Anda di halaman 1dari 11

Ancaman Inflasi Yang Terus Meningkat Di

Indonesia

Annisa Zahwatun Nufus

Mahasiswi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Pendahuluan

Inflasi adalah salah satu permasalahan


dunia yang menarik untuk dibahas karena inflasi
menyangkut tentang perekonomian negara bahkan
dunia. Setiap tahunnya di negara Indonesia pasti
mengalami inflasi dan itu menyebabkan ancaman
bagi para masyarakat Indonesia karena banyak
barang yang harganya menjadi naik, sehingga
masyarakat Indonesia yang tergolong miskin
menjadi sangat kesulitan untuk membiayai
kehidupannya. Dari jutaan penduduk Indonesia ada
puluhan ribu penduduk yang menjadi
pengangguran maka dari itu semakin sulit lah
mereka untuk membiayai kehidupan karena setiap
tahunnya inflasi di negara Indonesia itu ada dan
menyebabkan harga makin meningkat.
Pengertian Inflasi

Makin lama suatu harga barang dan jasa


makin naik seperti dulu harga bakso di pinggir
jalan hanya seharga Rp5.000 atau bahkan lebih
murah lagi di tahun 2022 ini harga bakso itu bisa
sampai Rp10.000 bahkan kalau di Jakarta harga
bakso di pinggir jalan bisa sampai Rp20.000 an.
Ongkos angkot ke sekolah dulu hanya Rp2.000 tapi
sekarang sudah mencapai Rp5000. Faktanya harga
barang dan jasa makin lama makin naik bahkan
harga kebutuhan pokok seperti beras di tingkat toko
grosir pun terus naik. Menurut data dari badan
pusat statistik harga rata-rata beras di Januari 2010
adalah Rp6.702 per kilonya sementara harga rata-
rata beras di Januari 2022 ini adalah Rp13.000 per
kilonya harga rata-rata beras grosir pun naik sekitar
85% per kilogram nya dalam 12 tahun terakhir.

Fenomena Harga barang atau jasa terus naik


ini dalam ekonomi disebut sebagai inflasi. Inflasi
adalah fenomena kenaikan harga barang dan jasa
secara gradual atau bertahap secara terus-menerus.
Jika kita lihat dari kacamata kenaikan harga saja
mungkin timbul pertanyaan mengapa harga naik
begitu saja? Apakah para pedagang telah
bersepakat untuk menaikkan harga? Tapi
jawabannya tidak, fenomena kenaikan harga ini
terjadi secara natural. Karena ada beberapa
perubahan di beberapa komponen dalam perputaran
roda ekonomi. Selain berkaitan dengan kenaikan
harga, inflasi ini juga dapat diartikan sebagai
penurunan nilai uang yang kita punya. Singkatnya
barang atau jasa yang kita beli dengan uang
Rp100.000 pada tahun 2010 itu tidak akan sama
dengan apa yang akan kita dapatkan dengan uang
yang sama pada tahun yang berbeda (2022).

Inflasi ini juga biasanya diimbangi dengan


kenaikan gaji atau upah karyawan setiap tahunnya.
Misalnya upah minimum di Jakarta pada tahun
2010 hanya satu juta lebih, lalu sekitar 12 tahun
kedepan pada tahun 2022 upah minimum di Jakarta
sudah naik menjadi 4 juta lebih perbulannya.
Banyak orang yang salah mengartikan bahwa
kenaikan harga barang setiap tahun ini adalah
cerminan dari ekonomi yang buruk, padahal
sebetulnya tidak. Dalam konteks inflasi ini tidak
hanya negara Indonesia saja negara yang
mengalami inflasi, negara lain juga mengalami
inflasi dan bisa dibilang fenomena inflasi ini wajar
dan umum terjadi. Bahkan di negara-negara yang
dianggap paling maju dari segi ekonominya
misalnya Jerman Amerika Jepang dan lain-lain juga
mengalami inflasi. Inflasi ini juga biasanya
dinyatakan dalam bentuk persentase.
Di Indonesia sendiri data inflasi ini dirilis
oleh badan pusat statistik (BPS), jadi tugas BPS itu
akan memonitori harga barang dan jasa setiap
bulannya. Yang dimonitori itu macam-macam
mulai dari harga makanan pokok yang dibutuhkan
oleh semua orang, perumahan, listrik, pendidikan,
kesehatan, transportasi, bahan bakar, sampai
rekreasi ini BPS juga yang akan mengolah data
inflasi yang ada di Indonesia. Jadi masyarakat
Indonesia bisa melihat data inflasi yang di rilis oleh
BPS ada di website badan pusat statistik (BPS)
ataupun di website Bank Indonesia (BI). Misalnya
inflasi Indonesia pada tahun 2019 ada di angka
2,72% artinya secara rata-rata ada kenaikan harga
sebesar 2,72% untuk barang dan jasa pada tahun
2019. Inflasi atau kenaikan harga ini tidak selalu
dipicu oleh kebijakan pemerintah atau lembaga
tertentu saja tapi bisa jadi terjadi secara natural
yang prosesnya dilakukan tanpa sadar oleh kita
semua sebagai pelaku ekonomi. Entah sebagai
pedagang, pemberi jasa, memberi upah, produsen
pabrik, sampai peran penjual di toko-toko ritel.

Penyebab Inflasi
Dalam ekonomi penyebab terjadinya inflasi
itu bisa kompleks sekali. Ada empat hal yang bisa
menjadi penyebab terjadinya inflasi:

1. Demand & supply

2. Peningkatan biaya produksi

3. Peredaran uang

4. Impor barang dari luar

1. Faktor demand (permintaan) and supply


(penawaran)

Hal ini adalah prinsip ekonomi yang sangat


klasik yang selalu terjadi di mana-mana. Contoh
mudahnya adalah jika permintaan banyak tapi
jumlah barang terbatas maka harga barang
cenderung akan naik, jika permintaan sedikit tapi
jumlah barangnya banyak maka harga barang bisa
turun.

- Faktor yang menjadikan demand


(permintaan) and supply (penawaran) naik

Misalnya jumlah penduduknya bertambah,


pendapatan masyarakat bertambah, dan bisa
juga menaiknya selera masyarakat yang
menjadikan demand and supply menjadi
naik. Contohnya adalah pada saat demam
Korea, maka hal-hal yang berbau Korea
menjadi naik mulai dari makanan korea,
make up Korea, sampai aksesoris dan
fashion Korea.

2. Meningkatnya biaya produksi

Barang-barang yang kita pakai sehari-hari


itu pasti diproduksi oleh perusahaan atau home
industri, nah dalam proses produksi tentu produsen
harus mengeluarkan biaya produksi untuk membeli
bahan baku, untuk membeli mesin produksi, bayar
tenaga kerja, sampai biaya bahan bakar. Misalnya
tahun 2013 sampai tahun 2014 lalu sempat ada
kenaikan harga bahan bakar minyak.

Pada tanggal 22 Juni 2013 harga bensin


premium naik dari Rp4.500 jadi Rp6.500 lalu pada
bulan November 2014 harga bensin premium naik
lagi menjadi Rp8.500 perliter nya, begitu pun
dengan harga bahan bakar solar mengalami hal
yang hampir sama dengan naiknya harga bensin
premium. Tetapi dengan naiknya harga bensin dan
solar ini bisa menyebabkan harga bahan kebutuhan
pokok menjadi ikut naik. Karena bahan bakar
minyak itu punya preran yang sangat penting dalam
perputaran roda ekonomi, bensin dan solar itu
menjadi rantai penggerak distribusi barang di
seluruh Indonesia. Misalnya ada suatu perusahaan
pembuat roti dan harga bahan baku dari pembuatan
roti itu seperti tepung dan telur mengalami
kenaikan karena biaya distribusinya naik akibat
kenaikan harga BBM.

Kesimpulan nya adalah biaya produksi


perusahaan roti itu menjadi naik sehingga
menaikkan harga jual roti itu kepada konsumen.
Tetapi dampak dari kenaikan BBM itu tidak hanya
berpengaruh kepada perusahaan roti saja
dampaknya berpengaruh juga kepada perusahaan
kecil, perusahaan besar, home industri, pedagang,
dan masyarakat secara umum. Contoh lainnya yaitu
biaya tenaga kerja, ini sangat berkaitan sekali
dengan UMR. Jika UMR naik, otomatis suatu
perusahaan tersebut harus mengeluarkan budget
yang lebih untuk membayar para pekerja, biaya
produksi dari sisi tenaga kerja itu naik dan akhirnya
perusahaan harus menaikkan harga produk nya
yang dijual di masyarakat.

3. Jumlah uang beredar

Misalkan ketika menjelang hari raya


lebaran para pegawai dan karyawan umumnya
mendapatkan THR, mereka mendapatkan gaji lebih
dari biasanya ketika menjelang hari raya. Ketika
masyarakat punya lebih banyak uang, daya beli
masyarakat menjadi naik, dari yang tadinya tidak
mampu membeli suatu produk makanan menjadi
mampu, dari yang tadinya tidak kepikiran membeli
emas beberapa gram lalu menjadi beli karena sudah
merasa mampu untuk oleh-oleh lebaran di
kampung.

Karena ada ya belinya naik jumlah


permintaan terhadap suatu barang menjadi naik
juga. Lagu jika suatu barang itulah aku biasanya
para pedagang menaikkan harga, jika barang
dagangan laku tetapi ketersediaan barang yang
terbatas pedagang cenderung menaikkan harga agar
keuntungannya bertambah. Dan pada akhirnya
adalah kenaikan harga yang berdampak kepada
inflasi. Jumlah uang beredar di masyarakat
memang sangat tinggi pada bulan hari raya maka
dari itu para masyarakat menjadi konsumtif di
bulan itu.

4. Impor barang dari luar

Antar negara satu dan lainnya itu umumnya


berdagang, masalahnya harga impor barang itu bisa
menjadi naik karena berbagai faktor. Misalnya
karena negara asal produk itu sedang mengalami
inflasi yang tinggi atau karena ada kebijakan baru
di bea cukai sehingga ada biaya potongan pajak
administrasi dan lain-lain.
Jika para importir di Indonesia
mendapatkan produknya dengan harga mahal maka
pada akhirnya para importir Indonesia ini akan ikut
menaikkan harga jual barangnya kepada konsumen
Indonesia. Itulah kenapa harga jual handphone
iPhone menjadi lebih mahal jika dibandingkan
dengan harga iPhone dari negara-negara lain. Hal
ini juga berlaku pada impor barang bahan baku
industri, jika barang impor dari luar itu naik maka
yang di Indonesia juga bisa jadi akan dinaikkan
oleh importir. Kesimpulannya adalah inflasi juga
bisa terjadi bukan karena kondisi dan kebijakan
yang ada di dalam negeri tetapi inflasi ini bisa
terjadi karena pengaruh dari luar negeri.

Dampak Inflasi

Setiap orang didunia ini pasti memiliki


pekerjaan nya masing-masing, ada yang
berpenghasilan kecil dan juga ada yang
berpenghasilan cukup besar bahkan sangat besar,
karena setiap pekerjaan orang-orang berbeda maka
penghasilan nya pun berbeda. Tetapi pada saat
inflasi harga barang tetap di sama ratakan dengan
yang berpenghasilan kecil. Maka dari itu banyak
rakyat yang berpenghasilan kecil yang sering
berdemo untuk meminta turun harga karena mereka
kesulitan untuk membiayai hidup mereka sendiri.
Banyak diluar sana orang-orang yang tidak punya
rumah, tidak punya pakaian, tidak punya makanan
dan tidak punya uang bahkan tidak punya keluarga
yang benar benar kesulitan, apalagi pada saat
inflasi yang di mana pada saat itu dan seterusnya
harga barang itu menjadi naik dan lebih mahal.

Karena inflasi harga semakin meningkat


dari satu jenis barang bisa jadi ke berbagai jenis.
Misalnya kenaikan harga BBM, dari harga BBM
yang meningkat maka banyak juga barang lain
yang meningkat yang berhubungan dengan BBM
seperti barang-barang yang di angkut dari pabrik ke
toko-toko lain itu juga bisa jadi meningkat harga
barangnya karena harga BBM untuk mengankutnya
juga meningkat. Misalnya barang yang dimkirim
dari pabrik ke toko-toko lain adalah minyak
goreng, maka bisa jadi penjual makanan ringan
atau tempat makan juga harga nya meningkat,
apalagi penjual gorengan yang pasti minyak goreng
ini berperan besar dari pada pembuatan gorengan
ini.

Menurut bank indonesia, dampak inflasi


yang tinggi menyebabkan pendapatan riil
masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup
dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan
semua orang terutama orang miskin emnjadi
semakin miskin. Dan dampak inflasi yang tidak
stabil ini akan menciptakan ketidak pastianbagi
pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.

Daftar Pustaka

Suhadak, muhammad dll. 2019. “persoalan inflasi


di indonesia”,
https://www.academia.edu/39723537/MAKALAH
_PERSOALAN_INFLASI_DI_INDONESIA di
akses pada 22 april 2022 sekitar pukul 21.00 wib.

Idris, muhammad. 2021. “apa itu inflasi”


https://amp.kompas.com/money/read/2021/03/13/2
34100826/apa-itu-inflasi-pengertian-penyebab-
dampak-dan-perhitungannya diakses pada 22 april
2022 sekitar puul 23.00 wib.

Biodata Penulis

Annisa Zahwatun Nufus, lahir di lebak, 19 juni


2002. Tinggal di Rangkasbitung, Lebak Banten.

Anda mungkin juga menyukai