Anda di halaman 1dari 22

DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP PERILAKU KONSUMSI

RUMAH TANGGA DI INDONESIA

OLEH :

NAMA : NURIFINA MAWADDAH


NO/NIM : 11/ 2002612011005
KELAS : MANAJEMEN PEMASARAN C MALAM

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena karunia dan rahmat-
Nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah materi “Dampak Kenaikan Harga BBM
Ke Konsumsi Rumah Tangga” tepat pada waktunya.

Jika dalam makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan, penulis memohon maaf
yang sebesar-besarnya. Penulis menyadari bahwa hasil makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, usaha perbaikan dan penyempurnaan terus penulis lakukan
sehingga kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan sangatlah penting
bagi penulis demi kesempurnaan makalah ini. Tak lupa kami menyampaikan Terimakasih
kepada pembaca atas kesediaannya membaca makalah ini.

Denpasar, 02 Oktober 2022.

Penyusun.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...
1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………. 1
BAB I…………………………………………………………………………………………. 3
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………. 3
BAB II…………………………………………………………………………………………9
GAMBARAN UMUM………………………………………………………………………..9
BAB III……………………………………………………………………………………… 15
DAMPAK ATAU PENGARUH…………………………………………………………….
15

BAB IV……………………………………………………………………………………… 20
PENUTUP…………………………………………………………………………………... 20
Kesimpulan……………………………………………………………………………... 20
Saran……………………………………………………………………………………..20
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..
21

2
BAB I

PENDAHULUAN

Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi. Biasanya

bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan

bahan bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan

bakar tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses lain

untuk melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksoterm dan reaksi nuklir

(seperti fisi nuklir atau fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk di dalamnya bensin dan solar)

sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling sering digunakan manusia. Bahan bakar

lainnya yang bisa dipakai adalah logam radioaktif, makanya dari itu bahan bakar minyak

terutama solar, premium dan pertamax menjadi bahan bakar minyak yg sangat diincar

masyarakat luas dan menjadi bahan bakar unggulan yang dibeli setiap hari sebagai bahan bakar

kendaraan, maka oleh karena itu kenaikan harga bbm sangat berpengaruh terhadap masyarakat

terutama kalangan menengah ke bawah.

Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan kebutuhan strategis bagi masyarakat di desa

maupun kota baik kebutuhan keluarga maupun perusahaan, demikian juga BBM sangat penting

bagi sektor industri maupun transportasi. Minyak memang peranan penting dalam kehidupan

bangsa indonesia, sumber minyak di indonesia masih terus dicari dan diusahakan dengan

berbagai penelitian ilmiah. Walaupun berbagai usaha telah dilakukan dan akan dijalankan,

tetapi cadangan minyak di indonesia tidaklah begitu menggembirakan. Oleh karena itu, sektor

minyak masih saja akan merupakan tumpuan bangsa Indonesia.

Bahan bakar minyak merupakan sumber energi dengan konsumsi terbesar di dunia bila

dibandingkan dengan sumber energi lainnya. Dilihat dari kegunaanya, sekitar 77%

menggunakan minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari diantaranya sebagai bahan

3
bakar kendaraan. Namun dilihat pada kondisi terkini, produksi minyak bumi Indonesia terus

mengalami penurunan dari waktu ke waktu karena sumur minyak bumi yang ada di Indonesia

pada saat ini telah berumur tua dan kualitas kilang pengolahan yang tidak memadai. Sedangkan

konsumsi minyak bumi di Indonesia terus mengalami peningkatan seiring dengan

pertumbuhan.

Energi merupakan salah satu kebutuhan yang berhubungan sangat erat dengan

kesejahteraan masyarakat. Terpenuhinya kebutuhan energi masyarakat akan membuat kualitas

hidup menjadi lebih baik karena energi sangat dibutuhkan dalam menunjang kehidupan

masyarakat. Minyak bumi merupakan salah satu jenis energi yang banyak dikonsumsi

masyarakat dunia, tidak terkecuali di Indonesia minyak merupakan komoditas penting di

Indonesia yang digunakan oleh sektor rumah tangga, transportasi, listrik dan industri.

Kebutuhan rumah tangga meliputi: minyak tanah, LPG, listrik. Transportasi membutuhkan

bensin, minyak diesel, minyak bakar dan solar. Listrik butuh minyak bakar dan minyak diesel.

Industri membutuhkan minyak tanah, diesel, solar dan minyak bakar. Energi-energi ini

digunakan dalam proses produksi di dalam industri.

Kenaikan harga bahan bakar minyak tersebut menjadi masalah yang cukup serius di

Indonesia sesuai dengan istilah cross elasticity of demand yang dapat diartikan bahwa setiap

kenaikan harga barang, bukan saja akan mempengaruhi permintaan terhadap barang lainnya,

tetapi juga akan mempengaruhi tingkat harga barang yang lain. Kenaikan harga BBM akan

membuat biaya produksi dari perusahaan akan meningkat dan volume produksi akan

berkurang. Apabila perusahaan mengurangi tingkat produksinya maka kesempatan kerja akan

berkurang dan akan menyebabkan kemiskinan. Masyarakat dan rumah tangga miskin adalah

kelompok yang paling merasakan beban berat akibat kenaikan bahan bakar minyak. Kenaikan

harga bahan bakar juga diikuti dengan kenaikan ongkos transportasi oleh

4
karena setiap barang membutuhkan jasa angkutan untuk sampai kepada konsumen, maka

barang-barang pun akan ikut naik harganya menyesuaikan dengan kenaikan tarif angkutan.

Meningkatnya biaya untuk pemenuhan kebutuhan hidup yang tidak diimbangi dengan

peningkatan pendapatan atau kemampuan daya beli, menyebabkan masyarakat semakin

terpuruk dalam kondisi yang miskin dan menjerat.

Mengingat pentingnya peran BBM dalam kehidupan masyarakat maka pemerintah

melakukan campur tangan dalam penentuan harga dan sekaligus menjalin ketersediaannya di

pasar domestik. Kebijakan pemerintah tersebut dilakukan dengan cara memberikan subsidi

harga untuk menekan harga BBM agar terjangkau oleh masyarakat luas dan sekaligus menjaga

stabilitas harga.

Pengertian subsidi merupakan bantuan anggaran berupa uang atau biaya produksi

kepada perkumpulan dan biasanya dari pihak pemerintah. Dengan kata lain, subsidi merupakan

beban pemerintah yang diberikan kepada perusahaan atau lembaga tertentu yang bertujuan

untuk membantu biaya produksi agar harga jual produk/jasa yang dihasilkan dapat dijangkau

oleh masyarakat. Istilah subsidi mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat luas. Pada

umumnya subsidi merupakan bahasa tunjangan. Pemerintah merasa memberi subsidi karena

tidak bisa menjual bensin dengan harga dunia, gara-gara adanya kewajiban memenuhi

kebutuhan rakyatnya akan harga bensin premium dengan harga yang rendah. Subsidi BBM

adalah bayaran yang harus dibayar oleh pemerintah pada pertamina dalam simulasi dimana

pendapatan yang diperoleh pertamina dari tugas penyediaan BBM di tanah air adalah lebih

rendah dibanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Definisi di atas menunjukan bahwa subsidi dilakukan untuk membantu warga negara

yang kurang mampu, namun kenyataannya disalah gunakan oleh kalangan kelas menengah ke

atas. Hal ini menyebabkan subsidi BBM salah sasaran dalam penyaluran, karena subsidi yang

tujuannya diberikan oleh kelompok orang yang kurang mampu tapi ternyata lebih banyak

5
dinikmati oleh golongan masyarakat kelas atas. Biasanya bahan bakar mengandung energi

panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan

manusia melalui proses pembakaran dimana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas

setelah direaksikan dengan zat CO2 di udara. Proses lain untuk melepaskan energi dari bahan

bakar adalah melalui reaksi eksoterm dan reaksi nuklir (seperti Fisi atau fusi

Nuklir). Hidrokarbon(termasuk di dalamnya bensin dan solar) sejauh ini merupakan jenis

bahan bakar yang paling sering digunakan manusia. Bahan bakar lainnya yang bisa dipakai

adalah logam radioaktif, makanya dari itu bahan bakar minyak terutama solar,premium dan

pertamax menjadi bahan bakar minyak yg sangat diincar masyarakat luas dan menjadi bahan

bakar unggulan yang dibeli setiap hari sebagai bahan bakar kendaraan, maka oleh karena

itu kenaikan harga bbm sangat berpengaruh terhadap masyarakat terutama kalangan

menengah ke bawah terutama untuk bahan bakar premium. Warga dengan kadar ekonomi

yang serba pas-pasan selama ini sudah sangat terbebani dengan harga bahan bakar minyak yang

mencapai 14500 Rupiah per liternya, sangat disayangkan bukannya ada penurunan

harga yang terjadi justru kenaikan yang jauh dari kemampuan masyarakat. Kabar akan

dinaikkannya harga BBM membuat masyarakat bawah merasa sangat cemas. Bagaimana

tidak, untuk mencukupi kebutuhan pangan mereka sehari-hari saja mereka sudah

kedodoran apalagi ditambah dengan naiknya harga bahan bakar minyak.

Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar bersubsidi dengan alasan

naiknya harga minyak dunia. Naiknya harga minyak dunia dijadikan sebagai alasan mengapa

harga BBM bersubsidi dalam Negeri ikut dinaikkan. Jika dilihat dari satu sisi,

mungkin keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM memang tepat. Tapi,

seharusnya pemerintah juga memperhatikan kondisi masyarakat kecil. Mungkin

pemerintah belum juga menyadari bahwa Indonesia ini adalah di antara Negara termiskin

dengan puluhan juta rakyatnya yang tidak memiliki pekerjaan. Mestinya pemerintah lebih

6
bersikap realistis dan prihatin terhadap kondisi warganya. Pemerintah seharusnya bisa

mengambil sikap yang lebih tepat dan mempertimbangkan banyak hal.Demonstrasi menolak

kenaikan harga BBM terjadi dimana-mana. Mahasiswa yang merasa terpanggil untuk

menyuarakan aspirasi dan hak-hak rakyat kecil terus berupaya melakukan aksi

protes dinaikkannya harga BBM. Ternyata mahasiswa jauh lebih mengerti kondisi

masyarakat daripada dewan perwakilan rakyat (DPR) yang seharusnya menjadi pengurus dan

pensejahtera rakyat.

Pemerintah secara resmi telah mengumumkan penyesuaian harga BBM (Bahan Bakar

Minyak) jenis solar, pertalite dan pertamax. Masing-masing menjadi Rp 6,800/liter untuk solar,

Rp 10.000/liter untuk pertalite dan Rp 16,500/liter untuk pertamax. Kebijakan tersebut diambil

karena subsidi yang telah mencapai Rp502 triliun dan tidak tetap sasaran. Subsidi BBM lebih

banyak dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu yaitu pemilik mobil pribadi. Uang negara

seharusnya diprioritaskan untuk subsidi kepada masyarakat kurang mampu. Oleh sebab itu,

Pemerintah harus mengalihkan subsidi BBM agar tepat sasaran. Selain subsidi terhadap BBM,

pemerintah juga memberikan subsidi listrik, pupuk, dan subsidi lainnya. Hal ini dilaksanakan

pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

Selama ini, subsidi BBM yang tidak tepat sasaran karena 80% yang menikmati subsidi

adalah golongan mampu, sisanya 20% dinikmati masyarakat tidak mampu. Dana subsidi BBM

tersebut akan dikompensasi dalam beberapa bentuk instrumen (bantalan sosial) antara lain BLT

(Bantuan Langsung Tunai) sebanyak Rp12,40 Triliun, bantuan subsidi upah kepada pekerja

yang memiliki upah maksimal Rp3,5 juta sebanyak Rp60 triliun, dan dukungan Pemda dari

DTU (Dana Transfer Umum) sebanyak Rp2,17 Triliun.

Dana subsidi juga digunakan untuk penguatan pemulihan ekonomi dan penanganan

kesehatan akibat pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia dan dunia. Sesuai data

Kementerian Keuangan, realisasi anggaran PC-PEN (Pandemi Covid-19 dan Pemulihan

7
Ekonomi Nasional) sampai Semester I 2022 mencapai Rp 124,5 triliun dari target Rp455,6

triliun. Dana tersebut digunakan untuk kesehatan sebesar Rp29,4 triliun, perlindungan

masyarakat Rp60,2 triliun, dan penguatan pemulihan ekonomi Rp34,9 triliun. Terhadap

penyesuaian harga BBM tersebut, Penulis mencoba untuk memberikan pendapat melalui

penjelasan yang sederhana. Masyarakat perlu mendapatkan pemahaman secara benar terhadap

kebijakan penyesuaian harga BBM.

Sebagai pelindung masyarakat, ketika pandemi covid melanda Indonesia, pada 2 (dua)

tahun pertama, menimbulkan dampak yang luar biasa. Pandemi Covid menimbulkan krisis

kesehatan dan perekonomian masyarakat menurun drastis. APBN hadir membantu masyarakat

melalui anggaran covid, anggaran bansos dan anggaran lainnya. Sebagai pengelola Keuangan

Negara yang berkeadilan, saat adanya invasi Rusia ke Ukraina, menyebabkan harga-harga

cooking oil, gandum dan pupuk naik, sebagai instrumen negara APBN harus tetap andal dan

memberikan rasa keadilan bagi masyarakat, dengan tetap memberikan subsidi agar daya beli

masyarakat terjaga.

Perlu dipahami, bahwa sejak awal tahun-tahun sebelumnya dunia dilanda pandemi

Covid 19 dan hal tersebut berdampak pada tingkat pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.

Laju pertumbuhan ekonomi menjadi stagnan cenderung menurun karena negara-negara fokus

pada penanganan pandemi, tidak terkecuali di Indonesia. Ada pembatasan aktivitas dan

ketatnya protokol kesehatan berimbas pada roda perekonomian, tapi alhamdulillah Indonesia

bisa bangkit dari pandemi Covid 19 dikarenakan Pemerintah cepat tanggap menjalankan

program vaksin yang berjalan baik di setiap provinsi. Hal tersebut juga didukung kesadaran

masyarakat yang tinggi. Berhasilnya program vaksin dan kesadaran menjalani protokol

kesehatan yang tinggi, membuat Indonesia cepat bangkit dan laju pertumbuhan ekonomi tetap

terjaga dengan baik.

8
BAB II

GAMBARAN UMUM

Kota merupakan tempat tinggal dan tempat bekerja bagi sebagian dari penduduk dunia

yang persentasenya semakin besar dan merupakan tempat yang dapat memberikan peluang atau

harapan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik bagi sekelompok orang, serta telah

menarik penduduk dari pinggiran kota dari waktu ke waktu (Wilsher dalam Manullang,

2006:3). Berdasarkan definisi tersebut diketahui bahwa kota terus berkembang seiring dengan

kompleksitas aktivitas penduduk dengan dimensi waktu dan tujuan yang berbeda untuk

pemenuhan kebutuhan. Oleh karena itu, memungkinkan untuk dilakukan perpindahan antar

guna lahan dalam suatu kota termasuk pergerakan yang berasal dari pinggiran menuju pusat

kota maupun sebaliknya. Perkembangan perkotaan saat ini sudah mengalami perkembangan

yang sangat pesat. Hal ini terjadi seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk di perkotaan

yang lebih didominasi oleh proses urbanisasi yang berupa migrasi dari desa ke kota. Akan

tetapi pertumbuhan populasi tersebut tidak dibarengi dengan pertumbuhan aspek-aspek yang

terkait pada kehidupan perkotaan. Pertumbuhan populasi penduduk yang cenderung tidak siap

dengan segala kondisi perkotaan menyebabkan banyak dampak negatif yang harus ditanggung

oleh kota itu sendiri. Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi cenderung mengarah pada

tingkat pendidikan yang rendah dan pendapatan individu yang berada dibawah standar

kebutuhan hidup. Fenomena tersebut menimbulkan lahirnya kantong-kantong kemiskinan di

daerah pusat kota. Disisi lain penduduk yang tergolong mampu juga mempunyai pilihan

tersendiri terhadap lokasi bermukimnya, pilihan pilihan lokasi tempat tinggal yang cenderung

heterogen dari penduduk tersebut membawa dampak pada perkembangan struktur ruang

perkotaan. Kecenderungan perkembangan struktur ruang kota tersebut menyebabkan

penduduk memilih bertempat tinggal di pusat kota dan pinggiran kota. Akan tetapi mengapa

9
hal tersebut terjadi? Hal tersebut tentu tidak terlepas secara dominan pada karakteristik

kebutuhan dan kemampuan masing-masing individu didalam melakukan pergerakan. Untuk

sebagian penduduk yang bertempat tinggal di pusat kota cenderung dikarenakan

mempertimbangkan segi efisiensi biaya pergerakan. Biaya pergerakan yang mencakup waktu,

BBM, dan kemacetan yang cenderung dinamis, hal tersebutlah yang diantisipasi oleh sebagian

penduduk di pusat kota. Berdasarkan fakta yang terjadi pada kota-kota besar di Indonesia,

banyaknya penduduk yang lebih didominasi kelompok individu berpendapatan rendah memilih

tinggal di pusat kota menyebabkan kepadatan penduduk di pusat kota semakin tinggi.

Tingginya kepadatan penduduk yang cenderung menghasilkan kantong-kantong kemiskinan

berupa slum dan squatter mengakibatkan kualitas pusat kota semakin menurun dan bobrok.

Kondisi pusat kota tersebut sudah menjadi tidak nyaman dan aman lagi bagi sebagian

kelompok penduduk sebagai pilihan tempat bermukim. Buruknya situasi pusat kota tersebut

menyebabkan mereka lebih memilih bertempat tinggal di pinggiran kota. Mereka-mereka ini

adalah kelompok penduduk yang dominan memiliki pendapatan lebih untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya.

Menurut Friedman dan Modigliani, bahwa setiap individu akan memperoleh kepuasan

yang lebih tinggi apabila mereka dapat mempertahankan pola konsumsi yang stabil daripada

kalau harus mengalami kenaikan dan penurunan dalam konsumsi mereka. Tetapi Modigliani

melanjutkan dengan menyatakan bahwa orang akan berusaha menstabilkan tingkat konsumsi

mereka sepanjang hidupnya dan juga menganggap penting peranan kekayaan atau aset sebagai

penentu tingkah laku konsumsi. Kebutuhan hidup manusia semakin banyak dan bertambah

mengikuti pergerakan waktu. Kebutuhan pokok manusia yang meliputi primer, sekunder dan

tersier wajib dipenuhi untuk kelangsungan hidup manusia tersebut. Alokasi kebutuhan rumah

tangga dapat dilihat berdasarkan pengeluaran rumah tangga yang terdiri dari pengeluaran

makanan dan bukan makanan. Walaupun terdapat perbedaan harga antar daerah, namun nilai

10
pengeluaran rumah tangga secara umum menunjukan perbedaan tingkat kesejahteraan

penduduk antar propinsi. Pengeluaran konsumsi meliputi pengeluaran untuk pangan, pakaian,

perumahan dan aneka barang dan jasa serta kebutuhan lainnya. Konsumsi makanan terdiri dari

beras, lauk pauk, buah-buahan, minyak, gula, rokok dan lainnya. Konsumsi pakaian terdiri dari

pakaian, sepatu, sandal, kaos kaki dan lain-lain. Konsumsi untuk perumahan meliputi sewa

rumah, biaya penerangan, biaya pemeliharaan rumah dan bahan bakar (termasuk arang dan

kayu bakar) dan lain-lain. Konsumsi aneka barang dan jasa terdiri dari biaya pendidikan,

transportasi, kesehatan, barang tahan lama dan lain-lain. Sedangkan konsumsi lain-lainnya

yaitu untuk pajak televisi, pajak kendaraan, pajak bumi dan bangunan dan sosial serta dana-

dana lainnya yang belum tercantum (Dian, 2007:3). Kebutuhan primer manusia yang terdiri

dari pangan, sandang dan papan merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi untuk dapat

hidup wajar. Apabila kebutuhan tersebut kurang dapat dipenuhi secara memuaskan maka hal

itu merupakan suatu indikasi bahwa orang tersebut masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Sedangkan kebutuhan sekunder dan tersier antara lain perabot rumah tangga, televisi, radio,

sepeda, mobil dan lain sebagainya hanya merupakan kebutuhan perlengkapan sejalan dengan

pertambahan tingkat pendapatannya. Untuk memenuhi semua kebutuhan hidup setiap orang

maka seseorang harus memiliki penghasilan agar dapat terpenuhi sampai tingkat

kesejahteraannya tercapai.

Dengan meningkatnya aktivitas perekonomian masyarakat, perlu perencanaan energi

secara terpadu, dengan memperhatikan aspek ekonomi, jumlah penduduk dan keseimbangan

suplai (Bustan, 2011). Konsumsi energi final masih didominasi oleh BBM (avtur, avgas,

bensin, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel, dan minyak bakar), total konsumsi BBM

relatif konstan dengan kisaran 312-364 juta SBM, tetapi mengalami komposisi yang berbeda

antara satu jenis BBM dengan jenis BBM lainnya.

11
Fluktuasi harga minyak saat ini sangat mempengaruhi perekonomian. Dalam kurun

waktu sepuluh tahun terakhir harga minyak memiliki tren yang meningkat. Peningkatan harga

minyak disebabkan oleh ketidakstabilan politik dan keamanan di negara kawasan Timur

Tengah yang merupakan kawasan penghasil minyak terbesar di dunia. Tren peningkatan harga

minyak dunia ini juga diakibatkan oleh tingginya permintaan akan minyak itu sendiri.

Permintaan yang tinggi terhadap minyak dalam suatu negara mengindikasikan

ketergantungannya terhadap ketersediaan minyak domestik dalam kegiatan perekonomiannya.

Harga merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam transaksi jual beli yaitu adanya harga

yang jelas dari benda yang diperjualbelikan. Oleh karena itu harga suatu produk merupakan

salah satu penentu atas besarnya permintaan pasar. Jika permintaan banyak maka harga

kebutuhan pokok akan naik. Dengan begitu pedagang akan mengambil kesempatan untuk

menaikan harga.

Harga juga dipengaruhi oleh adanya kenaikan harga BBM. Hal ini akan berpengaruh

dengan kebutuhan pokok masyarakat. Dampak dari kenaikan harga BBM dipastikan harga

kebutuhan pokok sembako akan naik. Sehingga menjadikan kehidupan masyarakat akan terasa

sulit untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok, dan akan mengakibatkan daya beli

masyarakat akan menurun. Padahal, sembako adalah kebutuhan masyarakat yang harus

dipenuhi setiap harinya. Sembako adalah singkatan dari sembilan bahan pokok yang terdiri atas

berbagai bahan-bahan makanan dan minuman yang secara umum sangat dibutuhkan

masyarakat indonesia secara umum. Tanpa sembako kehidupan masyarakat bisa terganggu

karena sembako merupakan kebutuhan pokok utama sehari-hari yang wajib ada dijual bebas di

pasar. Bahan-bahan sembako seperti, Beras dan Sagu, Jagung dan Sayur-sayuran, Buah-

buahan, Daging (sapi dan ayam), Gula pasir, Susu, Garam yang mengandung yodium/iodium,

Minyak goreng dan Margarin, Minyak Tanah/gas elpiji. Harga semua barang mengalami

12
kenaikan dan ini akan mempengaruhi pengeluaran konsumsi masyarakat. Hal ini mendorong

konsumen untuk mengalihkan konsumsinya dari barang yang satu ke barang lainnya.

Pola konsumsi masyarakat Indonesia diperkirakan mengalami perubahan setelah

pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Berdasarkan hasil riset

yang dilakukan Kadence International, sebuah perusahaan riset asal Amerika Serikat, pola

konsumsi akan berubah karena membengkaknya biaya pengeluaran BBM yang bisa berimbas

pada pengeluaran untuk kebutuhan lain. Salah satu pola konsumsi yang akan terpengaruh

adalah kebiasaan masyarakat dalam mengalokasikan pendapatannya untuk menabung.

Berdasarkan hasil survei diketahui, rata-rata total jumlah alokasi untuk menabung yang

dilakukan masyarakat sebelum kenaikan harga BBM bersubsidi mencapai Rp 977.000 per

bulan. Sementara dengan kenaikan harga BBM, maka rata-rata alokasi untuk menabung turun

sebesar 16% menjadi Rp 823.000. Sementara, jika dilihat dari kelas sosial ekonomi, mereka

yang akan mengurangi jumlah tabungan paling banyak berasal dari kelas golongan menengah

ke bawah. Penurunan persentase jumlah tabungan paling besar terjadi di Balikpapan (19%),

disusul oleh Jabodetabek (18%), Medan (12%), Makassar (11%), dan Surabaya (10%).

Turunnya jumlah alokasi anggaran untuk menabung ini akan berdampak tingginya konsumsi

masyarakat untuk BBM bersubsidi dan turunnya transportasi dan energi.

Dengan begitu, secara makro, kondisi itu akan menambah tinggi inflasi. Sebab, jumlah

uang yang harus terserap di sektor perbankan bisa lebih besar beredar di masyarakat. Selain

berdampak terhadap kebiasaan masyarakat dalam menabung, penurunan konsumsi juga akan

terjadi untuk kebutuhan masyarakat lainnya. Antara lain, konsumsi rokok, pakaian dan

aksesoris serta kebiasaan makan di luar rumah. Di sisi lain, diketahui jumlah konsumsi untuk

obat-obatan, telekomunikasi dan makanan tidak akan terpengaruh oleh kenaikan harga BBM

bersubsidi.

13
Penyesuaian harga BBM sudah pasti akan berimbas terjadinya inflasi dengan naiknya

harga barang/jasa dan masyarakat harus mengeluarkan uang lebih untuk memenuhinya.

Hendaknya masyarakat tidak perlu panik dan tetap berpikir jernih dalam menghadapinya. Yang

perlu masyarakat jalani adalah bergaya hidup hemat, sehat dan tetap bahagia. Masyarakat dapat

menjalani hidup lebih hemat dengan cara mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.

Misalkan untuk aktivitas dengan jarak tempuh yang dekat, masyarakat bisa berjalan kaki atau

bersepeda. Selain mengurangi biaya BBM, lebih sehat dan dapat mengurangi polusi udara.

Pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari agar lebih selektif. Pembelian barang/jasa

didasarkan pada kebutuhan bukan keinginan. Pemakaian listrik, air, gas dan lainnya lebih

dihemat agar beban biaya pengeluaran tersebut dapat ditekan. Penghematan lainnya terhadap

pembiayaan kebutuhan sekunder seperti belanja pakaian, sepatu, aksesoris, liburan/tamasya,

nonton bioskop. Barang-barang lama yang masih bagus dan berfungsi baik, dapat dioptimalkan

penggunaannya. Dengan penyesuaian harga BBM, mari masyarakat terapkan jiwa gotong

royong, diharapkan golongan mampu untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi, membayar

pajak dan kewajiban lainnya dengan kesadaran tinggi. Warga yang mampu membantu warga

yang tidak mampu agar tetap memiliki daya beli kebutuhan pokok. Akhirnya, penulis sangat

optimis dengan bersatu dan gotong royong, masyarakat bersama mampu melalui tekanan

inflasi ini akibat penyesuain harga BBM.

14
BAB III

DAMPAK ATAU PENGARUH

Menurut “Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI:2010). Pengertian dampak adalah

benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Pengaruh adanya

daya yang ada dan timbul dari suatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak,

kepercayaan atau perbuatan seseorang”. “Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada hubungan

timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang

dipengaruhi. Dampak sosial itu sendiri dapat berasal dari internal dan eksternal masyarakat.

Dampak internal adalah dampak yang disebabkan karena faktor dari dalam masyarakat itu

sendiri,” sementara dampak eksternal adalah dampak yang berasal dari luar masyarakat.

Dampak dalam wikipedia adalah keadaan dimana seseorang ketergantungan terhadap sesuatu

(Wikipedia.org.dampak) Menurut Mangkusubroto (1995:110), “dampak eksternal dapat dibagi

menjadi dua, yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif, yang dimaksud dengan

eksternalitas positif adalah dampak yang menguntungkan dari suatu tindakan yang dilakukan

oleh pihak terhadap orang lain tanpa adanya kompensasi dari pihak yang diuntungkan.

Sedangkan eksternalitas negatif apabila dampaknya bagi orang lain yang tidak menerima

kompensasi yang sifatnya merugikan.”

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dikhawatirkan akan mengalami

dampak bagi masyarakat dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu dampak

jangka panjang yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah adalah terjadinya inflasi yang

tinggi. Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi tidak tepat sasaran dengan banyaknya

dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu. Kenaikan harga BBM sekitar Rp 2.500 akan

sangat dirasakan oleh masyarakat menengah ke bawah. Pasalnya, dampak dari kenaikan harga

BBM ini akan mengakibatkan banyak hal.

15
Harga komoditas energi telah memiliki tendensi untuk meningkat sejak 2021 karena

pemulihan ekonomi pasca COVID-19 menyebabkan rebound permintaan energi di seluruh

dunia, sementara pasokan tetap terbatas. Kondisi ini diperparah dengan invasi Rusia ke Ukraina

yang semakin meningkatkan ketidakpastian pasokan sehingga mendorong harga minyak

mentah dan gas alam ke level tertinggi secara historis. Pada Januari 2021, harga minyak mentah

masih berada pada kisaran $53.60/bbl dan pada Juni 2022 melejit ke angka $116.8/bbl.

Kenaikan harga minyak mentah tersebut semakin membebani kondisi keuangan atau kondisi

fiskal di Indonesia mengingat komoditas BBM di Indonesia, terutama solar dan pertalite, masih

disubsidi oleh pemerintah.

Pemerintah melaporkan bahwa beban subsidi BBM mencapai angka Rp 502.4 triliun,

angka yang sangat tinggi tentunya. Dalam rangka mengurangi tekanan fiskal tersebut, di awal

September 2022, pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM. Harga pertalite naik dari

Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter (naik sekitar 30.7%), harga solar naik dari Rp

5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter (naik sekitar 32%) dan harga pertamax naik dari Rp

12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. Kenaikan secara keseluruhan untuk ketiga jenis

BBM tersebut sekitar 26%.

Dari sisi ekonomi, kenaikan harga BBM jelas akan mendorong kenaikan biaya

produksi, mendorong inflasi (cost push inflation) yang pada gilirannya akan berpengaruh

negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, penurunan upah riil dan konsumsi rumah tangga.

Padahal kita tahu konsumsi rumah tangga memiliki kontribusi yang tinggi terhadap Produk

Domestik Bruto (sekitar 50%) dan merupakan penghela utama pertumbuhan ekonomi

Indonesia.

Secara sektoral, sektor-sektor yang banyak menggunakan BBM pasti akan mengalami

kontraksi yang paling tinggi terutama sektor angkutan darat, angkutan laut, angkutan kereta

api, jasa kurir dan pengiriman. Untuk bertahan sektor-sektor tersebut tentu saja akan

16
menaikkan harga dan ini sudah terlihat dari kenaikan ongkos angkutan. Kenaikan harga pada

sektor transportasi pada gilirannya akan mempengaruhi sektor-sektor perekonomian lainnya

melalui dampak multiplier. Dan kita tahu kenaikan harga-harga barang yang terjadi secara

serentak tersebut akan mendorong kenaikan inflasi di Indonesia.

Dampak negatif akan lebih dahsyat lagi jika efek psikologis terasa lagi jika dampak

psikologis dari sisi masyarakat dan pemerintah diperhitungkan. Dampak psikologis dari sisi

masyarakat terjadi manakala masyarakat secara bersama-sama memiliki ekspektasi bahwa

kenaikan harga BBM akan diikuti oleh kenaikan harga di sektor-sektor lainnya. Mengapa

inflasi karena dampak psikologis bisa terjadi? Kenaikan harga BBM akan menimbulkan efek

psikologis di masyarakat di mana produsen (termasuk pedagang) menaikkan harga melebihi

dari kenaikan biaya produksi atau distribusi yang mereka keluarkan. Jadi ketika produsen

menaikkan harga mereka tidak menghitung berapa besar kontribusi BBM terhadap biaya

produksi yang mereka keluarkan untuk memproduksi barang/jasa tersebut. Sebagai contoh,

ketika harga BBM naik sebesar Rp 500 per liter, maka sopir angkutan umum akan memilih

menaikkan ongkos sebesar Rp 500 per penumpang, pedagang makanan akan menaikkan harga

Rp 500 per porsi, dan pedagang sayuran juga akan menaikkan harga Rp 500 per kg/per ikat

sayur yang mereka jual. Padahal kontribusi BBM per penumpang atau kontribusi BBM

terhadap biaya makanan atau sayuran per ikat tidaklah sebesar tersebut.

Kondisi tersebut diperparah oleh adanya pihak yang memanfaatkan momentum

kenaikan harga BBM dengan menaikkan harga semua komoditi padahal kenaikan biaya

produksi yang dikeluarkan tidak sebesar kenaikan harga yang mereka lakukan. Jika hal tersebut

dilakukan oleh produsen dan pedagang secara serentak di seluruh Indonesia, maka inflasi yang

terjadi akan lebih besar daripada dampak ekonomi yang seharusnya. Kenaikan harga secara

serentak dan melebihi dari cost push inflation tersebut akan menyebabkan inflasi yang tinggi

17
dan pada gilirannya dapat memicu keresahan di semua lapisan masyarakat, mulai dari

produsen, pedagang, dan konsumen.

Dari sisi pemerintah, adanya kenaikan harga BBM yang menimbulkan keresahan

tersebut akan berdampak pada kredibilitas pemerintah di mata masyarakat. Apalagi menjelang

tahun politik di mana isu kenaikan harga BBM akan dijadikan kubu oposisi untuk menurunkan

popularitas pemerintah. Sebagai penutup, dampak ekonomi dan psikologis kenaikan harga

BBM harus diwaspadai oleh pemerintah. Di sinilah perlunya peran pemerintah untuk

menenangkan masyarakat bahwa kenaikan harga BBM tidak perlu ditanggapi dengan

kepanikan. Pemerintah harus bisa meyakinkan masyarakat bahwa dana subsidi BBM akan

dikompensasikan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak terutama untuk golongan

rumah tangga menengah ke bawah. Dana subsidi juga harus dialokasikan ke sektor-sektor lain

yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, misalnya untuk pembangunan irigasi,

subsidi harga pertanian, pembangunan jalan, pelabuhan, sarana pendidikan, kesehatan, dan

lain-lain. Subsidi bioenergi juga dapat dijadikan alternatif penyaluran dana kompensasi BBM

sehingga ketergantungan terhadap bahan bakar fosil bisa dikurangi. Yang tidak kalah

pentingnya adalah keseriusan pemerintah untuk memerangi praktik-praktik ekonomi biaya

tinggi di Indonesia wajib dilakukan. Kita tahu adanya praktik pungli, korupsi, dan aksi para

pemburu rente akan menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa melebihi harga

keekonomiannya. Penghematan pos-pos anggaran yang memang tidak terlalu mendesak juga

perlu dilakukan.

Selain dampak di atas, pemerintah seharusnya dapat mengatur strategi pemasaran yang

bisa menekan harga agar tidak terjadi inflasi yang terlalu tinggi. Namun jika kondisi ini terus

terjadi, bukan tidak mungkin inflasi diprediksi akan melaju hingga 7 persen. Indonesia

menghadapi inflasi tertinggi dalam tujuh tahun terakhir pada Juli 2022, namun pengamat

ekonomi memproyeksikan inflasi akan makin buruk pada 2023. Salah satu rentetan dampak

18
dari kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah angka inflasi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Agustus 2022 mencapai 4,69 persen secara

tahunan (year-on-year/yoy). sementara secara tahunan, inflasi harga bergejolak sebesar 8,93

persen yoy. Adapun dua komponen lainnya mengalami inflasi pada Agustus 2022. inflasi inti

tercatat sebesar 0,38 persen mtm atau mencapai 3,04 persen dibandingkan periode yang sama

tahun lalu. Inflasi tersebut tergolong inflasi ringan atau merayap (Creeping inflation),

mengingat persentase inflasi berada di angka yang kurang dari 10% setahun.

Kenaikan inflasi dari bulan ke bulan akan kembali normal pada bulan November,

sejalan dengan kebijakan pemerintah yang tetap memberikan bantuan sosial (bansos) kepada

masyarakat kelas menengah bawah. Apabila harga BBM naik tapi tidak ada bantuan sosial

(bansos), maka angka kemiskinan meningkat. Namun, dengan adanya bansos ini, daya beli

masyarakat tetap terjaga sehingga angka kemiskinan akan turun 0,3 persen poin. Pemerintah

berharap pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 masih berada pada kisaran 5,1%-5,4%. Sekedar

mengingatkan, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2022 capai 5,4% secara tahunan. Dan, di

semester I-2022, ekonomi tumbuh 5,23% secara tahunan.

19
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan.

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami dampak bagi

masyarakat dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Penyesuaian harga BBM

sudah pasti akan berimbas terjadinya inflasi dengan naiknya harga barang/jasa dan

masyarakat harus mengeluarkan uang lebih untuk memenuhinya. Pola konsumsi

masyarakat Indonesia diperkirakan mengalami perubahan setelah pemerintah menaikan

harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Salah satu pola konsumsi yang akan

terpengaruh adalah kebiasaan masyarakat dalam mengalokasikan pendapatannya untuk

menabung serta dampak dari kenaikan harga BBM dipastikan harga kebutuhan pokok

sembako akan naik. Sehingga menjadikan kehidupan masyarakat akan terasa sulit

untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok, dan akan mengakibatkan daya beli

masyarakat akan menurun. Dengan penyesuaian harga BBM maka masyarakat diminta

untuk tidak perlu panik dan tetap berpikir jernih dalam menghadapinya.

4.2 Saran.

Diperlukan upaya-upaya untuk dapat menyediakan pelayanan transportasi,

komunikasi dan jasa keuangan yang murah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

luas sehingga dampak kenaikan BBM terhadap kenaikan indeks harga kelompok

komoditi ini tidak terlalu membebani masyarakat.

20
DAFTAR PUSTAKA

Main, Iona. 2022. “Dampak Pemotongan Subsidi BBM Terhadap Kemiskinan Di Indonesia.”
Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents 7 (2): 107–15.

Maryono, Hamzah, Amiluddin. 2022. “DAMPAK KENAIKAN HARGA JUAL BBM JENIS
SOLAR TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI NELAYAN TANGKAP GALESONG
UTARA” 02 (02): 493–96.

Minarsih, Maria Magdalena. 2022. “Dilema Kenaikan BBM.”

Nizar, Muhammad Afdi. 2022. “The Impact of World Oil Prices Fluctuation on Indonesia’s
Economy.” Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan 6 (2): 189–209.

https://ideas.repec.org/p/pra/mprapa/65770.html.

Said, Muhammad. 2022. “Analisis Perubahan Pola Konsumsi Rumah Tangga : Dampak
Perubahan Harga BBM (Studi Kasus Kecamatan Kemuning Palembang).” Paper Knowledge .
Toward a Media History of Documents 7 (2): 107–15.

21

Anda mungkin juga menyukai