Anda di halaman 1dari 2

PEMBICARA 1 :

Terimakasih moderator, saya dari tim oposisi akan menjelaskan mengenai mosi kita kali ini tentang
kenaikan harga bbm semakin menyulitkan masyarakat.

Indonesia merupakan Negara yang berkembang dan masih berusaha untuk maju seperti jepang
korea dan Negara yang maju lainnya. Negara Negara maju tersebut sudah mempunyai
teknologi yang maju seperti mobil listrik dan motor listrik ,mereka juga lebih memilih jalan kaki
serta naik kendaraan umum di bandingkan memiliki mobil pribadi.
Kenaikan harga bbm tidak sepenuhnya menyulitkan ekonomi semua masyarakat di karenakan
ada beberapa pihak kecil yang di untungkan dalam kenaikan bbm. Perekonomian masyarakat
adalah sekumpulan kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma,
adat istiadat yang dialami dalam lingkungannya. perekonomian melalui usaha mandiri yang
produktif dengan memperhatikan manajemen dalam usahanya.
Minyak sebagai komoditi primer dan menjadi motor penggerak dunia usaha, sehingga kenaikan
harga minyak dunia menjadi ancaman serius bagi negara-negara di dunia terutama negara maju
dan negara bekembang. Dimana dunia industri yang menjadi penopang perekonomian mereka
sangat bergantung pada minyak.
Menyulitkan disini di tujukan ke masyarakat menengah bahkan masyarakat yang di bawah
merasa di untungkan karena adanya BLT (BANTUAN LANGSUNG TUNAI) yang di tujuankan
untuk memulihkan perekonomian masyarakat yang di bawah dan penanganan kesehatan akibat
pandemic covid 19 kemarin yang melanda Indonesia .
Konflik Rusia – Ukraina masih terus berlanjut dan belum menemukan titik terang terkait jalan
damai. Konflik kedua negara menjadi atensi dunia mengingat cukup memberikan dampak pada
tingkat kestabilan perekonomian terutama harga minyak dunia.
Sebagaimana kita ketahui bahwa pada tanggal 3 September 2022 Pemerintah menaikkan harga
Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diantaranya Solar, Pertalite dan Pertamax dengan rincian:

· Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter

· Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter

· Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter


Hal ini dilakukan Pemerintah dalam rangka merespon kenaikan harga minyak dunia yang
semakin tidak terkendali yang tentu saja kondisi ini akan berpengaruh pada anggaran subsidi
energi (BBM) yang akan semakin membengkak.

Pembicara 2 :
Baik terimakasih kepada moderator dan tim afirmasi serta rekan saya rafi oke baiklah saya akan
menyampaikan argument saya mengenai mosi kali ini

pandangan Mohammad Faisal sependapat dengan argumen para pakar yang pro diatas dan menduga
bahwa kebijakan pemerintah untuk menambah anggaran bantuan langsung tunai (BLT) sebesar 24,17
triliun rupiah atau 600 ribu rupiah bagi 20,6 juta keluarga miskin merupakan indikasi kemungkinan
pemerintah untuk segera menaikkan harga BBM bersubsidi. BLT tersebut diakuinya akn membantu
keluarga miskin untuk mengatasi daya belinya yang turun dalam jangka pendek.

Anda mungkin juga menyukai