih besar. Untuk pendekatan “evolutif”,
suatu model yang lebih sederhana muncul dari model awal. Untuk pendekatan
“evolutif”, masih terdapat dua kemungkinan:
1. Model awal lebih kompleks sehingga kita mencoba untuk
menyederhanakannya. Ini disebut pendekatan evolutif-reduksi.
2. Model awal terlalu sederhana sehingga kita menambahkan detail yang
diperlukan. Ini disebut pendekatan evolutif-ekspansi.

2.3 Pengertian Simulasi


Simulasi adalah imitasi atau tiruan dari suatu sistem dinamis dengan
menggunakan suatu model komputer dengan tujuan untuk melakukan evaluasi
dan peningkatan pada performa sistem tersebut [9]. Kegunaan simulasi sangat
banyak, salah satunya ialah simulasi membantu meminimalkan resiko biaya dan
kadangkala meminimalkan kesalahan fatal dalam dunia nyata. Teknologi simulasi
mengalami peningkatan dalam jumlah aplikasi produknya yang bervariasi mulai
dari pelatihan untuk pilot pesawat terbang hingga pengujian prototipe produk
baru. Satu hal yang dimiliki oleh semua aplikasi produk simulasi pada umumnya
yaitu menyediakan suatu lingkungan virtual yang membantu menyiapkan (tiruan)
situasi kehidupan-nyata sehingga menghasilkan penghematan waktu, biaya, dan
bahkan nyawa. Satu daerah dimana simulasi mengalami peningkatan aplikasi
ialah dalam desain dan peningkatan kinerja sistem pelayanan dan manufaktur.
Kemampuan simulasi yang unik untuk memprediksi kinerja sistem yang
kompleks secara akurat, menjadikan simulasi cocok untuk perencanaan sistem.
Model-model simulasi umumnya didefinisikan dengan menggunakan
software simulasi komersial yang menyediakan konstruksi pemodelan yang
nyaman dan peralatan analisa. Data pada model diubah menjadi data simulasi,
yang diproses selama simulasi berlangsung. Di akhir proses simulasi, statistik

9
disimpulkan dalam database hasil yang ditabulasikan atau digrafikkan dalam
berbagai bentuk.
Fishwick menyimpulkan keuntungan menggunakan model-model dan
metodologi-metodologi simulasi untuk memodelkan sistem pelayanan dan
manufaktur sebagai berikut [10]:
1. Model-model simulasi lebih mudah disimpulkan daripada model-
model analitik
2. Model-model yang realistis (mewakili sistem yang kompleks) dapat
dikonstruksi, sedangkan model-model analitik membutuhkan asumsi-
asumsi yang disederhanakan
3. Pengukuran performa untuk menilai perilaku sistem adalah mudah
didapat, dan hasil visual memberikan suatu bantuan yang baik untuk
pengguna-akhir
4. Eksperimen alternatif dapat dengan cepat dilakukan secara bebas
terhadap sistem nyata Keuntungan-keuntungan tersebut menyimpulkan
bahwa simulasi digunakan dalam sistem manufaktur dan pelayanan
yang fleksibel untuk meningkatkan kontrolnya.
Aplikasi produk simulasi telah berkembang untuk menyediakan lebih dari
sekedar kemampuan simulasi yang berdiri-sendiri. Aplikasi produk simulasi
modern telah membuka arsitektur berbasis teknologi komponen dan metode-
metode akses data (seperti SQL) untuk menyediakan kapabilitas interface dengan
aplikasi produk lainnya seperti program-program CAD dan peralatan perencanaan
perusahaan yang lainnya. Survei yang dilaporkan tiap tahun dalam Industrial
Engineering Solutions menunjukkan bahwa sebagian besar aplikasi produk
simulasi memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
1. Analisa data input dengan distribution fitting
2. Tampilan grafis dengan point-and-click
3. Templates dan komponen yang dapat digunakan berulang kali
4. Animasi dua-dimensi dan tiga-dimensi
5. Pengajaran dan bantuan secara online
6. Proses debug yang interaktif
7. Generasi model yang otomatis

10
8. Peralatan analisa hasil
9. Optimasi
10. Konektivitas arsitektur dan database yang terbuka
Simulasi adalah suatu teknologi yang akan berlanjut berkembang seiring
peningkatan teknologi dan lebih banyak waktu digunakan untuk pengembangan
software. Aplikasi produk simulasi akan menjadi lebih mudah digunakan dengan
kecerdasan yang dimasukkan ke dalam software itu sendiri. Bukti dari tren ini
dapat dilihat dengan optimasi dan fungsi penghemat-waktu lainnya yang mincul
pada aplikasi produk simulasi. Animasi dan teknik visualisasi grafis lainnya akan
terus memainkan peran penting dalam simulasi. Seperti 3-D (tiga dimensi) dan
pengembangan teknologi grafis lainnya, fitur-fitur ini juga akan dimasukkan
dalam produk simulasi

2.4 Software Promodel


Promodel adalah sebuah software simulasi berbasis windows yang
digunakan untuk mensimulasikan dan menganalisis suatu sistem, meliputi
Location, Entity, Arrivals, Processing. Dengan memodelkan elemen yang penting
dari sebuah sistem produksi seperti penggunaan sumberdaya, sistem kapasitas,
dan rencana produksi, kita bisa melakukan percobaan dengan strategi operasi yang
berbeda untuk mencapai hasil yang terbaik [11].
Elemen Elemen Dasar Promodel :
a. Location dalam Promodel, location merepresentasikan sebuah area tetap
dimana bahan baku, bahan setengah jadi ataupun bahan jadi mengalami atau
menunggu proses, ataupun mencari aliran material atau proses selanjutnya.
Tempat dimana entitas diproses, di-delay, disimpan serta beberapa aktivitas
lainnya
b. Entities adalah setiap bahan yang akan diproses oleh model. Entitas
merupakan suatu objek yang akan diamati dari sistem.
c. Arrival pada bagian ini menunjukkan mekanisme masuknya entitas kedalam
sistem. Baik banyaknya lokasi tempat kedatangan ataupun frekuensi serta
waktu kedatangannya secara periodik menurut interval tertentu.

11
d. Processing merupakan operasi yang dilakukan dalam location. Processing
mengambarkan apa yang dialami oleh suatu entitas mulai dari saat entitas
masuk sistem sampai keluar dari sistem.
e. Resource merupakan sumber daya yang digunakan untuk melakukan operasi
tertentu dalam kinerja suatu sistem. Dalam Promodel, objek yang dijadikan
resource akan bergerak sesuai dengan keinginan kita.
f. Path Network ini digunakan untuk menentukan arah dan jalur yang
ditempuh oleh resource ataupun entitas ketika bergerak dari suatu lokasi ke
lokasi lainnya. Path network ini merupakan suatu hal yang menjadi
keharusan jika ingin memakai resource ataupun entitas yang bergerak.
g. Menjalankan simulasi sebelum model yang dibuat dijalankan, ada beberapa
settingan yang harus diperhatikan. Model tersebut harus disave terlebih
dahulu, kemudian agar simulasi dapat berjalan sesuai keinginan kita,
caranya pada menu bar pilih simulation, option, maka akan muncul windows
simulasi option [12].

12
BAB 3
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan menggunakan kerangka R & D yaitu


Research and Development. R&D (Research and Development) adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
efektif atau tidaknya metode tersebut.
Prosesnya adalah sebagai berikut :
1. Penelitian dan Pengumpulan data
Pada tahap ini ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu studi literatur dan studi
lapangan.
a. Penelitian Lapangan
Pada penelitian ini dilakukan studi lapangan disebut sebagai
pengukuran kebutuhan dan penelitian dalam skala kecil. Pengembangan
produk, sebaiknya didasari pengukuran kebutuhan (need assessment).
Penelitian lapangan dilakukan dengan identifikasi terhadap bentuk antrian
yang sebenarnya pada service kendaraan.
b. Studi literatur
Studi literatur dikaji pula ruang lingkup suatu produk, keluasan
penggunaan, kondisi pendukung dll. Langkah langkah yang tepat untuk
mengembangkan produk, memberikan gambaran hasil penelitian terdahulu
sebagai bahan perbandingan untuk mengembangkan. Ini dilakukan dengan
cara membaca, membahas, meringkas dan membuat kesimpulan dari buku-
buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan sistem antrian yang terdapat
analisa dalam menggunakan metode promodel dengan jenis antrian service
kendaraan sehingga dapat dijadikan landasan dalam penelitian.
2. Perencanaan
Pada tahap ini melakukan perancangan pengolahan data yang behubungan
dengan data antrian untuk menghasilkan informasi yang akurat.

13
3. Pengembangan
Produk Awal Melakukan serangkaian pengujian di laboratorium terhadap
pengolahan data yang akan digunakan tersebut sebagai tindak lanjut dari
perancangan simulasi.

14
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

15
BAB 5

KESIMPULAN

16
DAFTAR PUSTAKA

[1] Yusuf Kalla, Puluhan Tahun Indonesia Keliru Manfaatkan Minyak Tanah,
2007.
[2] Sandi, A.P. Ini Tiga Tantangan Perkembangan Industri Migas. 2013.
[3] Hamisu, A.A., S. Kabantiok, and M. Wang, Refinery scheduling of Crude
Oil unloading with tank inventory management. Computers and Chemical
Engineering, 55: p. 134-147, 2013.
[4] Oddsdottir, T.A., M. Grunow, and R. Akkerman, Procurement planning in
Oil refining industries considering blending operations. Computers and
Chemical Engineering, 28: p. 1-13, 2013.
[5] Richard Bronson. Theory and Problems of Operation Research. McGraw-
Hill, Inc: h 308. 1993.
[6] T. R . Willemain. Insights on modeling from a dozen experts. Operations
Research 42 (2): 1994: h 213-22.
[7] R. J. Brooks dan A. M. Tobias. Choosing the best model: Level of detail,
complexity and model performance. Mathematical and Computer
Modelling 24 (4): 1996: h 1-14
[8] L. Chwif. Discrete event simulation model reduction: A causal approach.
Simulation Modelling Practice and Theory 14: 2006: h 930–944.
[9] Charles Harrel, Biman K.Gosh, dan Royce Bowden. Simulation Using
Promodel. New York : McGraw-Hill Higher Education. 2000: h 5.
[10] P.A. Fishwick. Computer simulation: growth through extension,
Transactions of the Society for Computer Simulation International 14.
1997: h 13–23.
[11] D. Irawan and D. Budiarto, “Mobil Bengkel Pass Dengan Clustering,” vol.
5, no. 2, Hal. 330–336, 2021.
[12] J. E. S. Casym and D. N. Oktiara, “Simulasi Sistem Antrean Kendaraan
Roda Dua di Loket Masuk Pelabuhan Tanjung Priok dengan Aplikasi
ProModel,” Semin. Nas. Teknol. Hal. 641–645, 2020.

17

Anda mungkin juga menyukai