net/publication/324686435
CITATIONS READS
0 224
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Waluyo Nuswantoro on 22 April 2018.
Abstraksi
Sebagai bahan penutup atap masyarakat umumnya menggunakan genteng yang terbuat
dari tanah liat dan beton. Genteng tanah liat bahan utamanya berupa tanah liat, sedangkan
genteng beton bahan utamanya berupa semen, pasir dan air. Penggunaan beton styrofoam
ringan yang bahan utamanya tersususun dari semen : pasir : styrofoam dengan tulangan
dari anyaman kawat sebagai panel plat atap dapat menjadi salah satu alternatif bahan
penutup atap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik panel plat
beton styrofoam ringan dengan tulangan dari anyaman kawat sebagai bahan penutup atap.
Pada penelitian ini dibuat benda uji sebanyak 9 buah berukuran panjang 1500 mm; lebar
500 mm; dan tebal 50 mm dengan tulangan bervariasi tanpa tulangan, 1 lapis tulangan
dan 2 lapis tulangan. Panel plat atap dibuat dengan perbandingan pasir = 200 kg; semen
portland pozzolan = 350 kg; styrofoam = 15 kg, untuk 1 m3 dengan nilai faktor air semen
sebesar 0.45, dan tulangan dari anyaman kawat berdiameter 1.7 mm, jarak antar kawat
anyaman 30 mm. Benda uji diuji kekuatan lenturnya dengan beban titik terletak pada
jarak 450 mm dan diuji ketahanan terhadap perembesan air.
Hasil analisis eksperimen, besarnya momen maksimum yang bisa ditahan oleh plat tanpa
tulangan = 91875.95 Nmm; 1 lapis tulangan = 146832.09 Nmm; 2 lapis tulangan =
138349.44 Nmm. Dilihat dari keruntuhan yang terjadi untuk panel plat atap 1 lapis
tulangan dan 2 lapis tulangan keruntuhan berlangsung secara perlahan-lahan ditandai
dengan lendutan yang besar, sedangkan untuk panel plat atap tanpa tulangan keruntuhan
terjadi secara mendadak tanpa memeberikan tanda-tanda keruntuhan.
1 Frieda, ST., MT dan Ir. Waluyo Nuswantoro, MT. adalah staf pengajar pada Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya
__________________________________________________________________
10
Frieda., et al, Penggunaan Beton Styrofoam Ringan Untuk Panel Plat Atap Dengan Tulangan...
_______________________________________________________________________________________
Batasan Penelitian
Penelitian ini ditujukan hanya untuk
panel plat beton yang tersususun dari
semen portland pozzolan, pasir, air dan
styrofoam yang diberi tulangan anyaman
kawat berdiameter 1.7 mm dengan jarak
antar anyaman 30 mm. Variasi panel
plat, terdiri dari : panel plat tanpa tulangan,
panel plat dengan 1 lapis tulangan dan
panel plat dengan 2 lapis tulangan. Untuk
ukuran plat diambil panjang 1500 mm;
lebar 500 mm; dan tebal 50 mm.
TINJAUAN PUSTAKA Gambar - 2. Parameter Blok Tegangan
(ACI 318-95)
1. Plat Satu Arah
_____________________________________________________________________
11
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 6 Nomor 1, Juni 2005: 10-19
______________________________________________________________________________
D As
= t td ……………… (1) dengan
2 bd
td = tebal selimut beton (mm) 2) Menghitung kedalam blok tekan beton
D = diameter baja (mm)
cu = regangan runtuh beton As f y
a ………(4)
s = regangan dalam tulangan yang 0.85 f c b
'
f '
0.85 1 c 0.003
f
m aks xdx ……… (6)
b y …..(3)
fy dengan notasi,
0.003
Ec maks = lendutan maksimum (mm)
= kelengkungan (rad/mm)
__________________________________________________________________
12
Frieda., et al, Penggunaan Beton Styrofoam Ringan Untuk Panel Plat Atap Dengan Tulangan...
_______________________________________________________________________________________
M METODE PENELITIAN
= .......................... (7)
EI 1. Pembuatan Rencana Adukan Beton
Styrofoam Ringan
c
= ……………….. (8) Adukan beton dibuat dengan
c perbandingan pasir : semen : syrofoam = 200
kg : 350 kg : 15 kg untuk 1m3 beton dengan
x = jarak bentang yang ditinjau (mm)
nilai faktor air semen sebesar 0.45.
dx = panjang elemen balok sebelum
2. Proses Pengadukan Beton Styrofoam
berdeformasi Ringan
M = momen (Nmm) Proses pengadukan bahan dilaksana-
E = modulus elastisitas beton (MPa) kan secara berurutan , pada tahap pertama
dilakukan pencampuran semen dan air
I = momen inersia beton (mm4)
yang diaduk sampai rata (homogen), kedua
c = regangan beton pasir dimasukkan dan diaduk sampai
homogen, ketiga styrofoam dimasukkan
c = jarak dari serat tekan terluar ke
secara bertahap dan diaduk sampai
garis netral (mm)
homogen.
3. Pembuatan Benda Uji
2. Genteng Beton
a) Benda uji lentur panel plat atap
Genteng beton yang dibuat harus Benda uji lentur panel plat atap
memenuhi syarat-syarat yang terdapat dibuat berdasarkan variasi, yaitu panel plat
dalam SNI 03 – 0096 – 1987, yaitu : atap tanpa tulangan, panel plat atap 1 lapis
tulangan dan panel plat atap 2 lapis
a) Kekuatan lentur. Genteng harus
tulangan dibuat sebanyak 3 buah benda uji
mampu menahan beban lentur
per variasi (9 buah benda uji). Pada panel
minimum seperti pada Tabel - 1.
plat dengan tulangan, perletakkan tulangan
dari anyaman kawat terletak pada jarak 10
Tabel - 1. Tingkat Mutu Genteng Beton
mm dari permukaan bawah plat dengan
luas tulangan dihitung menggunakan
Beban lentur masing-
Tingkat Persamaan (2).
masing genteng (min)
mutu
dalam kg
I 120
II 60
b) Daya serap air. Daya serap air rata-rata
dari benda uji tidak boleh lebih dari 10
persen.
c) Ketahanan terhadap rembesan air. Gambar - 4. Benda Uji Lentur Panel
Pada pengujian ketahanan terhadap Plat Atap
perembesan air, sisi bawah pada setiap
genteng tidak boleh terjadi tetesan air, b) Benda uji ketahanan rembesan air
meskipun diijinkan basah. Benda uji ketahanan terhadap
rembesan air dibuat berdasarkan variasi uji
lentur panel plat atap, yaitu tanpa tulangan,
1 lapis tulangan dan 2 lapis tulangan yang
_____________________________________________________________________
13
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 6 Nomor 1, Juni 2005: 10-19
______________________________________________________________________________
__________________________________________________________________
14
Frieda., et al, Penggunaan Beton Styrofoam Ringan Untuk Panel Plat Atap Dengan Tulangan...
_______________________________________________________________________________________
dilihat keadaan sisi bawah dari benda uji Dari Tabel – 2. dapat dilihat bahwa
untuk memastikan ada tidaknya tetesan air. berat beton styrofoam ringan yang
dipergunakan sebagai panel plat atap
untuk 1 m2 sebesar 36.86 kg, sedangkan
untuk genteng beton merek Mutiara untuk
1 m2 sebesar 46.2 kg.
Kurva hubungan beban-lendutan
untuk berbagai variasi tulangan dari hasil
eksperimen dapat dilihat pada Gambar –
11. sampai dengan Gambar – 13.
Gambar - 9. Sketsa Cara Pengujian
Ketahanan Rembesan Air 140
Beban (N)
Pengujian daya serap air 100
200
styrofoam ringan untuk berbagai variasi
tulangan, dapat dilihat pada Tabel – 2. 150
Lendutan(mm)
Tanpa tulangan 26.77
Gambar – 12. Kurva Hubungan Beban –
1 Lapis Tulangan 26.83 36.86 kg Lendutan Hasil Eksperimen Panel Plat
2 Lapis Tulangan 28.50 Atap dengan 1 Lapis Tulangan
_____________________________________________________________________
15
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 6 Nomor 1, Juni 2005: 10-19
______________________________________________________________________________
Dari Gambar – 12. tampak bahwa kurva untuk benda uji BUP-2T-2 kenaikan beban
hubungan beban – lendutan panel plat lebih kecil dari yang lain. Hal ini terjadi
beton styrofoam ringan 1 lapis tulangan karena adanya perbedaan kedalam efektif
terdiri dari 2 bagian yaitu : pada masing benda uji pada waktu
1. bagian sebelum retak (precracking pembuatan benda uji, kedalaman efektif
strage) atau bagian linier, pada bagian sangat mempengaruhi kuat lentur panel
ini beton masih memberikan kontribusi plat atap beton styrofoam ringan pada
untuk menahan gaya tarik sehingga waktu menerima beban.
kenaikan beban pada bagian cukup Besarnya beban yang terjadi pada
besar. saat plat atap mulai retak dapat di lihat
2. bagian setelah retak (postcracking service pada Tabel – 3.
load) atau bagian yang melengkung,
pada bagian ini kontribusi kekuatan Tabel – 3. Besarnya Beban yang Terjadi
tarik beton sudah dapat dikatakan pada Saat Panel Plat Mulai Retak
tidak ada lagi (sudah terjadi retak pada
beton). Ini berarti kekakuan Beban Rerata
Variasi Kode
penampang telah berkurang sehingga (Pretak) Beban
Panel Plat Benda Uji
kurva beban dan lendutan pada bagian (N) (N)
ini akan semakin landai dibandingkan Tanpa
--- --- ---
bagian sebelum retak. Tulangan
BUP - 1T - 1 169.2308
1 Lapis
BUP - 1T - 2 185.5769 177.4038
Tulangan
BUP - 1T - 3 ---
BUP - 2T - 1 261.5385
2 Lapis
BUP - 2T - 2 38.4615 141.6667
Tulangan
BUP - 2T - 3 125.0000
__________________________________________________________________
16
Frieda., et al, Penggunaan Beton Styrofoam Ringan Untuk Panel Plat Atap Dengan Tulangan...
_______________________________________________________________________________________
(b) Panel Plat Atap 1 Lapis Tulangan Tabel – 5. Daya Serap Air Panel Plat Beton
Styrofoam Ringan
_____________________________________________________________________
17
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 6 Nomor 1, Juni 2005: 10-19
______________________________________________________________________________
c) Kelayakan Panel Plat Atap Beton Tabel – 7. Panjang Bentang Panel Plat Atap
Styrofoam Ringan Sebagai Bahan Beton Styrofoam Ringan yang Disarankan
Penutup Atap
1. Lendutan Variasi Bentang
Mmaks Q Lebar Tebal
Berdasarkan ACI 435R-95 Panel Maksimum
(Nmm) (N/mm) (mm) (mm)
Plat (mm)
besarnya beban maksimum yang
Tanpa
mampu ditahan panel plat atap 91876 0.1843 500 50 445
Tulangan
pada lendutan maksimum (maks) 1 Lapis
146832 0.1843 500 50 690
yang disyaratkan yaitu maks < Tulangan
L/180 atau L/maks 180 2 Lapis
138349 0.1843 500 50 655
Tulangan
(Paryongko, 2003). Adapun
besarnya beban maksimum yang
3. Ketahanan Terhadap Rembesan
disarankan agar maks < L/180
Air
dapat dilihat pada Tabel – 6.
Dari hasil pengujian ketahanan
rembesan air, benda uji dengan
Tabel – 6. Besarnya Beban Maksimum yang
menggunakan tulangan (1 lapis
Mampu Ditahan Panel Plat Atap
tulangan dan 2 lapis tulangan)
Berdasarkan ACI 435R – 95
pada sisi bawah benda uji
terdapat tetesan air. Sedangkan
Hasil Eksperimen pada benda uji tanpa tulangan
Varias
L / 180 Beban pada sisi bawah benda uji tidak
i Panel Momen
(mm) Maks
Plat (Nmm) terdapat tetesan air. Hasil
(N)
pengujian ketahanan rembesan air
Tanpa beton styrofoam ringan dapat
Tulang 7.5 91875.9519 110.8690 dilihat pada Tabel – 8.
an
1 Lapis Tabel – 8. Ketahanan Terhadap Rembesan
Tulang 7.5 120571.1625 174.6361 Air
an Panel Plat Beton Styrofoam Ringan
2 Lapis Benda Uji Keterangan
Tulang 7.5 111532.6583 154.5506 Tanpa tahan terhadap
an Tulangan rembesan air
1 Lapis tidak tahan terhadap
2. Kemampuan untuk Menahan Tulangan rembesan air
Beban Lentur Minimum 2 Lapis tidak tahan terhadap
Berdasarkan SNI 03 – 0096 –1987 Tulangan rembesan air
sebagai bahan penutup atap,
panel plat atap beton styrofoam KESIMPULAN DAN SARAN
ringan harus mampu menahan
beban lentur minimum sebesar 1. Kesimpulan
120 kg, untuk itu perlu dilakukan a. Hasil analisis eksperimen,
koreksi bentang. Adapun panjang besarnya momen maksimum yang
bentang yang disarankan agar bisa ditahan oleh plat tanpa
panel plat atap beton styrofoam tulangan = 91875.95 Nmm; 1 lapis
ringan mampu menahan beban tulangan = 146832.09 Nmm; 2
sebasar 120 kg dapat dilihat pada lapis tulangan = 138349.44 Nmm.
Tabel – 7. b. Kerusakan yang tampak pada
benda uji plat adalah kerusakan
lentur (retak terjadi pada sisi
__________________________________________________________________
18
Frieda., et al, Penggunaan Beton Styrofoam Ringan Untuk Panel Plat Atap Dengan Tulangan...
_______________________________________________________________________________________
bawah benda uji tepat di daerah Paryongko, N., 2003. Pemanfaatan Breksi
pusat pada 1/3 jarak titik Batu Ringan untuk Pembuatan Panel
perletakan dari bagian tarik beton Pelat Atap dengan Tulangan dari
c. Dilihat dari keruntuhan yang Anyaman Kawat baja Lunak. Tesis.
terjadi untuk panel plat atap 1 Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik.
lapis tulangan dan 2 lapis Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
tulangan keruntuhan berlangsung
Satyarno, I.2003. Analisis Plastis. Jurusan
secara perlahan-lahan ditandai
Teknik Sipil. Fakultas Teknik.
dengan lendutan yang besar,
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
sedangkan untuk panel plat atap
tanpa tulangan keruntuhan terjadi Somayaji, S. 1995. Civil Engineering
secara mendadak tanpa Materials. Prentice Hall. Englewood.
memeberikan tanda-tanda Cliffs. New Jersey.
keruntuhan
Tjokrodimuljo, K. 1996. Teknologi Beton.
Nafiri. Yogyakarta.
2. Saran
Jika beton Styrofoam ringan dengan
tulangan digunakan sebagai bahan
penutup atap, sebaiknya diberikan
tambahan bahan lain agar menjadi
lebih kedap air.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1990. Spesifikasi Beton Bertulang
Kedap Air (SK-SNI S-36-1990-03). DPU
Yayasan LPMB. Bandung.
Anonim. 1991. Tata Cara Perhitungan
Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
(SK SNI T–15-1991-03). DPU Yayasan
LPMB. Bandung.
Anonim. 1997. Metode Pengujian Kuat Lentur
Beton Normal dengan Dua Titik
Pembebanan (SK-SNI 03-4431-1997).
Badan Penelitian dan Pengembangan
Permukiman dan Prasarana Wilayah.
Jakarta.
ACI Committee 318. 1995. Building Code
Requirements for Reinforced Concrete. ACI
Standard 318-95. American Concrete
Institute. Detroit. Michigan.
Nawy, E.G.P.E. 1990. Beton Bertulang (Suatu
Pendekatan Dasar). Terjemahan
Bambang Suryoatmono. PT. Eresco.
Bandung.
_____________________________________________________________________
19
View publication stats