Anda di halaman 1dari 10

p-ISSN 1858-1048

e-ISSN 2654-9247
http://ejurnal.stieipwija.ac.id/index.php/jmk
DOI: http://dx.doi.org/10.33370/jmk.v18i1.495
Jurnal Manajemen Kewirausahaan Vol. 18 No. 01 – Jun 2021
Submit: 29 Des 2021; Review: 25 Feb 2021; Publish: 16 Jul 2021

PENGARUH INFLASI, SUBSIDI BBM, DAN ANGGARAN


INFRASTRUKTUR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
(THE EFFECT OF INFLATION, FUEL SUBSIDY, AND INFRASTRUCTURE
BUDGET TO THE ECONOMIC GROWTH)

Oleh:
Inti Nuswandari1); Edi Wibowo2); Miralda Indiarti3)
inti_endratmo@yahoo.com1); 78.ediw@gmail.com2); miralda89@yahoo.com3)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta1,2,3,4)

ABSTRAK

Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi laju “pertumbuhan ekonomi di


Indonesia”. Penelitian ini menganalisis pengaruh inflasi, subsidi BBM, dan anggaran
infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi. Ketiga komponen ini memiliki peranan
penting di dalam pergerakan pertumbuhan ekonomi nasional. Tujuan dari penelitian ini
adalah unuk mengetahui pengaruh atas inflasi, subsidi BBM dan anggaran infrastruktur
terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penelitian yang dilakukan
menggunakan pendekatan ekonometrika dalam bentuk model sistem persamaan
simultan yang variable bebasnya adalah inflasi, subsidi BBM, anggaran infrastruktur
sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagai variable terikatnya. Hasil penelitian
melalui uji t menyatakan bahwa ketiga variable yang merupakan variable bebas tersebut
secara terpisah memiliki pengaruh signifikan terhadap variable terikat. Dari Uji F
didapatkan pula bahwa ketiga variable bebas tersebut secara bersama-sama
memberikan pengaruh terhadap variabel terikat. Berdasarkan penelitian yang
dihasilkan ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi dalam pengambilan
kebijakan-kebijakan terkait perekonomian Indonesia. Pemerintah, dalam hal ini sebagai
penyelenggara negara diharapkan mampu membuat kebijakan yang mendorong
peningkatan pertumbuhan perekonomian yang berimplikasi pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Kebijakan pengendalian inflasi, kebijakan subsidi serta
kebijakan anggaran harus terus didorong ke arah tercapainya pertumbuhan ekonomi
yang berkesinambungan.

Kata kunci: bahan bakar minyak (BBM), inflasi, infrastruktur, pertumbuhan ekonomi

ABSTRACT

There are several factors that can affect the rate of economic growth in Indonesia.
This study analyzes the effect of inflation, fuel subsidies, and infrastructure budget on
economic growth. These three components have an important role in the movement of
national economic growth. This study has purpose to determine the effect of inflation, fuel
subsidies and infrastructure budget on Indonesia's economic growth rate. The study was
built using the econometric approach in the form of a simultaneous equations model
consisting of inflation, fuel subsidies, the infrastructure budget as the independent
variable and Indonesian Economic Growth as the dependent variable. The results of the

. .
Jurnal Manajemen Kewirausahaan Vol. 18 No. 01 – Juni 2021
LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta 29
study stated that the three independent variables have an influence on the dependent
variable. Based on the results of this study, it is expected to be a reference in making
policies related to the Indonesian economy. The government, as the state administrator is
expected to be able to make policies that encourage the increased of economic growth
which has implications for improving people's welfare. Inflation control policies, subsidy
policies and budget policies must continue to be encouraged towards achieving
sustainable economic growth.

Keywords: economic growth, fuel, inflation, infrastructure


. .

PENDAHULUAN masyarakat. Yang sering terjadi, jika


Biaya yang dikeluarkan pemerintah terdapat kenaikan harga BBM, maka
merupakan salah satu kebijakan yang akan menyebabkan pendapat pro dan
ditempuh pemerintah sebagai suatu kontra. Karena kenaikan ini tentu akan
langkah untuk meningkatkan menambah beban hidup masyarakat
kesejaheraan masyarakat dan khususnya masyarakat golongan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. menengah ke bawah. Dampak dari
Anggaran yang dikeluarkan pemerintah kebijakan kenaikan harga BBM akan
untuk biaya infrastruktur dan menyebabkan harga-harga naik secara
pemberian subsidi merupakan salah serentak, dimana hal ini akan
satu jenis pengeluaran pemerintah menyebabkan naiknya tingkat inflasi.
yang diharapkan akan mendorong Tidak hanya berdampak secara
kesejahteraan masyarakat dan pada ekonomis, namun juga akan
akhirnya akan mempengaruhi tingkat berdampak secara sosiologis di
pertumbuhan ekonomi. masyarakat. Multiply effect akan terjadi
Biaya yang dikeluarkan tersebut secara ekonomi ketika terjadi kenaikan
sebenarnya merupakan suatu upaya harga BBM. Oleh karena tingkat
jangka panjang dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia masih
pertumbuhan ekonomi. Dampak dari di support oleh tingkat konsumsi
pembangunan sebagai akibat masyarakat secara umum, maka jelas
dikeluarkannya biaya tersebut tidak bahwa kenaikan harga BBM akan
bisa dirasakan secara langsung mengakibatkan melemahnya daya beli
melainkan membutuhkan beberapa yang akhirnya mempengaruhi
masa atau waktu yang cukup lama pergerakan ekonomi sehingga
dapat merasakan hasilnya. berdampak pada pergerakan
Yang dimaksud dengan inflasi pertumbuhan ekonomi. Kenaikan harga
(inflation) adalah tanda-tanda adanya BBM yang menyebabkan inflasi juga
kenaikan tingkat harga secara agregat akan membawa dampak pada
yang terjadi terus menerus. pelemahan purchasing power
Permasalahan inflasi juga dihadapi oleh masyarakat secara umum.
hampir seluruh negara di dunia. Tinggi Pembangunan infrastruktur
rendahnya inflasi menjadi tolok ukur menjadi program pembangunan
suatu negara dalam menilai kondisi prioritas bagi beberapa negara karena
perekonomiannya. Bagi negara dengan perannya dianggap penting untuk
tingkat ekonomi yang baik, mereka kemajuan ekonomi dan peningkatan
cenderung memiliki tingkat inflasi yang kesejahteraan masyarakat. Mengingat
rendah yakni annualy berkisar di angka pentingnya peran infrastruktur dalam
2 sampai 4 persen. Sementara negara meningkatkan kemajuan
akan dikatakan mengalami suatu perekonomian, maka beberapa negara
tingkat ekonomi yang buruk jika akan rela untuk mengeluarkan
memiliki tingkat inflasi yang tinggi kebijakan investasi dan mengeluarkan
yakni sekitar 7 sampai 10 persen. anggaran yang cukup besar dari total
Bahan Bakar Minyak (BBM) pagu anggarannya untuk
merupakan kebutuhan krusial pembangunan infrastruktur, seperti

. .
Pengaruh Inflasi, Subsidi BBM, dan Anggaran Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi
30 Inti Nuswandari, Edi Wibowo, Miralda Indiarti
untuk membangun jembatan, memberikan definisi inflasi merupakan
pelabuhan, bandara, jaringan listrik, kecenderungan naiknya harga umum
dan lain-lain. Kesemuanya merupakan dengan kontinyu sepanjang waktu.
sarana pendukung untuk Boediono (1999), mengemukakan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. inflasi merupakan harga-harga yang
Literatur-literatur ekonomi di cenderung naik secara umum dan
antaranya Rotner (1983) dan Aschauer kontinyu. Diperkuat lagi oleh Asfia
(1989) dalam Yoshino & Nakahigashi (2013), menyebutkan bahwa inflasi
(2000) pada Warta Anggaran (2011) merupakan kejadian yang
menuliskan bahwa pemerintah menggambarkan naiknya harga secara
memiliki peran yang signifikan di dalam general dan berlangsung terus
mendorong pertumbuhan ekonomi, menerus.
mengurangi tingkat pengangguran, dan
mengurangi tingkat kemiskinan secara Pengertian Subsidi BBM
berkelanjutan, melalui campur tangan Pengertian Bahan Bakar Minyak
berupa belanja untuk pembangunan atau disingkat dengan BBM
infrastruktur. sebagaimana tertuang di dalam
Inflasi, merupakan komponen yang Undang-Undang No. 22/2001 tentang
ada di dalam asumsi makro Anggaran Minyak dan Gas Bumi adalah bahan
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bakar yang berasal dan/atau diolah
sementara subsidi terhadap BBM dan dari minyak bumi. Sementara subsidi
anggaran infrastruktur merupakan BBM merupakan bagian dari subsidi
komponen belanja negara di dalam energi yang diberikan oleh pemerintah
APBN. Ketiganya memiliki peranan selain adanya subsidi-subsidi yang lain.
penting di dalam pergerakan Secara umum, subsidi energi diartikan
pertumbuhan ekonomi nasional. sebagai berbagai bentuk kebijakan yang
dikeluarkan oleh suatu negara dengan
tujuan untuk meminimalisir biaya di
TUJUAN PENELITIAN dalam produksi energi, meningkatkan
Penelitian ini dilakukan dalam income produsen energi atau mereduksi
rangka untuk: 1) Mengetahui biaya yang dikeluarkan oleh konsumen
bagaimana inflasi mempengaruhi pengguna energi. Subsidi energi terbagi
tingkat pertumbuhan ekonomi dalam dua kategori; 1) subsidi untuk
Indonesia, 2) Mengetahui bagaimana konsumen atau pengguna, yakni
subsidi BBM mempengaruhi tingkat subsidi yang didesign untuk
pertumbuhan ekonomi, 3) Mengetahui mengurangi biaya konsumsi energi, dan
bagaimana anggaran infrastruktur 2) subsidi produsen yaitu subsidi yang
berpengaruh terhadap tingkat diberikan dalam rangka mendukung
pertumbuhan ekonomi. produksi domestik.
Dalam RAPBN dan Nota Keuangan
yang setiap tahun dikeluarkan oleh
TELAAH LITERATUR DAN pemerintah menyebutkan bahwa
PENGEMBANGAN HIPOTESIS subsidi BBM merupakan sejumlah
Pengertian Inflasi biaya yang dikeluarkan oleh
Dalam situs resmi Bank Indonesia, Pemerintah Indonesia untuk membayar
secara sederhana inflasi memiliki arti kepada Pertamina sebagai pemegang
sebagai kenaikan harga secara umum monopoli penyaluran BBM di Indonesia
dan kontinyu dalam periode waktu dimana pembayaran dari pemerintah
tertentu. Kenaikan harga yang terjadi yang diterima oleh Pertamina adalah
pada satu atau dua barang, bukan lebih rendah dibandingkan biaya yang
sebagai inflasi, kecuali bila kenaikan dikeluarkan oleh Pertamina untuk
harga tersebut melebar, sehingga rnenyediakan BBM bagi masyarakat
menyebabkan naiknya sebagian besar Indonesia.
dari harga barang-barang lainnya. Pemerintah selalu berhati-hati di
Veneris dan Sebol dalam Nanga (2005) dalam mengambil kebijakan terkait

. .
Jurnal Manajemen Kewirausahaan Vol. 18 No. 01 – Juni 2021
LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta 31
subsidi BBM ini. Tidak dapat dipungkiri system dan prosedur, keterbukaan
bahwa kenaikan harga BBM cenderung dalam pembiayaan dan pengadaannya
menyebabkan kenaikan harga-harga (Bhattacharyay, 2009). Infrastruktur
umum (inflasi). Kenaikan inflasi terjadi nonfisik biasanya sering disebut juga
karena BBM adalah komponen penting sebagai ‘soft infrastructur’ yang terdiri
dari sebuah produksi dan merupakan dari sistem keuangan dan sistem
komponen inti dalam sector hukum. Namun di dalam
transportasi. Kenaikan inflasi akan perkembangannya, infrastruktur lebih
berpengaruh pada purchasing power merujuk pada infrastruktur ekonomi
masyarakat. dan fisik.
Pada laman web-nya, Indonesian
Pengertian Anggaran Infrastruktur Investment menyebutkan bahwa
Robert J. Kodoatie (2005) dalam pembangunan infrastruktur memiliki
bukunya menyebutkan bahwa efek berganda sehingga pembangunan
pengertian infrastruktur adalah suatu infrastruktur dan pengembangan
sistem yang dapat memberikan ekonomi makro seharusnya saling
dukungan terhadap social system dan mendukung satu sama lain. Ekspansi
ekonomi sekaligus menjadi connector ekonomi yang diakibatkan oleh
pada environment system, dimana pembangunan infrastruktur
sistem ini dapat dipakai sebagai acuan menimbulkan perluasan infrastruktur
di dalam pengambilan suatu policy atau yang ada yang dibutuhkan dalam
kebijakan. Sementara menurut menyerap aliran barang dan
American Public Works Association memfasilitasi pergerakan orang serta
(Stone, 1974 dalam Kodoatie, 2005) mendorong peredaran perekonomian.
infrastruktur diartikan sebagi berbagai Jika ternyata infrastruktur yang telah
bentuk fasilitas fisik yang diperlukan dibangun tidak bisa menyerap
dan dikembangkan oleh perwakilan peningkatan kegiatan ekonomi atau
publik yang bertujuan untuk tidak ada infrastruktur baru yang
memberikan pemenuhan atas tujuan dibangun, maka masalah tentu akan
ekonomi dan sosial serta mendukung timbul. Permasalahan infrastruktur
berjalannya fungsi suatu pemerintahan harus menjadi perhatian pemerintah
di dalam memenui ketersediaan tenaga mengingat banyaknya investor yang
listrik, ketersediaan air, transportasi, menjadikan kondisi atau kemajuan
dan berbagai macam pelayanan publik infrastruktur sebagai pertimbangan di
lainnya. dalam berinvestasi di suatu negara.
Terdapat dua jenis infrastruktur
yang dapat diketahui, yakni Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
infrastruktur fisik dan non fisik. Pengertian dari pertumbuhan
Infrastruktur fisik atau biasa disebut ekonomi menurut Boediono (1999)
sebagai ‘hard infrastructure’, dimana yaitu suatu proses pertumbuhan
biasanya berupa sarana dan prasarana output atau keluaran per kapita dalam
yang berwujud (tangible) seperti jangka panjang yang terjadi jika ada
jembatan-jembatan, pelabuhan, jalan, kecenderungan bahwa output per
jaringan listrik; sedangkan yang kapita tersebut mengalami kenaikan,
termasuk dalam infrastruktur nonfisik dimana kenaikan ini berasal dari proses
terdiri infrastruktur yang tidak yang terjadi secara intern di dalam
berwujud (intangible), dimana perekonomian tersebut, sehingga
infrastruktur nonfisik ini berfungsi bukan berasal dari luar dan sifatnya
sebagai daya dukung di dalam sebuah sementara. Sementara menurut
pembangunan atau daya dukung dalam Sukirno (2009) berpendapat bahwa
beroperasinya infrastruktur fisik. pertumbuhan ekonomi adalah suatu
Infrastruktur nonfisik dapat berupa perubahan yang terjadi pada tingkat
regulasi, kebijakan, perundang- kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu
undangan, skema tata kelola, dalam periode tertentu (atau dari tahun
akuntabilitas, dan lain-lain termasuk ke tahun). Oleh karenanya untuk dapat

. .
Pengaruh Inflasi, Subsidi BBM, dan Anggaran Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi
32 Inti Nuswandari, Edi Wibowo, Miralda Indiarti
mengetahuinya, harus membuat meningkatnya penggunaan input dan
perbandingan terkait pendapatan meningkatnya efisiensi di dalam
nasional tiap tahun-tahun yang penggunaan input tersebut.
berbeda, hal ini biasa disebut sebagai Rahardja & Manurung (2008)
laju pertumbuhan ekonomi. menyebutkan bahwa teori
Suatu perekonomian dikatakan pertumbuhan ekonomi yang
tumbuh atau berkembang jika didapati dikemukakan oleh Harrod-Domar
bahwa tingkat kegiatan ekonomi yang merupakan teori pertumbuhan yang
dicapai saat ini lebih tinggi dari apa melihat bahwa investasi memiliki
yang telah dicapai pada masa peranan yang sangat penting di dalam
sebelumnya. Keberhasilam menopang pertumbuhan ekonomi. Hal
pertumbuhan ekonomi biasanya ini dikarenakan bahwa investasi
dinyatakan secara kuantitatif, yakni diasumsikan akan meningkatkan
perbandingan kenaikan pendapatan persediaan barang modal, dimana hal
dan tingkat output produksi yang ini kemungkinan besar akan
dihasilkan. Pembangunan di sektor meningkatkan output.
ekonomi meliputi perkembangan yang Mengacu kepada beberapa hasil
sifatnya kualitatif, tidak hanya kajian dan penelitian yang telah ada,
bertambahnya suatu produksi, namun maka faktor inflasi, subsidi BBM, dan
ada juga perubahan-perubahan di pembangunan infrastruktur memiliki
dalam struktur produksi namun bisa peranan yang cukup signifikan di dalam
juga perubahan pada struktur non pningkatan pertumbuhan ekonomi
produksi seperti pada lembaga, ilmu suatu negara. Penelitian ini akan
pengetahuan, sosial, budaya, dan melihat bagaimana masing-masing
teknik. faktor tersebut memiliki pengaruh
Perkembangan ekonomi terhadap tingkat pertumbuhan
merupakan sebagai suatu proses ekonomi di Indonesia.
meningkatnya total income dan income
per kapita dengan memperhatikan Pengaruh Inflasi terhadap
adanya peningkatan jumlah populasi Pertumbuhan Ekonomi
penduduk dan diikuti oleh perubahan Beberapa penelitian telah
yang mendasar dalam struktur dilakukan untuk mengkaji pengaruh
ekonomi suatu negara dan pemerataan inflasi terhadap terhadap pertumbuhan
income bagi masyarakat suatu negara. ekonomi, di antaranya penelitian
Todaro (2003) mengartikan Susanto & Rachmawati (2013),
pembangunan sebagai suatu “growth” memberikan hasil IPM mempunyai
atau pertumbuhan dan “change” atau pengaruh positif signifikan pada
perubahan. Jadi jika dituliskan sebagai pertumbuhan ekonomi. Inflasi
berikut: Development = Growth + berpengaruh positif dan signifikan
Changes. terhadap pertumbuhan ekonomi. Inflasi
Terkait dengan pertumbuhan dan IPM berpengaruh bersamaan pada
ekonomi, Mankiw (1992) menyebutkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
bahwa dalam kurun waktu jangka Lamongan. Hasil penelitian Barro
panjang, faktor penentu terhadap (2013) inflasi mempunyai pengaruh
bagaimana kesejahteraan suatu bangsa negatif dan signifikan pada investasi
atau negara adalah ditandai dengan dan pertumbuhan ekonomi.
adanya peningkatan pada kapasitas H1: terdapat pengaruh negatif inflasi
produksi perekonomian di tiap daerah terhadap pertumbuhan ekonomi
dan juga meningkatnya kapasitas
produksi perekonomian di level Pengaruh Subsidi BBM terhadap
nasional. Para ahli ekonomi sepakat Pertumbuhan Ekonomi
bahwa faktor yang mempengaruhi Penelitian Clement menyatakan
terwujudnya pertumbuhan ekonomi penghapusan subsidi BBM akan
dalam jangka waktu yang panjang serta menurunkan PDB riil sebesar 2% dalam
dalam kondisi stabil adalah jangka pendek (Clement, et.al., 2007,

. .
Jurnal Manajemen Kewirausahaan Vol. 18 No. 01 – Juni 2021
LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta 33
dalam Widodo, 2012). Hasil penelitian pengaruh pada inflasi, subsidi BBM,
ini juga sesuai dengan hasil penelitian dan anggaran infrastruktur terhadap
Widodo (2012), menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi
penghapusan subsidi BBM sebesar Rp1 Indonesia.
miliar akan menurunkan PDB sebesar
Rp0,888 miliar (Widodo, 2012). Namun
demikian hasil penelitian ini METODE PENELITIAN
bertentangan dengan hasil penelitian Penelitian menggunakan
yang dilakukan IEA menunjukkan pendekatan ekonometrika dalam
penghapusan subsidi BBM akan bentuk model sistem persamaan
meningkatkan PDB Indonesia sebesar simultan (simultaneous equaction
0,24% (IEA, 1999 disebutkan dalam model) yang terdiri dari:
Mourougane, 2010). X1 : Inflasi
H2: terdapat pengaruh positif subsidi X2 : Subsidi BBM
BBM terhadap pertumbuhan ekonomi X3 : Anggaran Infrastruktur
Y : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pengaruh Anggaran Infrastruktur
terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sampel Penelitian
Beberapa penelitian mengenai Penelitian menggunakan data
pengaruh anggaran infrastruktur sekunder, yakni pengumpulan data
terhadap pertumbuhan ekonomi di diambil dari hasil laporan keuangan
antaranya penelitian Hutasoit (2017), Direktorat Jenderal Anggaran
menunjukkan belanja bidang Kementerian Keuangan RI, UU tentang
infrastruktur mempunyai pengaruh APBN (tahun 2005-2017) dan data yang
positif dan tidak signifikan terhadap dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik
pertumbuhan ekonomi. Penelitian lain Republik Indonesia (BPS RI) selama
yakni oleh Prasetyo dan Firdaus periode 2005-2017.
menunjukkan bahwa infrastruktur baik
listrik, jalan maupun air bersih Desain Penelitian
berpengaruh positif terhadap Dalam penelitian ini digunakan
perekonomian di Indonesia (Prasetyo & metode deskriptif dengan pendekatan
Firdaus, 2009). survei. Nazir (2003) menerangkan
H3: terdapat pengaruh negatif anggaran metode deskriptif merupakan suatu
infrastruktur terhadap pertumbuhan metode untuk meneliti status
ekonomi sekelompok manusia, suatu objek,
suatu set kondisi, suatu sistem
Kerangka Penelitian pemikiran, ataupun suatu kelas
Kerangka penelitian mengenai peristiwa pada masa sekarang.
inflasi, subsidi BBM, dan anggaran Tujuan penelitian deskriptif untuk
infrastruktur mempengaruhi membuat deskripsi, gambaran, atau
pertumbuhan ekonomi dapat lukisan secara sistematis, faktual, dan
digambarkan sebagai berikut: akurat mengenai fakta-fakta, sifatsifat
serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki (Nazir, 2003:54). Metode
survei adalah penyelidikan yang
diadakan untuk memperoleh fakta-
fakta dari gejala-gejala yang ada dan
mencari keterangan-keterangan secara
faktual, baik tentang institusi sosial,
ekonomi, atau politik dari suatu
kelompok ataupun suatu daerah.
Gambar 1. Kerangka Penelitian Metode survei membedah dan menguliti
Secara umum, dari kerangka serta mengenal masalah-masalah serta
penelitian diatas, dapat dibuat mendapatkan pembenaran terhadap
rumusan hipotesis bahwa terdapat

. .
Pengaruh Inflasi, Subsidi BBM, dan Anggaran Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi
34 Inti Nuswandari, Edi Wibowo, Miralda Indiarti
keadaan dan praktek-praktek yang berpengaruh terhadap variable terikat
sedang berlangsung (Nazir, 2003:56), (pertumbuhan ekonomi), maka
digunakan analisis regresi linier
Operasionalisasi Variabel berganda secara terpisah/parsial (uji t)
Operasionalisasi variabel penelitian maupun secara bersama-sama (uji F).
dapat dikemukakan sebagai berikut:
Tabel 1. Definisi Variabel Terikat dan
Variabel Bebas Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
Jenis
Hasil Penelitian
Variabel Indikator Satuan Uji Hipotesis
variabel
Inflasi Hasil pengolahan data dengan
menurut BPS bantuan program SPSS disajikan dalam
Inflasi % Bebas
dari tahun
2005-2017
tabel berikut ini:
Subsidi BBM Tabel 2. Hasil Uji t
menurut Nota %
Subsidi BBM Keuangan & Bebas
LKPP tahun
2005-2017
Anggaran
Infrastruktur %
menurut
Anggaran Ditjen
Bebas
Infrastruktur Anggaran,
Kemenkeu
tahun 2005-
2017
Pertumbuhan Didapatkan persamaan regresinya
Pertumbuhan Ekonomi %
Ekonomi menurut BPS
Terikat sebagai berikut:
2005-2017 Y = 5,896–0,081X1+0,572X2–0,349X3+e
Dari hasil persamaan tersebut
Metode Analisis (dengan asumsi variable independent
Untuk mengetahui adanya tetap), maka setiap X1 terjadi
pengaruh variabel independen terhadap peningkatan sebesar 1 satuan, maka
variabel dependen digunakan: 1) akan menurunkan Y sebesar 0,081
Analisis Persamaan Regresi Linier satuan. Jika X2 meningkat 1 satuan,
Berganda. Analisis regresi linier akan terjadi peningkatan Y yaitu 0,572
berganda untuk mengetahui pengaruh satuan. Apabila ada peningkatan X3
variabel independen terhadap variabel besarnya 1 satuan, maka Y akan
dependen baik secara parsial (uji t) mengalami penurunan sebesar 0,349
maupun secara bersama-sama (uji F). satuan.
Bentuk umum persamaan regresi linier: Dalam regresi berganda, Uji t
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e. 2) untuk mengetahui apakah model
Analisis Determinasi (R Square). Nilai regresi variabel independen secara
koefisien determinasi ini menunjukkan parsial mempunyai pengaruh signifikan
seberapa besar prosentase model terhadap variabel dependen.
regresi mampu menjelaskan variabel Kriteria pengambilan keputusan
dependen. Batas nilai R2 adalah 0 ≤ R2 yaitu Ho diterima jika -t hitung ≥ -t tabel
≥ 1 sehingga apabila R2 sama dengan atau t hitung ≤ t tabel (tidak
nol (0) berarti variabel tidak bebas tidak berpengaruh). Ho ditolak jika -t hitung
dapat dijelaskan oleh variabel bebas < -t tabel atau t hitung > t tabel
secara serempak, sedangkan bila R2 (berpengaruh).
sama dengan 1 berarti variabel bebas Dengan signifikansi 0,05, dan uji 2
dapat menjelaskan variabel tidak bebas sisi. Diperoleh hasil t table = 2,011/ -
secara serempak. 2,011. Hasil uji t sebagai berikut:
Untuk menguji apakah variabel- variabel inflasi secara parsial
variabel bebas (inflasi, subsidi BBM, berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan anggaran infrastruktur) ekonomi Indonesia. Dapat terjadi

. .
Jurnal Manajemen Kewirausahaan Vol. 18 No. 01 – Juni 2021
LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta 35
karena nilai -t hitung < -t tabel (- 2,650 Nilai F table terlihat pada tabel F
< - 2,011) atau signifikansi < 0,05 statistic yaitu pada df 1 = jumlah
(0,011 < 0,05) sehingga Ho ditolak. variabel-1 atau 4-1 = 3 dan df 2 = n-k-1
Pengaruhnya negatif karena nilai t atau 52-3-1 = 48 (k adalah jumlah
hitung negatif, artinya jika inflasi variable independen). Dengan
meningkat maka pertumbuhan signifikansi 0,05 diperoleh hasil F table
ekonomi Indonesia akan menurun, atau = 2,798.
sebaliknya jika inflasi menurun Dari Uji F tersebut, dapat
pertumbuhan ekonomi Indonesia akan disimpulkan bahwa variabel inflasi,
meningkat. subsidi BBM, dan anggaran
Variabel subsidi BBM secara infrastruktur secara bersama-sama
parsial berpengaruh terhadap berpengaruh terhadap pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi Indonesia. ekonomi Indonesia. Hal ini karena nilai
Disebabkan karena nilai t hitung > t F hitung > F table (10,719 > 2,798) atau
table (5,290 > 2,011) atau signifikansi < signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05)
0,05 (0,000 < 0,05) mengakibatkan Ho sehingga Ho ditolak.
ditolak. Berpengaruh positif karena Dari hasil uji normalitas dengan uji
nilai t hitung positif, dapat dikatakan asumsi klasik pada model regresi
jika Subsidi BBM meningkat maka normal, didapatkan bahwa titik-titik
pertumbuhan ekonomi Indonesia juga menyebar di area sekitar garis dan
meningkat. mengikuti garis diagonal maka model
Variabel anggaran infrastruktur regresi tersebut telah normal dan layak
secara parsial berpengaruh terhadap untuk dipakai memprediksi variabel
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal bebas dan sebaliknya. (Ghozali, 2016).
ini karena nilai -t hitung < -t tabel (- Demikian juga dengan uji sample NPar,
2,509 < - 2,011) atau signifikansi < 0,05 hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov
(0,016 < 0,05) sehingga Ho ditolak. Test menyatakan bahwa residual
Pengaruhnya negatif karena nilai t terdistribusi normal.
hitung negatif, artinya jika anggaran Dari Uji t didapatkan bahwa inflasi,
infrastruktur meningkat maka subsidi BBM, dan anggaran
pertumbuhan ekonomi Indonesia akan infrastruktur secara parsial
menurun, atau sebaliknya jika berpengaruh signifikan terhadap
anggaran infrastruktur menururn pertumbuhan ekonomi. Dari Uji F
pertumbuhan ekonomi Indonesia akan didapatkan bahwa variabel inflasi,
meningkat. subsidi BBM, dan anggaran
infrastruktur secara bersama-sama
Uji Kelayakan Model mempunyai pengaruh terhadap
Apakah variable independen pertumbuhan ekonomi Indonesia.
berpengaruh bersamaan signifikan
terhadap variable dependen, maka Pembahasan
dapat menggunakan Uji F. Dari hasil penelitian didapat bahwa
Pengambilan keputusan dengan ketiga variable bebas (inflasi, subsidi
kriteria yaitu jika F hitung ≤ F tabel BBM, dan anggaran infrastruktur)
(tidak berpengaruh) maka Ho diterima. memiliki pengaruh baik secara parsial
Ho ditolak apabila F hitung > F tabel maupun bersama-sama terhadap
(berpengaruh). prtumbuhan ekonomi.
Tabel 3. Hasil Uji F Inflasi (X1) berpengaruh negatif
terhadap pertumbuhan ekonomi,
artinya bahwa peningkatan inflasi akan
menurunkan pertumbuhan ekonomi.
Hal ini menguatkan hasil penelitian dari
Barro (2013) yang berjudul “Inflation
and Economic Growth”. Ketika terjadi
kenaikan inflasi, yang artinya terjadi
kenaikan harga di sejumlah barang,

. .
Pengaruh Inflasi, Subsidi BBM, dan Anggaran Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi
36 Inti Nuswandari, Edi Wibowo, Miralda Indiarti
maka akan melemahkan daya beli yang KESIMPULAN
berakibat pada turunnya kegiatan Simpulan
ekonomi yang berdampak pada Merujuk analisis yang telah
melambatnya pertumbuhan ekonomi. disampaikan di atas, maka dapat
Subsidi BBM (X2) berpengaruh disimpulkan bahwa variabel-variabel
positif terhadap pertumbuhan ekonomi, yang disebutkan yaitu inflasi, subsidi
artinya bahwa setiap kenaikan subsidi BBM, dan anggaran infrastruktur,
BBM akan meningkatkan pertumbuhan memiliki pengaruh signifikan terhadap
ekonomi. Hasil penelitian ini sesuai pertumbuhan ekonomi Indonesia, baik
dengan hasil penelitian Widodo (2012), secara parsial maupun secara bersama-
namun bertentangan dengan hasil sama.
penelitian yang dilakukan IEA (IEA,
1999 disebutkan dalam Mourougane, Saran
2010). Subsidi BBM akan meringankan Atas hasil dari penelitian, maka
sebagaian beban ekonomi masyarakat, disampaikan beberapa saran berikut
sehingga akan memberikan ini:
kelonggaran fiskal masyarakat, dimana 1) Perlu adanya sinergi dan
kelonggaran fiskal ini dapat digunakan koordinasi serta harmonisasi kebijakan
untuk belanja atau konsumsi lainnya, antara kebijakan moneter (yang
yang akan mendorong pergerakan dikeluarkan oleh BI), kebijakan fiskal
perekonomian dan berdampak pada (yang dikeluarkan oleh pemerintah),
pertumbuhan. dan sektor riil baik di tingkat pusat
Anggaran infrastruktur (X3), maupun di tingkat daerah guna
berpengaruh negatif terhadap menjaga kestabilan tingkat inflasi.
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini 2) Untuk kondisi saat ini,
bertentangan dengan beberapa masyarakat masih membutuhkan
penelitian terdahulu di antaranya subsidi BBM. Pengurangan atau
Hutasoit (2017) dan Prasetyo & Firdaus penghapusan subsidi BBM akan
(2009). Namun hasil ini menguatkan memperparah penurunan daya beli
terhadap apa yang disampaikan peneliti masyarakat sehingga akan
dari Institute for Development of menurunkan produksi, akibatnya
Economics and Finance (Indef) pertumbuhan ekonomi akan makin
Taufikurahman (2018). Menurut Rizal, terpuruk.
pembangunan infrastruktur yang 3) Anggaran infrastruktur penting
dibangun pemerintah tidak secara untuk meningkatkan pertumbuhan
langsung fokus pada sektor produktif. ekonomi. Namun efek hasil
Infrastruktur dapat dikatakan menjadi pembangunan infrastruktur akan
akses utama bagi kemudahan bagi terasa pada jangka panjang.
pelaku industri, dalam hal ini Pembangunan infrastruktur tidak bisa
mengirimkan barang. Selain itu, langsung memberikan kontribusi
pembangunan infrastruktur seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi.
pembangunan akses jalan belum juga 4) Saran untuk peneliti
meningkatkan kinerja ekspor nasional selanjutnya, atas keterbatasan yang
sehigga dampak infrastruktur salah ada maka sebaiknya dilakukan
satunya adalah ekspor turun, dan penelitian secara detail di setiap
selanjutnya kita punya produk impor, wilayah, misalnya provinsi atau bahkan
punya utang, dan akhirnya growth Kabupaten/Kota agar hasil lebih valid.
mengalami penurunan. Infrastruktur
membutuhkan anggaran yang cukup
besar dari APBN, namun dampak dari DAFTAR PUSTAKA
infrastruktur membutuhkan waktu Asfia, M. (2013). Makro Ekonomi.
yang lama, sehingga hasil dari Bandung: Penerbit Refika
pembangunan infrastruktur tidak bisa Aditama.
langsung menumbuhkan Badan Pusat Statistik (BPS),
perekonomian. https://www.bps.go.id/subject/1

. .
Jurnal Manajemen Kewirausahaan Vol. 18 No. 01 – Juni 2021
LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta 37
69/produk-domestik-bruto-- Sukirno, S. (2009). Makro Ekonomi Teori
pengeluaran- Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
.html#subjekViewTab3 Susanto, A. B., & Rachmawati, L.
Barro, R. J. (2013). Inflation and (2013). Pengaruh Indeks
Economic Growth. Journal Annals Pembangunan Manusia dan
of Economics and Finance, 14(1), Inflasi terhadap Pertumbuhan
121-144. Ekonomi di Kabupaten
Bhattacharyay, B. N. (2009). Lamongan. Jurnal Mahasiswa
Infrastructure Development for Universitas Surabaya.
ASEAN Economic Integration. Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2003).
ADBI Working Paper Series. Pembangunan Ekonomi di Dunia
Boediono. (1999). Teori Pertumbuhan Ketiga. Terjemahan. Jakarta:
Ekonomi, Edisi 1. Yogyakarta: Erlangga.
BPFE. Undang-Undang No. 22 tahun 2001
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis tentang Minyak dan Gas Bumi
Multivariat dengan Program IBM Warta Anggaran. (2011). edisi 21.
SPSS 23, cetakan kedelapan, Depkeu.
Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Hutasoit, T. (2017), Pengaruh Realisasi
Anggaran Belanja Bidang
Infrastruktur terhadap
Pertumbuhan Ekonomi dan
Indeks Pembangunan Manusia
(Studi Kasus Pemerintah
Kabupaten Sintang Tahun
Anggaran 2000-2015), JEDA, 5(3).
Kementerian Keuangan. (2012).
Kerangka Ekonomi Makro dan
Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal
Tahun 2012.
Kodoatie, R. J. (2005). Pengantar
Manajemen Infrastruktur.
Yogyakarta: Penerbit Pustaka
Pelajar
Mankiw, N. G., Romer, D., & Weil, D.N.
(1992). A Contribution to the
Empirics of Economic Growth.
Quarterly Journal of Economics,
107(2), 407-437.
Nanga, M. (2005). Makro Ekonomi.
Jakarta: Penerbit Aksara Baru/
Rineka Cipta
Prasetyo, R. B., & Firdaus, M. (2009),
Pengaruh Infrastruktur pada
Pertumbuhan Ekonomi Wilayah
di Indonesia. JEKP, 2(2).
Rahardja, P., & Manurung, M. (2008).
Pengantar Ilmu Ekonomi:
Mikroekonomi & Makroekonomi,
edisi ketiga. Jakarta: LPUI.
Statistik Indonesia. (2012). Data
Mencerdaskan Bangsa. Badan
Pusat Statistik.

. .
Pengaruh Inflasi, Subsidi BBM, dan Anggaran Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi
38 Inti Nuswandari, Edi Wibowo, Miralda Indiarti

Anda mungkin juga menyukai