Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENELITIAN

“DAMPAK KENAIKAN HARGA BERAS SEBAGAI


MAKANAN POKOK PADA MASYARAKAT SEKITAR”

Nama penyusun :
1. Benedy (05)
2. Devin (12)
3. Karen (24)
4. Klara (28)
Kelas XD
SMA SANTO IGNASIUS SINGKAWANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita aturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
karunia yang dilimpahkan pada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Laporan berjudul “Dampak kenaikan harga beras sebagai makanan pokok pada
Masyarakat sekitar” ini merupakan suatu bentuk nyata partisipasi kami dalam
kepedulian akan ekonomi sekitar.
Anak muda merupakan generasi penerus bangsa, maka sudah seharusnya anak
muda peduli dengan harga barang pokoknya untuk menjadi bekal dimasa depan.
Sehingga kita semua dapat sadar dan berpartisipasi dalam keseimbangan harga bahan
pokok.
BAB I
Pendahuluan
I.1 Latar Belakang Masalah
Sosiologi adalah ilmu yang membahas tentang berbagai aspek dalam masyarakat serta
pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Latar belakang wawancara tentang kenaikan harga
beras mencakup beberapa poin:
1. Peningkatan Permintaan : Faktor-faktor seperti pertumbuhan populasi atau
perubahan kebiasaan konsumsi dapat meningkatkan permintaan beras.
2. Kondisi Cuaca : Kondisi cuaca ekstrem seperti kekeringan atau banjir dapat
mengganggu produksi beras dan menyebabkan kenaikan harga.
3. Biaya Produksi : Kenaikan biaya produksi, termasuk harga pupuk dan bahan bakar,
bisa memaksa petani untuk menaikkan harga beras.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak kenaikan harga beras terhadap konsumen/masyarakat sekitar?
2. Bagaimana kenaikan harga beras mempengaruhi kesejahteraan keluarga?
3. Menurut warga, apa langkah-langkah yang harus diambil oleh pemerintah mengenai
kenaikan harga beras?
I.3 Tujuan Penulisan
1. Memahami tentang konsumen beras di lingkungan sekitar.
2. Mengetahui akibat serta cara pencegahan dari masalah yang terjadi.
3. Menambah wawasan tentang masalah yang terjadi di sekitar.
I.4 Manfaat Penulisan
1. Penulis dan pembaca mendapatkan informasi mengenai masalah yang terjadi.
2. Melatih penulis dalam menyusun laporan dan mengunakan ejaan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
3. Menumbuhkan kesadaran untuk mencegah dan mengurangi dampak negatif dari masalah
yang terjadi.
BAB II
Kajian Pustaka
II.1 Pengertian
Kenaikan harga merujuk pada peningkatan nilai atau biaya suatu barang atau jasa dari
waktu ke waktu. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk permintaan yang
meningkat, biaya produksi yang naik, inflasi, atau faktor-faktor pasar lainnya. Kenaikan
harga bisa terjadi dalam berbagai konteks, seperti pasar konsumen, pasar saham, atau pasar
komoditas, dan dapat memiliki dampak yang signifikan pada konsumen, produsen, dan
perekonomian secara keseluruhan.
Beras adalah makanan pokok yang penting bagi banyak masyarakat di seluruh dunia,
terutama di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Sebagai makanan pokok, beras menyediakan
karbohidrat kompleks yang menjadi sumber energi utama bagi tubuh. Selain itu, beras juga
mengandung beberapa nutrisi penting seperti protein, serat, dan sejumlah kecil mineral
seperti zat besi dan zinc. Ketersediaan beras yang memadai dan terjangkau sangat penting
untuk mencapai keamanan pangan dan nutrisi bagi jutaan orang di seluruh dunia. Di banyak
negara, kenaikan harga beras atau kelangkaan pasokan bisa memiliki dampak serius terhadap
kondisi gizi dan kesejahteraan masyarakat. Beras juga memiliki peran budaya dan sosial yang
penting dalam banyak masyarakat. Di beberapa budaya, beras tidak hanya dianggap sebagai
makanan pokok, tetapi juga memiliki makna simbolis dalam ritual, perayaan, dan tradisi
keluarga.
Oleh karena itu, menjaga ketersediaan, aksesibilitas, dan harga yang terjangkau bagi
beras adalah aspek penting dalam menjaga kesejahteraan dan keamanan pangan di tingkat
lokal, nasional, dan global.
BAB III
Metodologi Pengumpulan Data
III.1 Metode Wawancara
Metode kualitatif dengan wawancara mendalam adalah teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang pengalaman, persepsi, dan sudut
pandang individu terkait dengan topik tertentu. Metode ini sering digunakan dalam penelitian kualitatif
untuk mengeksplorasi dan memahami konsep-konsep yang kompleks atau untuk menggali informasi
yang tidak dapat diukur secara langsung.
Wawancara mendalam memberikan wawasan yang kaya dan detail tentang pengalaman
individu, memungkinkan untuk memahami kompleksitas fenomena yang diteliti dengan lebih baik.
Metode ini cocok digunakan dalam penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan
memahami sudut pandang individu dalam konteks yang dalam dan kontekstual.
III.2 Langkah-langkah Metode Wawancara
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan wawancara mendalam:
1. Perencanaan : Tentukan tujuan wawancara, identifikasi responden yang relevan, dan buat panduan
wawancara yang mencakup pertanyaan dan topik yang ingin dieksplorasi. Pastikan untuk memilih
lokasi yang nyaman dan tenang untuk melakukan wawancara.
2. Pengenalan: Kenalkan diri Anda sebagai pewawancara dan jelaskan tujuan serta konteks wawancara
kepada responden. Berikan penjelasan tentang proses wawancara dan hak-hak responden, termasuk
kerahasiaan dan kepercayaan.
3. Pertanyaan Pendahuluan: Mulailah dengan pertanyaan pendahuluan yang bersifat terbuka untuk
membantu responden merasa nyaman dan membuka diri. Pertanyaan ini dapat berupa permintaan untuk
menceritakan pengalaman atau pandangan mereka tentang topik yang akan dibahas.
4. Eksplorasi: Gunakan panduan wawancara sebagai panduan, tetapi berikan fleksibilitas untuk
mengeksplorasi topik secara lebih mendalam sesuai dengan tanggapan responden. Ajukan pertanyaan
tindak lanjut untuk mendapatkan pemahaman yang lebih detail dan mendalam tentang pengalaman atau
pandangan responden.
5. Aktif Mendengarkan: Dengarkan dengan saksama tanggapan responden dan berikan respon yang
menunjukkan pemahaman dan minat Anda terhadap apa yang mereka bagikan. Tunjukkan empati dan
penghargaan terhadap pengalaman dan perspektif mereka.
6. Pertanyaan Penutup: Akhiri wawancara dengan pertanyaan yang mengarah pada kesimpulan dan
ringkasan dari apa yang telah dibahas. Berikan kesempatan bagi responden untuk menambahkan atau
mengklarifikasi apa pun yang ingin mereka sampaikan.
7. Penutup: Ucapkan terima kasih kepada responden atas partisipasinya dan pastikan untuk memberikan
informasi kontak jika mereka memiliki pertanyaan tambahan atau ingin memberikan masukan lebih
lanjut.
8. Analisis: Setelah wawancara selesai, transkripsi rekaman wawancara (jika ada) dan analisis data
secara kualitatif. Identifikasi tema-tema utama, pola, dan konsep yang muncul dari wawancara untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang topik yang diteliti.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat melakukan wawancara mendalam yang efektif
untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengalaman dan pandangan individu terkait
dengan topik yang Anda teliti.
BAB IV
Hasil Penelitian
Dari wawancara yang kami lakukan, rata rata jawaban warga sekitar sama. Yaitu keberatan
dengan kenaikan harga beras dan berharap pemerintah dapat menurunkan/menanggulangi
masalah tersebut agar makanan pokok mereka tidak terganggu. Mereka juga merasa
keberatan dengan kenaikan harga sebesar Rp 1.200,00 / kg beras. Namun, ada beras lokal
yang tidak naik harganya dan tetap dapat dikonsumsi oleh masyarakat.
Tidak semua masyarakat menolak kenaikan harga tersebut, ada juga warga yang menyetujui
kenaikan harga beras. Karena menurutnya, dengan kenaikan harga beras dapat meningkatkan
konsumsi akan sumber karbohidrat yang lain seperti umbi umbian. Sehingga warga Indonesia
tidak hanya bergantung pada beras, dan tentunya dengan naiknya sedikit harga beras dapat
membantu petani. Sehingga petani umbi umbian juga dapat merasakan dampak positif dari
kenaikan harga beras. Jika harga beras diturunkan maka tentunya petani akan mengalami
penurunan pemasukan dan tentunya akan merendahkan tingkat kesejahteraan masyarakat
yang berprofesi sebagai petani.
Beberapa warga menanggapi juga bagaimana langkah langkah yang harus dilakukan
pemerintah dengan cara :
1 Dengan masuknya beras dari luar negeri, stok beras dalam negeri akan terpenuhi. Berkaca
dari jawaban no 2 dan 3 di mana harga beras naik karena stok kita kurang tapi permintaan
tinggi, dengan mengimport beras, harga beras akan turun karena nilainya berkurang karena di
pasar banjir beras.
2 Melakukan kampanye diversifikasi pangan supaya membangun kesadaran bahwa masih
banyak sumber pangan dan karbo alternative yang lebih sehat dan murah yang bisa
diproduksi di Indonesia. nah kalau kesadaran ini sudah terbangun, petani akan terstimulasi
untuk nanam tanaman pangan alternative tersebut sehingga beras ga jadi satu"nya pilihan
untuk jadi makanan pokok. Karena kalau produksinya ga bisa mengimbangi permintaan pasar
Indonesia, harganya jelas naik. Harga beras bakal stabil dan petani ada alternative tanaman
pangan lain yang juga diminati dan masyarakat tetap bisa makan.
3 Membantu petani dalam segi produksi dan pemasaran spt memberikan pupuk subsidi, lahan
dan bantuan" khusus petani agar sejahtera. Beras langka karena orang udah malas bertani dan
nanam padi karena dianggap kolot dan ga menguntungkan. Balik lagi, karena ga ada yang
mau nanam padi tapi semua orang makan nasi maka harganya naik
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan laporan wawancara tentang kenaikan harga beras, beberapa kesimpulan yang
dapat diambil mungkin termasuk:

1. Penyebab Kenaikan Harga : Mengidentifikasi faktor-faktor utama yang menyebabkan


kenaikan harga beras, seperti peningkatan biaya produksi, kurangnya pasokan, atau spekulasi
pasar.
2. Dampak Sosial Ekonom i: Menganalisis dampak kenaikan harga beras terhadap
masyarakat, termasuk kelompok yang rentan seperti petani kecil, keluarga miskin, dan
pekerja berpenghasilan rendah.
3. Respon Pemerintah : Mengevaluasi tindakan yang telah diambil oleh pemerintah dalam
menanggapi kenaikan harga beras, termasuk kebijakan subsidi, pengendalian harga, atau
promosi pertanian.
4. Tantangan dan Solusi : Mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi dalam mengatasi
kenaikan harga beras dan menyajikan solusi yang dapat diterapkan, baik secara kebijakan
maupun praktik lapangan.
5. Keterlibatan Pihak Terkait : Menganalisis peran dan keterlibatan berbagai pihak terkait,
termasuk petani, pedagang, konsumen, dan lembaga pemerintah serta non-pemerintah, dalam
upaya mengelola kenaikan harga beras.
6. Kesimpulan dan Rekomendasi : Menyimpulkan temuan utama dari wawancara dan
memberikan rekomendasi untuk langkah-langkah selanjutnya dalam menangani masalah
kenaikan harga beras secara efektif dan berkelanjutan.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai