Anda di halaman 1dari 10

DAMPAK-DAMPAK KENAIKAN BBM DALAM PERSFEKTIF

SOSIOLOGI
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan sistem ekonomi Indonesia

Dosen pengampu : Dr. M. IRWAN, M. Pd.


Oleh : Sulastri Mulyana (L1C022091)

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MATARAM
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdullillah saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha


Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga dengan izinnya jugalah saya bisa menyelesaikan tugas.
Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik.

Jum’at, 23 September 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................

A. Latar belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................

A. Pengertian BBM........................................................................................................2
B. Dampak kenaikan BBM bagi masyarakat.................................................................2
C. Pro dan kontra kenaikan BBM dalam masyarakat....................................................4

BAB III PENUTUP......................................................................................................................

A. Kesimpulan...............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi merupakan dua sisi kehidupan ekonomi


yang erat hubungannya dan saling mempengaruhi. Pembangunan ekonomi
mendorong pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi
memperlancar proses pembangunan ekonomi. Adanya pertumbuhan ekonomi
merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Oleh banyak itu banyak
orang sering menganggap bahwa pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah
sama. Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang peranan
sangat vital dalam semua aktifitas ekonomi. Masalah BBM menjadi masalah besar
yang hingga kini menjadi topik utama. Kenaikan harga BBM yang baru-baru ini
menjadi banyak dampak mulai dari kemarahan rakyat sampai kenaikan harga bahan
pokok (sembako).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari BBM?
2. Apa saja dampak kenaikan BBM bagi masyarakat?
3. Sebutkan pro dan kontra kenaikan BBM masyarakat?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari BBM
2. Mengetahui dampak kenaikan BBM bagi masyarakat
3. Menyebutkan pro dan kontra kenaikan BBM masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian BBM

Pengertian bahan bakar minyak (BBM) bahan bakar adalah suatu materi apapun
yang bisa diubah menjadi energi. Biasanya bahan bakar mengandung energi panas
yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia
melalui proses pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar tersebut akan
melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen diudara. Proses lain untuk
melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksotermal dan reaksi
nuklir (seperti fisi nuklir atau fusi nuklir). Hidro karbon (termasuk didalamnya bensin
dan solar) sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling sering digunakan
manusia. Bahan bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam radioaktif, maka dari
itu bahan bakar minyak terutama solar, premium dan pertamax menjadi bahan bakar
minyak yang sangat diincar masyarakat luas dan menjadi bahan bakar unggulan yang
dibeli setiap hari sebagai bahan bakar kendaraan, maka oleh karena itu kenaikan harga
BBM sangat berpengaruh terhadap masyarakat terutama golongan menengah
kebawah terutama untuk bahan bakar premium.
Bahan bakar minyak menurut undang-undang nomor 22 tahun 2001 tentang
minyak dan gas bumi (migas), pasal 1 ayat 4 yaitu: bahan bakar yang berasal dan/atau
diolah dari minyak bumi. Sedangkan minyak bumi menurut pasal 1 ayat 1 undang-
undang nomor 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi adalah: Hasil proses alami
berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa
cair atau padat, termasuk aspal,lilin mineral, atau ozokerit dan bitumen yang diperoleh
dari proses penambangan, tetapi tidak termasuk batu bara atau endapan hidrokarbon
lain yang berbentuk padat yang diperoleh dari kegiatan yang tidak berkaitan dengan
usaha kegiatan migas.
BBM (bahan bakar minyak): adalah jenis bahan bakar (fuel) yang dihasilkan dari
pengilangan (refining) minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dari perut bumi
diolah dalam pengilangan (refinery) terlebih dulu untuk menghasilkan produk-produk
minyak (oil products), yang termasuk di dalamnya adalah BBM. Selain menghasilkan
BBM, pengilangan minyak mentah menghasilkan berbagai produk lain terdiri dari
gas, hingga ke produk-produk seperti naphta, light sulfur wax residue (LSWR) dan
aspal. Harga BBM Bersubsidi di Indonesia adalah harga sama yang diatur oleh
pemerintah dan berlaku sama di seluruh wilayah Indonesia. Pada dasarnya,
pemerintah bersama DPR menetapkan harga BBM setelah memperhatikan biaya-
biaya pokok penyediaan BBM yang diberikan Pertamina / Badan Usaha lainnya serta
tingkat kemampuan (willingness to pay) masyarakat.

B. Dampak kenaikan BBM bagi masyarakat

Kenaikan bahan bakar minyak merupakan sebuah kebijakan yang diambil oleh
pemerintah dengan alasan tidak lepas dari naiknya harga minyak dunia dan deficit
APBN, naiknya minyak dunia dan terjadinya deficit APBN oleh suatu negara
sehingga hal demikianlah yang dijadikan sebagai alasan mengapa harga bahan bakar
minyak dinaikkan, jika dilihat dari satu sisi, mungkin keputusan pemerintah untuk
menaikkan harga bahan bakar minyak memang tepat. Tetapi seharusnya pemerintah
juga memperhatikan kondisi masyarakat kecil padahal pemerintah menyadari bahwa
Indonesia ini adalah diantara negara termiskin dengan puluhan rakyatnya yang tidak
memiliki pekerjaan, olehnya itu semestinya pemerintah lebih bersikap realistis
terhadap kondisi warganya. Pemerintah seharusnya mengambil sikap yang lebih tepat
dan mempertimbangkan banyak hal sebelum menaikkan bahan bakar minyak.
Sabtu 3 september 2022, pemerintah resmi menaikkan harga BBM (bahan bakar
minyak) atau menghapus subsidi BBM. Pertalite naik dari rp. 7.650 menjadi rp.10.000
per liter. Harga solar dari rp. 5.150 menjadi rp. 6.800 perliter. Sedangkan pertamax
yang non subsidi naik diharga rp. 14.500 dari sebelumnya rp.12.500 perliter. Sehingga
tidak salah jika kondisi-kondisi yang ditimbulkan dari kenaikkan harga BBM
mendorong timbulnya permintaan akan kebijakan kompensasi, seperti BLT (bantuan
langsung tunai) maupun BSU (bantuan subsidi upah) sebagai bentuk kompensasi atas
kenaikan harga BBM.
Kenaikan harga BBM tidak memberikan dampak signifikan, namun mereka tetap
mengalami penurunan disposable income atau pendapatan yang siap dibelanjakan.
kenaikan harga BBM sekitar rp. 2.500 akan sangat dirasakan oleh masyarakat
menengah kebawah. Pasalnya, dampak dari kenaikkan harga BBM ini akan
mengakibatkan banyak hal. Pertama, timbulnya penurunan daya beli dalam jangka
pendek karena income effect (dampak pendapatan) yang secara real mengalami
penurunan, meskipun bebannya akan berbeda menurut kelas pendapatan rumah
tangga. Khususnya kelompok rumah tangga terbawah/misalkan yang tidak memiliki
ruang yang cukup untuk menghadapi masalah cashflow jangka pendek. Kedua, secara
simultan kenaikan harga BBM akan menaikkan harga-harga bahan pokok lain yang
tentu memberatkan bagi masyarakat menengah kebawah yang masih dalam proses
pemulihan ekonomi setelah terdampak adanya pendemic covid-19. Ketiga, pada aspek
sosial masyarakat adalah mendorong peningkatan angka pengangguran. Pasalnya,
BBM merupakan bahan dasar oprasional perushaan, dengan adanya kenaikan harga
maka akan membebani biaya produksi. Untuk pertimbangan efisiensi produksi, maka
pilihan yang harus diambil perusahaan adalah menghentikan proses perekrutan
karyawan baru hingga terpaksa pemutusan hubungan kerja (PHK). Sehingga
berpotensi meningkatan angka pengangguran. Keempat, dengan meningkatnya angka
pengangguran, maka akan berujung pada peningkatan juga tingkat kemiskinan
Indonesia.
Efek domino kenaikan harga BBM ini memicu juga rentetan kenaikan barang
kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat. Jadi wajar kalau muncul kekhawatiran dan
ketidakpuasan kalau kenaikan harga BBM menimbulkan tekanan social baru. Tidak
dapat dipungkiri bahwa kenaikan harga BBM ini akan menyebabkan kenaikan inflasi.
Kenaikan inflasi terjadi karena BBM adalah sektor vital dari sebuah produksi dan
transportasi. Kenaikan 1500 rupiah diperkirakan pemerintah akan menumbuhkan
inflasi sebesar 1,7 % dan menrunkan subsidi sebesar 57 triliun.
Komponen yang paling terpengaruh dengan adanya kenaikan bahan bakar
minyak ini ialah masalah kenaikan harga bahan pangan yang diperlukan untuk segi
distribusi dan produksinya. Kenaikan sekitar 5-10% membuat harga makanan dan
minuman dapat meningkat secara drastic yaitu sekitar 20-30%. Hal ini mempengaruhi
daya beli masyarakat terutama rakyat kecil yang tidak mempunyai uang untuk
membeli bahan pokok utama kehidupan ini. Bila kita bertolak dari sisi pemerintahan,
mereka memiliki alasan tersendiri dalam hal menaikkan harga bahan bakar minyak.
Mereka berpendapat bahwa mereka sebenarnya masih memikirkan nasib dari
masyarakat tetapi kenaikkan harga bahan bakar minyak ialah jalan satu-satunya untuk
mengatasi inflasi serta pembengkakan dari APBN untuk subsidi yang selama ini telat
diberikan pemerintah untuk kaum masyarakat menengah kebawah. Ditambah lagi
bahwa harga BBM ini dinaikkan karena alasan minyak dunia sebagai variable terikat
minyak yang diimpor oleh Indonesia.
Menurut catatan badan kebijakan fiscal kementrian keuangan, besaran subsidi
Kesehatan tahun lalu hanya rp. 43,8 triliun infrastruktur rp. 125,6 triliun, bantuan
social rp.70,9 triliun,sementara subsidi BBM menyedot dana paling besar, rp. 165,2
triliun. Oleh karena itu, latar belakang pemerintah menaikkan harga BBM ialah
pengeluaran negara untuk subsidi BBM itu sendiri sudah terlalu besar sehingga
diperlukan adanya pemangkasan agar dapat diaplikasikan kepada sector lainnya yang
lebih nyata seperti sektor Pendidikan ataupun Kesehatan. Diluar dari pada bahan
pangan, transportasi adalah sektor penting yang memiliki pengaruh yang cukup besar
terhadap kenaikan harga BBM ini. Harga BBM yang naik sebesar 1500 rupiah
sebagaimana direncanakan oleh pemerintah mengakibatkan transportasi umum
menaikan tarif angkutannya sebesar 35% dari harga biasanya. Kedua sektor inilah
yang menyebabkan bahan masyarakat tidak dapat menerima kenaikan akan harga
bahan bakar minyak ini. Harga angkutan umum dan harga makanan yang terus
melambung tinggi padahal gaji yang mereka terima selama sebulan tidaklah cukup
untuk memenuhi kebutuhan akan bahan pangan dan transportasi mereka sehari-hari.

C. Pro dan kontra kenaikan BBM dalam masyarakat

Kenaikan harga bahan bakar minyak tentu menimbulkan banyak kontroversi


dalam masyarakat. Kontroversi itu akhirnya membentuk tiga kelompok yaitu pihak
yang mendukung (pro), pihak yang menerima saja kebijakan (abstain) dan pihak
yang menolak dengan keras kebijakan yang ada (kontra).
Bagi pihak yang mendukung kebijakan penaikan ini, mereka mempunyai beberapa
alasan yaitu:
 Ini merupakan jalan yang terbaik setelah dikaji baik positif dan negatifnya
oleh pemerintah
 Menyelematkan APBN yang membengkak akibat subsidi yang selalu diluar
perkiraan
 Subsidinya bisa dialihkan kesektor yang lebih penting seperti Pendidikan dan
Kesehatan
 Menerangi ketergantungan kepada impor minyak dunia
 Masyarakat bisa lebih menghemat dan efisien dalam memakai bahan bakar
minyak
 Bantuan subsidi bisa tepat sasaran karena tidak lagi ditujukan untuk menengah
keatas

Bagi pihak yang tidak setuju dengan kenaikan BBM ini dikarenakan akan
menambah beban psikologis masyarakat baik tingkat mahasiswa, ibu rumah
tangga, PNS maupun anggota DPR sendiri. Beberapa alasannya seperti:

 Akan mengakibatkan semakin meluasnya masalah kemiskinan,


 Dapat memicu konflik social dalam masyarakat,
 Memperparah masalah pengangguran, Akan memicu kenaikan harga barang,
biaya transportasi dan inflasi.

Bagi pihak yang abstain, pihak ini adalah pihak yang menerima segala kebijakan
pemerintah. Mereka beranggapan bahwa pemerintah selalu mengeluarkan kebijakan
yang terbaik karena ia lebih mengetahui situasi dan kondisi yang terjadi.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kenaikan harga BBM sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat


golongan paling rendah maupun paling tinggi. Dampak kenaikan BBm juga
dapat dirasakan dengan bertambahnyabiaya trasnportasi, biaya Pendidikan,
biaya ksehatan dan lain-lain. Kemudian kebutuhan anggaran belanja tinggi
dengan naiknya biaya produksi sandang, pangan, dan papan. Akibatnya
mereka mencari penghasilan tambahan atau mencari pekerjaan baru untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=pengertian+bbm+menurut+para+ahli&client
https://www.kompas.com/edu/read/2022/09/14/103150771/sosiolog-
unair-kenaikan-harga-bbm-dan-sembako-munculkan-orang-miskin-
baru?page=all
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/29102-Full_Text.pdf
https://www.um-surabaya.ac.id/homepage/news_article?slug=bbm-
naik-pakar-ekonomi-um-surabaya-ini-dampaknya-bagi-masyarakat-
menengah-ke-bawah

Anda mungkin juga menyukai