Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324686435

Artikel Jurnal PENGGUNAAN BETON STYROFOAM RINGAN oleh Frieda-Waluyo

Article · June 2005

CITATIONS READS
0 224

2 authors:

Frieda Frieda Waluyo Nuswantoro


Universitas Palangka Raya Universitas Palangka Raya
2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    14 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

K3 Pada Proyek Konstruksi View project

BIAYA KONSTRUKSI View project

All content following this page was uploaded by Waluyo Nuswantoro on 22 April 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 6 Nomor 1, Juni 2005: 10-19
______________________________________________________________________________

PENGGUNAAN BETON STYROFOAM RINGAN


UNTUK PANEL PLAT ATAP DENGAN
TULANGAN DARI ANYAMAN KAWAT

Oleh: Frieda dan Waluyo Nuswantoro1

Abstraksi
Sebagai bahan penutup atap masyarakat umumnya menggunakan genteng yang terbuat
dari tanah liat dan beton. Genteng tanah liat bahan utamanya berupa tanah liat, sedangkan
genteng beton bahan utamanya berupa semen, pasir dan air. Penggunaan beton styrofoam
ringan yang bahan utamanya tersususun dari semen : pasir : styrofoam dengan tulangan
dari anyaman kawat sebagai panel plat atap dapat menjadi salah satu alternatif bahan
penutup atap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik panel plat
beton styrofoam ringan dengan tulangan dari anyaman kawat sebagai bahan penutup atap.
Pada penelitian ini dibuat benda uji sebanyak 9 buah berukuran panjang 1500 mm; lebar
500 mm; dan tebal 50 mm dengan tulangan bervariasi tanpa tulangan, 1 lapis tulangan
dan 2 lapis tulangan. Panel plat atap dibuat dengan perbandingan pasir = 200 kg; semen
portland pozzolan = 350 kg; styrofoam = 15 kg, untuk 1 m3 dengan nilai faktor air semen
sebesar 0.45, dan tulangan dari anyaman kawat berdiameter 1.7 mm, jarak antar kawat
anyaman  30 mm. Benda uji diuji kekuatan lenturnya dengan beban titik terletak pada
jarak 450 mm dan diuji ketahanan terhadap perembesan air.
Hasil analisis eksperimen, besarnya momen maksimum yang bisa ditahan oleh plat tanpa
tulangan = 91875.95 Nmm; 1 lapis tulangan = 146832.09 Nmm; 2 lapis tulangan =
138349.44 Nmm. Dilihat dari keruntuhan yang terjadi untuk panel plat atap 1 lapis
tulangan dan 2 lapis tulangan keruntuhan berlangsung secara perlahan-lahan ditandai
dengan lendutan yang besar, sedangkan untuk panel plat atap tanpa tulangan keruntuhan
terjadi secara mendadak tanpa memeberikan tanda-tanda keruntuhan.

Kata kunci: Genteng beton, Genteng Beton Styrofoam Ringan.

permukaan tanahnya berpasir. Apabila hal


PENDAHULUAN
ini terus-menerus dilakukan akan
Latar Belakang menimbulkan kerusakan terhadap
Sebagai bahan penutup atap masya- lingkungan. Penggunaan beton styrofoam
rakat umumnya menggunakan genteng ringan yang bahan utamanya tersususun
yang terbuat dari tanah liat dan beton. dari semen : pasir : styrofoam dengan
Genteng tanah liat bahan utamanya berupa tulangan dari anyaman kawat sebagai
tanah liat yang diambil dari tanah-tanah panel plat atap dapat menjadi salah satu
persawahan yang subur, sedangkan alternatif bahan penutup atap yang
genteng beton bahan utamanya berupa memiliki bobot yang relatif sangat ringan
semen, pasir dan air. Untuk daerah sehingga apabila digunakan sebagai salah
Kalimantan pasir yang memenuhi satu komponen struktural dapat
persyaratan untuk bahan bangunan diambil mengurangi berat struktural secara
dari tempat-tempat yang lapisan keseluruhan. Penggunaan tulangan dari

1 Frieda, ST., MT dan Ir. Waluyo Nuswantoro, MT. adalah staf pengajar pada Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

__________________________________________________________________
10
Frieda., et al, Penggunaan Beton Styrofoam Ringan Untuk Panel Plat Atap Dengan Tulangan...
_______________________________________________________________________________________

anyaman kawat dipilih karena bahan ini


merupakan hasil pabrikasi dan banyak
terdapat di pasaran sehingga
mempermudah pelaksanaan di lapangan.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk me-
Gambar - 1. Kondisi Tegangan – Regangan
ngetahui karakteristik panel plat beton
Aktual Beton pada Kuat Tekan Nominal
styrofoam ringan sebagai bahan penutup
atap. Lenturnya (ACI 318-95)

Batasan Penelitian
Penelitian ini ditujukan hanya untuk
panel plat beton yang tersususun dari
semen portland pozzolan, pasir, air dan
styrofoam yang diberi tulangan anyaman
kawat berdiameter 1.7 mm dengan jarak
antar anyaman  30 mm. Variasi panel
plat, terdiri dari : panel plat tanpa tulangan,
panel plat dengan 1 lapis tulangan dan
panel plat dengan 2 lapis tulangan. Untuk
ukuran plat diambil panjang 1500 mm;
lebar 500 mm; dan tebal 50 mm.
TINJAUAN PUSTAKA Gambar - 2. Parameter Blok Tegangan
(ACI 318-95)
1. Plat Satu Arah

Plat satu arah adalah plat yang


hanya ditumpu pada dua sisi yang saling
berhadapan, ataupun plat yang ditumpu
pada keempat sisinya tetapi Ly / Lx > 2
sehingga hampir seluruh beban dilimpah-
kan pada sisi pendek.
Analisis/perencanaan plat satu arah
dapat dilakukan sebagaimana balok persegi
dengan tinggi balok adalah setebal plat
dan lebar satu-satuan (umumnya 1 m). Gambar - 3. Distribusi Tegangan Beton
Menurut ACI 318-95, kondisi dengan Blok Persegi Ekuivalen (ACI 318-
tegangan-regangan aktual beton terlentur 95)
pada kondisi kuat tekan nominalnya Keterangan :
digambarkan seperti pada Gambar - 1. C = gaya tekan dalam balok (N)
Nilai-nilai k1, k2, dan k3 yang tertera pada T = gaya tarik dalam balok (N)
Gambar – 1. ditentukan dari hasil-hasil t = tinggi plat (mm)
percobaan dan disajikan dalam sebuah b = lebar daerah tekan komponen
grafik seperti terlihat pada Gambar - 2. struktur (mm)
Bentuk kurva tegangan tekan bisa c = jarak dari serat tekan terluar ke
disederhanakan dengan menggunakan blok garis netral (mm)
persegi ekivalen, sehingga bentuknya d = jarak dari serat tekan terluar ke
menjadi tampak pada Gambar - 3. pusat tulangan tarik (mm)

_____________________________________________________________________
11
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 6 Nomor 1, Juni 2005: 10-19
______________________________________________________________________________

D As
= t  td  ……………… (1) dengan 
2 bd
td = tebal selimut beton (mm) 2) Menghitung kedalam blok tekan beton
D = diameter baja (mm)
cu = regangan runtuh beton As  f y
a ………(4)
s = regangan dalam tulangan yang 0.85  f c  b
'

dihitung pada beban kerja


y = regangan leleh baja tarik 3) Menghitung momen nominal
As = luas tulangan tarik (mm2)
 a
1 b M n  As  f y   d   …(5)
=    D 2    ……….. (2)  2
4 s
s = jarak antara kawat (mm) dengan notasi,
fs = tegangan dalam tulangan yang c’ = tegangan maksimum beton (MPa)
dihitung pada beban kerja (MPa)
fy = tegangan leleh yang disaratkan dari y = tegangan leleh baja (MPa)
tulangan non pratekan (MPa) As = luas tulangan tarik baja (mm2)
c = tegangan beton (MPa)
c’ = tegangan maksimum beton (MPa) b = lebar daerah tekan komponen
k1, k2, k3 = koefisien yang tergantung struktur (mm)
dari mutu beton d = jarak dari serat tekan terluar ke
 = parameter bahan yang pusat tulangan tarik (mm)
tergantung pada bentuk
diagram tegangan regangan Ec = modulus elastisitas beton (MPa)
beton (  1.0) (lihat Akibat dari pembebanan baik akibat
Perasamaan (2.3)) dari berat sendiri maupun oleh beban aksial
(beban hidup) maka lendutan yang
Nilai 1 diambil sebesar 0.85 untuk
diizinkan ditentukan oleh persyaratan
kuat tekan beton (fc’) hingga atau sama
kelayakan untuk struktur, seperti besarnya
dengan 30 MPa. Untuk kekuatan di atas 30
deformasi oleh komponen struktur.
MPa, 1 harus direduksi secara menerus
Lendutan seketika yang diperbolehkan
sebesar 0.008 untuk setiap kelebihan 1 MPa
akibat beban hidup untuk pelat atap atau
diatas 30 MPa, tetapi 1 tidak boleh diambil
lantai yang tidak mendukung atau
kurang dari 0.65 (SK-SNI T-15-1991-03 Pasal
dihubungkan dengan elemen non
3.3.2).
struktural seperti langit-langit dengan
Langkah–langkah perhitungan anali- perekat atau partisi yang mudah pecah
sis plat secara sederhana berdasarkan SK- akibat lendutan yang besar ditetapkan oleh
SNI T-15-1991-03 adalah sebagai berikut : ACI sebesar L/180 untuk pelat atap.
1) Kontrol pembatasan tulangan tarik (   Lendutan yang terjadi dapat di
0.75b) hitung dengan persamaan sebagai berikut :

 f '
0.85  1   c   0.003
f 
 m aks   xdx ……… (6)
b   y …..(3)
 fy  dengan notasi,
0.003   
 Ec  maks = lendutan maksimum (mm)
 = kelengkungan (rad/mm)

__________________________________________________________________
12
Frieda., et al, Penggunaan Beton Styrofoam Ringan Untuk Panel Plat Atap Dengan Tulangan...
_______________________________________________________________________________________

M METODE PENELITIAN
= .......................... (7)
EI 1. Pembuatan Rencana Adukan Beton
Styrofoam Ringan
c
= ……………….. (8) Adukan beton dibuat dengan
c perbandingan pasir : semen : syrofoam = 200
kg : 350 kg : 15 kg untuk 1m3 beton dengan
x = jarak bentang yang ditinjau (mm)
nilai faktor air semen sebesar 0.45.
dx = panjang elemen balok sebelum
2. Proses Pengadukan Beton Styrofoam
berdeformasi Ringan
M = momen (Nmm) Proses pengadukan bahan dilaksana-
E = modulus elastisitas beton (MPa) kan secara berurutan , pada tahap pertama
dilakukan pencampuran semen dan air
I = momen inersia beton (mm4)
yang diaduk sampai rata (homogen), kedua
c = regangan beton pasir dimasukkan dan diaduk sampai
homogen, ketiga styrofoam dimasukkan
c = jarak dari serat tekan terluar ke
secara bertahap dan diaduk sampai
garis netral (mm)
homogen.
3. Pembuatan Benda Uji
2. Genteng Beton
a) Benda uji lentur panel plat atap
Genteng beton yang dibuat harus Benda uji lentur panel plat atap
memenuhi syarat-syarat yang terdapat dibuat berdasarkan variasi, yaitu panel plat
dalam SNI 03 – 0096 – 1987, yaitu : atap tanpa tulangan, panel plat atap 1 lapis
tulangan dan panel plat atap 2 lapis
a) Kekuatan lentur. Genteng harus
tulangan dibuat sebanyak 3 buah benda uji
mampu menahan beban lentur
per variasi (9 buah benda uji). Pada panel
minimum seperti pada Tabel - 1.
plat dengan tulangan, perletakkan tulangan
dari anyaman kawat terletak pada jarak 10
Tabel - 1. Tingkat Mutu Genteng Beton
mm dari permukaan bawah plat dengan
luas tulangan dihitung menggunakan
Beban lentur masing-
Tingkat Persamaan (2).
masing genteng (min)
mutu
dalam kg
I 120
II 60
b) Daya serap air. Daya serap air rata-rata
dari benda uji tidak boleh lebih dari 10
persen.
c) Ketahanan terhadap rembesan air. Gambar - 4. Benda Uji Lentur Panel
Pada pengujian ketahanan terhadap Plat Atap
perembesan air, sisi bawah pada setiap
genteng tidak boleh terjadi tetesan air, b) Benda uji ketahanan rembesan air
meskipun diijinkan basah. Benda uji ketahanan terhadap
rembesan air dibuat berdasarkan variasi uji
lentur panel plat atap, yaitu tanpa tulangan,
1 lapis tulangan dan 2 lapis tulangan yang

_____________________________________________________________________
13
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 6 Nomor 1, Juni 2005: 10-19
______________________________________________________________________________

dibuat sebanyak 3 buah benda uji per 5. Pengujian Benda Uji


variasi (9 buah benda uji).
a. Pengujian lentur panel plat atap
Pengujian lentur plat dilakukan
setelah panel plat beton berumur 28 hari
dengan cara sebagai berikut :
1) Panjang bentang (jarak tumpuan ke
tumpuan) 1350 mm.
2) Beban titik terletak pada jarak 450 mm
(1/3 bentang).
3) Pembebanan dilakukan dengan cara
Gambar - 5. Benda Uji Ketahanan memperbesar beban sedikit demi
Rembesan Air sedikit dengan bantuan komputer
c) Benda uji daya serap air sampai panel plat atap mengalami
keruntuhan.
Untuk pengujian daya serap air 4) Pengukuran lendutan panel plat atap
benda uji dibuat dari bekas benda uji lentur dilakukan oleh komputer.
beton yang telah diuji kekuatan lenturnya 5) Hasil pengujian dicetak oleh printer.
dan dibuat sebanyak 6 buah benda uji
dengan ukuran panjang 120 mm, lebar 70 Adapun pelaksanaan pengujian
mm dan tebal 65 mm. lentur panel plat atap dapat dilihat pada
Gambar – 8.

Gambar - 6. Benda Uji Daya Serap Air


4. Perawatan Benda uji
Gambar – 8. Sketsa Cara
Benda uji panel plat beton yang
Pengujian Lentur Panel Plat Atap
telah dicor, dirawat dengan cara ditutup
dengan karung goni dan disirami air b. Pengujian Ketahanan Rembesan Air
sampai berumur 14 hari, setelah umur 14
Pengujian dilakukan dengan cara
hari karung goni dibuka dan benda uji
merekatkan kaca nako dengan ketebalan 3
ditempatkan pada tempat yang
mm pada keempat sisi benda uji dengan
lembab/basah dan tidak terkena sinar
suatu perekat (malam) yang dapat menahan
matahari.
rembesan air. Tinggi kaca diukur dari
permukaan bawah sampai ke atas
permukaan benda uji sebesar 130 mm.
Setiap benda uji yang telah direkatkan
dengan lapisan kaca diletakkan pada posisi
horisontal di atas suatu tumpuan. Tinggi
tumpuan diatur sedemikian rupa sehingga
dengan mudah terlihat apabila terjadi
perembesan air. Pada waktu pengujian, air
Gambar - 7 Perawatan Benda Uji yang dituangkan ke atas benda uji
Sebelum Berumur 14 Hari dibiarkan selama 24 jam dan setelah 24 jam

__________________________________________________________________
14
Frieda., et al, Penggunaan Beton Styrofoam Ringan Untuk Panel Plat Atap Dengan Tulangan...
_______________________________________________________________________________________

dilihat keadaan sisi bawah dari benda uji Dari Tabel – 2. dapat dilihat bahwa
untuk memastikan ada tidaknya tetesan air. berat beton styrofoam ringan yang
dipergunakan sebagai panel plat atap
untuk 1 m2 sebesar 36.86 kg, sedangkan
untuk genteng beton merek Mutiara untuk
1 m2 sebesar 46.2 kg.
Kurva hubungan beban-lendutan
untuk berbagai variasi tulangan dari hasil
eksperimen dapat dilihat pada Gambar –
11. sampai dengan Gambar – 13.
Gambar - 9. Sketsa Cara Pengujian
Ketahanan Rembesan Air 140

c. Pengujian Daya Serap Air 120

Beban (N)
Pengujian daya serap air 100

dilakukan dengan cara sebagai berikut :


80
1) Benda uji dalam keadaan kering
ditimbang untuk mengetahui beratnya. 60

2) Benda uji yang telah ditimbang, 40


BUP-TT-1
direndam dalam air selama 24 jam.
20 BUP-TT-2
3) Setelah 24 jam benda uji diangkat dari
BUP-TT-3
dalam air dan ditimbang beratnya. 0
0 1 2 3 4 5 6
Lendutan (mm)

Gambar – 11. Kurva Hubungan Beban –


Lendutan Hasil Eksperimen
Panel Plat Atap Tanpa Tulangan
Dari Gambar – 11. tampak
bahwa untuk panel plat atap tanpa
tulangan hanya terdapat bagian linier
(bagian sebelum retak), dimana kenaikan
Gambar - 10. Pengujian Daya Serap Air
beban pada bagian ini cukup besar.
Keruntuhan yang terjadi secara mendadak
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan hancurnya beton tekan tanpa
a) Kuat Lentur Panel Plat Atap Beton memberikan tanda-tanda keruntuhan.
Styrofoam Ringan 250

Berat benda uji panel plat atap beton


Beban (N)

200
styrofoam ringan untuk berbagai variasi
tulangan, dapat dilihat pada Tabel – 2. 150

Tabel - 2. Berat Plat Uji untuk Masing- 100

Masing Variasi Panel Plat BUP-1T-1


50

Variasi Panel Berat Ber 0


BUP-1T-2
Plat (kg) at / m2 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110

Lendutan(mm)
Tanpa tulangan 26.77
Gambar – 12. Kurva Hubungan Beban –
1 Lapis Tulangan 26.83 36.86 kg Lendutan Hasil Eksperimen Panel Plat
2 Lapis Tulangan 28.50 Atap dengan 1 Lapis Tulangan

_____________________________________________________________________
15
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 6 Nomor 1, Juni 2005: 10-19
______________________________________________________________________________

Dari Gambar – 12. tampak bahwa kurva untuk benda uji BUP-2T-2 kenaikan beban
hubungan beban – lendutan panel plat lebih kecil dari yang lain. Hal ini terjadi
beton styrofoam ringan 1 lapis tulangan karena adanya perbedaan kedalam efektif
terdiri dari 2 bagian yaitu : pada masing benda uji pada waktu
1. bagian sebelum retak (precracking pembuatan benda uji, kedalaman efektif
strage) atau bagian linier, pada bagian sangat mempengaruhi kuat lentur panel
ini beton masih memberikan kontribusi plat atap beton styrofoam ringan pada
untuk menahan gaya tarik sehingga waktu menerima beban.
kenaikan beban pada bagian cukup Besarnya beban yang terjadi pada
besar. saat plat atap mulai retak dapat di lihat
2. bagian setelah retak (postcracking service pada Tabel – 3.
load) atau bagian yang melengkung,
pada bagian ini kontribusi kekuatan Tabel – 3. Besarnya Beban yang Terjadi
tarik beton sudah dapat dikatakan pada Saat Panel Plat Mulai Retak
tidak ada lagi (sudah terjadi retak pada
beton). Ini berarti kekakuan Beban Rerata
Variasi Kode
penampang telah berkurang sehingga (Pretak) Beban
Panel Plat Benda Uji
kurva beban dan lendutan pada bagian (N) (N)
ini akan semakin landai dibandingkan Tanpa
--- --- ---
bagian sebelum retak. Tulangan
BUP - 1T - 1 169.2308
1 Lapis
BUP - 1T - 2 185.5769 177.4038
Tulangan
BUP - 1T - 3 ---
BUP - 2T - 1 261.5385
2 Lapis
BUP - 2T - 2 38.4615 141.6667
Tulangan
BUP - 2T - 3 125.0000

Sedangkan gambar lendutan yang


terjadi pada benda uji dan pola kerusakan
benda uji lentur panel plat atap untuk
berbagai varisi panel plat dapat dilihat
pada Gambar – 14. dan Gambar – 15.

Gambar – 13. Kurva Hubungan Beban –


Lendutan Hasil Eksperimen
Panel Plat Atap dengan 2 Lapis
Tulangan

Dari Gambar – 13.tampak bahwa


kurva hubungan beban – lendutan panel
plat beton styrofoam ringan 2 lapis tulangan
terdiri dari dua bagian yaitu bagian (a) Lendutan Akibat Beban
sebelum retak (precracking strage) atau
bagian linier dan bagian setelah retak
(postcracking service load) atau bagian yang
melengkung, kenaikkan beban pada bagian
sebelum retak (precracking strage) untuk
masing masing benda uji bervariasi, untuk
benda uji BUP-2T-1 kenaikan beban lebih
besar dari benda uji yang lain, sedangkan

__________________________________________________________________
16
Frieda., et al, Penggunaan Beton Styrofoam Ringan Untuk Panel Plat Atap Dengan Tulangan...
_______________________________________________________________________________________

Rekapitulasi hasil pengujian


lentur panel plat atap dapat dilihat pada
Tabel – 4.
Tabel – 4. Rekapitulasi Hasil Pengujian
Lentur Panel Plat Atap
Variasi Beban Lendutan
Kode Mmaks
Panel (Pmaks) Saat Pmaks
Nmm
Plat (N) (mm)

BUP – TT – 1 125.2530 3.4670


(b) Kerusakan Akibat Lendutan
Tanpa 91875.9
BUP – TT – 2 132.2535 3.9600
Gambar – 14. Lendutan yang Terjadi Tulangan 519
pada Benda Uji Lentur Panel Plat Atap BUP – TT – 3 75.1005 4.8498
Beton Styrofoam Ringan BUP – 1T – 1 229.4840 102.968
1 Lapis 146832.
BUP – 1T – 2 236.5035 85.0000
Tulangan 0894
BUP – 1T – 3 --- ---

BUP – 2T – 1 314.7865 16.3963


2 Lapis 138349.
BUP – 2T – 2 89.2308 54.6400
Tulangan 4422
BUP – 2T – 3 238.4130 83.0000

Dari Tabel – 4. tampak bahwa


(a) Panel Plat Atap Tanpa Tulangan besarnya beban yang mampu ditahan oleh
panel plat atap 1 lapis tulangan lebih baik
dari pada panel plat atap lainnya.
b) Daya Serap Air Beton Styrofoam Ringan
Hasil pengujian daya serap air
panel plat beton styrofoam ringan
berdasarkan 6 buah benda uji sebesar 4.44%
lebih kecil dari 10%. Rincian dapat dilihat
pada Tabel – 5.

(b) Panel Plat Atap 1 Lapis Tulangan Tabel – 5. Daya Serap Air Panel Plat Beton
Styrofoam Ringan

Berat Berat Benda


Daya
Benda Uji Uji Setelah
Benda Serap
Sebelum Direndam 24
Uji Air
Direndam Jam
(%)
(kg) (kg)
1 437.9 456.5 4.25%
2 396.5 414.6 4.57%
3 369.0 386.5 4.74%
4 378.0 397.4 5.13%
(c) Panel Plat Atap 2 Lapis Tulangan 5 404.8 421.5 4.13%
6 381.3 395.9 3.83%
Gambar – 15. Pola Kerusakan Benda Rerata 4.44%
Uji Lentur Panel Plat Atap Beton Stryrofoam
Ringan untuk Macam-cacam Variasi
Dilihat dari Sisi Bawah Benda Uji

_____________________________________________________________________
17
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 6 Nomor 1, Juni 2005: 10-19
______________________________________________________________________________

c) Kelayakan Panel Plat Atap Beton Tabel – 7. Panjang Bentang Panel Plat Atap
Styrofoam Ringan Sebagai Bahan Beton Styrofoam Ringan yang Disarankan
Penutup Atap
1. Lendutan Variasi Bentang
Mmaks Q Lebar Tebal
Berdasarkan ACI 435R-95 Panel Maksimum
(Nmm) (N/mm) (mm) (mm)
Plat (mm)
besarnya beban maksimum yang
Tanpa
mampu ditahan panel plat atap 91876 0.1843 500 50 445
Tulangan
pada lendutan maksimum (maks) 1 Lapis
146832 0.1843 500 50 690
yang disyaratkan yaitu maks < Tulangan
L/180 atau L/maks  180 2 Lapis
138349 0.1843 500 50 655
Tulangan
(Paryongko, 2003). Adapun
besarnya beban maksimum yang
3. Ketahanan Terhadap Rembesan
disarankan agar maks < L/180
Air
dapat dilihat pada Tabel – 6.
Dari hasil pengujian ketahanan
rembesan air, benda uji dengan
Tabel – 6. Besarnya Beban Maksimum yang
menggunakan tulangan (1 lapis
Mampu Ditahan Panel Plat Atap
tulangan dan 2 lapis tulangan)
Berdasarkan ACI 435R – 95
pada sisi bawah benda uji
terdapat tetesan air. Sedangkan
Hasil Eksperimen pada benda uji tanpa tulangan
Varias
L / 180 Beban pada sisi bawah benda uji tidak
i Panel Momen
(mm) Maks
Plat (Nmm) terdapat tetesan air. Hasil
(N)
pengujian ketahanan rembesan air
Tanpa beton styrofoam ringan dapat
Tulang 7.5 91875.9519 110.8690 dilihat pada Tabel – 8.
an
1 Lapis Tabel – 8. Ketahanan Terhadap Rembesan
Tulang 7.5 120571.1625 174.6361 Air
an Panel Plat Beton Styrofoam Ringan
2 Lapis Benda Uji Keterangan
Tulang 7.5 111532.6583 154.5506 Tanpa tahan terhadap
an Tulangan rembesan air
1 Lapis tidak tahan terhadap
2. Kemampuan untuk Menahan Tulangan rembesan air
Beban Lentur Minimum 2 Lapis tidak tahan terhadap
Berdasarkan SNI 03 – 0096 –1987 Tulangan rembesan air
sebagai bahan penutup atap,
panel plat atap beton styrofoam KESIMPULAN DAN SARAN
ringan harus mampu menahan
beban lentur minimum sebesar 1. Kesimpulan
120 kg, untuk itu perlu dilakukan a. Hasil analisis eksperimen,
koreksi bentang. Adapun panjang besarnya momen maksimum yang
bentang yang disarankan agar bisa ditahan oleh plat tanpa
panel plat atap beton styrofoam tulangan = 91875.95 Nmm; 1 lapis
ringan mampu menahan beban tulangan = 146832.09 Nmm; 2
sebasar 120 kg dapat dilihat pada lapis tulangan = 138349.44 Nmm.
Tabel – 7. b. Kerusakan yang tampak pada
benda uji plat adalah kerusakan
lentur (retak terjadi pada sisi

__________________________________________________________________
18
Frieda., et al, Penggunaan Beton Styrofoam Ringan Untuk Panel Plat Atap Dengan Tulangan...
_______________________________________________________________________________________

bawah benda uji tepat di daerah Paryongko, N., 2003. Pemanfaatan Breksi
pusat pada 1/3 jarak titik Batu Ringan untuk Pembuatan Panel
perletakan dari bagian tarik beton Pelat Atap dengan Tulangan dari
c. Dilihat dari keruntuhan yang Anyaman Kawat baja Lunak. Tesis.
terjadi untuk panel plat atap 1 Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik.
lapis tulangan dan 2 lapis Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
tulangan keruntuhan berlangsung
Satyarno, I.2003. Analisis Plastis. Jurusan
secara perlahan-lahan ditandai
Teknik Sipil. Fakultas Teknik.
dengan lendutan yang besar,
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
sedangkan untuk panel plat atap
tanpa tulangan keruntuhan terjadi Somayaji, S. 1995. Civil Engineering
secara mendadak tanpa Materials. Prentice Hall. Englewood.
memeberikan tanda-tanda Cliffs. New Jersey.
keruntuhan
Tjokrodimuljo, K. 1996. Teknologi Beton.
Nafiri. Yogyakarta.
2. Saran
Jika beton Styrofoam ringan dengan
tulangan digunakan sebagai bahan
penutup atap, sebaiknya diberikan
tambahan bahan lain agar menjadi
lebih kedap air.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1990. Spesifikasi Beton Bertulang
Kedap Air (SK-SNI S-36-1990-03). DPU
Yayasan LPMB. Bandung.
Anonim. 1991. Tata Cara Perhitungan
Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
(SK SNI T–15-1991-03). DPU Yayasan
LPMB. Bandung.
Anonim. 1997. Metode Pengujian Kuat Lentur
Beton Normal dengan Dua Titik
Pembebanan (SK-SNI 03-4431-1997).
Badan Penelitian dan Pengembangan
Permukiman dan Prasarana Wilayah.
Jakarta.
ACI Committee 318. 1995. Building Code
Requirements for Reinforced Concrete. ACI
Standard 318-95. American Concrete
Institute. Detroit. Michigan.
Nawy, E.G.P.E. 1990. Beton Bertulang (Suatu
Pendekatan Dasar). Terjemahan
Bambang Suryoatmono. PT. Eresco.
Bandung.

_____________________________________________________________________
19
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai